Oleh:
ANNISA RAHMAH FITRAH
NIM. 17 01 003
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KARYA AKHIR
PERHITUNGAN NERACA MASSA PADA UNIT REAKTOR 114D1 PADA
PROSES PEMBUATAN H2 DI PT DOMAS AGROINTI PRIMA
Diajukan Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Akhir ini
yang berjudul :
“PERHITUNGAN NERACA MASSA PADA UNIT REAKTOR 114D1
PADA PROSES PEMBUATAN HIDROGEN DI PT DOMAS AGROINTI
PRIMA”
Dalam menyelesaikan penulisan Karya Akhir ini penulis telah banyak
memperoleh petunjuk dan bantuan yang sangat berharga, oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih
kepada :
1. Bapak Poltak Evencus Hutajulu, ST, MT, selaku Direktur Politeknik Teknologi
Kimia Industri Medan.
2. Pembantu Direktur I, II, dan III Politeknik Teknologi Kimia Industri
3. Ibu Mahyana, SE, selaku Kasubag Administrasi Akademik Kemahasiwaan dan
Kerjasama PTKI Medan.
4. Ibu Yenny Sitanggang, ST, MT, selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia dan
Ibu Harmileni, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Teknik Kimia.
5. Ibu Maulidna, ST, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ir. Yunianto,
MT, selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu penulis dalam
memberikan arahan dan dukungan sehingga penulisan Karya Akhir ini dapat
diselesaikan
6. Ibu Harmileni, M.Si, selaku Dosen Wali yang telah membantu penulis dalam
memberikan arahan dan dukungan sehingga penulisan Karya Akhir ini dapat
diselesaikan.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Pegawai pada Politeknik Teknologi Kimia
Industri Medan
8. Pihak Industri PT. Domas Agrointi Prima Kuala Tanjung yang telah memberi
kesempatan kepada penulis sehingga Karya Akhir ini dapat selesai dengan
baik.
ii
9. Kepada orangtua dan kakak yang saya sayangi dan keluarga lainnya yang telah
memberikan bantuan baik moril maupun materil, semangat dan dukungan serta
doa kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Akhir ini.
10. Kepada teman-teman mahasiswa yang telah berpartisipasi memberikan bantuan
baik moril ataupun materil, dan doanya kepada penulis dalam penyelesaian
Karya Akhir ini.
Penulis berharap semoga Karya Akhir ini dapat bermanfaat untuk
kemajuan ilmu pengetahuan ke depan. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih Kepada semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu.
iii
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................24
3.2. Pengumpulan Data..........................................................................24
3.2.1. Alat dan Bahan...................................................................24
3.2.2. Metode Kerja......................................................................25
3.2.3. Materi Penelitian................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Reaktor 114D1 PT. Domas Agrointi Prima.....................................12
Gambar 2.2. Diagram Alir Pembuatan Hidrogen..................................................13
Gambar 2.3. Diagram Alir Proses Steam Reforming............................................14
Gambar 2.4. Kerangka Konseptual.......................................................................23
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sifat Fisika Kimia Metanol............................................................5
Tabel 2.2. Sifat Air..........................................................................................8
Tabel 2.3. Isotop Hidrogen..............................................................................10
Tabel 2.4. Sifat – Sifat Fisik Hidrogen............................................................11
Tabel 2.5. Sumber Energi Untuk Reaksi Kimia..............................................17
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Flow Sheet Hydrogen PT. Domas Agrointi Prima............................. 27
2. Surat Keterangan Selesai PKL ........................................................... 28
3. Lembar Asistensi ............................................................................... 29
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dibutuhkan. Proses ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu temperatur,
rasio, level dan tekanan.
Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul :
KAJIAN PUSTAKA
4
5
anti beku, pelarut, bahan bakar, dan sebagai bahan adiktif bagi industri
etanol. Gugus hidroksil (–OH) pada alkohol mengakibatkan sifat polar
dari molekul alkohol alkanol dan memberikan kemampuan untuk
membentuk ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen yang dimiliki alkanol
memudahkannya larut dalam air. Rantai alkil pada alkohol yang
semakin pendek dan bercabang akan meningkatkan kelarutan. Ikatan
hidrogen antar molekul alkanol meningkatkan titik didih alkohol.
Alkahol yang memiliki alkil pendek dan gugus –OH berwujud cairan
encer pada suhu kamar, semakin banyak gugus –OH yang dimiliki
maka wujudnya semakin mengental atau bahkan berbentuk padatan.
Identifikasi jenis alkohol dapat dilakukan dengan reksi logam
alkali, contohnya dengan menggunakan natrium dan kalium. Reaksi
yang terjadi adalah reaksi reduksi oksidasi. Logam alkali dioksidasi
menjadi ion positif, sedangkan gugus –OH pada alkohol direduksi
menjadi gas H2. Semakin pendek rantai atom karbon pada senyawa
alkanol dapat dilihat pada banyaknya gas hidrogen yang dihasilkan
pada reaksi dengan logam alkali (Rosdiana dkk, 2017).
Tabel 2.1. Sifat Fisika Kimia Metanol
Sifat Keterangan
Fisika Berwujud cair, tidak berwarna, dapat dicampur
dengan air dala segala perbandingan, tidak
membentuk campuran azeotropik dengan air,
lebih beracun daripada etil alkohol, mudah
terbakar dengan nyala yang berwarna biru, dapat
mengakibatkan kematian jika dikonsumsi.
2.1.4.Hidrogen
Hidrogen (bahasa latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani:
hydro : air, genes : membentuk) adalah unsur kimia pada tabel
periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan
tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, berbau, bersifat non-logam,
bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah
terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur
teringan di dunia. Hidrogen adalah salah satu sumber energi sekunder
yang bersih dan bisa diproduksi dari berbagai macam bahan baku.
Pengembangan fuel cell (sel bahan bakar) yang menggunakan
hidrogen sebagai bahan bakar telah menarik perhatian akhir-akhir ini
sebagai energi yang ramah lingkungan. Hidrogen adalah unsur yang
paling sederhana dan paling umum yang ada di bumi. Hidrogen
merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau,
yang mempunyai kandungan energi per unit massa terbesar dibanding
bahan bakar yang lain. Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan
terbakar pada konsentrasi serendah 4 % H2 di udara bebas. Entalpi
pembakaran hidrogen adalah - 286 kJ/mol. Hidrogen terbakar menurut
persamaan kimia : 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol).
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan,
hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak
sendiri pada temperatur 560 °C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen
– oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir
tidak terlihat dengan mata telanjang. Karakteristik lainnya dari api
hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di
udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari
ledakan hidrokarbon (Riswan, 2016).
Terdapat 3 isotop hidrogen yang dikenal yaitu 1H, 2H, 3H. Dari
semua atom hidrogen yang terdapat dalam alam yaitu 99,98 % jenis
1
H, sekitar 0,02 % jenis 2H dan 3H tak terhingga sedikitnya. Isotop
hidrogen tidak mirip satu sama lain, tidak seperti isotop-isotop
lainnya, dikarenakan selisih bobotnya besar secara presentase. Karena
alasan ini, isotop hidrogen mempunyai nama sendiri-sendiri,
sedangkan isotop unsur-unsur lain cuku ditandai oleh nomor
massanya. Pada tabel 2.3. memaparkan nama lambang khusus dan
beberapa sifat isotop lainnya.
Tabel 2.3. Isotop Hidrogen
1 2 3
H atau H H atau D H atau T
protium deuterium Tritium
Massa atom 1,0078 2,0141 3,0160
Titik beku oC -259,1 -254,4 -
Titik didih oC -252,7 -249,6 -
Kestabilan inti Stabil Stabil Tidak stabil ;
separuhnya akan
meluruh dalam 12.3
tahun
(Sumber : Keenan, dkk, 1995)
Hidrogen merupakan unsur yang terdapat dialam yang
kelimpahan terbesar, tetapi hanya sedikit tertinggal di bumi. Dari
analisis spectrum sinar yang dipancarkan oleh bintang, disimpulkan
bahwa bintang terutama terdiri dari hidrogen. Hidrogen sangat reaktif
sehingga di bumi hidrogen terdapat sebagai senyawa air mengandung
hidrogen sebanyak 11,1 % berat (11,1 %), hidrokarbon misalnya gas
alam 25 %, minyak bumi 14% dan karbohidrat, misalnya pati 6 %
(Arbie Marwan, 2010).
Menurut American Nuclear Society (Juni 2012), kebutuhan
dunia akan hidrogen sangat besar yaitu sekitar 5 juta ton per tahun.
Hidrogen sebesar ini diperlukan dalam proses kimia seperti mengikat
nitrogen dengan unsur lain dalam proses Haber bosch, produksi
metanol, bahan bakar roket, memproduksi asam hidroklorida,
mereduksi bijih-bijih besi dan sebagai gas pengisi balon, bahan bakar
alternatif, pembentuk amonia, serta bahan oil refining dan oil
upgrading. Hidrogen merupakan elemen paling melimpah di bumi
(sepersepuluh masa bumi), namun sangat jarang ditemukan dalam
bentuk H2. Karena hidrogen di bumi sangat jarang ditemukan dalam
bentuk H2, maka dilakukanlah produksi hidrogen untuk mencukupi
kebutuhan hidrogen dunia. Pada prinsipnya, hidrogen bisa diperoleh
dengan memecah senyawa yang paling banyak mengandung unsur
hidrogen (Taher, 2012:16).
Hidrogen adalah unsur yang terdapat di alam yang kelimpahannya
terbesar, tetapi hanya sedikit tertinggal di bumi. Dari analisi spektrum
sinar yang dipancarkan oleh bintang, disimpulkan bahwa bintang
terutama terdiri dari hidrogen. Hidrogen sangat reaktif sehingga di
bumi hidrogen terdapat sebagai senyawa air mengandung hidrogen
sebanyak 11,1 %, hidrokarbon misalnya gas alam 25 %, minyak bumi
14 % dan karbohidrat misalnya pati 6 % (Hiskia Achmad, 2001).
Tabel 2.4. Sifat-Sifat Fisik Hidrogen
Pada proses ini ada dua reaksi yang terjadi, reaksi pertama
adalah reforming yang merupakan reaksi endotermal dan
menggunakan katalisator pada suhu tinggi. Reaksi reforming
dilakukan dalam suatu reformer yang diisi dengan katalis nikel pada
tekanan sekitar 30 atm. Reaksi kedua adalah reaksi eksotermal (shift
reaction). Selanjutnya dilakukan proses pemisahan untuk memisahkan
karbon dioksida dan pemurnian hidrogen (Siti Alimah, 2008).
c. Bed reactor
Bed reactor adalah dimana terjadi penumpukan padatan (solid bed)
yang dilewati gas. Reaktor ini terdiri dari dua jenis yaitu :
1) Moving bed reactor
Dimana bed yang terbentuk bergerak karena adanya aliran gas
yang melalui bed tersebut, tetapi pergerakan fase padat disini
belum bisa dikatakan sebagai fuidisasi. Pada alat reaktor ini
digunakan rate solid dan liquid yang sama – sama rendah.
Secara umum reaktor ini memiliki kriteria yaitu memiliki rate
solid dan udara yang kecil, dapat digunakan untuk mendapatkan
efesiensi kontak yang bagus dan suhu operasi relatif rendah
sekitar 600 ℃.
4. Kesimpulan
Setelah alat reaktor mereaksikan senyawa selesai, maka di tarik
kesimpulan bahwa produk gas hidrogen yang didapat adalah hasil dari
persenyawaan metanol dan air yang akan di lanjutkan pada tahap PSA.
Tahapan penelitian ini dapat dilihat secara skematis dalam bentuk
bagan alir pada gambar 2.4. berikut :
Tahap persiapan
Observasi Lapangan
Menentukan Objek
Pengumpulan Data
Perumusan Kesimpulan
METODE PENELITIAN
24
25
b. Bahan
1) Metanol
2) Demin water
3) Utility
a. OTH (Oil Thermal Heater)
b. Gas Nitrogen (N2)
c. Energi (Power)
Fin = Fout
Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Unsur dan Radio Kimia. Bandung : Citra Aditya
Bakti.
Batubara, Taher.2012. Sistem Produksi Hidrogen Menggunakan Reaktor Glow
Discharge Plasma Electrolysis dalam Larutan KOH-Etanol. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Drs. S, Riawan. 1990. Kimia Organik. Jakarta : Binarupa Aksara.
Ghufran M, dkk. 2010. Pengolahan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan.
Jakarta : Rineka Cipta.
Himmelblau, David M dan James B. Riggs. 1996. Basic Principle and
Calculations in Chemichal Engineering. London : Prentice Hall
International.
Harris, D. 2007. Unsur – Unsur Kimia. Jakarta : Kawan Pustaka.
Hendayana, S. 2006. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis
Modern. Bandung : Remaja Rosdakarya Offset.
Harry, Silla. 2003. Chemical Process Engineering Desain and Economics. USA.
Institute of Teknology Hoboken.
Kusmiyati, S.T., M.T., Ph. D. 2014. Kinetika Reaksi Kimia Dan Reaktor.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Keenan, dkk, 1984. Kimia Untuk Universitas Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Maflahah, Iffan. 2010. Analisis Proses Pembuatan Pati Jagung (Maizena)
Berbasis Neraca Massa : Universitas Trunojoyo.
Paramitha, Ditha. 2014. Perhitungan Neraca Massa Gross Di Tangki Gabungan
(T-01) Pada Unit Pusat Pengumpul Produksi (PPP) Di PT. Pertamina EP
Asset 1 Rantau Field. Medan : Politeknik Teknologi Kimia Industri.
Purwono, dkk. 2005. Pengantar Operasi Stage Setimbang. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
Putra, Arbie Marwan. 2010. Analisis Produktifitas Gas Hidrogen dan Gas
Oksigen pada Elektrolisis Larutan KOH. Malang: UIN Malik Ibrahim
Malang.
Rosdiana, Moeksin, dkk. 2017. Pengaruh Rasio Metanol dan Tegangan
Arus Elektrolisis Terhadap Yield Biodiesel dari Minyak Jelantah :
Universitas Sriwijaya
Riswan Eko Wahyu Susanto. 2016. Analisa Kuat Arus dan Waktu Reaksi
Terhadap Volume Gas Reaktor Hidrogen. Kediri. Politeknik Kediri.
Rananda, dkk. 2018. Studi Ikatan Hidrogen Sistem Metanol-Metanol dan Etanol-
Etanol Dengan Metode Molekuler. Palembang : Universitas Sriwijaya..
Sri, Wuryanti. 2016. Neraca Massa dan Energi. Bandung : Politeknik Negeri
Bandung.
Siti Alimah dan Erlan Dewita. 2008. Pemilihan Teknologi Produksi Hidrogen
Dengan Memanfaatkan Energi Nuklir. Jakarta : Pusat Pengembangan
Energi Nuklir.
10
Pembimbing I Pembimbing II
Dokumen ini milik Politeknik Teknologi Kimia Industri. Dilarang memperbanyak tanpa izin
dari Management Representative