KELAS TIP A
Kelompok 4
Oleh :
1. Deni Septian Ardana (151710301004)
2. Luluk Sinta Devi (151710301033)
3. Siti Saadatul H (151710301044)
4. Fatma Dewi (151710301067)
50.00
43.03
40.00
30.00 26.63
Series1
20.00 15.79
10.00
0.00
Kualitas Harga Desain
40.00 33.97
30.00 23.52
21.85
Proporsi
20.00
10.00
0.00
Penggumpalan Berat Produk Rasa
Jenis Kecacatan
2.2.3 Histogram
Histrogram adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan variasi data
pengukuran dan variasi setiap proses. Digunakan untuk menganalisa mutu dari
sekelompok data (hasil produksi), dengan menampilkan nilai tengah sebagai
standar mutu produk dan distribusi atau penyebaran datanya. Meski sekelompok
data memiliki standar mutu yang sama, tetapi bila penyebaran data semakin
melebar ke kiri atau ke kanan, maka dapat dikatakan bahwa mutu hasil produksi
pada kelompok tersebut kurang bermutu. Sebaliknya, semakin sempit sebaran data
pada kiri dan kanan nilai tengah, maka hasil produksi dapat dikatakan lebih
bermutu, karena mendekati spect yang telah ditetapkan.
R = Data Maximum – Data Minimum
R = 250 – 233
R = 17
𝐾 = 1+(3,33 𝑥 𝑙𝑜𝑔 𝑁)
𝐾 = 1+(3,33 𝑥log 31)
𝐾 = 1+(3,33 𝑥 1,49)
𝐾 = 1+4,96
𝐾 = 5,96 = 6
Analisis permasalahan dengan menggunakan Histogram :
Sampel
Hari
1 2 3 4 5
1 235 235 248 245 245
2 244 241 238 236 247
3 248 233 236 237 242
4 234 238 239 242 244
5 249 250 250 246 237
12
10
8
Frekuensi
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6
Kelas
PARETO
400
Frekuensi
300
200
100
0 Series1
Series2
Jenis Kecacatan
Berdasarkan dari tabel dan diagram pareto diatas maka diketahui bahwa
jenis cacat yang paling dominan terjadi berat produk dengan jumlah 143, Diikuti
dengan rasa yaitu 99 dan penggumpalan 92,
2.2.4 Fishbone Diagram
Fishbone Diagram adalah diagram yang menggambarkan hubunganantara
karakteristik kualitas/ akibat dengan faktor-faktor penyebabnyasehingga
didapatkan suatu hubungan sebab akibat untuk mencari akar darisuatu pokok
permasalahan ditinjau dari berbagai faktor yang ada. Diagram ini digunakan
sebagai grafik alat bantu manajemen mutu yangmemaparkan dan menggambarkan
sumber-sumber penyebab variasi suatu proses. Penyusunan diagram ini bertujuan
untuk mencari dan menemukan beberapa sumber masalah yang menjadi kunci
penyebab suatu masalah.
Analisis permasalahan dengan menggunakan Fishbone :
LINGK ALAT DAN
UNGAN MESIN
Kelembaban
Pengukura
udara tinggi
n tidak
sesuai
Terpapar Alat dan
standar
Sinar mesin rusak
Kekurangan
Matahari
Pemeliharaan
Produk
SKM Rusak
waktu dan Tidak
Sesuai
Lalai dalam Kualitas bahan Ukuran
bekerja baku
Kelel
ahan Banyak
Kurang
bahan
terampil
MAN MATE
USIA RIAL
2.2.5 Scatter Diagram
Scatter diagram adalah gambaran yang menunjukkan kemungkinan hubungan
(korelasi) antara pasangan dua macam variabel dan menunjukkan keeratan
(tingkat) hubungan antara dua variabel tersebut (kuat atau lemah) yang diwujudkan
dengan koefisien korelasi. Scatter diagram juga dapat digunakan untuk mengecek
apakah suatu variabel dapat digunakan untuk mengganti variabel yang lain. Dalam
pemanfaatannya, scatter diagram membutuhkan data pasangan sebagai bahan baku
analisisnya, yaitu sekumpulan nilai x sebagai faktor yang independen berpasangan
dengan sekumpulan nilai y sebagai faktor dependen. Diagram ini paling tidak
menghubungkan paling tidak dua variabel, X dan Y yang menunjukkan
keeratannya, sehingga dapat dilihat apakah kesalahan dapat disebut berhubungan
atau terkait dengan masalah atau kesalahan lain.
Analisis permasalahan dengan menggunakan Scatter Diagram :
Diagram Tebar
100
Total Kecacatan
80
60
40 Series1
20 Linear (Series1)
0
580 600 620 640 660 680 700
Jumlah Produksi
Jika sudah didapatkan nilai UCL dan LCL maka dapat dibuat peta pengendali
untuk proporsi kecacatan SKM.
Grafik Kendali X
250
245
240 X
x Rata-rata
230
225
1 2 3 4 5 6 7
Grafik Kendali R
30
25
20
R
15 R rata-rata
G. Kendali R UCL
10 G. Kendali R LCL
0
1 2 3 4 5 6 7
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
The 7 QC tools terdiri dari check sheet, Stratifikasi, scatter diagram, pareto
diagram, histogram, fishbone diagram dan control chart. Dari ketujuh alat tersebut
tidak semua harus dipakai dalam melakukan analisi. Namun dari kesemua itu,
seven tools mempunyai kelemahan dalam melakukan analisis yaitu tidak
mampumenggambarkan keterkaitan antar faktor yang mempengaruhi target. Alat
apa yang akan digunakan, disesuaikan dengan data-data yang ada serta tujuan yang
akan dicapai. Sehingga, perusahaan dapat menjaga kualitas produk maupun jasa
yang dihasilkan. Pada produksi pembuatan susu kedelai madu, kecacatan yang
terjadi dapat terkendali.
3.2 Saran
Dalam penerapan 7 QC tools pada sebuah produksi diperlukan ketelitian
dikarenakan data yang dibituhkan sangat banyak sehingga dapat terjadi kesalahan
dalam menganalisis.