Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM IV

FOTOSINTESIS

A. PENDAHULUAN

B. TUJUAN

a. Untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan karbohidrat


b. Untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan karbohidrat
c. Untuk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan gas
d. Untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis
e. Untuk mengetahui peran klorofil dalam melakukan fotosintesis

C. METODOLOGI PENELITIAN

a. Waktu dan Tempat


Hari : Rabu, 31 Oktober 2018
Tempat : Laboratorium Biologi (Gedung H UNJ Kampus A)

b. Alat

1. Gelas ukur 100 ml 10. Kasa Asbes


2. Gelas piala 100 ml, 250 ml, 600 ml, dan 1000 ml 11. Tabung reaksi
3. Batang gelas 2,5 cm 12. Stopwatch
4. Termometer 13. Cawan Petri
5. Tripod 14. Lampu spirtus
6. Pisau silet 15. Statif dan Klem
7. Lampu dengan reflektor 150 W 16. Corong Kaca
8. Mistar dengan skala cm 17. Counter
9. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram 18. Pinset
c. Bahan
1. Air Suling 7. NaHCO3
2. Kertas timah/alumunium foil 8. Benang
3. Alkohol 96% 9. Kawat 1mm
4. Larutan lugol 10. Karet gelang
5. Daun dikotil 6. Hydrilla verticulata
D. PROSEDUR PELAKSANAAN

a) Kegiatan 1 : Fotosintesis Menghasilkan Karbohidrat


1. Dipilih tumbuhan yang bisa digunakan untuk fotosintesis, dan dipilih daun dikotil.
2. Daun ditutup alumunium foil pada sore hari
3. Dipetik daun yang telah ditutup alumunium foil dan dibuka serta langsung dimasukkan ke
dalam air mendidih hingga agak layu
4. Diangkat dan dimasukkan ke alkohol panas sampai warna daun agak putih
5. Dipindahkan ke cawan petri, ditetesi lugol
6. Diamati dan dianalisis serta dibuat kesimpulan

b) Kegiatan 2 : Gas yang Dihasilkan Fotosintesis


1. Diisi dua gelas piala 600 ml dengan air suling sebanyak 500 ml
2. Ditambahkan 0,5 gram NaHCO3, diaduk sampai larut
3. Diatur corong dan tabung reaksi seperti gambar, ditaruh kawat untuk menyangga corong
4. Disiapkan Hydrilla, dipotong pangkal batangnya dengan silet bagi dua sama banyak
5. Diikat longgar dan dimasukkan ke dalam gelas A dan B
6. Gelas piala A ditaruh di sinar matahari, gelas B disimpan di tempat gelap
7. Ditunggu beberapa menit dan diperhatikan asal gelembung tersebut
8. Diangkat perlahan jangan kemasukan udara
9. Dibalikkan tabung reaksi sambil ditutup sehingga gas berkumpul di sekitar mulut tabung
reaksi
10. Dinyalahkan korek api dan tunggu hingga ada bara api serta segera masukkan ke dalam
mulut tabung, diamati
11. Diamati gelas yang ditempat gelap, analisis dan buat kesimpulan

c) Kegiatan 3 : Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Laju Fotosintesis


1. Disediakan larutan NaHCO3 0,25% (2,5 gram NaHCO3 dalam 1 liter air suling)
2. Diisi gelas ukur 100 ml dengan larutan NaOH3 0,25% hingga 90 ml
3. Diambil satu batang Hydrilla yang segar (sepanjang kira-kira 10 cm) ikatkan ke batang
gelas menggunakan benang dan dengan hati-hati masukkan ke dalam gelas ukur. Seluruh
Hydrilla harus terendam, ke batang gelas juga di ikatkan thermometer
4. Diisi gelas piala 1000 ml dengan air keran
5. Dipasangkan lampu dengan jarak 10 cm dari gelas ukur. Lampu minimal 150 watt
6. Dinyalakan lampu dan biarkan beberapa menit hingga keluar gelembung-gelembung gas
dari pangkal Hydrilla
7. Dibiarkan selama 5 menit (bila sudah berjalan dengan baik)
8. Dihitung jumlah gelembung yang keluar tiap menit. Lakukan perhitungan 5 x 1 menit dan
tentukan rata-ratanya
9. Dipindahkan lampu pada jarak 20 cm biarkan kira-kira 5 menit, hitung jumlah gelembung
tiap menit. Lakukan 5 kali, tentukan rata-ratanya
10. Dilakukan selanjutnya untuk jarak 30cm dan 40cm
11. Diperhatikan suhu air dalam gelas ukur yang berisi Hydrilla. Suhu air diusahakan konstan.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil praktikum
a. Kegiatan 1 : Fotosintesis Menghasilkan Karbohidrat

No Hasil praktikum Gambar tangan keterangan.


.
1 Daun dikotil Ditutup kertas timah dari
sore hari

2 Perebusan Daun dikotil direbus


hingga layu

3 Ditaruh di cawan petri Setelah daun layu


diangkat dan ditaruh di
cawan petri
4 Direbus dalam alkohol Direbus lagi dalam
alkohol yang panas dan
ditunggu sampai
berubah warna

5 Diangkat dan ditetesi lugol Setelah berubah warna


diangkat dan ditaruh lagi
di cawan petri lalu tetesi
lugol

6 Setelah ditetesi lugol


terlihat ada perubahan
dan bercak-bercak coklat
yang menandakan
bahwa fotosintesis
menghasilkan
karbohidrat
Diamati

b. Kegiatan 2 : Gas yang Dihasilkan Fotosintesis

No Hasil praktikum Gambar tangan keterangan.


.
1 Penyusunan alat Alat untuk percobaan
respirasi disusun sesuai
dengan petunjuk modul
2 Pengamatan gelembung Setelah 5 menit pertama
belum ada gelembung

3 Pengamatan gelembung Setelah 24 jam air di


dalam tabung reaksi
menjadi keruh dan ikan
cere masih hidup

4 Tabung 4 sebagai kontrol Setelah 24 jam, tidak


terjadi perubahan apapun
dalam tabung ini, karena
tabung sebagai kontrol
c. Kegiatan 3 : Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Laju Fotosintesis

No Hasil Praktikum Gambar tangan Keterangan


.
1 Gelas ukur yang berisi Air suling, NaHCO3
Hydrilla, air suling dan beserta Hydrilla
NaHCO3 dimasukkan ke dalam
gelas ukur sesuai
petunjuk modul

2 Hydrilla yang disinari


cahaya lampu sejauh
40cm
Hydrilla disinari untuk
membuktikan
intensitas cahaya
mempengaruhi laju
fotosintesis

3 Hydrilla yang disinari


cahaya lampu sejauh
30cm Adanya Gelembung
udara yang
membuktikan bahwa
O2 merupakan hasil
dari fotosintesis siklus
terang

4 Hydrilla yang disinari


cahaya lampu sejauh Cahaya yang jaraknya
20cm diatur mendekati
Hydrilla untuk
membuktikan apakah
gelembung O2 yang
dihasilkan semakin
banyak atau konstan
5 Hydrilla yang disinari
cahaya lampu sejauh Uji coba dengan jarak
10cm cahaya yang semakin
dekat dengan Hydrilla
untuk membuktikan
intensitas cahaya yang
tepat untuk
fotosintesis

Tabel 3. Pengukuran intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis

Jarak lampu Jumlah gelombang pada menit ke Jumlah Rata-rata


(intensitas) I II III IV V

10 cm (Lux) - 4 7 10 14 35 7
20 cm (Lux) 10 13 10 8 6 47 9,4
30 cm (Lux) 6 8 5 4 4 27 5,4
40 cm (Lux) 4 4 3 4 4 19 3,8

Berdasarkan data diatas jarak lampu adalah sebagai perbedaan intensitas cahaya yang
diberikan pada Hydrilla dan didapati bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap
laju fotosintesis. Dibuktikan dengan adanya gelembung-gelembung O

2. Pembahasan
a. Kegiatan 1 : Fotosintesis Menghasilkan Karbohidrat
Tumbuhan tingkat tinggi harus melakukan fotosintesis untuk bisa bertahan hidup
dan memperoleh makanannya. Tumbuhan memiliki klorofil pada selnya masing –
masing untuk menunjang mereka melakukan fotosintesis. Namun, fotosintesis juga
butuh CO2, cahaya matahari, dan air sebagai bahan – bahannya. Tanpa matahari kita
tidak dapat mengaktifkan klorofil untuk memulai fotosintesis. Fotosintesis disinyalir
menghasilkan glukosa atau amilum sebagai cadangan makanannya. Pada percobaan
pertama ini kita akan menguji bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Alat yang
dibutuhkan untuk melakukan percobaan ini adalah gelas kimia besar dan gelas kimia
kecil, kasa asbeb, korek api, bunsen, pinset, cawan petri, dan pipet tetes. Sedangkan
bahan – bahannya adalah daun dikotil, larutan lugol, alkohol, dan air suling. Sehari
sebelum percobaan kami mencari daun dikotil yang tepat untuk percobaan yaitu dan
yang hijaunya merata agar klorofilnya juga merata tersebar pada daun, bukan daun yang
tua karena daun yang tua warnanya menguning dan kandungan klorofilnya lebih sedikit,
serta daun yang tipis agar memudahkan saat klorofilnya dilarutkan dengan alkohol.
Alasan dipilihnya daun dari semua bagian tumbuhan adalah karena dalam daun
terkandung paling banyak klorofilnya untuk fotosintesis. Lalu, daun tersebut dibungkus
dengan kertas timah bagian tengahnya dan didiamkan seharian. Esoknya daun yang
telah dibungkus itu diambil lagi untuk diuji pada percobaan Sachs ini.
Mula – mula kita menyiapkan alat dan bahan lalu memanaskan air pada gelas
kimia dengan bunsen sampai airnya panas dan mendidih, setelah itu lepas alumunium
foil pada daun dan rebus daun di air panas sampai daun melayu. Fungsi daun direbus
dengan air panas adalah agar sel – selnya mati. Saat dirasa daun sudah cukup layu,
angkat daun dan panaskan alkohol hingga panas, setelah itu rebus daun dalam larutan
alkohol. Daun tersebut dimasukkan ke dalam alkohol panas untuk melarutkan
klorofilnya sehingga daun menjadi pucat warnanya. Namun, kami kesulitan dalam
melarutkan klorofil pada daun karena daun yang kami gunakan cenderung lebih tebal
maka dari itu klorofilnya sulit untuk larut dan membutuhkan waktu yang banyak agar
bisa larut dan berwarna pucat. Apalagi, alkohol yang digunakan kurang keras kadarnya
karena seharusnya semakin tebal daun, maka semakin keras pelarutnya, contoh pelarut
yang keras adalah aseton.
Setelah daun sudah direbus bersama alkohol, daun diangkat dan ditaruh pada
cawan petri. Lalu daun ditetesi dengan larutan lugol sehingga seharusnya terjadi
perubahan warna. Larutan lugol bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada
daun tersebut. Jika terdapat amilum, maka bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah
warna menjadi biru kehitaman atau biru dongker. Saat daun tersebut ditetesi larutan
lugol seharusnya bagian yang dibungkus kertas timah tidak berwarna biru kehitaman
dan bagian yang tidak dibungkus kertas timah berwarna biru kehitaman. Hal ini
menunjukkan bahwa daun yang dibungkus oleh kertas timah tidak mengalami
fotosintesis karena daunnya tertutup dan tidak terkena sinar matahari, sedangkan
fotosintesis membutuhkan sinar matahari, dan klorofil tidak dapat berfungsi tanpa sinar
matahari. Tanpa adanya sinar matahari, tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis.
Daun yang tidak dibungkus kertas timah terkena sinar matahari sepanjang hari dan
mengalami fotosintesis sehingga dapat menghasilkan amilum. Amilum merupakan hasil
dari fotosintesis hal ini sesuai dengan percobaan yang dilakukan Sachs yang
membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam daun terdapat amilum
yang merupakan hasil dari fotosintesis. Warna biru kehitaman muncul saat ditetesi lugol
yang dibentuk oleh ikatan tara-amilum yang mampu mengikat lugol sehingga
menghasilkan warna ungu.
Namun, percobaan kami kurang sempurna karena keterbatasan waktu dan sulitnya
air dan alkohol yang dipanaskan untuk benar – benar panas. Faktor lainnya yang
membuat percobaan kami kurang sepurna adalah daun yang kami gunakan terlalu tebal
sehingga klorofil pada daun sulit dilarutkan. Hasil percobaan kami hanya menunjukkan
bintik hitam di bagian pinggir daun dan warna daun tidak berubah seperti yang
seharusnya saat ditetesi lugol.

b. Kegiatan 2 : Gas yang Dihasilkan Fotosintesis


Fotosintesis merupakan proses penyusunan senyawa kimia kompleks yang
memerlukan energi matahari, air, dan klorofil. Salah satu bahan untuk fotosintesis ialah
gas karbon dioksida. Fotosintesis ialah suatu proses pembentukan cadangan makanan
bagi tumbuhan, dan hampir semua makhluk hidup bergantung pada zat – zat yang
dihasilkan dari fotosintesis tersebut, salah satunya oksigen. Oksigen diperlukan seluruh
makhluk hidup untuk bernapas. Fotosintesis merupakan hal yang paling penting dibumi
ini. Fotosintesis juga dipengaruhi oleh faktor cahaya, air, suhu, dan kadar CO 2.
Percobaan kedua kita akan menguji gas yang dihasilkan saat fotosintesis. Alat yang
dibutuhkan adalah gelas kimia besar 100 ml, corong, kawat, tabung reaksi, stopwatch,
batang pengaduk, dan timbangan untuk menimbang NaHCO 3. Selain itu, bahan yang
diperlukan adalah NaHCO3, Hydrilla verticulata, karet gelang, dan air suling. Langkah
pertama yang dilakukan adalah mengambil beberapa batang hydrilla dan mengikatnya
menjadi satu, lalu ditaruh dalam corong dan hydrilla menghadap kebawah, lalu ditaruh
pada gelas kimia yang telah diberi air 1000 ml, setelah itu bagian atas corong yang
berbentuk tabung ditutup dengan tabung reaksi dan diisi air hingga penuh, jangan
sampai ada gelembung udaranya.
Setelah itu, alat percobaan ditaruh pada tempat yang memiliki sinar matahari
tujuannya adalah untuk mengaktifkan klorofil pada hydrilla sehingga tanaman bisa
melakukan fotosintesis. Air suling dalam gelas kimia yang berisi hydrilla setelah itu di
tambahkan 0,5 gram NaHCO3 kristal, lalu diaduk dengan batang pengaduk hingga larut
seluruhnya. Tujuan dari ditambahkannya NaHCO3 adalah karena NaHCO3 tersebut
dapat digunakan sebagai sumber CO2 untuk fotosintesis hydrilla. Seperti yang kita tahu
bahwa fotosintesis membutuhkan CO2, air, dan cahaya matahari sebagai bahan awalnya.
Nantinya NaHCO3 akan terurai menjadi NaOH dan CO2, karbon dioksida inilah yang
akan digunakan pada proses fotosintesis ini.
Setelah NaHCO3 larut, kita mulai menghitung waktunya dengan stopwatch agar
dapat mengetahui kapan waktu gelembung – gelembung muncul saat proses fotosintesis
ini. Seharusnya, banyak gelembung yang akan muncul pada tabung reaksi dan disekitar
hydrilla saat percobaan ini. Gelembung – gelembung yang muncul itu menandakan
bahwa reaksi fotosintesis menghasilkan gas. Namun kita belum tahu gas apa yang
dihasilkan pada percobaan ini. Untuk membuktikan apakah gas tersebut O2 atau bukan
kita akan mengujinya dengan bara api. Kita akan menyalakan korek api lalu menunggu
hingga yang sisa hanya baranya saja. Lalu, tabung reaksi dibuka dan bara api
dimasukkan ke dalam tabung reaksi tersebut. Udara dalam tabung reaksi terbakar saat
dimasukkannya bara api. Hal ini membuktikan bahwa gelembung gelembung udara
tersebut adala O2 karena O2 jika terkena api akan terbakar. Percobaan ini telah
membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan gas yaitu O2.
Sayangnya, pada percobaan yang kami lakukan kurang sempurna karena
gelembung yang dihasilkan sangat sedikit sekali. Beberapa hal yang menyebabkan
percobaan kami tidak sempurna adalah karena saat melakukan percobaan tidak ada sinar
matahari sehingga tumbuhan tidak berfotosintesis secara sempurna, saat itu cuaca
sedang mendung dan hydrilla yang kami gunakan sangat sedikit. Karena semakin
banyak hydrilla semakin banyak pula gelembung yang dihasilkan. Saat 5 menit pertama
hanya ada 1 gelembung pada percobaan kami, dan 20 menit berikutnya terdapat 5
gelembung kecil, lalu pada waktu ke 30 menit menghasilkan 7 gelembung pada corong,
dan gelembung lebih banyak pada batang hydrilla. Bisa saja gelembung tersebut tidak
bisa naik ke atas tabung reaksi karena tabung corong cukup rapat tertutup batang
hydrilla sehingga gelembung sulit naik ke atas.
c. Kegiatan 3 : Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Laju Fotosintesis
Pada percobaan ketiga kami akan mengukur pengaruh intensitas cahaya terhadap
laju fotosintesis. Fotosintesis adalah proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat
anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan cahaya matahari. Cahaya matahari terdisi atas
spektruk cahayaya, masing – masing spektrum punya panjang gelombang yang berbeda,
sehingga pengaruhnya terhadap fotosintesispun juga berbeda. Dalam proses tersebut
energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang
nantinya akan digunakan untuk mereduksi O2 menjadi glukosa. Persamaan reaksi
fotosintesis adalah sebagai berikut :
6 CO2 + 6 H2O  C6H12O6 + 6 O2 + ENERGI
Pada percobaan ini digunakan bahan NaHCO3 untuk menghasilkan CO2 sebagai
bahan untuk fotosintesis. Seperti yang kita tahu bahwa fotosintesis membutuhkan CO 2,
air, dan cahaya matahari sebagai bahan awalnya. Nantinya NaHCO 3 akan terurai
menjadi NaOH dan CO2, karbon dioksida inilah yang akan digunakan pada proses
fotosintesis ini. Pertama – tama diisi gelas ukur dengan larutan NaHCO 3 0,25% hingga
90 ml, lalu diambil 1 batang hydrilla yang panjangnya 10 cm, diikatkan kebatang gelas
menggunakan benang, seluruh hydrilla harus terendam, lalu batang gelas diikatkan ke
termometer. Isilah gelas piala 100 ml dengan air kran dan pasangkan lampu 150 watt
dengan jarak 10 cm dari gelas ukur.
Lalu nyalakan lampu dan biarkan hingga beberapa menit sampai muncul
gelembung – gelembung gas dari pangkal hydrilla. Hitunglah berapa gelembung yang
muncul setiap 5 menit sekali. Lalu lakukan percobaan dengan mengubah jarak gelas
ukur ke lampu menjadi 30 cm dan 40 cm. Saat melakukan percobaan perhatikan suhu
nya konstan jika suhu air meningkat tambahkannya batu es agar menjadi normal
kembali suhunya. Penambahan batu es ini bertujuan agar fotosintesis tetap stabil pada
suhu ruangan, karen suhu efektif fotosintesis adalah suhu ruangan yang tidak panas dan
juga tidak dingin.
Pada percobaan ini berdasarkan data yang didapat diketahui bahwa pada jarak
lampu 10 cm dan 20 cm didapatkan jumlah gelembung yang banyak pada alat
percobaan fotosintesis. Pada 5 menit pertama di jarak 10 cm saja sudah didapatkan 5
gelembung.

F. PERTANYAAN, KESIMPULAN DAN SARAN

a. Pertanyaan TOLONG DIJAWAB!!


1. Pada percobaan kegiatan 1 mengapa daun harus dimasukkan terlebih dahulu ke air panas?
Jawab :
2. Pada daun yang berwarna merah dapatkah terjadi fotosintesis? Mengapa demikian
Jawab :
3. Adakah cara lain untuk membuktikan bahwa suatu gas adalah oksigen? Jelaskan
Jawab
4. Pada percobaan fotosintesis tumbuhan air, mengapa sebaiknya air ditambah NaHCO3?
Jawab:
5. Jika digunakan lampu dengan sinar hijau dapatkah terjadi fotosintesis? Mengapa demikian?
Jawab :
b. Kesimpulan
c. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., dan J.B. Reece.2008.Biologi Jilid 1.Erlangga: Jakarta

Tim Pembina Fisiologi Tumbuhan. 2009. Praktikum III Plasmolisis. FKIP UHLAM:


Banjarmasin.

Buana, eqi, et all .2011. Struktur dan inti sel Rhoeo discolor saat normal dan Plasmolisis .
Regina : Bogor.
Tjitosoepomo,Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta.Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta.
Sari, Yunita. Difusi Kristal KmnO4 Dalam Pelarut dan Tekanan Osmotik Cairan Sel
Epidermis Pada Daun Rhoeo discolor. Dalam Jurnal Biologi. Hlm. 1 – 9.

Anda mungkin juga menyukai