Penanggung Jawab: 1. Lalu M. Hizam Algifari (J1A019051)
2. Lalu M. Irfan Dwicahya (J1A019053) Anggota : 3. Kezia Natalia Todingan (J1A019049) 4. Lalu Muhamad Zaenuri (J1A019052) 5. Lalu Yandi Danur Amri (J1A019054) 6. Lia Damayanti (J1A019055)
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MATARAM TAHUN 2021 PENDAHULUAN Latar Belakang Sanitasi merupakan upaya menghilangkan kontaminasi baik fisik, kimia, maupun biologis dalam pengolahan. Sanitasi meliputi banyak aspek mulai dari sanitasi pekerja, alat pengolahan, ruang pengolahan, bahan baku, serta air untuk pengolahan. Sanitasi tidak akan mampu menghilangkan kontaminasi secara menyeluruh namun hanya meminimalisir keberadaannya. Hal tersebut dikarenakan kontaminan terdapar berbagai tempat. Kontaminasi yang berasal dari pekerja dapat melalui tangan, kaki, rambut, mulut, kulit maupun pakaian yang digunakan selama proses pengolahan. Kontaminasi yang berasal dari pekerja dapat melalui tangan, kaki, mulut, kulit maupun pakaian kotor yang dipakai pekerja selama proses pengolahan bahan pangan. Manusia yang sehat merupakan sumber potensial untuk mikroba seperti Salmonella, Staphylococcus Aureus dan Stafilococi. Sanitasi dalam pengolahan pangan ditentukan oleh tingkat kebersihan dan kesehatan pekerja yang melakukan pengolahan. Mikroba yang sering ditemukan pada pekerja (manusia) adalah Escherichia coli, Acetobacter, Aerogenes, Streptococcus, Enterococci, Salmonella dan kadang- kadang Staphylococcus. Kondisi sanitasi pekerja dalam pengolahan bahan pangan sangat perlu diperhatikan guna mencegah terjadinya kontaminasi makanan. Uji sanitasi pekerja yang akan dilakukan saat ini adalah uji kebersihan tangan. Uji daya antiseptik dan uji kontaminasi rambut. Ketiga hal tersebut merupakan sumber kontaminasi pekerja. Oleh karena itu dilakukan praktikum uji sanitasi pekerja pengolahan pangan untuk mengetahui tingkat kontaminasi pekerja pengolahan pangan. Konsumen berhak memperoleh makanan bersih dan sehat. Zaman yang semakin modern membuat kesadaran konsumen terhadap pangan yang sehat, bersih dan kaya gizi semakin tinggi, sehingga perusahaan atau industry makanan dituntut untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntunan masyarakat. Kebersihan dan higienitas harus menjadi prioritas suatu produsen. Kebiasaan bersih maliputi pandangan hidup, seikap dan prilaku manusia untuk selalu bebas dari kotoran. Oleh karena itu, perlu dilakukan praktikum ini untuk mengetahui bagaimana sanitasi pekerja dalam pengolahan pangan. Tujuan Praktikum Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui tingkat sanitasi pekerja pengolahan pangan. TINJAUAN PUSTAKA Higiene merupakan ilmu yang diperlukan untuk menjaga makanan tetap sehat dan bebas dari penyakit saat dikonsumsi, sedangkan sanitasi merupakan tindakan atau upaya yang secara langsung dilakukan untuk mewujudkan lingkungan yang sehat. Higiene dan sanitasi saling berhubungan sebab mempunyai tujuan yang hampir sama yaitu untuk menciptakan makanan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Personal hygiene meliputi kebersihan seseorang dalam menangani makanan yang secara langsung berinteraksi dengan makanan yang memungkinkan menjadi sumber pembawa bakteri ataupun sebagai pentransfer bakteri penyebab penyakit yang dapat menjadi sumber keracunan makanan (Astrini, 2017). Sanitasi dan hygiene pekerja perlu diperhatikan karena pekerja merupakan sumber potensial dalam menghilangkan cemaran. Program sanitasi dan hygiene adalah hal yang mutlak. Sanitasi pekerja meliputi kesehatan pekerja pengolahan pangan. Cemaran pada makanan dapat menyebabkan keracunan. Sanitasi udara dan suhu penyimpanan sangat diperhatikan untuk tetap mempertahankan kualitas mikrobiologis makanan. Proses pengolahan makanan terutama suhu pengolahan juga sangat mempengaruhi kualitas makanan (Widyastuti, 2016). Higiene adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk mencapai derajat kesehatan. Sedangkan sanitasi menurut WHO adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia, terutama hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup (Gabriella, 2017). Dalam proses pengolahan makanan, peran dari penjamah makanan sangatlah besar. Penjamah makanan yang menangani bahan makanan sering menyebabkan kontaminasi mikrobiologis. Mikrobiologis yang hidup pada tubuh manusia dapat menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan, yang terdapat pada kulit, hidung, mulut, saluran pencernaan, rambut, kuku dan tangan. Salah satu kontaminan yang paling sering dijumpai pada makanan adalah Escherichia coli. Bakteri ini biasanya mengkontaminasi silang dari penjamah makanan melalui tangan dan mentransfernya ke makanan yang akan disajikan (Rahmawati, 2020). Penjamah makanan merupakan sumber utama kontaminasi makanan. Tangan, nafas, rambut dan keringat dapat mencemari makanan. Kebersihan penjamah terutam kebersihan tangan sangat perlu diperhatikan. Keadaan tangan yang kotor dan memiliki kuku yang panjang serta kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum dan setelah menjamag makanan ataupun peralatan memungkinkan terjadinya kontaminasi bakteri pada peralatan makanan. Perilaku penjamah makanan berpengaruh terhadap kontaminasi makanan. Pencucian tangan penjamah sebelum melakukan pekerja adalah suatu keharusan. Tangan merupakan anggota tubuh yang tidak pernah terbebas dari berbagai macam kuman, baik yang berasal dari kontaminasi benda atau alat, maupun yang tinggal secara menetap ditangan (Fadhila, 2015). PELAKSANAAN PRAKTIKUM Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Juni 2021 diluar laboratorium (Dry Lab) Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram menggunakan Moodle Universitas Mataram dan berbagai macam literatur. Alat dan Bahan Praktikum a. Alat Praktikum Cawan petri Inkubator Label Lampu bunsen Pinset Tisu b. Bahan Praktikum Air Medium eosin methylene blue agar (EMBA) Medium plate count agar (PCA) Prosedur Kerja a. Uji Kebersihan Tangan
Tangan tanpa dicuci
Ditempel 3 jari tangan selama t = 5 detik
Dilakukan secara duplo EMBA, PCA
Diinkubasi selama t=48 jam T=37°C
Diamati dan hitung jumlah mikroba
DAFTAR PUSTAKA Astrini, Rr, E., dkk. (2017). Manfaat Pengetahuan Higiene Sanitasi Dalam Membuat Main Course Makanan Kontinental Mahasiswa Pendidikan Tata Boga Angkatan 2015. Media Pendidikan, Gizi Dan Kuliner. 6 (2) : 63-64. Fadhila, M.F., N.E. Wahyuningsih dan Y. Hanani D., 2015. Hubungan Hygiene Sanitasi Dengan Kualitas Bakteriologis Pada Alat Makan Pedagang Di Wilayah Sekitar Kampus UNDIP Tembalang. Kesehatan masyarakat. 3 (03) : 769-776. Gabriella, V. W., dkk. (2017). Gambaran Pengetahuan Dan Praktik Pedagang Penjual Makanan Tentang Higiene Dan Sanitasi Makanan Jajanan Di Pasar Kuliner Kota Tomohon. Universitas Sam Ratulangi.
Rahmawati, U., dkk. (2020). Pengaruh Penyuluhan Dengan Booklet Terhadap