PESAWAT ATWOOD
Disusun Oleh :
NPM : 20181220013
Bila suatu katrol hanya dapat berputar pada porosnya yang diam, maka geraknya
dapat dianalisis dengan menggunakan Gambar 2.
α adalah percepatan tangensial tepi katrol, dan percepatan ini sama dengan
percepatan tali penggantung yang dililitkan pada katrol tanpa slip. Bila suatu benda
digantungkan pada tali seperti Gambar 3, maka percepatan benda adalah :
Perhatikan Gambar 3. Jika massa beban tak sama maka sistem akan bergerak
lurus dipercepat beraturan. Dengan mengukur jarak yang ditempuh serta mengukur
waktu yang diperlukan. Kita dapat menentukan percepatan beban dari percobaan.
Jika percepatan telah diketahui maka dengan menggunakan Persamaan (4) kita
dapat menghitung momen inersia katrol. Jika massa beban sama, maka sistem akan
bergerak lurus beraturan atau diam (hukum Newton I). jika pada pada awalnya sistem
telah mempunyai kecepatan (dalam keadaan bergerak), maka kecepatan awal tersebut
dapat ditentukan dengan mengukur jarak tempuh dan waktu tempuh benda.
4. Pasanglah M1 pada G dan tambahkan beban m1 pada M2. Catat posisi A, B, dan
C pada keadaan ini. Lepaskan M1 dari genggaman G dengan menekan pegas S.
catat waktu tAB, yaitu waktu yang diperlukan oleh beban M2 (setelah tambahan
m1 tersangkut di A) untuk menempuh jarak xAB.
6. Ulangi percobaan 4 dan 5 dengan jarak xAB yang berbeda (dengan mengubah
keududkan B, keududukan A dan C tetap).
9. Jika momen inersia katrol dapat diabaikan, bagaimana dengan percepatan benda ?
10. Gambarkan grafik kedudukan x terhadap t2 pada gerak lurus dipercepat beraturan
untuk kecepatan dan kedudukan awal masing-masing nol dan terangkan cara
menentukan percepatan a dari grafik tersebut ?
1. Hukum I Newton
“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol,maka benda
yang mula2 diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus
beraturan akan tetap lurus beraturan”.
Rumus :
∑𝐹 = 0
Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan geraknya (diam atau
bergerak) inilah yang disebut sebagai kelembaman atau inersia (kemalasan).
Oleh karena itu Hukum I Newton disebut juga dengan hukum kelembaman
atau hukum inersia.
2. Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding
lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan masa benda”.
contoh :
∑𝐹 = 𝑚 × 𝑎
Keterangan:
F = Gaya (N)
M = Massa (Kg)
A = Percepatan (m/s2)
3. Vt = V0 + a.t2
Keterangan:
Fg = Gaya gesek (N)
µ = Koefisien gesekan
N = Gaya normal (N)
Gaya berat :
Keterangan:
w = Gaya berat (N)
m = Massa benda (Kg)
g = Gravitasi bumi (m/s2)
Berat sejenis
Rumus : atau
Keterangan:
n = Berat jenis (N/m3)
w = Berat benda (N)
V = Volume benda (m3)
= Massa jenis (kg/m3)
5.
6.
Besaran fisika pada gerak rotasi yang identik dengan massa pada gerak lurus
adalah momen inersia. Besaran fisika pada gerak rotasi yang identik
dengan percepatanpada gerak lurus adalah percepatan sudut.
Jika terdapat resultan momen gaya pada suatu benda yang mempunyai momen
inersia maka benda berotasi dengan percepata sudut tertentu. Hubungan antara resultan
momen gaya, momen inersia dan pecepatan sudut dinyatakan melalui persamaan :
Persamaan hukum II Newton pada gerak rotasi ini identik dengan persamaan hukum II
Newton pada gerak lurus.
7. Untuk sebuah katrol dengan beban-beban seperti gambar dibawah ini, maka berlaku
persamaan sebagai berikut :
8.
9. Percepatan benda tidak akan berubah dan akan tetap seperti semula tanpa
tergantung pada bentuk dan massa benda Percepatan yang tetap ini disebabkan
oleh medan gravitasi bumi yang disebut percepatan gravitasi (g).
10. a=S
Vt.t + 1/2 .t2
11.
DAFTAR PUSTAKA
https://gurumuda.net/hukum-ii-newton-pada-gerak-rotasi.htm
http://pelajaran-sma123.blogspot.com/2014/11/bunyi-hukum-newton-1-2-3-beserta-
rumus.html
sutrisno,Seri Fisika Dasar,Penerbit IB,2001.
Sears,F.W.,Mechanics, Heat, and Sound, Addison-Wesley Publishing Company, Inc., 1950