SELAMAT SURYAMAN
Nim.01 5203 046
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
SELAMAT SURYAMAN
NIM:01 5203 046
Disetujui Oleh :
Pembimbing
Diketahui Oleh :
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
sangatlah penting untuk mendapat mutu produksi sesuai dengan yang diinginkan.
keadaan konstan, sesuai dengan nilai set point yang diberikan yaitu 300 0C.
ujung sambungan panas (hot junction) kedalam proses steam pada superheater dan
terjadi penguatan arus yang dikirim dari Distributed Control System (DCS) ke
transmitter. Transmitter ini akan mendeteksi besar temperatur steam yang sedang
terjadi, kemudian hasil pendeteksian ini akan dikirimkan ke controller oleh bagian
melebihi nilai set point (300 0C) terlalu panas maka controller akan memberi
indikasi ke control valve agar membuka dan menutup condensate steam (uap) atau
Puji dan syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, karena berkat kuasa
dan kehendak-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku Karya Akhir ini
dengan baik.
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis menyusun Karya Akhir ini dengan judul “ Pengontrolan Temperatur
Kimiatama Perkasa).
menemui kesulitan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dan
kerja keras yang dilakukan akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Akhir ini.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
1. Bapak Dr. Ir. Armansyah Ginting, M. Eng, selaku Dekan Fakultas Teknik
2. Bapak Ir. Nasrul Abdi, MT. selaku Ketua Program Diploma IV Program
Sumatera Utara.
5. Bapak Drs. Hasdari Helmi. MT, selaku Dosen Pembimbing penulis dalam
tecinta kedua orang tuaku Seluruh keluarga dan kerabat yang telah
Dalam menyusun buku Karya Akhir ini penulis menyadari bahwa buku ini
belum sempurna dan jauh dari kesempurnaan, baik dari segi ilmu pengetahuan
dan tata bahasa. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
Akhir kata, segala bantuan dan budi baik yang penulis dapatkan, penulis
menghaturkan terima kasih dan hanya kepada ALLAH SWT yang dapat
ini. Semoga buku Karya Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bagi
Penulis,
SELAMAT SURYAMAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ............................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
TEMPERATUR
MENGGUNAKAN TERMOKOPEL
BAB V PENUTUP
Daftar Pustaka
Lampiran
Gambar 3.4. Instalasi dari Proteksi Pipa di Dalam Jalur Gas ......................... 21
Gambar 4.1. Diagram Sistem Pengaturan Waktu Pemanasan Air pada Ketel 30
vi
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
sangatlah penting untuk mendapat mutu produksi sesuai dengan yang diinginkan.
keadaan konstan, sesuai dengan nilai set point yang diberikan yaitu 300 0C.
ujung sambungan panas (hot junction) kedalam proses steam pada superheater dan
terjadi penguatan arus yang dikirim dari Distributed Control System (DCS) ke
transmitter. Transmitter ini akan mendeteksi besar temperatur steam yang sedang
terjadi, kemudian hasil pendeteksian ini akan dikirimkan ke controller oleh bagian
melebihi nilai set point (300 0C) terlalu panas maka controller akan memberi
indikasi ke control valve agar membuka dan menutup condensate steam (uap) atau
PENDAHULUAN
Salah satu perusahaan industri di kota Medan yakni PT. Inti Kimiatama
Perkasa yang memproduksi obat bakar nyamuk. Pada pabrik tersebut dalam hal
Instrumen ini harus ada dan harus berfungsi dengan baik sesuai dengan
nilai setpoint yaitu 300 0C (terlalu panas) akan berpengaruh kepada ketahanan
peralatan yang ada pada superheater multifuel boiler. Untuk mengantisipasi hal itu
controller akan memberikan indikasi kepada control valve agar membuka dan
menutup condensate uap atau menyiram dan menetralkan temperatur uap pada
superheater.
Pengaturan temperatur air agar menjadi uap dilakukan dengan memakai panas
dari pembakaran bahan bakar didalam tungku perapian yakni dengan memindahkan
panas yang ada di tungku ke air yang berada di dalam tabung-tabung boiler melalui
temperatur yaitu termokopel. Dengan memakai instrumen ini dapat diketahui berapa
dapat dikontrol apakah temperatur ditambah atau dikurangi. Temperatur yang tinggi
Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk membahas tentang pengontrolan
Karya Akhir.
pengontrolan temperatur. Adapun kegunaan dari peralatan ini adalah untuk menjaga
dan mempertahankan temperatur sesuai dengan nilai setpoint yang ditetapkan. Untuk
menjaga atau mempertahankan temperatur tetap stabil, maka besar setpoint yang
harus dipertahankan adalah 300 0C. Oleh karena itu termokopel harus mendeteksi
temperatur uap melebihi nilai setpoint maka controller akan memberikan indikasi ke
Control Valve agar membuka dan menutup condensate uap atau menyiram dan
Pada penulisan Karya Akhir ini, penulis hanya membahas tentang prinsip
kerja dari alat termokopel type K dan kegunaannya di dalam pengontrolan temperatur
adalah:
1. Studi literatur yang penulis peroleh dari buku-buku diktat, dan buku-buku teori
merupakan urutan bab demi bab termasuk sub-sub babnya. Adapun sistematika
1. Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang Pemilihan Judul, Rumusan
Pada bab ini berisi tentang Pengertian Sistem Kontrol, Bagian – Bagian
Boiler.
5. Bab V. Penutup
TINJAUAN TEORITIS
Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau
beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga tertentu.
mesin atau peralatan yang bekerja secara otomatis dan operasinya dibawah
pengawasan manusia.
kontrol dimana outputnya tidak dipengaruhi oleh inputnya. Pada gambar 2.1
yang diinginkan melalui alat pencatat (Indikator atau Recorder). Pada gambar 2.2
penyimpangan (deviasi).
(penyimpangan).
3. Diferensial (D).
4. Kombinasi P,I dan D akan diperoleh suatu sistem kontrol yang lebih baik
3. Floating, posisi yang relatif tidak terbatas. Pemindahan energi dapat dilakukan
1. Indikator atau alat penunjuk yang biasanya terletak pada tempat dimana
pengukuran untuk proses tersebut dilakukan dan biasanya alat ini memberikan
3. Recorder (biasanya terletak jauh dari tempat dimana besaran proses diukur),
kontinu atau secara periodik. Biasanya hasil pencatatan recorder ini terlukis
4. Controller adalah alat yang membandingkan harga besaran yang diukur dengan
harga yang sebenarnya yang diinginkan bagi besaran itu dan memberikan sinyal
untuk pengkoreksian kesalahan, jika terjadi perbedaan antara harga yang diukur
2.3. Transmitter
Transmitter dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu transmitter pneumatik dan
transmitter elektronik.
Transmitter Pneumatic
kepada transmitter sebagai suplai yang mempunyai tekanan berkisar 20 Psi. Untuk
Diffrensial Pressure Transmitter (transmitter beda tekanan). Seperti yang terlihat pada
gambar 2.3.
yang akan diukur pada umumnya ada dua sisi, yaitu sisi tekanan tinggi (high) dan sisi
tekanan rendah (low), dimana kedua sisi tersebut dipasang pada daerah antara
diafragma kapsul. Sisi yang memiliki tekanan rendah akan mengalir pada sebelah
kanan dari diafragma kapsul. Pada sisi tekanan tinggi fluida mengalir lebih besar
daripada fluida pada sisi tekanan rendah, sehingga daya dorong dari diafragma dari
sebelah kiri menuju diafragma sebelah kanan akan bertambah besar. Perubahan gaya
arah jarum jam. Dengan diafragma penyekat yang bertindak sebagai titik tumpu dan
sebagai hasilnya, rongga antara pemancar (nozzle) dan pembalik (flapper) menjadi
lebih kecil. Sehingga udara akan secara normal keluar dari rongga pemancar tersebut.
Celah pemancar tersebut harus dibatasi agar tekanan yang dihasilkan oleh pemancar
amplifier. Bagian dari keluaran digunakan sebagai pengembus umpan balik (feed
back bellow) yang diubah dalam bentuk penguatan yang digunakan oleh batang
batasan (range bar) dan menggunakan roda batasan (range whell) sebagai titik tumpu.
pemancar. Hasil akhirnya akan terjadi perbedaan tekanan antara sebelum dan sesudah
diafragma. Celah antara pembalik dan pemancar yang telah dikecilkan akan
akan seimbang.
Transmitter Elektronik
dari dua bagian pokok yaitu bagian perasa (detektor) dan bagian pengirim. Gambar
- Pergerakan dari pengimbang utama mengubah jarak antara kedua ferrite dari
osilator.
- Perubahan pada output osilator menghasilkan perubahan pada nilai arus listrik
yang keluar dari transmitter. Dengan demikian, perubahan pada variabel proses
yang dirasakan oleh detektor pada bagian perasa dapat menghasilkan perubahan
Control valve adalah jenis final control element yang paling umum dipakai
untuk sistem pengendalian proses. Control Valve berfungsi untuk mengatur aliran
fluida sehingga dapat ditentukan sesuai dengan yang dikehendaki oleh kontroller.
Sebagian besar katup kendali yang digunakan pada proses industri mempunyai
karakteristik:
a. Linear Characteristic
Katup akan memberikan harga pertambahan flow rate yang hampir mendekati
Persentase dari bukaan katup (valve travel) akan memberikan jumlah aliran (flow
Memberikan perubahan maksimum pada aliran dengan bukaan katup yang kecil
dan tetap menjaga hubungan yang linear pada semua posisi pergerakan fluida.
Setiap tambahan bukaan katup memberikan perubahan yang tajam pada flow rate
dan bila katup mendekati posisi bukaan penuh perubahan flow mendekati nol.
Bagian actuator adalah bagian yang begerak untuk mengerjakan buka/ tutup
valve. Jenis yang banyak digunakan adalah pneumatic operated (diaphragm), electric
actuator, hidrolic actuator, dan manual/hand operated actuator. Spring and diaphragm
pneumatic actuator yang banyak digunakan oleh karena kemampuan dan bentuknya
yang sederhana.
yang masuk ke proses. Dalam kesatuannya sebagai unit control valve, actuator dan
valve harus melakukan tugas koreksi berdasarkan sinyal manipulated variable yang
Transduser
Transduser adalah alat yang mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang
lain. Transduser dapat dibagi menjadi dua kelas yaitu transduser input dan transduser
output. Transduser input mengubah energi non listrik, misalnya suara atau sinar
menjadi tenaga listrik. Transduser output listrik bekerja pada urutan yang sebaliknya.
Transduser tersebut mengubah energi listrik pada bentuk energi non listrik.
Sensor
Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi
untuk mengukur magnitude sesuatu. Sensor adalah jenis transduser yang digunakan
untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan
dan arus listrik. Sensor biasanya dikategorikan melalui pengukur dan memegang
ekivalen mata, pendengaran, hidung, lidah untuk menjadi otak mikroprosesor dari
yang akan kita ukur. Besaran standart itu adalah besaran yang diakui internasional,
sistem besaran ini dibuat General Conference of Weight and Measures atau yang
biasa kita kenal sebagai Sistem Internasional. Sebagai contoh sebuah transmitter
instrument harus dikalibrasi sesuai dengan besaran standart yang diakui oleh ISO.
elektronik yang dipakai untuk merasakan adanya perubahan parameter dari sistem
Ada beberapa istilah yang lazim digunakan dalam disiplin ilmu instrumentasi:
a. Accuracy
Adalah besarnya nilai output yang didapat dan dibandingkan dengan besaran
standart.
b. Range
Adalah nilai batas maksimum dan minimum pada suatu alat ukur
c. Zero
d. Repeatibility
Adalah pengukuran nilai output terhadap nilai input yang berubah dari zero ke
e. Span
Contoh: Range dari transduser 0-100, maka zero adalah 0 dan span adalah 100.
Jika rangenya adalah -50 sampai 150, maka zero adalah -50 dan span adalah 150.
g. Process
Adalah tatanan peralatan yang mempunyai suatu fungsi tertentu. Sebagai contoh
ketel peleburan, input prosesnya berupa besar api burner yang merupakan besaran
yang dimanipulasi oleh besaran final control elemen atau control valve agar
measurement variable sama dengan nilai set point input proses ini juga disebut
manipulated variable.
h. Controlled Variable
Adalah besaran atau variabel yang dikendalikan. Besaran ini pada diagram kotak
i. Manipulated Variabel
Adalah input dari suatu proses yang dapat dimanipulasi atau diubah nilainya agar
proses variabel atau controlled variable sama besarnya dengan set point.
j. Measurement variable
Adalah sinyal yang keluar dari transmitter. Besaran ini merupakan cerminan
k. SetPoint
Adalah besar nilai proses variabel yang dikehendaki. Sebuah controller akan
Adalah selisih antara nilai set point dikurangi dengan measured variable. Error
bisa negatif bisa juga positif. Bila set point lebih besar dari measured variable
error akan menjadi positif. Sebaliknya bila set point lebih kecil dari measured
m. Controller
Adalah element yang mengerjakan tiga dari empat tahap langkah pengendalian,
banyak koreksi yang perlu dilakukan dan mengeluarkan sinyal koreksi sesuai
TEMPERATUR
Termokopel terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda sambung las atau
dileburkan bersama pada satu sisi membentuk hot (sambungan pengukuran) yang ada
muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai termokopel. Apabila alat ini sudah
bekerja maka tegangan dc yang diberikan atau disuplay harus kecil. Oleh karena
kasar dan lebarnya rentang suhu termokopel, termokopel digunakan pada industri
untuk memonitor dan mengontrol temperatur. Hal ini dapat diperlihatkan pada
gambar 3.1.
Sambungan
referensi
+ Sambungan
- V pengukuran
Panas
Volmeter
ditempatkan dalam sebuah protective tube yang disebut well atau sheat.
penggunaan pada tekanan atmosfer. Seperti di tunjukkan pada gambar 3.2, leadnya
disekat dengan tabung keramik atau beads (manik-manik). Proteksi yang memadai
dari pengaruh kimia dan pengaruh mekanik diberikan oleh tubular, metallic atau
keramik sheat, yang di pasang langsung pada terminal head yang terdiri dari sebuah
terminal blok dan skrup penghubung (connecting screws). Terminal head juga
dilengkapi dengan tight sealing (penyegel) yang memiliki karet, karena kabel
kompensasi atau kabel sambungan masuk ke head. Jika sheatnya keramik, biasanya
menggunakan sebuah head penyesuai tambahan (additional head adapter). Adapter ini
sampai 4 mm untuk base metal dan 0.1 sampai 0.5 mm untuk rare metal. Dalam
elektrik, thermal inertia kabel tersebut. Keramik penyekat kabel, menyekat konduktor
dari yang lain dan metal sheat. Alat ini dibuat sebagai penyekat beads atau sebagai
penyekat tabung dengan satu, dua, empat atau lebih banyak lubang. Kemampuan
termokopel bertahan pada suhu yang tinggi tanpa melepas penyekatnya merupakan
pada jalur pipa. Untuk puncak di dalam alat tekanan yang tinggi, pipa proteksi
dikarenakan disipasi panas harus dipertimbangkan. Khususnya untuk gas dan uap air
dengan kecepatan aliran dan tekanan yang rendah, kesalahan ini mungkin disebabkan
dari hasil–hasil yang tinggi karena panas ditransfer dari medium untuk pipa proteksi
adalah rendah. Dalam hal ini temperatur dari dinding pipa akan di bawa ke
temperatur yang medium dengan satu thermal isolasi yang cocok pada puncak untuk
Pada temperatur uap dan gas yang tinggi, kesalahan mungkin dikarenakan
oleh perubahan radiasi diantara dinding pipa dan proteksi pipa jika pada dinding pipa
tidak di isolasi. Gas mengalir sepanjang perbatasan pipa proteksi yang didinginkan
oleh disipasi heat. Oleh karena itu, aliran gas pertama harus menjangkau bagian
temperatur pipa yang sensitif. Untuk memastikan hal ini, direkomendasikan untuk
sudut yang paling kecil atau tegak lurus aliran gas seperti yang diperlihatkan pada
gambar 3.4.
getaran yang berat. Termokopel harus dijadikan puncak pada satu tempat dimana
temperatur yang diukur tidak memberikan pengukuran yang salah. Jagalah bahwa
soket skrup terbuat dari bahan material yang sama seperti benang-benang termokopel.
Kelangsungan puncak uap naik dan turun dari katub lubang lapisan, Belokan lapisan
ketika tiupan menurun, pembersih atau testing tekanan saluran, sebuah steker penutup
dari termokopel harus diskrup didalam soket. Dengan tipe skrup dari termokopel,
penutup tembaga/paking asbes semua dilapisi dari grafit kering atau pasta
Pada PT. Inti Kimiatama Perkasa terdapat sebuah multifuel boiler yang
tenaga/daya di pabrik dengan menggunakan bahan bakar seperti: batubara, solar, kulit
kayu, dan tanah gemuk. Bahan bakar tersebut dipakai untuk proses pemanasan steam.
a. Furnace
Furnace adalah suatu alat untuk mengubah energi kimia bahan bakar menjadi
energi panas dimana proses pembakaran terjadi. Didalam furnace ini terdapat pipa-
Drum boiler adalah drum yang digunakan untuk mengatur sirkulasi air dengan
uap yang dihasilkan oleh pipa-pipa penguapan. Di dalam drum ini terdapat separator
yang berfungsi untuk memisahkan uap dengan air. Level air pada drum ditentukan
1/3 diameter drum. Penentuan level air tersebut karena pada dinding sebelah atas
drum boiler berbatasan dengan uap dan di dinding ini akan lebih banyak memuai di
Wall tubes adalah pipa-pipa yang ditempatkan pada dinding dapur yang
digunakan untuk mengubah energi panas menjadi energi potensial pada steam.
d. Super heater
Peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap jenuh menjadi uap kering yang
digunakan untuk pembangkit tenaga uap yang berasal dari drum dan akan mengalami
pemanasan lagi dan akan ditampung pada header superheater yang selanjutnya
dialirkan ke turbin.
e. Convection Evaporator
Alat ini dipasang pada bagian belakang sisi atas dan bawah economizer. Air
f. Economizer
Economizer berfungsi untk pemanas awal feed water sebelum masuk ke drum
boiler. Panas yang diperoleh dari flue gas yang diserap oleh dinding pipa economizer
untuk memanaskan air didalam pipa sehingga air tersebut menjadi uap.
Alat ini berfungsi sebagai pembersih debu dari sisa – sisa pembakaran yang
panjang yang melalui nozzle diujungnya. Debu maupun kerak yang menempel dapat
Alat ini adalah jenis alat pemindah panas yang mentransfer panas dari flue gas
yang sedang mengalir ke udara sekunder yang akan membantu proses pembakaran
dan hal ini akan meningkatkan efisiensi boiler. Alat ini merupakan preheater type
tubular horizontal.
Pada saat boiler akan di start dari kondisi dingin , udara sekunder dipanaskan
dalam heater atau alat pemanas uap dengan menggunakan MP (Medium Pressure)
j. Start up burner
Ada 5 pasang start up burner yang dipasang pada bagian depan dan sisi
samping dari dinding boiler untuk memanaskan reactor. Bed fluidisasi di pakai pada
saat kadar air dari solid fuel tinggi atau pada saat ada gangguan pada supply oil fuel.
Operasi burner sepenuhnya otomatis mulai dari fungsi starting, operating dan fungsi
kontrolnya. Kontrol kapasitas burner dilakukan secara manual dengan menaikkan dan
menurunkan switch dari ruang kontrol ataupun menurunkan switch baik dari ruang
kontrol ataupun dari panel kontrol lokal. Burner dilengkapi dengan kipas udara
Ada 6 set load oil burner yang dipasang pada bagian depan dinding boiler,
operasi burner ini adalah sepenuhnya otomatis mulai dari operasi starting dan fungsi
kontrol.
Ada dua pompa boiler feed water pump, yang satu dioperasikan dan yang lain
untuk cadangan. Boiler feed water pump yang satu dikendalikan oleh motor elektrik
dan yang satunya lagi di kendalikan oleh turbin uap. Kapasitas setiap pompa adalah
m. Daerator
Tujuan dari daerator adalah untuk memisahkan oksigen dan gas yang tidak
terkondensasi dan air sehingga korosi tidak berlangsung pada drum atau tabung
boiler. Ada banyak nozzle dan tray kecil didalam daerator yang mana partikel-
partikel air akan diautomasi secara tepat sehingga luas area transfer panas akan
meningkat. Air akan mengalir dari puncak daerator dan uap masuk pada bagian
bawah daerator untuk mendapatkan kontak maksimum terkondensasi dan panas laten
mengkondensasi uap, air dan kondensat akan turun ke dalam tangki penyimpanan
dimana akhirnya air akan di supply ke boiler feed water pump section. Selama startup
Spray water (penyiram) merupakan air dingin yang berasal dari feed water tank
melebihi nilai setpoint yang diberikan oleh DCS (Distributed Control System).
Air dari Sungai dialirkan ke boiler Feed Water Pump untuk dipompa ke tangki
air (Water Treatment). Sebelum diproses untuk keperluan pabrik. Selanjutnya air
tersebut disimpan di Boiler Feed Water Tank. Dari tangki ini air yang telah
economizer terjadi proses untuk meningkatkan temperature pengumpanan air dari 135
0
C ke 260 0C sebelum diumpan ke boiler steam drum untuk diolah menjadi uap guna
keperluan untuk menjalankan turbo generator. uap yang keluar dari boiler steam
drum, dengan temperature 208 0C, dikirim ke super heater untuk pemanasan steam
dari 208 0C ke 300 0C sebelum disuplai ke turbin. Pemanasan uap di superheater agar
tetap konstan dipakai sensor termokopel. Pemanasan pada tabung superheater harus
dikontrol agar temperatur pada tabung superheater tidak cepat naik. Temperatur yang
superheater. Apabila temperatur pada tabung superheater terlalu tinggi (melebihi nilai
kendali untuk membuka, kemudian spray water akan melakukan proses penyiraman
sensitivitas 40 µV/ 0C. Termokopel jenis base metal ini terbuat dari bahan gabungan
dengan standariasasi Iec 584 -1. Bahan chromel merupakan katub positif dengan
warna kuning dan alumel sebagai katup negatif dan diberi warna hitam sesuai dengan
Data:
Sensitivitas 40 µV/ C
Toleransi ± 0,75 %
termokopel ini tidak dapat bekerja melewati batas–batas range temperaturnya, yaitu
lebih kecil dari 0 0C dan lebih besar dari 1200 0C. Apabila dioperasikan melampaui
batas range ini maka termokopel ini akan mengalami kerusakan. Disamping itu bila
Dari hasil sensitivitasnya dapat kita peroleh bahwa dengan adanya kenaikan
temperatur 1 0C, akan menimbulkan perubahan tegangan sebesar 40 µV/ 0C. Jika
temperatur ruang dihubungkan ke hot junction sebesar 300 0C, maka tegangan yang
= 40 µV / 0C x 300 0C
= 1200 µV / 0C
= 12 mV/ 0C
TERMOKOPEL
menggunakan sistem controller PID pada setiap keluaran dan masukan uap dari
proses uap pada superheater dan ujung yang lain (cold junction) disambungkan ke
transmitter (pemancar).
Proses pengontrolan untuk menjaga agar temperatur tetap stabil, dapat ditunjukkan
Gambar 4.1. Diagram sistem pengaturan waktu pemanasan air pada ketel
berperan dalam mendeteksi tingkatan pemanas uap atau superheater di dalam boiler.
penguatan arus yang dikirim dari DCS (Distributed Control System) ke transmitter,
sehingga tegangan input yamg diberikan DCS sebesar 24 VDC. Dan range keluaran
(output) adalah 4- 20 mA. Range inilah sebagai bacaan pada pengontrolan dari arus
yang dikeluarkan transmitter dan dikirim melalui dua kawat ke controller yang
terletak di rack room. Di rack room, PID akan membandingkan operasi temperatur
tahap pertama pada superheater dengan batas temperatur setpoint dari DCS.
(terlalu panas) , maka controller akan memberikan indikasi kepada control valve agar
membuka dan menutup condensate uap atau menyiram dan menetralkan uap pada
tingkat pertama superheater. Bukaan control valve sesuai dengan hasil output dari
Perbandingan antara input dan output di lakukan oleh controller PID sesuai dengan
Besarnya range temperatur yang diinginkan pada suatu proses, tergantung dari
keperluan suatu proses itu sendiri. Disini range temperatur yang diinginkan adalah 0-
Span = 600
I output = 4-20 mA 12 mA
= 600 – 0
= 600 0C
= 8/16 x 600
= 300 0C
I out =
(Tmaks Tpengukuran) ×(I max – I min) + I min
span
=
(600 300 ) 16 +4
600
= (1/ 2 x 16) + 4
= 12 mA
Terbukti bahwa pada temperatur 300 0C, maka arus keluaran (I out) = 12 mA,
dan dapat dibuktikan secara lapangan (data analog), seperti berikut ini:
% (bukaan
0
Range ( C) I out ( mA)
control valve)
0 4 0
150 8 25
300 12 50
450 16 75
600 20 100
Alasan pertama service suatu alat ukur adalah untuk menjaga alat ukur
tersebut bekerja dengan cukup baik sehingga target dan mutu olah dapat dicapai
sesuai dengan yang diinginkan. Service mengandung semua aspek yang antara lain
menyebabkan masalah yang lebih besar dari pada alat ukur yang mempunyai
ketelitian tertentu. Oleh karena itu, pelaksanaan kalibrasi yang dilakukan secara
teratur merupakan salah satu bagian penting dalam service alat ukur.
Dua konduktor dari logam –logam yang berbeda atau campuran logam yang
dilekatkan secara bersama-sama dan menghasilkan GGL emf jika sebuah temperatur
temperatur yang konstan pada referensi, tegangan thermo electric yang dibangkitkan
Sensitivitas 40 µV / C
Toleransi ± 0,75 %
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dalam penulisan Karya Akhir ini kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis
1. Temperatur standart dalam pembuatan adonan obat bakar nyamuk adalah 300 °C,
2. Apabila temperatur melebihi 300 °C, maka pembuatan adonan obat bakar nyamuk
3. Apabila temperatur di bawah 300 °C, adonan obat bakar nyamuk akan
menggumpal.
lainnya.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam penulisan Karya Akhir ini adalah
Frans Guterus, 1997. Falsafah Dasar : “Sistem Pengendalian Proses”. PT. Elex
Mansyur Ir, Msi. 2004. “Instrument dan Proses Control”, Edisi I, PTKI, Medan.
2002.
Pakpahan Sahat, Ir, 1994. “Teknik Kontrol Otomatik Teori Dan Penerapan”.
Erlangga. Jakarta.