NERACA ENERGI
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mempelajari proses transfer massa
dan transfer energi serta menghitung panas reaksi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2. Larutan
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Pelarut
yang umum digunakan adalah air. Untuk menyatakan banyaknya zat terlarut dan
pelarut, dikenal adalah konsentrasi. Zat terlarut merupakan komponen yang
jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam
jumlah yang banyak. Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada
temperatur tertentu disebut larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, larutan
tidak jenuh Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam
larutan lebih banyak daripada zat terlarut yang seharusnya dapat melarut pada
temperatur tersebut. Larutan yang demikian disebut larutan lewat jenuh.
Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan
atau pelarut. Larutan merupakan campuran homogen dari pelarut dengan zat- zat
terlarut. Zat terlarut adalah zat yang dapat larut atau dilarutkan, sedangkan zat
pelarut adalah zat yang melarutkan zat terlarut (Putri et al., 2017).
2 Universitas Sriwijaya
3
Universitas Sriwijaya
3
4.2. Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang neraca energi. Dalam praktikum ini
kami melakukan percobaan tentang neraca energi. Bahan yang digunakan yakni
meliputi air, garam, es batu dan NaOH. Percobaan pertama yang dilakukan adalah
menetukan neraca massa dan neraca energi. Petama-tama ditimbang air dengan
massa 100,17 gram dalam gelas ukur, kemudian dimasukkan es batu dengan berat
tertentu, setelah dicampur dengan es batu suhu yang awalnya 300C menjadi 100C.
Hal ini terjadi disebabkan adanya perpindahan energi panas yaitu air yang bersuhu
lebih tinggi melepas panas dan es batu menerima panas, sehingga terjadilah
perubahan suhu. Percobaan kedua yaitu menghitung panas pelarutan. Dalam
menghitung panas pelarutan ada dua jenis larutan yang telah diujikan dalam
praktikum ini. Larutan yang pertama adalah larutan air ditambah garam dan
larutan yang kedua adalah larutan air yang ditambah NaOH. Dalam percobaan
larutan air yang ditambah garam, setelah larutan air dicampur dengan garam
larutan tersebut suhunya bertambah panas dari yang awalnya 310C menjadi 350C.
Hal ini disebabkan air menerima panas dari garam, dan garam melepas panas
sehingga suhu larutan tersebut menjadi bertambah panas. Sedangkan pada
percobaan larutan air yang ditambahkan dengan NaOH didapatkan hasil yaitu,
suhu air setelah dicampur dengan NaOH dimana air menerima panas dan NaoH
melepas panas sehinga suhu larutan meningkat (Alexander, 2018).
Adapun Natrium Hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam
labolatorium kimia. Natrium hidroksida ini bersifat lembab cair dan secara
spontan menyerap karbondioksida dari uadara bebas. Natrium hidroksida sangat
larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan, karena dalam proses
pelarutannya dalam air bereaksi secara eksotermis. Dari hasil praktkum ini dapat
diketahui bahwa suatu sistem proses dalam praktikum ini merupakan perhitungan
kuantitatif dari semua bahan-bahan yang masuk, yang keluar, yang terakumulasi
dan yang terbuang dalam sistem itu. Perhitungan neraca digunakan untuk mencari
variabel proses yang belum diketahui, berdasarkan data variabel proses yang telah
ditentukan. Panas dipengaruhi oleh massa, kapasitas panas dan suhu. Panas
benbanding lurus dengan massa, kapasitas panas dan suhu. Semakin besar massa,
kapasitas panas dan suhu, semakin besar pula panasnya (Munawaroh et al., 2021).
Universitas Sriwijaya
3
BAB 5
KESIMPULAN
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Munawaroh, S.I., Mufid. dan Subur, M. 2021. Perhitungan Neraca Massa dan
Neraca Energi Evaporator Pada Unit Kilang Ppsdm Migas Cepu. Jurnal
Teknologi Separasi, 7(1), 33-49.
Putri, L. M. A., Prihandono, T. dan Supriadi, B. 2017. Air adalah suatu zat kimia
yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di
bumi. Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(2), 147–153.
Universitas Sriwijaya