Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM SATUAN OPERASI 1

VISKOSITAS (KEKENTALAN)

Diaz Eki Kurniawan


05031382227099

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Fluida zat cair adalah salah satu materi fisika yang bersinggungan langsung
oleh pengamatan peserta didik di lingkungannya sehari-hari seperti air, madu,
minyak, susu, jus, dan lain sebagainya. Fluida zat cair yang dapat diamati adalah
viskositas. Penentuan viskositas biasa diukur dengan penentuan waktu (t) dari
kelajuan (v) suatu benda yang dijatuhkan dalam zat cair. Viskositas dapat
ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut juga sebagai derajat
viskositas atau koefisien viskositas kekentalan suatu zat cair (Subhan et al., 2022).
Viskositas zat cair merupakan tingkat dari kekentalan suatu zat cair akibat dari
gesekan yang ditimbulkan oleh bagian zat cair yang bergerak atau benda padat yang
bergerak dalam zat cair. Viskositas zat cair jika semakin kental maka semakin
lambat dan susah benda bergerak di dalamnya, apabila semakin encer zat cair maka
semakin cepat pula benda bergerak di dalamnya (Habiburrohman dan Fauzi, 2020).
Fluida memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena manusia
meminum, menghirup bahkan berenang di dalam fluida. Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi viskositas fluida salah satunya adalah suhu. Viskositas
berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka viskositas akan turun dan
begitu pula sebaliknya. suhu berhubungan erat dengan viskositas dimana semakin
tinggi suhu maka semakin kecil nilai viskositas (Damayanti et al., 2019).
Pengukuran viskositas dapat diukur melalui alat yang bernama viskometer. Alat
ukur kekentalan ini dapat mengukur tingkat kekentalan suatu zat cair dengan akurat
dan spesifik sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dalam pembuatannya
viskometer ditujukan untuk memperoleh waktu sehingga dapat dihitung nilai
viskositas suatu fluida Viskometer terdiri dari berbagai jenis mulai dari pipa kapiler,
rotasi silinder, rotasi kerucut plat, dan viscometer ostwald (Rahmani et al., 2022).

1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menyelidiki angka kental relatif suatu
zat cair dengan cara menggunakan air.

1 Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Piknometer
Piknometer merupakan alat yang digunkaan untuk mengukur nilai massa jenis
atau densitas dari fluida dalam jumlah sedikit. Piknometer terdiri atas tiga bagian
yaitu tutup pikno, lubang, serta gelas atau tabung ukur (Anggraini et al., 2017).
Prinsi kerja penggunaan alat piknometer pertama-tama yaitu dengan menimbang
massa piknometer yang kosong dan harus kering menggunakan timbangan analitik
analitik. Penimbangan piknometer harus dipastikan dalam keadaan bersih dan
kering. Pengisian larutan pun harus mencapai meniskus cembung sehingga massa
jenis cairan akan mengisi kapiler pada tutup piknometer (Rahmana et al., 2016).

2.2. Termometer
Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur), ataupun perubahan suhu dalam perkembangan teknologi dengan
satuan celcius. Istilah termometer berasal dari bahasa latin yaitu “thermo” yang
berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur (Indarwati et al., 2019).
Prinsip dasar dari alat ukur ini ialah fenomena pemuaian yang merupakan indeks
temperatur. Termometer terdapat dua jenis termometer klinis, yaitu termometer
digital dan termometer non digital. Berdasarkan cara penggunaannya dibagi
menjadi termometer kontak dan termometer non kontak (Darwis et al., 2018).
Contoh dari termometer kontak adalah termokopel yang lazimnya mengukur
temperatur target dengan cara melakukan kontak langsung. Respon yang
dihasilkan relatif lambat, sedangkan untuk temperatur non-kontak atau disebut juga
optical termometer atau secara umum termometer inframerah. Sensor pada
termometer ini mengukur temperatur dengan cara menangkap radiasi inframerah
yang dipancarkan target ukur. Respon yang dihasilkan oleh termometer non kontak
lebih cepat daripada termometer kontak. Termometer ini biasanya digunakan pada
target bergerak, target pada ruang hampa udara, target yang memiliki temperatur
tinggi (>1300o C), target berbahaya yang tidak dapat diakses secara fisik (memiliki
tegangan tinggi, jarak pengukuran terlalu besar) (Wiriadinata dan Insani, 2019).

2 Universitas Sriwijaya
3

2.3. Viskometer Ostwald


Viskometer ostwald adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan
kadar kekentalan suatu zat cair. Viskometer ostwald terbuat dari kaca yang
berbentuk U yang mampu menampung sejumlah cairan. Penetapan viskositas pada
viskometer ostwald dapat dilakukan dengan menggunakan metode ostwald. Cara
menentukannya dapat dilakukan dengan mengukur waktu yang diperlukan suatu
cairan yang mengalir di dalam pipa kapiler dari titik a ke titik b. Prinsip kerja
viskometer ostwald adalah berdasarkan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh
sejumlah cairan untuk mengalir pada suatu tanda pengukuran yang ada pada bagian
atas pipa kapilar yang dibutuhkan untuk melalui dengan gaya yang disebabkan oleh
berat cairan itu sendiri, untuk menghitung viskositas dengan viskometer ostwald
dilakukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan melewati batas “a
dan b” dapat diukur dengan menggunakan stopwatch (Meliana et al., 2021).
Penggunaan alat viskometer ostwald, yaitu sejumlah cairan yang akan diukur
viskositasnya dimasukkan ke dalam viskometer ostwald melalui tabung P. Cairan
dihisap ke tabung Q sampai melewati tanda a, dan dibiarkan mengalir melalui batas
saat mengalir melalui batas atas (tanda a), stopwatch dijalankan dan saat melewati
batas bawah (tanda b), stopwatch dimatikan. Kemudian waktu yang diperlukan
cairan untuk melewati batas atas ke batas bawah dicatat (Apriani et al., 2013).

2.4. Viskometer Rotasi


Viskometer merupakan sebuah alat yang digunakan sebagai pengukur
kekentalan fluida zat cair. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir, diartikan nilai
viskositasnya rendah sehingga mudah untuk dilakukan menggunakan viscometer
rotasi, dan sebaliknya cairan sulit mengalir diartikan nilai viskositasnya tinggi dan
susah untuk dirotasikan. Viskometer rotasi digunakan untuk mengukur viskositas
dengan merendam spindle yang berputar dalam cairan sampel. Viskometer rotasi
memiliki silinder sesumbu (concentric cylinder) yang dibuat berdasarkan dua
model standar, yaitu system searle yang dimana silinder bagian dalam berputar
dengan silinder bagian luar diam dan system couette dimana silinder bagian luar
yang diputar sedangkan bagian dalam silinder diam. Fluida yang akan diukur
ditempatkan pada celah di antara kedua silinder (Firmansyah dan Sucahyo, 2019).

Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Senin, 30 Januari 2023, pukul 13.00
sampai dengan selesai di Laboratorium, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya
Palembang.

3.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan praktikum kali ini adalah 1) Gelas beaker, dan 2)
Piknometer dan 3) Viskotester.
Bahan yang digunakan praktikum kali ini adalah 1) Jus jeruk, 2) Minyak
goreng dan 3) Susu.

3.3. Cara Kerja


Cara kerja pada praktikum ini adalah
3.3.1. Cara Viskometer Ostwald
1. Tentukan rapat sampel dengan piknometer.
2. Alat dibersihkan betul dengan asam pencuci dan keringkan.
3. Masukkan sampel yang akan ditentukan viskositasnya (kekentalan) dalam
wadah sampel viscotester.
4. Catat hasil pengukuran viscotester terhadap sampel.
5. Ulangi tiga kali untuk berbagai sampel.
6. Analisa data dengan menggunakan perhitungan ketidakpastian pengukuran
dalam percobaan.
3.3.2. Cara Viskosimeter Rotasi
1. Hubungkan power ke sumber arus (listrik).
2. Tekan Tombol on/off dibelakang alat.
3. Siapkan Liquid yang akan diukur viskositasnya dan dimasukkan kedalam
beaker glass dengan diameter beaker tidak kurang dari 7 cm dan tinggi tidak
kurang dari 12,5 cm.

4 Universitas Sriwijaya
5

4. Pastikan tempat instrumen sudah sesuai dengan mengatur skrew.


5. Pasang rotor yang akan digunakan dan sesuaikan dengan ketinggian instrumen
dengan liquid dengan memutar skrew pengatur ketinggian.

6. Tekan atau untuk memilih mode bahasa kemudian tekan

OK, kemudian tekan atau untuk memilih rotor yang dibutuhkan.

7. Tekan atau untuk memilih kecepatan, kursor akan stop di 6

rpm, kemudian tekan atau untuk memilih kecepatan rotor yang


dibutuhkan.
8. Setelah setting rotor dan kecepatan rotor tekan OK, maka rotor akan bergerak
dan instrumen akan mulai mengukur viskositas.
9. Setelah setting AUTO MODE dan rotor.
10. Tekan “Reset”, maka viskometer akan berhenti mengukur, dan tekan OK maka
viskometer akan mulai mengukur kembali sesuai dengan setting terakhir kali.
11. Sesuaikan penggunaan rotor dan kecepatan rotor.
12. Apabila viskositas tidak dapat diperkirakan maka liquid yang akan diukur
dianggap memiliki Viskositas yang tinggi.
13. Apabila viskositas yang diukur melebihi batas yang terbaca oleh alat, maka
pembacaan % akan lebih dari 100% dan display akan terbaca “OVER”. Batasan
% untuk memastikan pengukuran viskositas yang presisi yaitu diantara 10-
100%.
14. % pada display menunjukkan seberapa akurasi pengukuran viskositas, sesuai
dengan setting kecepatan dan rotor yng kita gunakan.

Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah.
4.1.2. Tabel Viskometer Rotasi
No Rotor Speed Waktu Data Persen
1 1 60 rpm 29,98 47,00 mPa’a 47,1%
2 1 60 rpm 29,91 47,00 mPa’a 47,2%
3 1 60 rpm 30,39 47,00 mPa’a 47,1%

4.1.3. Tabel Viskometer Ostwald


No Nama bahan Suhu Waktu
1 Susu 50 36,64 detik
2 Jus 60 Tidak dapat dihitung
3 Minyak sayur 50 54 Detik

4.1.4. Tabel Piknometer


No Nama bahan Sebelum berisi Sesudah Berisi Berat sampel
1 Susu 16,4740 g 26,5984 g 9,39 g/mL
2 Jus 16,2483 g 26,8272 g 9,31 g/mL
3 Minyak Sayur 15,6428 g 25,0212 g 9,99 g/mL

6 Universitas Sriwijaya
7

4.2. Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang uji kekentalan (viskositas) pada sampel
berupa susu, mintak, dan jus buah. Uji yang digunakan yaitu menggunakan alat
viskometer rotasi, viskometer ostwald, dan piknometer. Viskometer rotasi memiliki
4 tingkatan rotor, rotor nomor 1 untuk mengukur tingkat kekentalan produk paling
kecil sedangkan rotor 2 dan 3 digunakan untuk mengukur tingkat kekentalan yang
sedang dan rotor 4 digunakan untuk mengukur tingkat kekentalan paling besar.
Rotor diputar ke arah kiri dan jangan letakkan rotor paling bawah sehingga
menyentuh gelas penampungan sampel karena apabila menyentuh gelas maka rotor
tidak akan bisa memutar. Sample yang diukur menggunakan viskometer ostlwald
seluruhnya menggunakan rotor 1 dengan kecepatan 60 rpm membuat sampel
terdeteksi terlalu cair. Viskometer ostwald yang berbentuk tabung u ketika ingin
memasukkan sampel harus lewat di lobang yang paling besar dan menghisap cairan
menggunakan bulb tidak boleh lewat dari garis a karena apabila kelebihan menarik
samppel maka harus di tunggu si sampel berada pas di garis a baru menghidupkan
stopwatch untuk mengukur kecepatan laju sampel. Sampel susu memerlukan waktu
36,64 detik dengan suhu 50C dan sampel minyak goreng memerlukan waktu 54
detik dengan suhu 50C. Sampel jus buah tidak bisa dihitung menggunakan
viskometer ostwald dikarenakan jus buah memiliki bulir bulir jus yang dapat
menghambat laju kecepatan pada alat viskometer ostwald (Meliana et al., 2021).
Pengujian ketiga yaitu menggunakan alat piknometer, sebelum sampel
dimasukkan piknometer harus ditimbang terlebih dahulu karena penimbangan
bobot kosong harus diperlukan untuk memastikan keakuratan pengukuran.
Piknometer apabila sampel sudah dimasukkan ketika ingin menutupnya dipastikan
tidak adanya gelembung-gelembung pada piknometer alat karena dapat membuat
pengukuran penimbangan alat tidak akurat untuk diamati. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat viskositas diantaranya ada suhu yang apabila suhu naik
maka viskositas suatu cairan akan turun, konsentrasi larutan apabila konsentrasi
dari suatu larutan tinggi maka akan menyebabkan viskositas menjadi tinggi, berat
molekul terlarut karena apabila adanya solute yang berat maka akan menyebabkan
penghambatan cairan dan menaikkan viskositas, terakhir ada tekanan yang semakin
tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu cairan (Damayanti et al., 2019).

Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah.


1. Jus buah jeruk tidak bisa diukur menggunakan viskometer ostwald karena
mengandung bulir-bulir buah yang menghambat laju kecepatan.
2. Ketika menutup piknometer diharuskan tidak ada gelembung karena akan
membuat penimbangan sampel tidak akurat.
3. Semakin besar rotor maka semakin kental viskositas.
4. Suhu, konsntrasi larutan, berat molekul terlarut, dan tekanan merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi tingkat viskositas.
5. Stopwatch dihidupkan apabila sampel telah pas di garis a dan stopwatch
dimatikan apabila telah sampai di garis b.

8 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, S. P. A., Yuniningsih, S., dan Sota, M. M. 2017. Pengaruh pH terhadap


Kualitas Produk Etanol dari Molasses Melalui Proses Fermentasi. Jurnal
Reka Buana, 2 (2), 99-105.

Apriani, D., Gusnedi., dan Darvina, Y. 2013. Studi Tentang Nilai Viskositas Madu
Hutan dari Beberapa Daerah di Sumatera Barat untuk Mengetahui Kualitas
Madu. Pillar Of Physics, 2 (2), 91-98.

Damayanti, Y., Lesmono, A. D., dan Prihandono, T. 2019. Kajian Pengaruh Suhu
terhadap Viskositas Minyak Goreng sebagai Rancangan Bahan Ajar
Petunjuk Praktikum Fisika. Jurnal Pembelajaran Fisika, 7 (3), 307-314.

Darwis, I. D., Basyar, E., dan Adrianto, A. A. 2018. Kesesuaian Termometer Digital
dengan Termometer Air Raksa dalam Mengukur Suhu Aksila pada Dewasa
Muda. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7 (2), 1596-1603.

Firmansyah, R. R., dan Sucahyo, I. 2019. Rancang Bangun Viskometer Rotasi


sebagai Pengukur Kekentalan Fluida Cair. Jurnal Inovasi Fisika Indonesia
(IFI), 8 (2), 28-32.

Habiburrohman, A, W dan Fauzi. 2020. Rancang Bangun Alat Viskositas Zat Cair
menggunakan Sensor Inframerah sebagai Detektor Waktu pada Praktikum
Viskositas Zat Cair Matakuliah Fisika Dasar. Jurnal Penelitian dan
Pembelajaran Fisika Indonesia, 2 (2), 48-52.

Indarwati, S., Respati, S. M. B., dan Darmanto. 2019. Kebutuhan Daya pada Air
Conditioner saat Terjadi Perbedaan Suhu dan Kelembaban. Jurnal Majalah
Ilmiah, 15 (1), 91-95.

Meliana., Syahputra, R., dan Fauzan. 2022. Pengaruh Suhu terhadap Viskositas
Minyak Pelumas Shell Mysella S3N40 pada Mesin Gas Type W18V50SG
di PLTMG Sumbagut -2 Peaker. Jurnal Tektrom 6 (1), 92-97.

Rahmana, S. F., Nurhatika S., dan Muhibuddin, A. 2016. Uji Potensi Fermentasi
Etanol Beberapa Yeast yang Diisolasi dari Daerah Malang, Jawa Timur
dengan (Metode SDN (Soil Drive Nutrient). Jurnal Sains dan Seni ITS, 5
(2), 47-52.

Subhan, M., Suswati, L., dan Fatimah. 2022. Pengukuran Viskositas Oli metode
Induksi Elektromagnetik Berbantuan Software Audacity untuk Praktikum
Fluida Zat Cair. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika, 3 (1), 66-71.

9 Universitas Sriwijaya
10

Wiriadinata, H., dan Insani, A. 2019. Kalibrasi Media Kalibrasi untuk Termometer
Infrared Direct Reading yang Bekerja pada Panjang Gelombang (8-14) m.
Jurnal Instrumentasi, 34 (1), 65-76.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai