VISKOSITAS (KEKENTALAN)
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menyelidiki angka kental relatif suatu
zat cair dengan cara menggunakan air.
1 Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Piknometer
Piknometer merupakan alat yang digunkaan untuk mengukur nilai massa jenis
atau densitas dari fluida dalam jumlah sedikit. Piknometer terdiri atas tiga bagian
yaitu tutup pikno, lubang, serta gelas atau tabung ukur (Anggraini et al., 2017).
Prinsi kerja penggunaan alat piknometer pertama-tama yaitu dengan menimbang
massa piknometer yang kosong dan harus kering menggunakan timbangan analitik
analitik. Penimbangan piknometer harus dipastikan dalam keadaan bersih dan
kering. Pengisian larutan pun harus mencapai meniskus cembung sehingga massa
jenis cairan akan mengisi kapiler pada tutup piknometer (Rahmana et al., 2016).
2.2. Termometer
Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur), ataupun perubahan suhu dalam perkembangan teknologi dengan
satuan celcius. Istilah termometer berasal dari bahasa latin yaitu “thermo” yang
berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur (Indarwati et al., 2019).
Prinsip dasar dari alat ukur ini ialah fenomena pemuaian yang merupakan indeks
temperatur. Termometer terdapat dua jenis termometer klinis, yaitu termometer
digital dan termometer non digital. Berdasarkan cara penggunaannya dibagi
menjadi termometer kontak dan termometer non kontak (Darwis et al., 2018).
Contoh dari termometer kontak adalah termokopel yang lazimnya mengukur
temperatur target dengan cara melakukan kontak langsung. Respon yang
dihasilkan relatif lambat, sedangkan untuk temperatur non-kontak atau disebut juga
optical termometer atau secara umum termometer inframerah. Sensor pada
termometer ini mengukur temperatur dengan cara menangkap radiasi inframerah
yang dipancarkan target ukur. Respon yang dihasilkan oleh termometer non kontak
lebih cepat daripada termometer kontak. Termometer ini biasanya digunakan pada
target bergerak, target pada ruang hampa udara, target yang memiliki temperatur
tinggi (>1300o C), target berbahaya yang tidak dapat diakses secara fisik (memiliki
tegangan tinggi, jarak pengukuran terlalu besar) (Wiriadinata dan Insani, 2019).
2 Universitas Sriwijaya
3
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
4 Universitas Sriwijaya
5
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah.
4.1.2. Tabel Viskometer Rotasi
No Rotor Speed Waktu Data Persen
1 1 60 rpm 29,98 47,00 mPa’a 47,1%
2 1 60 rpm 29,91 47,00 mPa’a 47,2%
3 1 60 rpm 30,39 47,00 mPa’a 47,1%
6 Universitas Sriwijaya
7
4.2. Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang uji kekentalan (viskositas) pada sampel
berupa susu, mintak, dan jus buah. Uji yang digunakan yaitu menggunakan alat
viskometer rotasi, viskometer ostwald, dan piknometer. Viskometer rotasi memiliki
4 tingkatan rotor, rotor nomor 1 untuk mengukur tingkat kekentalan produk paling
kecil sedangkan rotor 2 dan 3 digunakan untuk mengukur tingkat kekentalan yang
sedang dan rotor 4 digunakan untuk mengukur tingkat kekentalan paling besar.
Rotor diputar ke arah kiri dan jangan letakkan rotor paling bawah sehingga
menyentuh gelas penampungan sampel karena apabila menyentuh gelas maka rotor
tidak akan bisa memutar. Sample yang diukur menggunakan viskometer ostlwald
seluruhnya menggunakan rotor 1 dengan kecepatan 60 rpm membuat sampel
terdeteksi terlalu cair. Viskometer ostwald yang berbentuk tabung u ketika ingin
memasukkan sampel harus lewat di lobang yang paling besar dan menghisap cairan
menggunakan bulb tidak boleh lewat dari garis a karena apabila kelebihan menarik
samppel maka harus di tunggu si sampel berada pas di garis a baru menghidupkan
stopwatch untuk mengukur kecepatan laju sampel. Sampel susu memerlukan waktu
36,64 detik dengan suhu 50C dan sampel minyak goreng memerlukan waktu 54
detik dengan suhu 50C. Sampel jus buah tidak bisa dihitung menggunakan
viskometer ostwald dikarenakan jus buah memiliki bulir bulir jus yang dapat
menghambat laju kecepatan pada alat viskometer ostwald (Meliana et al., 2021).
Pengujian ketiga yaitu menggunakan alat piknometer, sebelum sampel
dimasukkan piknometer harus ditimbang terlebih dahulu karena penimbangan
bobot kosong harus diperlukan untuk memastikan keakuratan pengukuran.
Piknometer apabila sampel sudah dimasukkan ketika ingin menutupnya dipastikan
tidak adanya gelembung-gelembung pada piknometer alat karena dapat membuat
pengukuran penimbangan alat tidak akurat untuk diamati. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat viskositas diantaranya ada suhu yang apabila suhu naik
maka viskositas suatu cairan akan turun, konsentrasi larutan apabila konsentrasi
dari suatu larutan tinggi maka akan menyebabkan viskositas menjadi tinggi, berat
molekul terlarut karena apabila adanya solute yang berat maka akan menyebabkan
penghambatan cairan dan menaikkan viskositas, terakhir ada tekanan yang semakin
tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu cairan (Damayanti et al., 2019).
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
8 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Apriani, D., Gusnedi., dan Darvina, Y. 2013. Studi Tentang Nilai Viskositas Madu
Hutan dari Beberapa Daerah di Sumatera Barat untuk Mengetahui Kualitas
Madu. Pillar Of Physics, 2 (2), 91-98.
Damayanti, Y., Lesmono, A. D., dan Prihandono, T. 2019. Kajian Pengaruh Suhu
terhadap Viskositas Minyak Goreng sebagai Rancangan Bahan Ajar
Petunjuk Praktikum Fisika. Jurnal Pembelajaran Fisika, 7 (3), 307-314.
Darwis, I. D., Basyar, E., dan Adrianto, A. A. 2018. Kesesuaian Termometer Digital
dengan Termometer Air Raksa dalam Mengukur Suhu Aksila pada Dewasa
Muda. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7 (2), 1596-1603.
Habiburrohman, A, W dan Fauzi. 2020. Rancang Bangun Alat Viskositas Zat Cair
menggunakan Sensor Inframerah sebagai Detektor Waktu pada Praktikum
Viskositas Zat Cair Matakuliah Fisika Dasar. Jurnal Penelitian dan
Pembelajaran Fisika Indonesia, 2 (2), 48-52.
Indarwati, S., Respati, S. M. B., dan Darmanto. 2019. Kebutuhan Daya pada Air
Conditioner saat Terjadi Perbedaan Suhu dan Kelembaban. Jurnal Majalah
Ilmiah, 15 (1), 91-95.
Meliana., Syahputra, R., dan Fauzan. 2022. Pengaruh Suhu terhadap Viskositas
Minyak Pelumas Shell Mysella S3N40 pada Mesin Gas Type W18V50SG
di PLTMG Sumbagut -2 Peaker. Jurnal Tektrom 6 (1), 92-97.
Rahmana, S. F., Nurhatika S., dan Muhibuddin, A. 2016. Uji Potensi Fermentasi
Etanol Beberapa Yeast yang Diisolasi dari Daerah Malang, Jawa Timur
dengan (Metode SDN (Soil Drive Nutrient). Jurnal Sains dan Seni ITS, 5
(2), 47-52.
Subhan, M., Suswati, L., dan Fatimah. 2022. Pengukuran Viskositas Oli metode
Induksi Elektromagnetik Berbantuan Software Audacity untuk Praktikum
Fluida Zat Cair. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika, 3 (1), 66-71.
9 Universitas Sriwijaya
10
Wiriadinata, H., dan Insani, A. 2019. Kalibrasi Media Kalibrasi untuk Termometer
Infrared Direct Reading yang Bekerja pada Panjang Gelombang (8-14) m.
Jurnal Instrumentasi, 34 (1), 65-76.
Universitas Sriwijaya