NERACA MASSA
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui pengertian neraca
massa, untuk mengetahui Langkah-langkah penyusun neraca massa dan untuk
mengetahui aplikasi neraca massa dalam pengolahan makanan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Garam
2
Universitas Sriwijaya
massa digunakan untuk pemecahan masalahnya yang meyatakan input dan
output dalam hal variabel parameter terukur. (Dermawan et al., 2019).
2
Universitas Sriwijaya
3
2.3. Larutan
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut
yang umum digunakan adalah air. Untuk menyatakan banyaknya zat terlarut dan
pelarut, dikenal adalah konsentrasi. Zat terlarut merupakan komponen jumlahnya
sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah yang
banyak. Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur
tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, larutan tidak jenuh
Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam larutan lebih
banyak dari pada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut pada temperatur
tersebut. Sifat-sifat suatu larutan sangat dipengaruhi oleh susunan komposisinya.
Untuk menyatakan komposisi larutan maka digunakan istilah konsentrasi larutan
yang menunjukkan perbandingan jumlah zat terlarut terhadap pelarut. Jumlah
terlarut yang berbeda pada setiap larutan, maka dibutuhkan energi panas yang
berbeda, yang nantinya akan mempengaruhi titik didih larutan tersebut. Titik didih
suatu larutan merupakan suhu larutan pada saat tekanan uap jenuh larutan itu
sama dengan tekanan udara luar (Putri et al., 2017).
Universitas Sriwijaya
3
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
4
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Hasil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Neraca Massa Pada Garam
No Pengamatan Volume (mL) Massa awal Massa akhir Konsentrasi
1 Garam 5% 100 mL 5 101,11 5
Garam 10% 100 mL 10 105,34 10
2 Garam 5% 10,01
20,04 7,5
Garam 10% 10,03
3 Garam 5% 15,01
34,86 7,9
Garam 10% 20,01
4 Garam 5% 15,03
64,63 2,3
Air 50,03
5 Garam 10% 15 14,71 10,64
4
Universitas Sriwijaya
4.2. Pembahasan
Praktikum satuan operasi kali ini membahas tentang neraca massa.
Pengamatan pada praktukum ini bertujuan untuk mengetahui pengertian neraca
massa, mengetahui langkah-langkah penyusunan neraca massa, dan mengetahui
pengaplikasi neraca massa dalam pengolahan makanan. Prinsip dasar neraca
massa yaitu massa masuk sama dengan massa keluar. Neraca massa digunakan
untuk melihat jumlah aliran bahan yang masuk dan keluar dalam suatu proses
berdasarkan hukum kekekalan massa, yaitu jumlah aliran masuk sama dengan
jumlah aliran keluar. Prinsip ini berlaku juga dalam proses pengolahan pangan,
dimana total input bahan yang masuk kedalam suatu proses pengolahan hasilnya
akan sama dengan total outputnya, yang terjadi hanyalah perubahan wujud dari
bahan yang masuk dan yang keluar, prinsip ini dikenal dengan istilah
kesetimbangan massa neraca yang telah kita lakukan di praktikum ini
(Adhamatika et al., 2023).
Berdasarkan tabel hasil pengamatan konsentrasi garam 5% dan garam
konsentrasi 10% menghasilkan massa awal, massa akhir, dan konsentrasi yang
berbeda. Faktor yang mempengaruhi terjadinya hilang massa yaitu, suhu, dan
human error. Dimulai dari suhu, bahan cair akan mudah sekali menguap ketika
terkena suhu tinggi, yang kedua human error, ini merupakan salah satu faktor
yang mengakibatkan hilang massa dimana ketika proses pembuatan ada bahan
yang tumpah atau bahan yang berceceran sehingga massa dari bahan berkurang.
Pengaruh perbedaan besarnya konsentrasi awal pada garam berbeda dengan
konsentrasi akhir terhadap pencampuran dan pengenceran larutan disebabkan oleh
konsentrasi suatu larutan komposisinya menunjukkan dengan jelas perbandingan
jumlah zat terlarut terhadap pelarut. untuk membuat konsentrasi elektrolit konstan
perlu ditambahkan larutan dalam hal ini adalah H 2O atau aquades. Konsentras
yang semakin tinggi yaitu gabungan antara NaCl dan H2O akan menyebabkan
kadar hidrogen dan asam yang terbentuk semakin tinggi (Putri et al., 2017).
Secara teoritis semakin besar nilai konsentrasi larutan maka energi yang
digunakan larutan untuk mencapai kenaikan suhu yang ditentukan semakin kecil
sehingga waktu yang diperlukan larutan untuk mencapai suhu tertentu akan
semakin kecil. Perhitungan di dapat hasil yang berbeda karena hasil didasarkan
8
Universitas Sriwijaya
pada massa dan konsentrasi awal karena yang telah di tentukan (Suharti et al.,
2019).
BAB 5
KESIMPULAN
8
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Adhamatika, A., Brilliantina, A., Sari, E. K. N., Wijaya, R., Triardianto, D. dan
Sucipto, A., 2023. Analisis Neraca Massa dan Energi Pembuatan Keripik
Kentang (Solanum tuberosum L). JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan, 2(1),
69-76.
Alexander, M., 2018. Neraca Masa Dan Neraca Energi Pengelolaan Sampah
Terpadu–Penujah Kabupaten Tegal. Teknobiz: Jurnal Ilmiah Program Studi
Magister Teknik Mesin, 8(3), 129-138.
Hadiyarti, Y. dan Akbar, I. A. R., 2018. Kajian Neraca Massa Pada Industri
Kelapa Sawit Studi Kasus di PT. Alam Tri Abadi Kec. Murung Pudak, Kab.
Tabalong, Kalimantan Selatan. Inovasi Agroindustri, 1(2), 1-11.
Kurnianto, M. F., Hariono, B. dan Hartati, S., 2018. Neraca Massa, Komposisi
Kimia dan Nilai Ekonomis PengolahanAgroindustri Glukomanan. Jurnal
Ilmiah Inovasi, 18(1), 18-23.
Universitas Sriwijaya