PENDAHULUAN
1
1.1 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Untuk menentukan berat molekul senyawa volatil berdasarkan
pengukuran massa jenis gas.
2. Untuk melatih penggunaan persamaan gas ideal.
Etanol dapat di dapatkan dari proses fermentasi, dan secara petrokimia yaitu
hidrasi etilena. Fermentasi etanol, juga disebut sebagai fermentasi alkohol, adalah
proses biologi di mana gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa diubah menjadi
energi seluler dan juga menghasilkan etanol dan karbon dioksida sebagai produk
sampingan. Karena proses ini tidak membutuhkan oksigen, melainkan khamir yang
melakukannya, maka fermentasi etanol digolongkan sebagai respirasi anaerob.
Fermentasi etanol digunakan pada pembuatan minuman beralkohol dan bahan bakar
etanol, juga dalam mengembangkan adonan roti. Satu mol glukosa diubah menjadi
2 mol etanol dan 2 mol karbon dioksida:
i . Jarum
Fungsi: sebagai pembuat lubang pada aluminium foil.
j. Penjepit Tabung
Fungsi: sebagai alat untuk menjepit labu erlenmeyer.
k. Pipet Tetes
Fungsi: sebagai pemindah cairan dalam volume yang sangat kecil.
3.2 Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan dalam praktikum ini adalah:
1. Labu erlenmeyer kosong ditimbang dengan menggunakan neraca digital.
2. Labu erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil kemudian dikencangkan
dengan karet gelang
3. Labu erlenmeyer kosong, aluminium foil, dan karet gelang ditimbang
dengan menggunakan neraca digital.
4. Alumunium foil yang menutup labu erlenmeyer dibuka kemudian
dimasukkan cairan volatil kedalamnya, kemudian ditutup kembali
dengan menggunakan alumunium foil dan karet gelang yang sama.
Kemudian dengan jarum kecil dibuat lubang pada penutupnya.
5. Labu erlenmeyer direndam dalam water batch bersuhu 100oC. Biarkan
hingga semua cairan volatil menguap, kemudian catat suhu pada water
batch ketika cairan volatil menguap.
6. Setelah semua cairan volatil menguap, labu erlenmeyer diangkat dari
water batch. Bagian luarnya dikeringkan menggunakan kain lap
dan didinginkan di dalam desikator sekitar 30 menit sehingga udara
masuk kembali mengembun menjadi cairan.
7. Setelah uap dalam labu erlenmeyer mengembun menjadi cairan, labu
erlenmeyer dikeluarkan dari desikator kemudian ditimbang tanpa
melepas alumunium foil dan karet gelang.
8. Volume labu ditentukan dengan cara mengisi labu erlenmeyer dengan
aquades sampai penuh, timbang beratnya, dan kemudian hitung suhunya.
9. Dengan menggunakan massa cairan volatil dan volume labu, massa jenis
dapat dihitung.
10. Hitung berat molekul cairan volatil menggunakan persamaan gas ideal
3.3 Flowchart percobaan
Adapun Flowsheet Prosedur Penentuan Berat Molekul Volatil:
Mulai
Sampel dimasukkan 4 ml B
Tidak
Ya
A
A
Tidak
Ya
Labu erlenmeyer
ditimbang
Labu erlenmeyer
diisi penuh dengan
aquades
Tidak
Selesai
5.2 Saran
Adapun saran yang perlu diperhatikan pada percobaan Berat Molekul Volatil
adalah :
1. Pada saat pengukuran massa benda, sebaiknya menggunakan neraca
yang memiliki tingkat ketelitian yang tinggi
2. Pada saat pengambilan sampel, sebaiknya wadah sampel segera
ditutup rapat karena sampel bersifat volatil (mudah menguap).
3. Pada saat pemanasan, sebaiknya erlenmeyer diangkat dari water
batch dengan selang waktu tertentu untuk memastikan apakah larutan
sudah menguap semua atau belum.
4. Erlenmeyer harus dipastikan benar-benar kering dengan mengelapnya
sebelum didinginkan di desikator untuk mendapat hasil yang
maksimal.
5. Sebaiknya cairan volatil yang telah diuapkan didinginkan dalam
desikator sampai uapnya telah mengempun seluruhnya