PKMP
Diusulkan oleh:
b. NIM : F24060779
5. Dosen Pendamping
LEMBAR PENGESAHAN
b. NIM : F24060779
5. Dosen Pendamping
b. NIM : F24060779
b. NIM : F24060988
b. NIM : F24060645
b. NIM : F34070138
b. NIM : F34070136
A. JUDUL PROGRAM
Kajian Potensi Kacang Komak (Lablab purpureus (L) sweet) Sebagai
Bahan Baku Pembuatan Susu Nabati.
B. LATAR BELAKANG
Tingkat konsumsi susu sapi di Indonesia masih cukup rendah. Hal ini
dapat disebabkan oleh adanya ketakutan masyarakat Indonesia yaitu ketakutan
terkena penyakit diare dan takut bertambah berat badan. Selain itu, harga susu
sapi yang relatif mahal juga menyebabkan masyarakat enggan mengkonsumsi
susu. Penyakit diare yang terjadi akibat mengkonsumsi susu dapat disebabkan
oleh berkurangnya aktivitas enzim laktase di dalam tubuh. Gejala tersebut disebut
lactose intolerance. Menurut Astawan (2008) dengan semakin bertambahnya usia,
jumlah enzim laktase di dalam tubuh akan semakin berkurang. Hal inilah yang
menyebabkan banyak orang yang telah berusia di atas empat puluh tahun tidak
aman lagi untuk minum susu segar dan dianjurkan mengkonsumsi susu olahan.
Dewasa ini pemanfaatan susu kedelai sebagai alternatif susu asal ternak
mengalami hambatan akibat ketersedian dari dalam negeri dan harga impor bahan
bakunya. Departemen Pertanian RI, Ditjen Tanaman Pangan (2008) menyebutkan
produksi kedelai tahun 1992 mencapai puncaknya yaitu 1,8 juta ton. Semenjak
tahun 1993, produksi kedelai terus menurun, tahun 2003 tinggal 671.600 ton.
Pada tahun 2004 sampai dengan 2006 produksi mulai meningkat dengan sangat
lambat. Tahun 2007, produksi kedelai turun kembali 20% dari produksi pada
tahun 2006 menjadi 608.000 ton. Produktivitas kedelai nasional rata-rata masih
rendah, tahun 2007 mencapai 13,07 kuintal/hektar atau 1,3 ton/hektar.
C. PERUMUSAN MASALAH
Susu kedelai menjadi alternatif dari susu sapi terutama susu segar yang
ditujukan khususnya bagi penderita lactose intolerance. Namun, dengan semakin
meningkatnya harga kedelai impor, harga susu kedelai semakin mahal bahkan
dapat membuat pengusaha susu kedelai membatasi operasinya. Dengan demikian
diperlukan adanya suatu alternatif pengganti kacang kedelai sebagai bahan baku
dalam pembuatan susu bagi penderita lactose intolerance.
D. TUJUAN PROGRAM
F. KEGUNAAN PROGRAM
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah produk susu nabati
berbahan baku kacang komak yang merupakan produk indigenous Indonesia.
Susu komak merupakan sari yang dihasilkan dari ekstrak maupun tepung kacang
komak. Susu komak dapat dijadikan sebagai minuman suplemen bagi penderita
lactose intolerance yang tidak dapat mencerna susu sapi dengan baik. Selain itu,
susu komak juga dapat dikonsumsi masyarakat secara umum.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. KACANG KOMAK
Selain cocok untuk makanan ternak, kacang komak juga dapat digunakan
sebagai sumber kebutuhan protein manusia dan dapat dimanfaatkan dengan
berbagai cara. Kacang komak diketahui memiliki varietas yang berbeda
diberbagai belahan dunia, sehingga nama yang diberikan pun berbeda pula.
Beberapa namanya seperti Dolichos lablab, Country Bean, Dolichos Bean,
Lablab vulgaris, Lubia Bean, Lablab niger, Hierba de Conejo, Frijol jacinto,
Poroto japones, India Butter Bean, dan lain-lain. Kacang komak telah
didistribusikan secara luas ke banyak daerah baik negara tropis maupun negara
subtropis (Purseglove, 1968 dalam Jasari, 2007). Di Amerika Serikat dan
Amerika Selatan, India Barat dan Timur, Asia dan China kacang komak
tumbuh sebagai tanaman jangka pendek atau tanaman tahunan (Whyte et al,
1953 dalam Jasari, 2003)
Kacang komak memiliki batang yang keras, berserat dan berbulu dengan
tinggi 2-3 m dan dapat mencapai tinggi hingga 10 m. Warna bunga dari kacang
komak berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Daun kacang komak lebar dan
tebal dengan panjang 7,5 – 15 cm. Daun bercabang tiga (trifoliolate) pada
setiap sisi tangkainya (Skerman, 1977 dalam Jasari, 2003). Biji kacang komak
terdapat dalam polong. Setiap polong terdapat 3-6 biji kacang komak. Polong
kacang komak memiliki panjang 5 – 20 cm dengan lebar 1 – 5 cm (Kay, 1979),
sedangkan panjang biji kacang komak adalah 0,6 – 1.3 cm (Duke, 1983).
Ukuran dan warna biji beragam dari hitam, coklat, dan kekuningan (Allan,
1981 dalam Jasari, 2003).
Visualisasi biji dan tanaman kacang komak (Lablab purpureus (L.) sweet)
Kay (1979) menyebutkan bahwa kacang komak mempunyai nilai gizi yang
cukup tinggi, berupa karbohidrat, protein, serat, serta memiliki susunan asam
amino yang baik. Selain itu, kacang komak juga mengandung lemak, mineral
seperti abu, kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin seperti asam nikotinat dan
vitamin C Kacang komak dapat digunakan dalam usaha mengatasi kekurangan
protein. Kandungan protein biji tua kacang kacang secara normal berkisar
antara 21-29 %. Komposisi kimia kacang komak dapat dilihat pada Tabel 1.
Kacang komak memiliki susunan asam amino yang mendekati pola protein
kedelai, yaitu kurang mengandung asam amino yang mengandung belerang
(metionin dan sistein), tetapi kaya akan asam amino lisin. Tingginya asam
amino lisin pada kacang komak dapat dimanfaatkan untuk pembuatan bahan
makanan campuran yang tersusun dari kacang-kacangan yang umumnya
kekurangan asam amino lisin.
Kacang komak dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Biji kacang
komak dapat dimasak dan dimakan sebagai sayuran atau salad. Kulit (polong)
yang masih muda dan biji yang sudah kering juga dapat dikonsumsi sebagai
makanan (Duke, 1983).
2. Susu
Susu merupakan cairan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susu dari
mamalia betina dan dijadikan sumber gizi utama bagi bayi sebelum dapat
mencerna makanan padat. Dari bayi sampai lanjut usia banyak yang
mendapatkan manfaat dari susu. Untuk umur produktif susu dapat membantu
pertumbuhan. Sedangkan untuk usia lanjut susu dapat menopang tulang agar
tidak keropos. Dengan melihat komposisi rata-ratanya, susu mengandung 87.3
% air, 3.9% lemak susu dan protein 3.25 %. Vitamin yang terdapat pada susu
yaitu vitamin A, C, D, tiamin, riboflavin, dan lainnya.
Protein susu dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu kasein yang dapat
diendapkan oleh asam dan enzim renin. Kelompok protein yang kedua yaitu
protein whey yang dapat mengalami denaturasi oleh panas pada suhu kira-kira
65oC. Kasein adalah protein utama susu yang jumlahnya sekitar 80% dari total
protein susu. Protein ini bisa mengalami penggumpalan baik akibat dari enzim,
asam, panas dan waktu gelatinisasi. Setelah lemak dan kasein dipisahkan dari
susu, air sisanya disebut whey. Sekitar 0.5 sampai 0.7 % dari bahan protein
yang dapat larut tertinggal dalam whey, yaitu protein-protein laktalbumin dan
laktoglobulin.
3. Laktosa
4. Susu Komak
Susu komak merupakan sari yang dihasilkan dari ekstrak maupun tepung
kacang komak. Susu komak dapat dijadikan sebagai salah satu minuman
suplemen bagi penderita lactose intolerance yang tidak dapat mencerna susu
sapi dengan baik. Namun, susu komak juga dapat dikonsumsi masyarakat
secara umum karena dapat memberikan kandungan energi oleh tubuh.
kandungan gizi cukup besar yang dimiliki kacang komak adalah protein. Susu
komak memiliki komposisi yang hampir sama dengan susu kedelai. Oleh
karena itu minuman dari ekstrak maupun tepung kacang komak ini layak
disebut sebagai susu komak.
Susu komak diperoleh dengan cara penggilingan biji komak yang telah
direbus dengan air. Untuk memperoleh filtrat dilakukan penyaringan, kemudian
dilakukan pasteurisasi. Kandungan protein dalam susu komak dipengaruhi oleh
jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan,
kehalusan penggilingan dan perlakuan panas.
Tahapan Metode
Uji Proksimat
@
Uji Organoleptik (Tahap II)
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian meliputi bahan dan alat
dalam tahap pembuatan susu komak dan tahap pengujian. Bahan yang digunakan
pada tahap pembuatan ekstrak komak dan susu adalah; kacang komak, gula pasir,
dan Carboxymethylcellulose (CMC). Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk
analisa adalah HCl, H2SO4 pekat, NaOH, larutan iodium, indikator
phenolphtalein, indikator kanji, heksan, indikator mensel (campuran metil merah
dengan metil biru), Na2SO4 dan air destilata.
Penyaringan
Kegiatan 2008
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Formulasi Susu
Uji Organoleptik I
Uji Organoleptik II
Pembuatan Laporan
Pembuatan Presentasi
J. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA
B. Anggota Pelaksana
1. Nama Lengkap : Nadia Tannia. H
NIM : F24060988
Tempat, tanggal lahir : Bogor, 20 Juli 1988
Fakultas/Program studi : Teknologi Pertanian/Ilmu dan Teknologi
Pangan
Perguruan tinggi : Institut Pertanian Bogor
Alamat Rumah : Jalan Johar 4 Blok C5 No. 32 Taman
Pagelaran, Ciomas-Bogor
Email : hate_paprika@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
a. SD Taman Pagelaran Bogor (1994-1996)
b. SD Negeri 5 Langsa, Aceh Timur (1996-1999)
c. SD kayu Manis, Medan (1999-2000)
d. SMP Negeri 4 Bogor (2000-2003)
e. SMA Negeri 1 Bogor (2003-2006)
f. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (2006-sekarang)
Prestasi
Juara 3 LCT Kimia SMA Negeri 1 Depok
Diterima di IPB lewat jalur USMI
3. Nama Lengkap : Risma Sholeh Hattunisa
NIM : F24060645
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 24 Desember 1988
Fakultas/Program studi :Teknologi Pertanian/Ilmu dan Teknologi
Pangan
Perguruan tinggi : Institut Pertanian Bogor
Alamat Rumah : Jl. Peta Barat No. 95 Kalideres Jakarta
Barat
Alamat Bogor : Gang Bara 6, Aisyah Kost Babakan Raya,
Dramaga Bogor
Email : hai_ini_risma@telkom.net
Riwayat Pendidikan :
a. SDN 05 Pagi Kalideres Jakarta Barat (1994-2000)
b. SMP Negeri 169 Jakarta Barat (2000-2003)
c. SMA Negeri 33 Jakarta Barat (2003-2006)
d. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (2006-sekarang)
Pengalaman Organisasi :
a. Anggota Lembaga Dakwah Kampus Al-Hurriyyah, IPB 2007
b. Staff Departemen Pertanian, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa IPB 2007
c. Bendahara Kabinet Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi
Pertanian IPB 2008.
Karya ilmiah :
1. Program Langit Biru sebagai Solusi Masalah Pencemaran Udara.
2. Pemanfaatan Lidah Buaya sebagai Bahan Baku Industri Farmasi.
3. Susu Kacang Komak “Koro-Koro Milk Sweet” sebagai Alternatif
Pengganti Susu Kedelai Berantioksidan Tinggi dan Berpotensi
Mengurangi LDL dalam Tubuh
4. Program Peduli Keamanan Pangan (Food Safety) di SDN Babakan 1
Dramaga, Kabupaten Dramaga Bogor.
Penghargaan ilmiah :
o Juara harapan Lomba Karya Tulis Remaja Mitra Emisi
Bersih, 2005
o Finalis Lomba Karya Tulis Farmasi Universitas Pancasila
2005
o Finalis 10 Besar Lomba Karya Tulis Mahasiswa bidang
IPA, IPB 2007
o Disetujui dan dibiayai proposal Program Peduli Keamanan
Pangan (Food Safety) di SDN Babakan 1 Dramaga,
Kabupaten Dramaga Bogor pada Program Kreatifitas
Mahasiswa 2007
1. Nama :
2. NIP :
3. Golongan Pangkat :
4. Jabatan Fungsional :
10. Email :
11. Pendidikan
• Jenjang Pendidikan :
• Bidang Keahlian :
• Perguruan Tinggi :
• Lulus Tahun :
• Jenjang Pendidikan :
• Bidang Keahlian :
• Perguruan Tinggi :
• Lulus Tahun :
I. BIAYA
No Kebutuhan Jumlah Harga Satuan Harga
Rp
1
Sewa laboratorium 3 lab Rp. 400.000/lab 1.200,000.00
2 Kacang komak 20 Kg Rp 4.000/Kg Rp 80,000.00
3 Baskom/ember 3 buah Rp. 20.000/bh Rp 60,000.00
4 Gula Pasir 14 Kg Rp. 6.000/Kg Rp 84,000.00
5 CMC 1 Kg Rp. 20.000/Kg Rp 20,000.00
Rp.
6
HCL 3 Liter 30.000/liter Rp 90,000.00
Rp. Rp
7 H2SO4 pekat 1 Liter 45.000/liter 45,000.00
Rp
8
NaOH 1 kg Rp. 25.000/Kg 25,000.00
9 Larutan Iodium 500 ml Rp 30.000/Lt Rp 15,000.00
10 Indikator phenolphtalein 2 botol Rp 15.000/btl Rp 30,000.00
11 Sewa alat laboratorium
a.Homogenizer 6 operasi Rp. 20.000/operasi Rp 120,000.00
b.Buret 30 operasi Rp. 10.000/operasi Rp 300,000.00
c.Blender 6 operasi Rp. 20.000/operasi Rp 120,000.00
d.Sealer 2 operasi Rp. 20.000/operasi Rp 40,000.00
e.Kompor 6 operasi Rp. 20.000/operasi Rp 120,000.00
f. viscometer 6 operasi Rp. 20.000/operasi Rp 120,000.00
g. pH meter 6 operasi Rp. 20.000/operasi Rp 120,000.00
Rp
h. Aw meter 6 operasi Rp. 20.000/operasi 120,000.00
i. Hot plate 20 Jam Rp. 20.000/jam Rp 400,000.00
j. Tabung Bidwell-
Sterling 2 operasi Rp. 20.000/operasi Rp 40,000.00
k. Radas tiel 3 operasi Rp. 20.000/operasi Rp 60,000.00
Rp
l. Disc Mill 6 operasi Rp. 20.000/operasi 120,000.00
Rp
12
Panci 2 buah Rp. 50.000/buah 100.000.00
Rp
13
Sendok plastik 30 buah Rp. 500/buah 15.000.00
Rp
14
Kain kasa penyaring 6 helai Rp 4.000/helai 24.000.00
15 Indikator kanji 2 botol Rp. 4.000/botol Rp 8.000.00
16 Heksan 500 ml Rp 55.000/liter Rp 27,500.00
17 Indikator mensel 1 kotak Rp. 50.000/kotak Rp 50,000.00
18 Na2SO4 500 ml Rp. 100.000/2,5Lt Rp 20.000.00
19 Air destilata. 6 liter Rp. 15.000/Lt Rp 90.000.00
Rp.
20
Essens 2 botol 40.000/botol Rp 80,000.00
Rp
21
Dokumentasi 60 lembar 1000/lembar Rp 60,000.00
Pengemasan dan
22
pelabelan Rp 150,000.00
5 orang x 3 Rp.
23
Transportasi PP 20.000/orang/PP Rp 240,000.00
24 Gelas stirofoam 90 gelas Rp. 1000/gelas Rp 90,000.00
25 Perbanyakan Proposal 5 bundel Rp. 7.000/bundel Rp 35,000.00
26 Reward untuk Panelis 30 anak Rp 3.000/anak Rp 90,000.00
Total Biaya Rp 4,408,500.00
M. LAMPIRAN
Lampiran 1
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pertanian RI. 2008. Press Release Mentan Pada Panen Kedelai.
Departemen Pertanian RI. Jakarta.
Hartoyo, Arif, dan dkk. 2007. Kajian Potensi Anti Atherogenik dan Sifat
Hipoglikemik Fraksi Protein dan Non-Protein Kacang Komak (Lablab
purpureus(L). sweet). Laporan Penelitian. Departemen Ilmu dan Teknologi
Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Jasari, Rizal. 2003. Optimalisasi Fraksinasi Protein Globulin 7S dan 11S dari
Kacang Komak (Lablab purpureus (L)sweet). Skripsi. Departemen Ilmu dan
Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Nugroho, Purwono. 2007. Pengaruh Fraksi Protein dan Non Protein Kacang
Komak (Lablab purpureus (L)sweet) Terhadap Profil dan Peroksidasi Lipid
Tikus Percobaan yang Diberi Ransum Tinggi Kolesterol. Skripsi.
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor.
Subagio, A et al. 2006. Karakteristik Biji dan Protein Kacang Komak (Lablab
purpureus (L.) Sweet) Sebagai Sumber Protein. Jurnal Teknologi dan
Industri Pangan, Vol. XVII No. 2.
Lampiran 2
1. Kadar Air (SNI 01-3945-1995)
Cawan kosong yang bersih dikeringkan dalam oven selama 1 jam dengan
suhu 103o – 2oC dan didinginkan dalam desikator, kemudian ditimbang dengan
ketelitian mendekati 0,001 gram. Sebanyak 5 gram sampel dimasukkan ke dalam
cawan yang telah ditimbang dan dikeringkan dalam oven pada suhu 103o – 2oC
selama 6 jam. Cawan yang telah berisi sample tersebut selanjutnya dipindahkan
ke dalam desikator, didinginkan dan ditimbang kembali. Ulangi pengeringan
hingga perbedaan hasil antara 2 penimbangn tidak melebihi 0,005 gram. Kadar air
dihitung berdasrkan kehilangan berat, yaitu selisih antara berat awal dan berat
akhir sample, dengan menggunakan rumus :