Anda di halaman 1dari 5

Lavoisier mendapat julukan sebagai bapak kimia modern karena menggolongkan unsur kimia yang

dikenal saat itu secara ilmiah, serta menemukan unsur kimia baru seperti oksigen dan hidrogen.
Pembahasan
Antoine-Laurent Lavoisier (1743-1794) adalah ilmuwan kimia asal Perancis, yang memulai proses
pengkategorian unsur-unsur kimia secara ilmiah. Lavoiser sebagai ilmuwan menemukan beberapa unsur
baru, yaitu oksigen (pada tahun 1778) and hidrogen (pada tahun 1783).
Lavoisier juga menjelaskan bagaimana terjadinya proses pembakaran, sebagai sebuah reaksi kimia. Atas
jasa-jasana, Lavoisier dianggap sebagai “bapak kimia modern”.
Pada masa Lavoisier, diketahui 33 unsur kimia. Oleh Lavoisier, unsur-unsur ini dikelompokkan menjadi 4
kelompok: gas, tanah, logam dan Nonlogam. Penggolongan menjadi 4 kelompok ini dipengaruhi oleh 4
unsur oleh filusuf Yunani Kuno, Aristoteles. Pengolongan menjadi 4 kelompok ini menjadi awal sistem
Tabel Periodik, yang kemudian disempurnakan berbagai ilmuwan, termasuk ilmuwan Rusia, Dmitri
Mendeleyev.
Pengelompokan Unsur Kimia oleh Lavoisier adalah:
 Gas: Cahaya, kalor, oksigen, azote (nitrogen), hidrogen
 Nonlogam: Sulfur, fosfor, karbon, radikal muriatik (asam klorida), radikal florin (asam florida),
radikal boracid (asam borak)
 Logam: Antimon, perak, arsenik, bismuth, kobalt, tembaga, timah, besi, mangan, raksa,
molibdenum, nikel, emas, platina, timbal, tungsten, seng
 Tanah: Kapur, magnesia (magnesium oksida), barit (barium oksida), alumina (aluminium oksida),
silika (silikon oksida)
Seiring perkembangan ilmu kimia, kemudian dibuktikan bahwa banyak “unsur” ini ternyata bukan unsur.
Cahaya adalah partikel (foton) sekaligus gelombang. Kemudian, berbagai jenis asam dan oksida adalah
senyawa yang terdiri dari beberapa unsur.
Robert Boyle

Perintis Kimia Modern dan Pemimpin Penyebaran Alkitab


Robert Boyle berperan penting dalam proses perkembangan ilmu sebagaimana kita kenal
sekarang, karena ia menekankan pentingnya eksperimen sebagai dasar penelitian ilmiah. Dia
juga orang Kristen yang taat, yang mengabdikan hidupnya untuk melayani Tuhan, baik dalam
perannya sebagai ilmuwan maupun dalam kehidupan pribadinya.
Masa Mudanya
Robert Boyle lahir tanggal 25 Januari 1627, di Lismore Castle, County Waterford, Irlandia. Dia
anak ke-14 dari Bangsawan Cork, salah seorang terkaya di Britania Raya. Meskipun sangat kaya,
bangsawan ini adalah orang Kristen yang saleh, yang mengakui bahwa semua kekayaannya
berasal dari Allah. "Tidak diragukan lagi, kesalehannya berperan penting dalam membentuk
pikiran si anak yang kelak menjadi ahli kimia terkemuka pada abad tujuh belas."
Robert muda adalah seorang jenius. Dia sudah fasih berbahasa Yunani dan Latin ketika mulai
belajar di Kolese Eton pada usia 8 tahun. Ketika berumur 12 tahun dia keliling Eropa bersama
tutornya, untuk mempelajari karya-karya ilmuwan besar seperti Galileo. Sebagaimana dianjurkan
oleh Francis Bacon, Galileo dengan bersemangat menganut pendekatan baru dalam ilmu, yakni
metode eksperimen. Padahal sebagian besar ilmuwan zaman itu lebih mengandalkan pikiran para
filsuf terkenal ketimbang melakukan eksperimen sebagai dasar gagasan mereka.
Sejak remaja, Robert telah menyerahkan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan. Dia kembali
ke rumah orang tuanya pada usia 18 tahun, sesudah ayahnya meninggal. Ayahnya mewariskan
kekayaan cukup besar bagi Robert. Karena itu ia memunyai kebebasan keuangan untuk
melanjutkan minatnya di bidang ilmu. Ia yakin bahwa ini adalah salah satu cara melayani Tuhan.
Robert percaya bahwa "Melalui pengetahuan atas karya-Nya, kita akan mengenal Dia."
Mengikuti Pertemuan-Pertemuan Ilmiah
Tahun 1645, Boyle mulai menghadiri pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan para ilmuwan
pendukung pendekatan eksperimen untuk ilmu. Mereka mengakui perlunya pengamatan objektif
dalam penelitian ilmiah. Pada mulanya pertemuan ini dikenal sebagai "Universitas Terselubung".
Namun, Raja Charles II secara resmi mengakui kelompok ini tahun 1663. Ia memberikan piagam
"Royal Society of London for
Improving Natural Knowledge" kepada para anggota kelompok tersebut. Atas saran Boyle,
kelompok ini menetapkan motonya, "Tidak ada sesuatu yang semata-mata bersumber dari
kewenangan". Soalnya, pada waktu itu terlalu sering penelitian ilmu terhambat oleh gagasan-
gagasan yang tidak berdasarkan pengamatan.
Eksperimen dalam Ruang Hampa Udara
Bakat Boyle sebagai ahli eksperimen segera terlihat oleh anggota "Universitas Terselubung"
lainnya. Tahun 1657, dengan bantuan asistennya yang brilian, Robert Hooke, dia menciptakan
pompa udara jenis baru yang kemampuannya lebih baik. Dengan kehampaan yang ditimbulkan
pompa udara ini, Boyle menemukan beberapa hasil penting. Dia membuktikan kebenaran
pendapat Galileo bahwa semua benda (misalnya bulu dan lembaran timah) akan jatuh dengan
kecepatan yang sama dalam ruang hampa udara karena tidak ada hambatan udara. Dia
membuktikan bahwa bunyi tidak bisa ditransmisikan dalam ruang hampa udara.
Dia juga menunjukkan bahwa udara diperlukan untuk pernapasan dan pembakaran. Namun, daya
tarik listrik tidak dipengaruhi oleh ketiadaan udara. Boyle juga merekayasa termometer yang
lebih baik dengan menggunakan ruang hampa udara.
Gas
Menyadari dampak penting yang bisa diperoleh dari gas seperti udara, Boyle mulai
bereksperimen dengan gas. Dengan menekan sejumlah gas tertentu sambil mempertahankan
suhunya, dia menunjukkan bahwa ada perbandingan terbalik antara ruang yang berisi gas dan
tekanan yang dikeluarkan oleh gas. Misalnya, jika volume tempatnya ditekan hingga separuh,
tekanan yang dihasilkan oleh gas akan menjadi dua kali lipat. Inilah yang disebut Hukum Boyle.
Teori Partikel
Dari eksperimen gas yang dilakukan Boyle, diketahui bahwa gas terdiri atas partikel-partikel
kecil (oleh Boyle disebut korpuskles) yang dipisahkan oleh ruang hampa. Jika ada tekanan,
korpuskles bergerak saling mendekat. Boyle mengisyaratkan bahwa korpuskles terdiri atas
partikel utama (yang sekarang kita sebut atom). Dalam "pernyataan teori atom pertama sejak
zaman purba, gagasan Boyle tentang partikel utama yang membentuk korpuskles, merupakan
antisipasi terhadap pandangan ahli kimia modern mengenai atom yang bergabung membentuk
molekul." Boyle mengungkapkan gagasan-gagasannya dengan mengakui Allah sebagai Sang
Pencipta. Dia berkata, "Kita bisa memahami bahwa pada mulanya Allah menciptakan benda
partikel yang terlalu kecil untuk bisa dilihat."
Boyle menolak teori empat unsur yang waktu itu sudah diterima secara luas, yang menyatakan
bahwa semua zat terdiri atas tanah, udara, api, dan air. Sebagai gantinya, dia mengajukan teori
bahwa zat tersusun atas unsur-nsur yang berbeda yang hanya bisa dikenali melalui eksperimen.
Karya Boyle dalam ranah ini "merupakan pendahulu teori unsur kimia modern."
Alkimia Dan Kimia
Pada zaman Boyle, belum ada pembedaan yang jelas antara ilmu kimia yang sesunggguhnya
dengan alkimia. Alkimia waktu itu masih melibatkan aspek-aspek kimia, astrologi, dan
perdukunan. Tujuan utama ahli alkimia adalah menemukan cara untuk mengubah unsur dasar
seperti besi menjadi emas. Banyak ahli alkimia memperoleh kekayaan dan gengsi melalui
pertunjukan magis mereka. Dengan sengit mereka menentang Boyle, karena dia "mengubah
alkimia menjadi kimia melalui tulisannya The Sceptical Chemist" yang diterbitkan tahun 1661.
Penerbitan ini merupakan langkah berani karena waktu itu sebagian besar masyarakat masih
percaya alkimia.
Sumbangan Lain
Tahun 1680, Boyle memisahkan unsur fosfor dari urine, dan menganggapnya sebagai temuan
baru. Tatkala ia melaporkan temuannya itu, ia baru tahu kalau ilmuwan lain telah menemukan
hal yang sama hampir lima tahun sebelumnya tapi merahasiakannya. Tapi, meskipun bukan
penemu fosfor, Boyle menemukan banyak sifat fosfor, dan mendapat kehormatan sebagai orang
pertama yang merekacipta korek api.
Boyle juga berperan penting memajukan meteorologi. Dia mengukur kepekatan udara dan
menemukan bahwa berat benda berubah sesuai dengan perubahan tekanan udara (yaitu apabila
gaya-timbul udara berubah). Dia juga menunjukkan bahwa volume air bertambah jika membeku.
Boyle membedakan antara campuran dan senyawa menurut sifat-sifat kimianya.
Dia juga ilmuwan pertama yang membedakan zat asam, basa, dan netral dengan melihat
perubahan warna yang terjadi jika zat-zat tersebut dicampur dengan zat lain. Dia
memperkenalkan penggunaan sari tumbuhan seperti litmus untuk hal ini. Ilmuwan modern
sekarang masih menggunakan asas ini, yakni dengan memakai zat kimia lain sebagai indikator
asam-basa.
Sumbangan Terbesar Bagi Ilmu
Boyle menghasilkan banyak temuan berharga dalam ilmu kimia dan fisika. Dengan kejituan
eksperimennya, dia menguji kembali dan memperbaiki karya-karya orang lain. Bahkan sering
karya orang lain itu menjadi kurang penting karena peranan Boyle dalam proses penemuannya.
Sumbangannya yang terbesar kepada ilmu adalah membantu mengalihkan pemikiran ilmiah dari
pendekatan argumentasi intelektual ke pendekatari eksperimental, yang menjadi dasar ilmu
modern.
Pelaporan Hasil Secara Efisien
Boyle juga dengan gencar mendorong agar setiap penemuan ilmiah dilaporkan secara cepat dan
disebarluaskan. Dengan demikian ilmuwan-ilmuwan lain bisa memastikan dan memperluas
temuan itu. (Sewaktu meneliti fosfor, Boyle sempat frustrasi ketika membuang-buang waktu
mengikuti jalan buntu yang sebenarnya sudah diketahui ilmuwan lain. Sebaliknya, memastikan
apa yang sudah ditemukan orang lain membutuhkan proses yang relatif cepat.) Sekarang,
pelaporan hasil sudah menjadi bagian integral dari ilmu modern.
Penggunaan metode eksperimen dan pelaporan basil merupakan dua transformasi besar dalam
ilmu, namun hal ini baru diterapkan sepenuhnya bertahun-tahun kemudian. Untuk sumbangan
besarnya dalam proses transformasi itu, terutama dalam ilmu kimia, Boyle dianggap sebagai
salah seorang pelopor ilmu kimia modern.
Kesesuaian Antara Kekristenan Dan Ilmu
Robert Boyle tidak melihat pertentangan antara karya ilmiahnya dan iman kristianinya. "Dia
terutama ingin menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama tidak hanya bisa dirukunkan
sebab, dalam kenyataannya, keduanya justru sangat berkaitan erat." Tahun 1690, dia menulis
"The Christian Virtuoso" untuk menunjukkan bahwa mempelajari alam merupakan tugas
keagamaan yang penting. Tulisannya mengenai agama, termasuk renungan-renungan diterbitkan
tahun 1655 dengan judul "Occasional Reflections." Penulis biografi Boyle, J.H. Tiner menulis
bahwa dalam setiap renungan tersebut, "Robert selalu menggambarkan suatu pengamatan
sederhana mengenai alam dan memakainya untuk menjelaskan kebenaran Kristen."
Penyebaran Alkitab
Boyle membaca Alkitab setiap hari, bahkan ketika ia sulit membaca karena mata dan
kesehatannya terganggu. Dia mengakui Alkitab sebagai firman Allah yang benar, dan "sangat
tidak toleran terhadap para pendeta yang menjadikan kebenaran Alkitab sebagai kiasan belaka
dan tidak menerimanya sebagaimana adanya." Dia belajar bahasa Ibrani dan Aram agar dapat
mengkaji Perjanjian Lama dalam bahasa aslinya.
Boyle memiliki iman yang kuat dalam Yesus Kristus sebagai Juru Selamatnya dan Tuhannya.
Dia menulis bahwa kesengsaraan Yesus, kematian-Nya, kebangkitan-Nya, dan kenaikan-Nya ke
surga, dan semua karya-Nya yang ajaib selama Dia di dunia, adalah untuk menguatkan
keyakinan umat manusia bahwa Dia adalah Allah sekaligus manusia.
Boyle memiliki keinginan besar untuk memberitakan kebenaran Allah. Dia menjadi pemimpin
sebuah organisasi misionaris untuk pemberitaan Injil di New England. Dia juga mendukung
usaha-usaha misionaris di India, Skotlandia, dan Wales. Dengan uangnya sendiri, dia membiayai
penyebaran dan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Irlandia. Dia juga membiayai
penerjemahan dan penyebaran Kitab-kitab Perjanjian Baru ke dalam bahasa Turki dan Arab.
Watak Kristiani
Boyle lembut dan suka damai. Ia tidak pernah membalas kecaman-kecaman yang tidak wajar
dari para lawannya, misalnya para ahli alkimia. Berbeda dari kebanyakan orang yang lahir dalam
keluarga ningrat, Boyle menolak gaya hidup egois yang sering dianut para hartawan pemalas.
Dia penuh belas kasihan, banyak menyumbang untuk orang miskin dan korban bencana alam.
Dia dikenal rendah hati, yang sering menolak gelar dan kehormatan duniawi. Dia menolak
jabatan presiden Royal Society dan berulang kali menolak gelar kebangsawanan. Karena sifatnya
yang sangat kristiani dan perhatiannya terhadap penyebaran Kitab Suci ke luar negeri, dia pernah
ditawari jabatan tinggi dalam gereja, tapi itu juga ditolaknya. Dia yakin bahwa kesaksiannya
mengenai kesesuaian antara kekristenan dan ilmu pengetahuan akan lebih efektif jika ia tetap
sebagai awam dan ilmuwan.
Robert Boyle tidak menikah. Dia meninggal di London tanggal 30 Desember 1691. Dalam
wasiatnya, dia menyediakan dana untuk penyelenggaraan serangkaian ceramah. "Ceramah
Boyle" ini tidak mengenai hal-hal ilmiah, tujuannya adalah membela kekristenan. Dengan
demikian, Boyle terus melanjutkan penyampaian pesannya mengenai kesesuaian antara ilmu
pengetahuan dan kekristenan, biarpun dia sudah meninggal dunia. Ceramah-ceramah itu masih
diadakan hingga hari ini.
Pustaka Acuan
1. E.L. Williams dan G. Mulfinger, Physical Science for Christian Schools, Bob Jones
University Press, Greenville (South Carolina), 1974, hlm 127.
2. Robert Boyle dikutip dalam: J.H. Tiner, Robert Boyle -- T ailblazer of Science, Mott
Media, Milford (Michigan) 1989, hlm 179.
3. A. Feldman dan P. Ford, Scientists and Inventors, Bloomsbury, London, 1989, hlm 41.
4. Boyle dikutip dalam Tiner (Acuan 2), hlm 179.
5. Encyclopaedia Britannica, edisi ke-15, 1992, jld 2, hlm 447.
6. I. Asimov, Biographical Encyclopedia of Science and Technology: The Lives and
Achievements of More Than 1000 Great Scientists from Ancient Greece to the Space
Age, edisi ke 2, Doubleday & Co. Inc., Garden City (New York), 1982, hlm 136.
7. McGraw-Hill Encyclopedia of World Biography, McGraw-Hill, New York, 1973, jld 2,
hlm 125.
8. 'finer (Acuan 2), hlm 96.
9. Williams dan Mulfinger (Acuan 1), hlm 127.
10. Boyle dikutip dalam: L.T. More, The Life and Works of the Honourable Robert Boyle,
Oxford University Press, Oxford, 1944, hlm 171.
11. Asimov (Acuan 6), hlm 136.
Contoh Laporan Teks Hasil Observasi: Komodo

1. Tahukah kalian hewan melata apakah yang paling besar? Hewan itu adalah
komodo. Hewan itu hidup di semak-semak belukar dan di daerah hutan di
sejumlah pulau di Indonesia.
2. Komodo adalah hewan melata terberat di dunia yang mempunyai berat 100 kg
atau lebih. Komodo terbesar yang pernah diukur mempunyai panjang lebih dari
3 meter dan berat 166 kg, tetapi ukuran komodo rata-rata yang hidup secara
liar adalah sekitar 2,5 meter dengan berat 91 kg.
3. Komodo mempunyai kulit bersisik yang berwarna abu-abu, moncong yang
lancip, tungkai lengan yang kuat, dan ekor yang berotot. Komodo menggunakan
indra penciuman yang tajam untuk mendeteksi keberadaan bangkai hewan
yang terletak beberapa kilometer di kejauhan. Komodo memburu hewan melata
lainnya, seperti hewan mamalia yang besar, bahkan kadang-kadang bertindak
sebagai hewan kanibal.
4. Hampir semua bagian gigi komodo tertutup oleh gusi. Ketika komodo sedang
makan, gusinya berdarah dan menjadi media ideal bagi berkembangnya bakteri
yang berbahaya. Bakteri yang hidup dalam air liur komodo menyebabkan darah
korban yang digigit keracunan. Komodo akan menggigit hewan mangsanya,
lalu membuntutinya sampai hewan itu lemas tidak berdaya untuk dibawa pergi.
5. Spesies hewan melata ini terancam punah. Kenyataan itu, antara lain, disebabkan
oleh kegiatan perburuan yang tidak bertanggung jawab, terbatasnya hewan yang
menjadi mangsanya, dan habitatnya yang rusak.

Anda mungkin juga menyukai