Cair
Air pendingin masuk
Keterangan Gambar: A = Tangki Preheater B = Tangki ekstraktor C = Tangki destila
si D = Tangki penampung destilat E = Kondensor F = Tangki pengontrol tekanan G =
Corong pemasukan pelarut H1,H2 = Heater I = Pompa J = Thermocouple K = Tombol h
eater
A
Tangki Preheater
Tangki Ekstraksi
Tangki Destilasi
Kondensor
3 B H1 2
Recycle
Bottom (minyak biji bunga matahari)
Air pendingin keluar Destilat n-hexane
E C 5 I L 4 J K 7 H2 6 D
Hasil dan Pembahasan Grafik
1.2
2,00 Angka Asam 200 gram 250 gram 300 gram
angka asam
1 0.8 0.6 0.4 0.2
konsentrasi 75 % konsentrasi 85 % konsentrasi 95 %
1,50 1,00 0,50 0,00 0 50 100 150 200 Lama Ekstraksi (me nit)
0 0 30 60 90 120 150 180
lama ekstraksi (menit)
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka asam minyak biji bunga matah
ari menggunakan pelarut n-hexane
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka asam minyak biji bunga matah
ari menggunakan pelarut etanol
122
125 Angka Penyabunan 124 123 122 0 50 100 150 200 200 gram 250 gram 300 gram
angka penyabunan
120 118 116 114 112 0 30 60 90 120 150 180
konsentrasi 75% konsentrasi 85 % konsentrasi 95 %
Lama Ekstraksi (menit)
lama ekstraksi ( menit )
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka penyabunan minyak biji bunga
matahari menggunakan pelarut n-hexane JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIV
ERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka penyabunan minyak biji bunga
matahari menggunakan pelarut etanol F-18-3
2,5 2,3 % FFA 2,1 1,9 1,7 1,5 0 50 100 150 200 Lama Ekstraksi (me nit) 200 gram
250 gram 300 gram
% FFA 2.7 2.3 1.9 1.5 0 30 60 90 120 150 180 lama ekstraksi (menit) 3.5 3.1
konsentrasi 75% konsentrasi 85% konsentrasi 95%
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan %FFA minyak biji bunga matahari me
nggunakan pelarut n-hexane
Angka Peroksida 10 8 6 4 2 0 0 50 100 150 200
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan %FFA minyak biji bunga matahari me
nggunakan pelarut etanol
90
200 gram 250 gram 300 gram
angka peroksida
80 70 60 50 40 30 0 30 60 90 120 150 180 lama ekstraksi (menit)
konsentrasi 75% konsentrasi 85% konsentrasi 95%
Lama Ekstraksi (menit)
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka peroksida minyak biji bunga
matahari menggunakan pelarut n-hexane
200 Angka Iodium 150 100 50 0 0 50 100 150 200 Lama Ekstraksi (me nit) 200 gram
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka peroksida minyak biji bunga
matahari menggunakan pelarut etanol
105
angka iodium
250 gram 300 gram
90 75 60 45 30 0 30 60 90 120 150 180
lama ekstraksi (menit)
konsentrasi 75% konsentrasi 85% konsentrasi 95%
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka iodium minyak biji bunga mat
ahari menggunakan pelarut n-hexane
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan angka iodium minyak biji bunga mat
ahari menggunakan pelarut etanol
0.91
0,7600 0,7400 Densitas 250 gram 300 gram
Densitas minyak
0,7200 0,7000 0,6800 0,6600 0 50 100 150 200 Lama Ekstraksi (me nit)
200 gram
0.9 0.89 0.88 0.87 0.86 0 30 60 90 120 150 180
konsentrasi 75% konsentrasi 85% konsentrasi 95 %
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan densitas minyak biji bunga matahar
i menggunakan JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARA
NG
lama ekstraksi (menit)
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan densitas F-18-4
pelarut n-hexane
minyak biji bunga matahari menggunakan pelarut etanol
100 80 % Yield 60 40 20 0 0 50 100 150 200 200 gram 250 gram
% yield 100 95 90 85 80 75 0 30 60 90 120 150 180
konsentrasi 75 % konsentrasi 85 % konsentrasi 95 %
300 gram
Lama Ekstraksi (menit)
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan % yield minyak biji bunga matahari
menggunakan pelarut n-hexane
waktu ekstraksi (menit)
Grafik. Hubungan antara lama ekstraksi dengan % yield minyak biji bunga matahari
menggunakan pelarut etanol
Tabel. Analisa kuantitatif ekstraksi minyak biji bunga matahari dengan menggunak
an pelarut n-hexane Jumlah Lama Angka Angka %FFA Angka Angka Densitas %yield Bah
an Ekstraksi Asam Penyabunan Peroksida Iodium 60 0.9273 122.8511 1.9377 1.56 136
.5952 0.6787 43.89 90 1.0249 123.1014 1.9822 5.46 140.5544 0.6812 63.18 200 120
1.3178 123.1014 2.0045 4.68 124.7173 0.6876 67.55 150 1.5618 123.3516 2.1158 6.2
4 148.4730 0.6930 75.66 180 1.6594 123.3516 2.0045 7.02 148.4730 0.6937 81.61 60
1.3666 122.8511 2.1604 4.68 97.0024 0.7013 38.84 90 1.4642 123.3516 2.2049 3.9
98.9820 0.6991 45.42 300 120 1.5130 123.6018 2.2940 7.02 97.0024 0.7277 64.49 15
0 1.5618 123.8520 2.3163 7.8 118.7784 0.7037 71.40 180 1.6106 124.1022 2.3608 6.
24 126.6970 0.7384 74.10 60 1.4154 123.3516 2.2717 2.34 158.3712 0.6932 42.78 90
1.4642 123.3516 2.2940 3.90 164.3101 0.6981 50.08 400 120 1.5618 124.1022 2.338
6 6.24 172.2287 0.8061 63.85 150 1.4642 124.3524 2.4276 5.46 170.2490 0.6935 66.
75 180 1.5618 124.3524 2.449 4.68 169.2592 0.7315 67.89 Tabel. Analisa kuantitat
if ekstraksi minyak biji bunga matahari dengan menggunakan pelarut etanol Jumlah
Lama Angka Angka %FFA Angka Angka Densitas %yield Bahan Ekstraksi Asam Penyabun
an Peroksida Iodium 60 0.097 116.5 1.826 53.04 55.43 0.867272 78.75 90 0.097 118
.1 1.870 63.96 63.35 0.880428 79.90 75 120 0.195 119.6 2.049 71.76 77.21 0.89358
4 81.00 150 0.146 120.1 2.138 78 85.12 0.895804 84.25 180 0.390 120.4 2.094 81.9
108.9 0.89802 87.50 60 0.488 114.3 2.004 46.8 79.19 0.88684 82.25 90 0.683 116.
8 2.004 56.94 83.14 0.894092 84.73 85 120 0.781 119.3 2.138 64.74 89.08 0.90134
87.20 150 0.879 119.8 2.227 70.2 98.98 0.904312 89.25 180 0.927 119.8 2.316 79.5
6 100.9 0.907284 91.25 60 0.976 112.8 2.227 49.14 39.59 0.863448 81.55 90 1.074
116.1 2.316 55.38 57.41 0.865828 89.05 95 120 1.025 116.6 2.449 61.62 67.31 0.86
8208 92.50 150 1.074 118.8 2.494 62.4 83.14 0.868652 94.50 JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG F-18-5
180
1.123
115.6
2.494
66.3
100.9
0.869096
96.80
Pembahasan untuk hasil peneitian adalah sebagai berikut : - Untuk ekstraksi meng
gunakan pelarut n-hexana diperoleh hasil maksimal pada jumlah bahan 200 gram den
gan lama waktu kontak selama 180 menit. Analisa yang didapat antara lain: angka
asam 1.6594, angka penyabunan 123.3516 mg/g, %FFA 2.0045, angka peroksida 7.02,
angka iod 148.4730, densitas 0.6937 dan % yield 81,61%. Hal tersebut sesuai deng
an standar AFOA untuk angka asam pada interfal 0,01 1,5, angka penyabunan 188 194
mg/g, %FFA 2-3% , angka peroksida <100, angka iod 125 145, densitas dan %yield
0,913 0,919. - Untuk ekstraksi menggunakan pelarut n-hexana diperoleh hasil maks
imal pada jumlah bahan 200 gram dengan lama waktu kontak selama 180 menit konsen
trasi etanol 95 %. Analisa yang didapat antara lain: angka asam 1.123, angka pen
yabunan 115.6 mg/g, %FFA 2.494 , angka peroksida 66.3, angka iod 100.9, densitas
0.869096 dan % yield 96.80%. Hal tersebut sesuai dengan standar AFOA untuk angk
a asam pada interfal 0,01 1,5, angka penyabunan 188 194 mg/g, %FFA 2-3% , angka p
eroksida <100, angka iod 125 145, densitas dan %yield 0,913 0,919. Kesimpulan -
Secara umum minyak biji bunga matahari yang dihasilkan sudah memenuhi standar AF
OA baik ektraksi menggunakan pelarut n-hexan maupun menggunakan etanol. - Dari p
enelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ekstraksi-destilasi minyak biji bun
ga matahari menggunakan pelarut n-heksana secara kualitas lebih baik namun secar
a kuantitas kurang baik dibandingkan dengan menggunakan pelarut etanol.1 Daftar
Pustaka Anonymous, Sun Flower Oil. www.sunfloweroil.com/info/ Fendi. 1994. Biji
Bunga Matahari Penghasil Minyak Nabati. Trubus 296 (XXV):22 23. Geankoplis, Tran
sport Process and Unit Operation 3thed. Prentice-Hall. Inc. NJ.1991 Hamid, Auzay
. 1994. Budidaya Bunga Matahari. Trubus 296 (XXV):24-25. Ketaren, Pengantar Tekn
ologi Minyak dan Lemak Pangan. UI-Pers Jakarta 1986 Mc Cabe, Unit Operation Chem
ical Enggineering 4thed. Mc Graw-Hill Books Inc. New York 1985 Sujana, Metoda St
atistika edisi 6. Tarsito. Bandung. 1996 Susanto, Tri. Pengawetan dan Pengolahan
Hasil Pertanian. Biro penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Mala
ng. 1991 Winarmo,FG. Kimia Pangan dan gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
2002
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
F-18-6