KARYA AKHIR
Oleh :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai panas yang dibutuhkan sterilizer
untuk perebusan TBS dengan kapasitas 50 ton/jam dan nilai total panas yang
diserap TBS dan dinding sterilizer serta untuk mengetahui nilai efisiensi di
sterilizer dengan kapasitas 50 ton/jam. Pada penelitian ini, data dikumpulkan
dengan berdasarkan jumlah panas yang dibutuhkan pada puncak pertama, puncak
kedua dan puncak ketiga yang ada pada sterilizer. Pengumpulan data dilakukan
dengan pengamatan langsung dan pencatatan data proses di sterilizer. Dari hasil
pengolahan data diperoleh jumlah panas yang dibutuhkan untuk merebus TBS
pada stasiun sterilizer dengan kapasitas 50 ton/jam pada puncak pertama
1.397.974 kkal/jam, puncak kedua 96.412 kkal/jam dan puncak ketiga 771.296
kkal/jam panas total yang diserap TBS yaitu sebesar 9.479.613,488 kj/jam dan
nilai panas yang diserap dinding sterilizer yaitu sebesar 378.836,7566 kj/jam
sehingga jumlah panas total pada sterilizer yaitu sebesar 9.858.450,2446 kj/jam
serta nilai efisiensi sterilizer dengan kapasitas 50 ton/jam dengan sistem triple
peak yaitu sebesar 96,15%.
Kata kunci : sterilizer, efisiensi, panas, TBS
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan Karya Akhir ini.
Karya akhir ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
bagi setiap mahasiswa Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan untuk
menyelesaikan pendidikan. Penulis menyadari dalam karya akhir ini masih
banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan karya akhir ini.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimah
kasih kepada :
1. Bapak Ir.H.Mansyur, M.Si, selaku Direktur Politeknik Teknologi Kimia
Industri Medan.
2. Pembantu Direktur I, II dan III Politeknik Teknologi Kimia Industri
Medan
3. Ibu Mahyana, SE. Selaku Ka. Sub Bag. Administrasi Akademik
Kemahasiswaan dan Kerjasama.
4. Bapak Ir. Irwan Rachmiadji, MM selaku Ketua Jurusan Agribisnis Kelapa
Sawit.
5. Ibu Trisna Yuniarti, MT, selaku Sekretaris Jurusan Agribisnis Kelapa
Sawit.
6. Bapak Poltak E. Hutajulu, MT, selaku Dosen Pembimbing I bagi penulis
yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis
dalam menyelesaikan karya akhir ini.
7. Ibu New Vita M. D. Marbun, MT, selaku Dosen Pembimbing II bagi
penulis yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada
penulis dalam menyelesaikan karya akhir ini.
8. Ibu Tengku Rachmi H., M.Si selaku dosen wali .
9. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan pegawai pada Politeknik Teknologi Kimia
Industri Medan.
iv
10. Pihak Industri PKS PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk,
BEGERPANG PALM OIL MILL yang telah memberi kesempatan kepada
saya sehingga Karya Akhir ini dapat selesai dengan baik.
11. Kepada Ayah saya Rabudin Siregar dan Ibu saya Fatimah Hutasuhut
tercinta serta seluruh keluarga yang telah memberikan bantuan baik moril
maupun materil, dan doanya kepada penulis dalam penyelesaian penelitian
ini.
12. Kepada teman satu praktek kerja lapangan Helda Rachmawati dan
Sissyanda Fonedi yang telah membantu dan memberi semangat.
13. Kepada teman saya Demon Padang, Balas Ratia, Debora
Sitohang, Goodman, dan Febry Yetty Rahel dalam membantu dan
memberi motivasi dalam penyelesaian penelitian ini.
14. Seluruh teman-teman mahasiswa Agribisnis Kelapa Sawit stambuk 2016
terkhusus kelas AKS A yang selalu memberikan semangat, doa dan
kerjasamanya selama perkuliahan berlangsung dan telah banyak
membantu memotivasi dan menasehati penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya akhir ini.
Semoga Tuhan yang Maha Kuasa memberkati kita semua dan kiranya karya
akhir ini dapat bermanfaat bagi siapa saja membaca nya khususnya bagi
mahasiswa PTKI Medan.
Medan, September 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAAN.........................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN...........................................................................ii
ABSTRAK.....................................................................................................iii
KATA PENGANTAR...................................................................................iv
DAFTAR ISI..................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................viii
DAFTAR TABEL..........................................................................................ix
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1.Latar Belakang Masalah..............................................................1
1.2.Perumusan Masalah.....................................................................2
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................2
1.3.1. Tujuan Penelitian...............................................................2
1.3.2. Manfaat penelitian.............................................................3
BAB 4. PEMBAHASAN...............................................................................33
4.1. Hasil Pengumpulan Data...........................................................33
4.1.1. Perhitungan Massa Alir Berdasarkan Komponen TBS . 34
4.2. Pengolahan Data........................................................................36
4.2.1. Perhitungan Panas yang Dibutuhkan Sterilizer
(Panas yang Dibutuhkan Untuk Perebusan)....................36
4.2.2. Perhitungan Panas yang diserap Dinding Sterilizer......39
4.2.3. Perhitungan Panas Total pada Sterilizer..........................42
4.2.4. Menghitung efisiensi sterilizer........................................42
4.3. Analisis dan Pembahasan..........................................................42
4.3.1. Perhitungan Panas yang Dibutuhkan Sterilizer
(Panas yang Dibutuhkan untuk Perebusan TBS)..............42
4.3.2. Perhitungan Panas Total pada Sterilizer.........................43
4.3.3. Perhitungan Efisiensi Sterilizer.......................................44
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kajian Penelitian yang Relevan....................................................24
Tabel 3.1. Spesifikasi Umum sterilizer.........................................................29
Tabel 4.1. Data Proses Perebusan di Stasiun Sterilizer PT. PP London
Sumatra Indonesia Tbk.................................................................33
Tabel 4.2. Data Pengamatan Komponen Tandan Buah Segar (TBS) di
PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk, Begerpang
Palm Oil Mill................................................................................36
Tabel 4.3. Panas yang Dibutuhkan Sterilizer (panas yang dibutuhkan
untuk perebusan).........................................................................39
Tabel 4.4. Konduktivitas Thermal Bahan Isolasi Glass Wool........................40
Tabel 4.5. Konduktivitas Thermal Logam Baja Karbon (C = 0,5%).............41
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
akan kecil. Selain temperatur, laju alir dan panas di sterilizer, efisiensi
sterlizer dapat dilihat dari rendemen, DOBI, kadar air, kadar ALB dan
kekotoran dari minyak yang dihasilkan yang telah disimpan di storage tank.
(Sulaiman, 2018).
Berdasarkan uraian diatas maka perebusan sangat menentukan
keberhasilan pada proses lanjutan dari pengolahan minyak kelapa sawit. Jika
panas kurang pada perebusan TBS maka proses perontokan buah di unit
thresser akan mengalami kesulitan. Sedangakan jika panas berlebih maka
TBS akan hangus. Hasil dari perebusan TBS sangat berpengaruh terhadap
pengaturan steam pada sterilizer, apabila tekanan steam berlebih atau kurang
hal ini dapat merusak kualitas minyak kelapa sawit. Baik buruknya mutu dan
jumlah hasil olahan suatu pabrik kelapa sawit terutama ditentukan oleh
keberhasilan rebusan. Oleh karena itu merebus buah harus sesuai dengan
ketentuan yang ada dan merupakan hal yang mutlak dilakukan.
Atas dasar inilah, penulis berminat untuk membahas dan mengambil judul
karya akhir mengenai : “EFISIENSI KERJA STERILIZER TIPE
HORIZONTAL DENGAN KAPASITAS 50 TON/JAM DI PT. PP
LONDON SUMATRA INDONESIA TBK,BEGERPANG PALM OIL
MILL”
b. Untuk mengetahui nilai total panas yang diserap TBS dan dinding
sterilizer
c. Untuk mengetahui nilai efisiensi di sterilizer dengan kapasitas 50
ton/jam ?
Secara umum pengolahan kelapa sawit dibagi menjadi dua jenis akhir,
yaitu pengolahan minyak sawit dan pengolahan inti. Pengolahan minyak
sawit adalah untuk memperoleh minyak sawit yang berasal dari daging buah
(mesocarp) sedangkan pengolahan inti sawit adalah memperoleh inti yang
berasal dari biji (nut). Proses produksi minyak sawit kasar dari tandan buah
segar kelapa sawit terdiri dari beberapa tahapan proses seperti perebusan
buah, perontokan, pelumatan dan pengepresan buah, purifikasi dan
klarifikasi. Tandan buah segar yang masuk ke dalam pabrik ditimbang
terlebih dahulu kemudian dibawa menuju lantai penerimaan buah. Tandan
buah segar mengalami proses perebusan menggunakan uap basah.
Selanjutnya buah mengalami proses perontokan buah pada tandan dengan
menggunakan thresher. Buah yang telah rontok mengalami proses pelumatan
yang bertujuan untuk memudahkan proses pengepresan, sehingga minyak
dengan mudah dapat dipisahkan dari daging buah (Pahan, 2008).
Kemudian buah memasuki tahapan proses pengepresan yang bertujuan
untuk mengeluarkan minyak kelapa sawit secara mekanis. Pengepresan pada
buah akan membebaskan minyak dari serat dan biji. Minyak hasil
pengepresan selanjutnya mengalami proses pemurnian yang berfungsi untuk
memisahkan minyak dari sludge dan air. Pemurnian dilakukan dengan
metode gravitasi dan mekanik. Pada stasiun ini dihasilkan produk minyak
sawit jernih. Keberhasilan proses pengolahan ditentukan oleh 70%
keberhasilan proses rebusan. Karena di stasiun ini, TBS diberi tekanan steam
bertekanan tinggi yang di injeksi dari Back Pressure Vessel (BPV). Proses
ini sangat penting karena akan berpengaruh pada proses-proses selanjutnya
(Naibaho, 2016).
4
5
2.1.2. Efisiensi
Efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana baiknya
sumber-sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk
menghasilkan output. Efisiensi diartikan sebagai rasio output dan
input, seberapa besar output yang dihasilkan dengan menggunakan
sejumlah input yang dimiliki. Sterilizer adalah alat perebusan tandan
buah segar (TBS) yang menggunakan sejumlah input yang dimiliki.
Sterilizer adalah alat perebusan tandan buah segar (TBS) yang
menggunakan steam sebagai bahan pemasaknya. Steam dialirkan
melalui pipa dari boiler dengan suhu tinggi. Sehingga perebusan TBS
tidak menambah kadar air yang didalamnya. Temperatur masuk
7
baling (twisted) agar lori yang keluar masuk rebusan tidak terguling
atau jatuh.
6. Pompa Kondensat
Lantai disekitar rebusan tidak boleh digenangi oleh air kondensat
karena temperatur air kondensat tinggi dan masih mengandung
minyak yang menyebabkan lantai menjadi licin. Bagian dalam
setiap bagian rebusan harus dibersihkan minimal dua minggu
sekali serta dilakukan pemeriksaan, perawatan, dan perbaikan yang
diperlukan. Semua peralatan rebusan memerlukan perhatian. Pipa-
pipa uap dan kondensat harus segera diperbaiki/diganti jika ada
kebocoran karena akan mengganggu proses perebusan, mengotori
sekitar stasiun rebusan (Naibaho, 2016).
2.2. Kajian Penelitian Yang Relevan
Penyebab :
Gambar 2.6. Bagan Kerangka Konseptual
Dampak : semakin banyak kalor
Tekanan uap sterilizer yang diserap oleh dinding
Kalor yang diserap oleh TBS sterilizer maka semakin
Kalor yang diserap dinding berkurang efisiensi sterilizer
sterilizer dalam perebusan TBS
3.2.1. Materi
Adapun peralatan yang digunakan sterilizer di PT. PP London
Sumatra Indonesia Tbk, Begerpang Palm Oil Mill dapat dituliskan pada
tabel dibawah ini :
28
29
Keterangan :
QTBS : Panas yang diserap oleh tandan buah segar (Kkal/jam)
M : Kapasitas sterilizer (Kg/jam)
Cρ : Kalor spesifik untuk masing-masing komponen TBS
( air, cangkang, inti, lumpur, minyak serabut, tandan
kosong) (Kkal/Kg°C).
Tb1 : Temperatur TBS masuk. (°C)
Tb2 : Temperatur uap masuk (°C).
Selain panas yang diserap oleh Tandan Buah Segar (TBS), ada
juga panas yang diserap oleh dinding sterilizer.
Q dinding = 𝟐𝝅 𝑿 𝑳(𝑻𝟏−𝑻𝟐 )
𝐥𝐧(𝒓𝟐𝐥𝐧(𝒓𝟑)
𝒓𝟏 )+𝒓𝟐 ………………………… (3.2)
𝑲𝒃𝒂𝒋𝒂𝑲𝒊𝒔𝒐𝒍𝒂𝒔𝒊
Keterangan :
Q dinding : Panas yang diserap oleh dinding sterilizer
(Kj/jam) L : Panjang sterilizer (m)
T1 : Temperatur uap masuk (°C)
T2 : Temperatur luar dinding luar isolasi (°C)
r1 : Jari-jari sterilizer (m)
r2 : Jari-jari sterilizer (m)
r3 : Jari-jari luar isolasi (m)
32
𝐐𝐓𝐁𝐒
𝜼𝒌𝒕 = X 100 % …..………………................(3.4)
𝑺𝑻𝑬𝑹𝑰𝑳𝑰𝒁𝑬𝑹
�
Keterangan :
y𝑘𝑡 : Efisiensi sterilizer
QTBS : Panas yang dibutuhkan sterilizer
Qsterilizer : Panas total pada sterilizer
BAB 4
PEMBAHASAN
Steam
STERILIZER
TBS (T1) TBS (T2)
Kondensat
Tabel 4.1. Data Proses Perebusan di Stasiun Sterilizer PT. PP London
Sumatra Indonesia Tbk
Tekanan Temperatur Temperatur
Massa Waktu Puncak proses TBS (°C) Steam (°C)
TBS (kg) proses (Kg/cm2)
(menit) T1 T2 ∆T
19 Pertama 1,5 28 86 58
50.000 18 Kedua 2,5 86 90 4 130
43 Ketiga 3,0 90 122 32
Sumber : PT. PP London Sumatra
33
34
sterilizer, dimana buah akan direbus dengan menggunakan tiga puncak yang
dimaksud dengan tiga puncak ialah pemberian tiga tingkatan tekanan steam
yang berbeda secara bertahap dengan suhu steam 120-130°C , tahap pertama
diberikan tekanan 1,5 kg/ cm2, lalu tekanan dibuat nol kembali yang berfungsi
membuang air kondesat. Pada tahap kedua sterilizer di beri steam dengan
tekanan sebesar 2,5 kg/cm2 lalu dinolkan kembali untuk memurnikan uap air
di dalam sterilizer. Pada tahap ketiga diberikan tekanan 2,8-3 kg/cm 2 lalu
dibuang air kondesat, tekanan dan temperatur pada sterilizer berbanding
lurus yaitu apabila tekanan semakin tinggi maka temperatur akan tinggi
begitu sebaliknya apabila tekanan yang diberikan rendah maka temperatur
akan rendah. (Naibaho, 2016).
Pengambilan data dilakukan dengan mengamati suhu TBS sebelum
diberikan steam, dicatat sebagai T1 puncak pertama,setelah steam puncak
pertama habis, suhu dicatat sebagai T2 puncak pertama, T2 puncak pertama
dicatat sebagai T1 puncak kedua, setelah steam puncak kedua habis, suhu
dicatat sebagai T1 puncak kedua, T2 puncak kedua dicatat sebagai T1 puncak
ketiga, setelah steam puncak ketiga habis, suhu dicatat sebagai T2 puncak
ketiga.
Dimana :
m = % x Massa sekali perebusan
m = massa Alir TBS (Kg)
%= Persentase Bahan yang akan diolah (%)
Massa sekali perebusan= 50.000 kg
35
11
m = 100 x 50.000 Kg
m = 5500 Kg
B. Perhitungan massa Cangkang
m = % x Massa sekali Perebusan
6,3
m=
100 x50.000 Kg
m = 3150 Kg
C. Perhitungan massa Inti
m = % x Massa sekali
Perebusanx m = 6,8
50.000
Kg
100
m = 3400 Kg
D. Perhitungan massa Lumpur
m = % x Massa sekali Perebusan
m = 17,5 x50.000 Kg
100
m = 8750 Kg
E. Perhitungan massa Minyak
m = % x Massa sekali Perebusan
25
m= 50.000 Kg
100 x
m = 12500 Kg
F. Perhitungan massa Serabut
m = % x Massa sekali Perebusan
13,4
m= 100 x 50.000 Kg
m = 6700 Kg
36
Tandan buah segar kelapa sawit dengan komposisi air 11%, cangkang
6,3%, inti 6,8%, lumpur 17,5%, minyak 25%, serabut 13,4%, tandan kosong
20% dengan massa kapasitas olah 50.000 kg dibawa menuju sterilizer
kemudian dihitung massa dalam setiap komposisi yang terdapat pada air yang
digunakan untuk menghitung QTBS.
Maka
Qtbs = Qtbs1 + Qtbs2 + Qtbs3
Tabel. 4.3. Panas yang Dibutuhkan Sterilizer (panas yang
dibutuhkan untuk perebusan)
Puncak QTBS ( Kkal/jam)
Pertama 1.397.974
Kedua 96.412
Ketiga 771.296
Jumlah 2.265.682
2𝜋rK 𝐿(𝑇1−𝑇
r2
)
Q dinding = ln( 2) ln( 3)
r1 r2
𝐾𝑏𝑎j𝑎 +𝐾
i𝑠𝑜𝑙𝑎𝑠i
Dimana
:
Q dinding : Panas yang diserap oleh dinding sterilizer (KJ/Jam)
L : Panjang sterilizer (m)
T1 : Temperatur uap masuk (°C)
T2 : Temperatur luar dinding luar isolasi
(°C) r1 : Jari-jari dalam sterilizer (m)
r2 : Jari-jari luar sterilizer (m)
r3 : Jari-jari luar isolasi (m)
K baja : Konduktivitas termal baja (W/m°C)
K isolasi : Konduktivitas termal isolasi
(W/m°C)
40
X− X1
X2− X1 Y− Y1
= Y2 − Y1
28 − 0
36 − 0 Y− 0,038 w/m° c
= 0,038 w/m° c− 0,038 w/m° c
28
36 Y− 0,038 w/m° c
= 0
0 = 36 y- 0,1368 w/m° c
36 y = 0,1368 w/m° c
Y = 0,038 w/m° c
X− X1
X2− X1 Y− Y1
= Y2 − Y1
130 −100
200 − 100 Y− 52 w/m° c
= 48 w/m° c− 52 w/m° c
30
100 Y− 52 w/m° c
= −4
19.857,36m
=0,1887 w/m° c
= 105.232,4324 W ( j/s)
1 j/s = 3,6 kj/jam
= 105.232,4324 x 3,6 kj/jam
= 378.836,7566 kj /jam
42
9.479.613,488kj/jam
5 = 9.858.450,2446 kj/jam x 100 %
�
5𝑘𝑡 = 96,15 %
5.1. Kesimpulan
46
Lampiran 1.
(W/m°C)
1 0°C 0,038
2 36°C 0,038
3 180°C 0,053
4 360°C 0,074
(W/m°C)
1 -100 -
2 0 55
3 20 54
4 100 52
5 200 48
6 300 45
7 400 42
8 600 35
9 800 31
10 1000 29
Lampiran 2. Flowchart Pabrik Kelapa Sawit PT. PP London
Sumatra Indonesia, Begerpang Palm Oil Miil
UNLOADING FFB
ESTATE
SECURITY BG POM
LOADING RAMP HORIZONTAL FFB SCRAPPER
20 Doors x 15 Ton
FFB FROM FIELD
WEIGH BRIDGE
FFB SPLITTER
LORRY
BUNCH AUTOFEEDER
NUT GRADING DRUM CONDENSATE TANK / DILUTION WATER TANK BUNCH PRESS
2 Unit
WASTE COVEYOR
WINOWING
WINOWING FAN NO.1FAN NO.2
PRESSING
4 Unit x 20 T/H
MAIN FRUIT BOTTOM CONVEYOR
WINOWING FAN NO.3
CRAKED MIXTURE CONVEYOR VIBRATING SLUDGE
BALANCE TANK
SAND CYCLONE
CAKE BREAKER CONVEYOR
DESTONER CYCLONE FAN (2 Unit)
SAND TRAP
SAND BOX
BOILER
(2 Unit)
Cap. 30 BAR WET KERNEL ELEVATOR STONE
SLUDGE CENTRIFUGE
KERNEL BULKING SILO (6 Unit)
KERNEL DRIER (2 unit)
(2 Unit) Cap. 250 ton
FLOATING TANK
VACUUM OIL DRIER
HOT (2 Unit)
WATER TANK OIL PURIFIER
SLUDGE PIT
WET KERNEL CONVEYOR DESPATCH CPO
HEATER FAN
UTAMAKAN P2K3-DLPOM