Anda di halaman 1dari 10

OHMIC HEATIN G M ETODE A LTERNATIF HASYIBI 2017

EKSTRAKSI MINYAK SERAI WANGI


TEPAT GUNA DAN EFISIEN

OHMIC HEATING METODE ALTERNATIF EKSTRAKSI MINYAK


SERAI WANGI TEPAT GUNA DAN EFISIEN
Murtezha Hadijaya El Hasyibi1 , Soffi Lutfia Dewi Trizana 1 , Ilham Maulidin 2 , Angga Khalifah
Tsauqi1 , Sri Nurjanah 3
1 Mahasiswa pada Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor


murtezha24@gmail.co m
2 Mahasiswa pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,

Institut Pertanian Bogor


Iamudin511@gmail.co m
3 Mahasiswa pada Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Pertanian Bogor
Srinurjanah714@gmail.co m

ABSTRAK
Minyak serai wangi merupakan salah satu minyak atsiri komersial Indonesia yang
memiliki prosfek bisnis potensial dan strategis. Kebutuhan pasar yang selalu meningkat 3-
5% per tahunnya tidak disertai dengan kenaikan volume produksi minyak serai wangi di
Indonesia. Minimnya volume produksi tersebut dikarenakan sebagian besar penghasil
minyak serai wangi masih menggunakan metode pemanasan konvensional yaitu
menggunakan kayu bakar atau solar pada proses penyulingan. PT MB Plus Agro di daerah
Subang merupakan salah satu penghasil minyak serai wangi yang menggunakan bahan
bakar solar untuk pemanasan. Metode ini memiliki kekurangan, yaitu butuh biaya produksi
cukup besar, hasil pembakaran solar dapat mencemari lingkungan, perlu perhatian khusus
agar pemanasan stabil yaitu dengan menjaga tekanan gas, serta rendemen yang dihasilkan
tidak maksimal. Kekurangan tersebut dapat diatasi oleh metode ohmic heating, yang
merupakan inovasi baru dalam penyulingan minyak serai wangi. Metode ini menggunakan
dua elektroda dari stainless steel yang dipasang sejajar dan diberi tegangan 220 V. Arus
dan medan yang dilewatkan pada serai wangi dari kedua elektroda dapat menghasikan
panas dan mempercepat membukanya dinding cell yang menyimpan minyak. Sehingga
penggunaan metode ohmic heating dalam proses pemanasan untuk produksi minyak serai
wangi mampu memberikan manfaat terhadap efesiensi waktu pemanasan, hemat biaya
produksi, ramah lingkungan, dan meningkatkan rendemen minyak dengan kualitas baik .
Hasil pengujian metode ohmic heating untuk satu kali proses produksi, diperoleh
peningkatan rendemen minyak 20%, menghemat ongkos produksi sebesar Rp. 26.000
dalam satu kali produksi, tidak menghasilkan gas buang dan tidak perlu perlakuan khusus
jika dibandingkan dengan metode konvensional yang selama ini digunakan.
Kata-kata kunci: penyulingan, minyak atsiri, metode konvensional, metode ohmic heating,

1
OHMIC HEATIN G M ETODE A LTERNATIF HASYIBI 2017
EKSTRAKSI MINYAK SERAI WANGI
TEPAT GUNA DAN EFISIEN

ABSTRAK
Lemongrass oil is one of Indonesia's commercial essential oils that has a potential and
strategic business pros. The ever increasing market demand of 3 -5% per year is not
accompanied by an increase in production volume of lemongrass oil in Indonesia. The low
volume of production is due to most of the producers of lemongrass oil is still using
conventional heating method that is using firewood or diesel in the process of distillation.
PT MB Plus Agro in Subang area is one of the producers of citronella oil using diesel fuel
for heating. This method has a deficiency, which requires considerable production costs,
the result of solar combustion can pollute the environment, special attentio n needs to be
done to stabilize the heating by maintaining the gas pressure, and the yield is not maximal.
This deficiency can be overcome by ohmic heating method, which is a new innovation in
the distillation of citronella oil. This method uses two electrodes of stainless steel mounted
parallel and given a voltage of 220 V. The current and the field passed on the perfumed
lemongrass from both electrodes can generate heat and accelerate the opening of cell walls
that store oil. So the use of ohmic heating method in the heating process for the production
of citronella oil is able to provide benefits to the efficiency of heating time, cost-effective
production, environmentally friendly, and improve the yield of oil with good quality. The
test result of ohmic heating method for one-time production process, obtained oil recovery
yield 20%, saving the production cost of Rp. 26,000 in a single production, does not
produce exhaust gas and does not need special treatment when compared with
conventional methods that have been used.
Keywords: distillation, essential oil, conventional method, ohmic heating method,

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri yang terbesar
di dunia. Terdapat 40 jenis minyak atsiri yang sudah dikenal, 20 diantaranya adalah
minyak potensial yang telah berkembang di pasar serta bernilai ekonomi tinggi.
Serai wangi adalah salah satu komoditi atsiri yang sangat prospektif. Peranan
komoditas ini sangat besar sebagai sumber devisa dan pendapatan petani serta
penyerapan tenaga kerja. Besarnya kebutuhan pasar yang selalu meningkat 3-5%
per tahunnya tidak disertai dengan kenaikan volume ekspor minyak serai wangi di
Indonesia. Menurut data dari Direktorat Jenderal Perkebunan, produksi tanaman
serai wangi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir fluktuatif tetapi pada tahun
2014 terjadi peningkatan hingga mencapai 3.100 Ribu Ton. Berdasarkan data dari
Direktorat Jenderal Perkebunan, volume ekspor semakin menurun, pada tahun 2002
mencapai 142 ton dengan nilai 1.066.000 US $ dan pada tahun 2004 sebesar 114
ton dengan nilai ekspor sebesar 700.000 US $. Hal ini menunjukkan bahwa masih
sedikitnya masyarakat atau badan usaha yang memanfaatkan tanaman serai wangi
untuk diolah menjadi produk turunan seperti minyak serai wangi.
Sebagian besar produksi minyak serai wangi di Indonesia masih
menggunakan metode pemanasan secara konvensional yaitu dengan menggunaka n
kayu bakar atau bahan bakar untuk proses pemanasannya. Metode konvensional ini
tidak efisien karena membutuhkan biaya yang cukup besar serta membutuhka n
penanganan khusus terhadap pencemaran lingkungan apabila ingin melakukan

2
OHMIC HEATIN G M ETODE A LTERNATIF HASYIBI 2017
EKSTRAKSI MINYAK SERAI WANGI
TEPAT GUNA DAN EFISIEN

proses ekstraksi. Salah satu produsen minyak serai wangi yang menggunaka n
metode konvensional adalah PT MB Plus Agro di Pabuaran, Subang.
PT MB Plus Agro memiliki alat ekstraksi metode konvensional dengan
memanfaatkan uap panas dari proses pemanasan air menggunakan tunggu pemanas
berbahan bakar solar. Proses pemanasan dengan menggunakan solar yang terdapat
di PT MB Plus Agro ini harus dijaga tekanan pada bagian dalam tabung solarnya
agar api yang dihasilkan stabil. Apabila tidak dijaga tekanannya, maka api yang
dihasilkan tidak akan stabil sehingga proses pemanasannya menjadi terganggu dan
menyebabkan waktu proses pemanasan menjadi lebih lama. Kondisi tersebut tentu
memerlukan waktu yang cukup lama, biaya yang cukup besar, serta menyulitka n
pekerja untuk memanaskan air di dalam tungku pembakar. Oleh karena itu perlu
adanya metode baru yang dapat menghasilkan minyak serai wangi dengan lebih
efisien sehingga produksi minyak serai wangi semakin meningkat dengan tingkat
kualitas dan kuantitas yang lebih baik.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan metode baru dalam proses
ekstraksi minyak serai wangi menggunakan metode ohmic heating yang ramah
lingkungan, mampu meningkatkan hasil rendemen minyak dengan kualitas baik
secara maksimal serta mampu menekan biaya produksi. Luaran dari kegiatan ini
adalah terciptanya metode ohmic heating yang dapat menjadi metode efektif dalam
ekstraksi minyak serai wangi yang lebih efesien dengan tingkat kualitas yang lebih
baik dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini yang menjadikan
OHMIC1.6 bisa menjadi solusi yang efektif bagi PT MB Plus Agro dalam
melakukan proses produksi minyak serai wangi.

METODE PELAKSANAAN

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi gergaji, gergaji besi, las,
penggaris, obeng, solder, gunting, meteran, gerinda, kunci inggris, tang, bor listrik,
kunci pas, pemotong kabel, statif, wattmeter, multimeter. Bahan yang digunakan
dalam penyelesaian metode ohmic heating adalah pelat steinless steel, pipa steinless
steel, baut, mur, shield silikon, lem silikon, lem tembak, penjepit buaya, kabel
serabut, kabel tunggal, dimmer 2000W, dimmer 4000W, Mikrokontroller Arduino
nano, sensor arus, sensor suhu, brushless fan, LCD 16*2, pushbutton, switch, dan
Box plastik.
Metode
Penelitian ini diawali dengan tahap studi pustaka untuk mengetahui lebih
jelas mengenai pembuatan alat ekstraksi dengan metode ohmic heating. Dilanjutka n
dengan tahap perancangan alat secara fungsional dan struktural. Terdapat dua
komponen utama pada alat ektraksi yaitu tabung pemanas ohmic dan sistem
elektrik. Berikut merupakan desain alat ekstraksi dengan metode ohmic heating
dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2 berikut :

3
OHMIC HEATIN G M ETODE A LTERNATIF HASYIBI 2017
EKSTRAKSI MINYAK SERAI WANGI
TEPAT GUNA DAN EFISIEN

Tutup Tabung
Pipa stainless
steel 1.5 inch Pengunci

Badan
tabung
Pipa menuju
tegangan AC
Pipa menuju
tegangan AC
Plat
Mesh Stainless
Steel
Gambar 1. Desain Pemanas Ohmic

Keterangan:
Tabel 1. Ukuran Bagian Tabung
Diameter dalam tabung = 27 cm
Diameter luar tabung = 34 cm
Tinggi tabung = 56 cm
Tinggi air = 17 cm
Lubang elektroda pada tabung = 19 mm

25 cm

7,5 cm
6,5 cm

2,5 cm diameter 0,5


inch

5,5 cm 5,5 cm
Gambar 2. Ukuran elektroda stainless steel

Tabel 2. Fungsi masing- masing komponen


Komponen Fungsi
Pipa stainless steel 0.5 inch Mengalirkan arus ke elektroda untuk
pemanasan ohmic
Plat stainless steel 1.3 mm Sebagai elektroda pada pemanasan ohmic
Shield silikon Isolator untuk mencegah kontak antara pipa
stainless steel 0.5 inch dengan badan
tabung

4
OHMIC HEATIN G M ETODE A LTERNATIF HASYIBI 2017
EKSTRAKSI MINYAK SERAI WANGI
TEPAT GUNA DAN EFISIEN

Badan Tabung stainless steel Sebagai tempat ekstraksi


Pipa stainless steel 1.5 inch Mengalirkan uap ke kondensor
Pengunci Menjaga tekanan di dalam tabung supaya
tidak ada uap yang bocor

Gambar 3. Desain Sistem Elektrik

Pabrikasi Alat
Tahap pabrikasi dimulai dengan pembuatan prototype dengan menggunak a n
metode ohmic heating untuk menguji apakah metode ohmic heating dapat
diaplikasikan dengan baik. Data hasil pengujian digunakan sebagai acuan untuk
pabrikasi alat sesungguhnya. Pabrikasi alat dilakukan berdasarkan desain yang
telah dirancang sebelumnya. Setelah pabrikasi alat selesai, dilakukan pengujia n
untuk memastikan bahwa kinerja masing- masing komponen dari proses pabrikasi
dapat berfungsi sesuai yang diharapkan, parameter yang perlu diuji yaitu kestabilan
proses pemanasan Ohmic, kualitas hasil rendemen, dan efektifitas separator untuk
memisahkan hasil ekstraksi. Pengujian dilakukan pada PT MB Plus Agro,
sementara untuk pengujian kualitas hasil rendemen dilakukan pada laboratorium
yang mendukung pengujian kualitas minyak atsiri.

Gambar 4. Alat ekstraksi minyak serai wangi dengan metode ohmic heating
di PT MB Plus Agro

5
OHMIC HEATIN G M ETODE A LTERNATIF HASYIBI 2017
EKSTRAKSI MINYAK SERAI WANGI
TEPAT GUNA DAN EFISIEN

Evaluasi dan Penyempurnaan Alat


Tahap evaluasi dan penyempurnaan alat dilakukan setelah melakukan
pengujian alat. Pada tahap ini dinilai sistem kerja dari alat, baik dari kestabilan
proses pemanasan Ohmic, kualitas hasil rendemen, dan efektifitas separator.
Kinerja alat yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, dilakukan kembali tahap
perancangan, pembuatan, dan pengujian alat. Setelah tahapp evaluasi dan
penyempurnaan selesai kemudian dilakukan publikasi ilmiah dan pengajuan paten
untuk melindungi alat dan inovasi yang telah dilakukan. Selain itu untuk
meningkatkan penyebaran informasi ilmiah terkait inovasi penggunaan metode
Ohmic Heating dalam proses ekstraksi minyak serai wangi. Sehingga diharapkan
bisa meningkatkan produktivitas petani ataupun kalangan industri minyak atsiri
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Rancangan Alat
Alat ekstraksi minyak serai wangi dengan menggunakan metode Ohmic
Heating merupakan alat yang dirancang untuk dapat melakukan proses ekstraksi
minyak serai wangi dengan baik dan suhu yang dikontrol sesuai kebutuhan panas
serai wangi. Implementasi mesin ekstraksi minyak serai wangi dengan metode
Ohmic Heating yang telah selesai melalui proses perakitan alat ditunjukkan pada
gambar berikut :

Gambar 5. Alat Ekstraksi Minyak Serai Wangi dengan Metode Ohmic Heating
Mesin ekstraksi memiliki 2 komponen utama yaitu tabung pemanas ohmic
heating dan sistem elektrik. Tabung pemanas ohmic heating merupakan tempat
berlangsungnya proses ekstraksi minyak serai wangi dengan cara memanaskan
serai wangi diantara dua pelat stainless steel dengan panjang 25 cm dan lebar 6,5
cm yang dipasang sejajar di sisi kiri dan kanan tabung sebagai elektroda yang diberi
aliran arus listrik. Arus listrik mengalir melalui pipa stainless steel panjang 7 cm
dengan ketebalan 0,5 inch yang disambungkan pada pelat stainless steel didalam
tabung. Pipa tersebut timbul keluar dari tabung pemanas ohmic heating yang telah
dilubangi dengan diameter 19 mm di sisi kanan dan kirinya. Untuk mencegah
kontak antara pipa stainless steel dengan dinding tabung, shield silikon dipasang
diantara pipa dengan dinding tabung. Jarak antara kedua pelat stainless steel adalah

6
OHMIC HEATIN G M ETODE A LTERNATIF HASYIBI 2017
EKSTRAKSI MINYAK SERAI WANGI
TEPAT GUNA DAN EFISIEN

12 cm yang akan menjadi tempat air dan serai wangi diektraksi dengan metode
ohmic heating. Tutup tabung disertai dengan pengunci dan pada bagian tengahnya
terdapat pipa untuk mengalirkan uap air menuju kondensor. Berikut adalah gambar
tabung pemanas ohmic heating yang telah dilengkapi dengan pelat dan pipa
stainless steel.

Kajian Literatur

(a) (b) (c)


Gambar 6. (a) Elektroda stainless steel sejajar di dalam tabung pemanas ohmic
heating; (b) Elektroda stainless steel dengan pipa dan shield; (c) Tabung pemanas
ohmic heating tampak depan
Sistem elektrik merupakan pusat kontrol dari alat ekstraksi minyak serai
wangi dengan metode ohmic heating. Sistem elektrik meliputi rangkaian listrik
untuk pemanasan plat stainless steel dan sistem kontrol. Rangkaian listrik terdiri
dari dimmer 4000W, relay, dan sensor arus. Sistem kontrol menggunakan Arduino
nano untuk mengontrol relay dengan indikator suhu dari sensor suhu. Arus dan suhu
ditampilkan melalui LCD untuk mengetahui kondisi kedua variabel tersebut secara
realtime. Wattmeter digunakan secara terpisah dari sistem elektrik untuk
mengetahui besar daya yang dibutuhkan oleh alat OHMIC1.6.

Sensor Suhu sebagai pengontrol suhu pada


tabung pemanas ohmic

Terminal input- output sebagai masukan dari


PLN dan keluaran bagi tabung pemanas ohmic

Box Control sebagai pengatur pemutus arus ketika


suhu melebihi batas yang telah diatur

Dimmer sebagai pengatur tegangan keluaran

Gambar 7. Sistem Elektrik Alat Ekstraksi Minyak Serai Wangi dengan Ohmic Heating
Berdasarkan penelitian Muchtadi dan Ayutaningwarno ( 2010 ) , pengguna a n
metode ohmic heating pada proses pemanasan akan menghasilkan laju pemanasan
yang lebih cepat diakibatkan peningkatan suhu ektraksi. Peningkatan suhu ektraksi
disebabkan oleh meningkatnya nilai konduktivitas dari bahan. Selain itu,
pemanasan dengan menggunakan metode ohmic heating dapat dihasilkan pola
pemanasan yang linear dan relatif seragam pada seluruh bahan sehingga tidak
diperlukan waktu tunggu. Bagian lain yang merupakan komponen pendukung

7
OHMIC HEATIN G M ETODE A LTERNATIF HASYIBI 2017
EKSTRAKSI MINYAK SERAI WANGI
TEPAT GUNA DAN EFISIEN

dalam mesin ekstraksi antara lain separator sebagai tempat menampung minyak
hasil ektraksi, kondensor sebagai pemisah fase uap dan air dari tabung pemanas
ohmic heating, dan penyangga sebagai alat untuk memposisikan kondensor seperti
bidang miring supaya rendemen mudah mengalir.

Hasil Pengujian
Pengujian alat ekstraksi minyak serai wangi telah dilakukan dengan
menggunakan metode ohmic heating di PT. MB Plus Agro. Pengujian alat
dilakukan 226 menit untuk satu kali produksi dengan keadaan suhu ruang.
Berdasarkan hasil pengujian metode ohmic heating, didapatkan hasil rendemen
minyak serai wangi sebanyak 30ml dalam waktu untuk satu kali produksi. Daya
yang digunakan selama proses produksi meningkat seiring bertambahnya waktu,
hasil tersebut dapa dijelasakan secara rinci padar grafik dibawah ini:
Grafik Hubungan Daya (Watt) terhadap Waktu (menit)
960
880
Daya (Watt)

800
720
640
560
480
400
0 30 60 90 120 150 180 210 240
Waktu (menit)

Gambar 8. Grafik hubungan antara Daya(W) terhadap waktu(menit)


Rata-rata penggunaan daya sebesar 853,7 Watt dengan total kWh untuk satu
kali produksi sebesar 1,342 kWh. Total biaya yang diperlukan dengan
menggunakan metode ohmic heating untuk satu kali produksi dengan biaya
Rp.1467,00 adalah Rp 3937,27. Biaya satu kali produksi dengan metode ohmic
heating sebesar Rp 3937,27 jauh lebih murah hampir sepuluh kali lipat
dibandingkan ketika menggunakan metode konvensional dengan bahan bakar solar
yang mencapai Rp. 30.000,00. Selain Biaya produksi, kelebihan lain dari metode
ohmic heating bisa dilihat dari jumlah rendemen serta kualias minyak serai wangi
yang dihasilkan. Rendemen yang dihasilkan dengan menggunakan metode ohmic
heating lebih banyak 5ml dibandingkan metode konvensional serta tidak gosong.
Minyak yang gosong pada metode konvensional disebabkan oleh pemanasan yang
terlalu panas.

8
OHMIC HEATIN G M ETODE A LTERNATIF HASYIBI 2017
EKSTRAKSI MINYAK SERAI WANGI
TEPAT GUNA DAN EFISIEN

Grafik Hubungan antara Daya (Watt) dengan Waktu


(menit) pada Awal Pemanasan Ohmic Heating
1000

Daya (Watt)
800
600
400 y = 10,32x + 589,32
R = 0,8899
200
0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Waktu (menit)

Gambar 9. Grafik hubungan antara daya (watt) terhadap waktu (menit)

Menurut Muchtadi dan Ayutaningwarno (2010), ketika jaringan seluler


dipanaskan secara ohmic, maka kenaikan suhu akan linear dengan gradien tegangan
yang diberikan sehingga akan semakin efektif dalam memanaskan bahan. Seiring
dengan pertambahan waktu maka terjadi peningkatan suhu. Dapat diketahui pula
bahwa kebutuhan daya ekstraksi sejalan dengan perubahan suhu akibatnya
meningkatnya waktu ekstraksi menggunakan ohmic heating. Hal tersebut
diakibatkan oleh konsumsi energi yang berbanding lurus dengan arus listrik yang
masuk dan tegangan yang digunakan. Dimana dalam proses ekstraksi, diketahui
bahwa nilai konsumsi arus listrik yang terus meningkat untuk memanaskan air dan
serai wangi di dalam tabung pemanas ohmic heating, sehingga daya yang
dibutuhkan akan meningkat selama proses.
Berdasarkan data tersebut diperoleh persamaan Y= 10,32x + 589,32. Nilai
korelasi (R2 ) dari persamaan eksponen ini cukup baik dengan nilai 0,8899. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan arus terhadap waktu ketika proses uji OHMIC1.6
sesuai dengan sifat dari pemanasan ohmic heating yang linear seperti yang terdapat
pada literatur.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian alat ekstraksi minyak serai wangi dengan
metode ohmic heating dapat dijadikan solusi untuk menggantikan metode
konvensional. Dibuktikan dengan data yang dihasilkan berupa biaya produksi jauh
lebih hemat, rendemen yang dihasilkan lebih banyak, minyak yang dihasilka n
berkualitas baik serta proses tidak mencemari lingkungan. Hasil pengujian metode
ohmic heating untuk satu kali proses produksi, diperoleh peningkatan rendemen
minyak 20%, menghemat biaya produksi sebesar Rp. 26.000, tidak menghasilka n
gas buang dan tidak perlu perlakuan khusus jika dibandingkan dengan metode
konvensional yang selama ini digunakan

9
OHMIC HEATIN G M ETODE A LTERNATIF HASYIBI 2017
EKSTRAKSI MINYAK SERAI WANGI
TEPAT GUNA DAN EFISIEN

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: Heriyanto Syafutra M.Si,
selaku dosen pembimbing dalam penerapan metode ohmic heating. PT MB Plus
Agro, selaku mitra dalam pelaksanaan ujicoba metode ohmic heating. Dr. Prayoga
yang telah memberikan saran dan masukan dalam perancangan alat ohmic heating,
Humas Hukum dan Promosi IPB, Direktur Kemahasiswaan IPB, serta Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang telah memberikan fasilitas dalam
penerapan metode ohmic heating.

REFERENSI
Berk Z. 2009. Food Process Engineering and Technology. New York (USA):
Acamdemic Press.
Direktorat Jendral Perkebunan, 2006. Statistik Perkebunan Indonesia 2004 -2005.
Serai wangi. Departemen Pertanian. Jakarta. 28 hal.
Fatimah, 2012. Aplikasi Teknologi Ohmic Dalam Ekstraksi Karaginan Murni
(Refined Carrageenan) Dari Rumput Laut Eucheuma Cottonii. [Skripsi].
Makassar (ID): Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.
Guenther, E. 1947. Minyak Atsiri. Diterjemahkan oleh Semangat Ketaren. 1988. Di
dalam Racharto, Aris. 1992. Model Matematik dan Karakteristik
Penyulingan Sereh Wangi Menggunakan Metode Uap Langsung. [Skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
http://bpatp.litbang.pertanian.go.id [diakses pada tanggal 2 November 2016]
Ketaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta (ID): Balai Pustaka.
Muchtadi RT dan Ayustaningwarno F. 2010. Teknologi Proses Pengolahan
Pangan. Bandung (ID): Penerbit Alfabeta.

Utomo, T. 1984. Teori Dasar Fenomena Transpor. Bandung (ID): IKAPI.

10

Anda mungkin juga menyukai