Disusun oleh:
Npm : 11.16.1.0013
Fakultas : Teknik
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 11.16.1.0013
FAKULTAS : TEKNIK
Menyetujui
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyusun laporan Kerja Praktek
ini.
1. Ibu, ayah, kakak, dan adik tercinta yang selalu memberikan semangat dan
Majalengka.
3. Bapak Dr. H. Riza M. Yunus, ST,. MT. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Majalengka.
4. Bapak H. Haris Budiman ST,. M.Si. selaku Ketua Prodi Teknik Mesin
Universitas Majalengka
7. Bapak Pupung Purnama selaku Pimpinan PG. Rai Karya yang telah
perusahaan Bapak.
8. Bapak Encun selaku teknisi di PG. Rai Karya yang telah banyak
Saya menyadari dalam penulisan laporan ini banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempurna. Hal ini tidak kurang dari keterbatasan yang ada pada saya.
Dengan demikian saya mengharapkan kepada semua pihak, terutama kepada para
dosen agar dapat menilai, dan dapat memperbaiki kesalahan saya yang akhirnya
saya bisa lebih baik lagi dalam menulis laporan, dan juga semoga laporan Kerja
Praktek ini bisa bermanfaat, khususnya bagi saya dan umumnya bagi kemajuan
kita semua.
Penulis
DAFFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................vii
DAFTAR RUMUS.............................................................................................................viiii
BAB I PENDAHULUAN
2.6 Poros..................................................................................................................24
2.7 Ulir.....................................................................................................................27
3.8 Transmisi..........................................................................................................44
4.6 Perbandingan...................................................................................................52
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan......................................................................................................64
6.2 Saran..................................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
hidup. Papan adalah salah satu kebutuhan pokok yang layak dipenuhi oleh setiap
manusia. Dalam hal ini, genteng adalah salah satu komponen penting yang harus
penduduk. Alat pengepres genteng yang banyak dijumpai pada umumnya masih
terpenuhi.
Dari hasil pencermatan di atas, maka akan dibuat suatu terobosan baru yaitu
sebuah alat pengepres genteng dengan menggunakan motor listrik. Alat pengepres
genteng yang akan dirancang ini berbeda dengan alat pengepres pada umumnya.
penggerak utamanya, sehingga alat ini disebut sebagai mesin pengepres genteng.
Mesin pengepres genteng ini mempunyai ukuran yang lebih kecil dan berat yang
lebih ringan.
1.2 Tujuan Kerja Praktek
baik.
c. Studi, litelatur, yaitu pengumpulan data dengan cara membaca dari sumber
2. Bagaimanakah sistem transmisi yang meliputi roda gigi, pulley, dan sabuk-
– Januari 2015
Majalengka.
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis menyusun dalam berbagai
BAB V
PEMBAHASAN Perhitungan
analisa yang dikaji.
BAB VI PENUTUP
TEORI DASAR
(Dharmawan, 1999: 1). Sebelum sebuah produk dibuat terlebih dahulu dilakukan
gambar sederhana dari produk yang akan dibuat. Gambar skets yang telah dibuat
oleh semua orang yang ikut terlibat dalam proses pembuatan produk tersebut.
Gambar hasil perancangan adalah hasil akhir dari proses perancangan dan sebuah
produk dibuat setelah dibuat gambar-gambar rancangannya dalam hal ini gambar
kerja.
artinya rancangan hasil kerja perancang tidak ada gunanya jika rancangan tersebut
tidak dibuat, sebaliknya pembuat tidak dapat merealisasikan benda teknik tanpa
gambar rancangan yang akan dikerjakan oleh pihak produksi berupa gambar dua
dimensi yang dicetak pada kertas dengan aturan dan standar gambar kerja yang
ada.
2.2 Sistem Mekanik
Pengepresan terjadi karena adanya gerak putar roda gigi yang akan menggerakan
poros berulir baik bergerak naik maupun turun. Karena poros berulir terhubung
dengan cetakan bagian atas maka cetakan akan ikut bergerak jika poros juga
bergerak.
diperhatikan, salah satunya adalah pemilihan jenis material yang akan digunakan,
sebab pemilihan material tersebut akan berpengaruh pada kekuatan elemen dan
Klasifikasi material teknik menurut Beumer (1985:9) dapat dilihat pada Gambar
Bahan Teknik
1) Kekuatan
2) Kekerasan
3) Elastisitas
4) Keuletan
6) Muai panas
7) Sifat kelistrikan
8) Berat jenis
9) Sifat kemagnetan
1) Ketersediaan barang
2) Waktu perngerjaan
3) Biaya pengerjaan
4) Biaya penyambungan
5) Biaya pemesinan
6) Harga bahan
2) Mampu mesin
3) Mampu tempa
4) Mampu tuang
6) Perlakuan panas
energi listrik menjadi energi mekanis (Berahim, 1994: 3). Berdasarkan input arus,
motor listrik dibagi menjadi dua jenis yaitu motor arus searah (AC) dan motor
arus bolak-balik (DC). Motor listrik dapat lagi dikategorikan menjadi berbagai
MOTOR LISTRIK
listrik menghasilkan medan magnet akan memberikan gaya. Gaya tersebut akan
memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang
yang disebut kumparan medan. Jenis motor listrik yang digunakan pada mesin
pres genteng ini yaitu motor listrik jenis motor induksi satu fasa. Konstruksi dari
motor induksi terdiri dari stator merupakan bagian motor yang diam, rotor
merupakan bagian motor yang berputar, celah udara merupakan ruangan antara
T = F x R ........................................................................................ (1)
T : Torsi
F : Gaya
..................................................................................... (2)
2.5 Transmisi
a. Transmisi langsung
dimana sebuah piringan atau roda pada poros yang satu dapat menggerakkan
Dalam kategori ini termasuk roda gesek dan roda gigi, seperti terlihat pada
gambar 2.3.
jenis ini digunakan bilamana jarak antara kedua poros cukup besar, sebab
Pada roda gesek dan sabuk, yang memindahkan gerakan poros yang satu ke
poros yang lain ialah gaya gesek. Keuntungannya ialah jika ada beban lebih akan
terjadi slip, jadi gaya tersebut agak bekerja seperti kopling slip, karena sabuk
bersifat elastic maka dapat meredam tumbukan dan getaran. Kerugiannya ialah
jumlah putaran poros yang digerakkan tidak seluruhnya dapat di tentukan karena
slip.
Pada roda gigi, rantai dan sabuk bergigi mempunyai sistem gigi sehingga
gerakan menjadi dipaksakan atau tanpa terjadi slip. Dalam suatu sistem transmisi,
roda gigi merupakan elemen yang paling banyak diterapkan karena cocok untuk
memindahkan daya yang sangat besar pada kecepatan putaran tingi. Namun roda
gigi memerlukan ketelitian yang lebih besar dalam pembuatan, pemasangan dan
pemeliharaan.
Roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada permukaannya.
Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja secara berpasangan dan
setiap pasangan terdapat sebuah roda gigi yang menggerakkan (driving gear) dan
Menurut letak poros, arah putaran dan bentuk jalur gigi, roda gigi
Adalah roda gigi di mana giginya berjajar pada dua bidang silinder (jarak
Merupakan roda gigi paling dasar dengan jalur gigi yang sejajar poros.
pilih untuk gaya keliling besar. Namun memiliki sifak bising pada putaran tinggi.
Mempunyai jalur gigi yang membentuk ulir pada jarak bagi lingkar. Pada
roda gigi miring, jumlah pasangan gigi saling membuat perbandingan kontak yang
lebih besar dari pada roda gigi lurus, sehingga pemindahan putaran dapat
Roda gigi miring memerlukan kotak roda gigi yang lebih kokoh, karena
jalur gigi yang berbentuk ulir tersebut menimbulkan gaya reaksi yang sejajar
Mempunyai jalur gigi yang membentuk ulir pada jarak bagi lingkar yang
lebih luas dari pada gigi lurus. Roda gigi ini dapat memindahkan perbandingan
reduksi, kecepatan keliling dan daya yang besar, tetapi pembuatannya agak sukar,
perbandingan reduksi besar karena pinyon terletak di dalam roda gigi. Baik untuk
mentransmisikan putaran dengan ruduksi yang besar, seperti pada gambar 2.8.
gerakan putaran menjadi gerak lurus atau sebaliknya gerak lurus menjadi gerak
Bentuk dasarnya adalah dua buah kerucut dengan puncak gabungan yang
Roda gigi kerucut lurus dengan gigi lurus adalah yang paling banyak di buat
dan paling sering digunakan tetapi sangat berisik karena perbandingan kontaknya
Mempunyai perbandingan kontak yang lebih besar dari pada roda gigi
kerucut lurus, sehingga dapat meneruskan putaran tinggi dan beban besar. Sudut
poros roda gigi kerucut spiral biasanya di buat 90 Derajat, seperti pada gambar
2.11.
Cocok untuk memindahkan daya besar, namun berisik pada putaran tinggi
Bentuk dasarnya ialah dua buah silinder atau kerucut yang letak porosnya
Roda gigi miring silang mempunyai perbandingan bidang kontak yang besar
mampu mentransmisikan daya yang lebih besar bila di bandingkan dengan roda
gigi cacing silindris karena roda gigi cacing globoid mempunyai perbandingan
Mempunyai jalur gigi yang berbentuk spiral pada bidang kerucut yang
Untuk mencari jumlah gigi pada roda gigi maka digunakan rumus sebagai
berikut :
........................................................................................... (3)
Perbandingan reduksi (i) dari motor listrik ke roda gigi adalah sebagai berikut :
n 1
Dp
i i (4)
n2 dp
Perbandingan reduksi (i) dari motor listrik ke pulley pengepres genteng adalah
sebagai berikut :
n 1
Dp
i i
n2 dp ...................................................................................... (5)
Dimana :
Z : jumlah gigi
2.5.2 Pulley
Pulley adalah suatu alat mekanis yang digunakan sebagai sabuk untuk
1. Sheaves/V-Pulley
proses industri seperti jalur perakitan harus bekerja pada kecepatan yang berbeda
aliran dari pompa atau kipas, memvariasikan kecepatan dari drive mungkin
poros yang lain melalui sistem transmisi penggerak berupa flat belt, V-belt atau
circular belt.
Perhitungan pada diameter pulley :
n xd n xd
1 1 2 2 ......................................................................................... (6)
2.5.3 Sabuk-V
penguat tenunan dan tali. Sabuk-V terbuat dari karet dan bentuk penampangnya
berupa trapesium. Bahan yang digunakan untuk membuat inti sabuk itu sendiri
sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar (Sularso, 1997:163). Gaya
gesekan yang terjadi juga bertambah karena bentuk bajinya yang akan
menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah.
rencana dan putaran poros penggerak. Daya rencananya sendiri dapat diketahui
dengan mengalihkan daya yang akan diteruskan dengan faktor koreksi yang ada.
Lazimnya sabuk tipe-V dinyatakan panjang kelilingnya dalam ukuran inchi. Jarak
antar sumbu poros harus sebesar 1,5 sampai dua kali diameter puli besar (Sularso,
1997:166).
Sudut lilit atau sudut kontak dari sabuk pada alur puli penggerak harus
diusahakan sebesar mungkin untuk mengurangi selip antara sabuk dan puli dan
Transmisi sabuk dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu sabuk rata,
sabuk dengan penampang trapesium, dan sabuk dengan gigi. Sebagian besar
yang murah. Kelemahan dari sabuk-V yaitu transmisi sabuk dapat memungkinkan
untuk terjadinya slip. Oleh karena itu, maka perencanaan sabuk-V perlu dilakukan
untuk memperhitungkan jenis sabuk yang digunakan dan panjang sabuk yang
akan digunakan.
Pd fc P ........................................................................... (7)
Dimana:
P : Daya
Fc : Faktor koreksi
Pd : Daya rencana
T g 10 5 ( Pd ) ..............................................................(8)
1
n
1
Dimana :
g : gaya gravitasi
Pd : Daya Rencana
n1 : Putaran Penggerak
B
a ...................................................................... (10)
)
(Sf1 Sf 2
d p n1
Poros merupakan elemen mesin yang berbentuk batang dan pada umumnya
1. Poros dukung
2. Poros transmisi
a. Kekuatan poros
Suatu poros mengalami beban puntir, beban lentur, beban tarik, dan beban
tekan. Kelelahan tumbukan atau konsentrasi tegangan pada poros dan alur pasak,
harus diperhatikan.
b. Kekakuan poros
Sebuah poros dengan kekuatan yang cukup jika lenturan atau defleksi
puntirnya terlalu besar dapat berakibat ketidak telitian pada mesin pengepres
c. Putaran kritis
Bila putaran suau mesin dinaikkan maka pada suau harga putaran tertentu
dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran kritis.
Hal ini erjadi pada poros dan dapat mengakibakan kerusakan pada poros dan
d. Korosi
e. Material poros
Poros yang umumnya meneruskan daya melalui sabuk, roda gigi, dan rantai
akan mendapatkan beban puntir dan lentur sehingga pada permukaan poros
akan mengalami tegangan geser (Sularso 1997: 17). Perhitungan yang digunakan
dalam merancang poros utama yang mengalami beban puntir dan beban lentur.
Dimana:
P : Daya rencana
d
f : Faktor koreksi
c
P : Daya nominal
Dimana:
T : Momen rencana
Dimana:
2
a : Tegangan geser yang diizinkan (kg/mm )
B : Kekuatan tarik
Sf1 : Faktor keamanan
Sf2 : Pengaruh-pengaruh
1
5,1 3
KCT
ds t b .................................................................... (15)
a
Dimana:
Kt : Faktor koreksi
Material : St. 42
W : 22,5 kg
Dari data diatas maka dapat dihitung diameter poros berulir yaitu dengan cara:
.............................................................................. (16)
....................................................................... (17)
A : luas Penampang
W : Beban
............................................................................................... (18)
D : diameter
................................................................................................. (19)
dari setiap bagian untuk menjalankan kerja sama antar individu untuk mencapai
berikut:
1. Pemilik Pabrik
2. Kepala Produksi
4. Mandor
5. Karyawan
Untuk lebih jelas mengenai struktur organisasi Pabrik Genteng Rai Karya
1. Pimpinan Pabrik
2. Kabag Produksi
3. Kabag Teknik
produksi genteng.
4. Mandor
pabrik.
5. Karyawan
METODE PERANCANGAN
Diagram alir adalah suatu gambaran utama yang dipergunakan untuk dasar
dalam bertindak. Seperti halnya pada perancangan ini diperlukan suatu diagram
berikut:
Start
Kebutuhan
Analisis masalah
Dan
Spesifikasi masalah
Pernyataan
masalah
A
A
NO Perancangan konsep
Sket terpilih
YES
NO
Pemodelan
D
Analisis teknik
YES
Gambar
Finish
Start
Perhitungan transmisi
Finish
genteng
3.2 Pernyataan Kebutuhan
Dari hasil survey maka dibutuhkan mesin pengepres genteng yang tidak
membutuhkan tenaga manusia yang besar, memiliki dimensi yang lebih kecil
dibandingkan dengan mesin yang sudah ada. Tetap menggunakan material logam
agar lebih kokoh dan lebih awet. Mesin pres genteng ini harus mudah dalam
1. Standar Penampilan
pengoperasiannya bagi pengguna. Dasar yang dipakai adalah produk serupa yang
telah dimodifikasi dari alat/mesin yang sudah ada di pasaran. Sistem kerja mesin
Karena menggunakan oli sebagai pelumas maka diberi warna hitam agar
tidak terlihat terlalu kotor saat berproduksi, selain itu warna hitam memberi kesan
Sasaran keunggulan yang ingin dicapai dari mesin pengepres genteng ini
adalah :
dapat diatur.
1. Pertimbangan Teknis
2. Pertimbangan Ekonomi
mendapatkannya. Materila yang digunakan antara lain, Mild Steel (ST-37), profil
U 50 x 50 x 5 mm. kecanggihan produk karena telah didesain secara semi
otomatis.
3. Pertimbangan Ergonomis
dipindah tempat.
c. Getaran yang dihasilkan mesin tidak terlalu besar karena pada motor
1. Tuntutan Konstruksi
tidak mudah bergerak karena tersusun oleh besi siku dan rangka
proses produksi dengan tenaga kerja yang seminimal mungkin. Selain itu biaya
membersihkan bagian yang kotor dan memberikan pelumas pada bagian yang
4. Tuntutan Pengoperasian
a. Jika saklar ON (gerak turun) ditekan maka motor akan berputar dan
motor akan memutar puli, puli yang terhubung dengan roda gigi
b. Puli ini terhubung dengan roda gigi payung pada posisi horisontal,
c. Kemudian roda gigi payung ini akan memutar roda gigi payung
vertikal
d. Roda gigi payung ini terdapat ulir dalam yang berfungsi mengikat
poros berulir, maka jika roda gigi ini berputar poros akan bergerak
kebawah
e. Jika poros berulir ini bergerak maka cetakan bagian atas yang
diikatkan pada ujung poros ini akan ikut bergerak dan bergabung
maka ketika cetakan atas dan bawah tergabung putaran motor sudah
terhenti,
cetakan bagian bawah ditarik ke depan dan hasil cetakan bisa diambil
5. Tuntutan Fungsi
tenaga manusia yang terlalu besar, walaupun menggunakan motor tetapi tidak
menimbulkan suara yang bising. Alat ini nantinya harus dapat diterima oleh
masyarakat dan menggantikan mesin pres genteng yang sudah ada di pasaran.
persyaratan yang terdiri dari dua kategori yakni keharusan dan keinginan. Berikut
Tuntutan Tingkat
No. Persyaratan
Perancangan Kebutuhan
lain
2. Terjangkau harganya D
3. Baik mutunya W
panjang
D
2. Tidak bising D
3. Mudah dioperasikan D
dimengerti
2. Tidak bising D
memindah
Keterangan :
2. Penggerak
3. Sistem Transmisi
4. Sistem pengepresan
Dari data di atas maka didapat gambaran komponen yang akan membentuk
mesin pengepres genteng yang sedang dirancang. Dengan demikian maka dapat
disusun suatu skema klasifikasi yang disebut matriks morfologi, dan lebih
1. rangka
(Pipa) (Besi U) Besi Siku
(Motor disel)
2. penggerak
(Motor listrik)
(Manual)
Sistem
3.
transmisi
4. Sistem
pengepresan
5. Cetakan
6. (Rantai) (V – belt)
Transmisi
Dari tabel matriks morfologi mesin pengepres genteng yang terpilih adalah
sebagai berikut:
6 Transmisi v-belt
gaya yang dibutuhkan mesin ini untuk dapat mengepres genteng yaitu sebesar 45
Pengepresan terjadi karena adanya gerak putar roda gigi yang akan menggerakan
poros berulir baik bergerak naik maupun turun. Karena poros berulir terhubung
dengan cetakan bagian atas maka cetakan akan ikut bergerak jika poros juga
Daya yang terjadi pada cetakan untuk menekan genteng dengan gaya
sebesar 45 kg sekitar 0,6 HP. Sehingga agar mesin mampu bekerja sesuai dengan
kapasitas daya yang dibutuhkan, maka pemilihan spesifikasi motor listrik sebagai
kebutuhan daya pada mesin pengepres genteng ini digunakan motor dengan daya
1 HP.
Spesifikasi motor listrik yang digunakan pada mesin pengepres genteng
adalah:
n = 1400 rpm
Daya = 1 HP
Frekuensi = 50 Hz
3.8 Transmisi
3. Diameter pulley
Ulir adalah salah satu komponen yang dipakai dalam mesin pres genteng,
guna untuk menarik dan menekan cetakan, dalam hal ini maka terdapat
Keterangan gambar :
1. Motor listrik
3. Bearing
4. Poros berulir
6. Bearing poros
7. Cetakan atas
8. Poros cetakan
9. Rangka
ANALISA DATA
Dalam Kerja Praktek ini, penulis akan coba menganalisis dan merancang
pres. Pengepresan terjadi karena adanya gerak putar roda gigi yang akan
menggerakan poros berulir baik bergerak naik maupun turun. Karena poros berulir
terhubung dengan cetakan bagian atas maka cetakan akan ikut bergerak jika poros
juga bergerak.
gigi yaitu roda gigi hypoid dan roda gigi pinion dan 2 buah pulley yang berukuran
putaran motor listrik. Kemudian pulley tersebut terhubung dengan poros transmisi
ulir, rangka mesin dan kelengkapannya maka pada mesin pengepres genteng ini
perlu dirancang suatu sistem kontrol tertentu. Untuk menggerakan poros penekan
cetakan agar bisa bergerak naik dan turun maka kita perlu mengubah arah putaran
dari motor listrik. Agar motor listrik dapat berputar dua arah, maka perlu
dibuatkan rangkaian listriknya. Dengan memanfaatkan dua buah relay (magnetic
contactor), maka kita bisa mengubah putaran motor listrik ke kanan atau ke kiri.
Pada saat ini umumnya pembuat genteng masih menggunakan mesin yang
yang berada di atas cetakan yang dihubungkan dengan poros berulir sehingga
Mesin tersebut masih memiliki ukuran yang cukup besar, dengan terbuat
dari logam maka berat mesin tersebut juga lumayan berat. Dengan terbuat dari
logam maka mesin tersebut cukup tahan lama. Karena masih manual maka mesin
ini menggunakan tenaga manusia untuk menggerakan cetakan naik atau turun.
Mesin pres yang ada ukurannya cukup besar sehingga untuk mengepres atau
melelahkan.
Maka proses manual tersebut di ubah menjadi semi otomatis, disebut semi
sistem kontrol. Mesin ini digerakkan oleh motor listrik 1 HP dengan transmisi
pulley dan roda gigi. Gerak putar dari motor listrik ditransmisikan ke pulley
penggerak, dan dengan v-belt putaran diteruskan ke pulley yang digerakkan dan
diteruskan oleh poros horisontal yang memutarkan roda gigi pinion. Roda gigi
pinion menggerakkan roda gigi hypoid. Dibagian tengah roda gigi hypoid tersebut
terdapat sebuah ulir dalam segi empat. Ulir dalam ini berpasangan dengan ulir luar
segi empat. Dengan adanya ulir luar dan ulir dalam segi empat tersebut, maka
gerak putar dari motor listrik diubah menjadi gerak lurus, yang nantinya akan
Untuk menggerakan cetakan agar bisa bergerak naik dan turun maka kita
perlu mengubah arah putaran dari motor listrik. Agar motor listrik dapat berputar
dua arah, maka perlu dibuatkan rangkaian listriknya. Dengan memanfaatkan dua
buah relay (magnetic contactor), maka kita bisa mengubah putaran motor listrik
ke kanan atau ke kiri. Selain relay juga diperlukan komponen lain seperti: timer,
Secara garis besar pertimbangan dalam merancang alat ini berdasarkan pada :
1. Secara teknis alat harus dapat dipertanggungjawabkan, dalam hal ini alat
harus :
tempat.
b. Mudah dioperasikan sehingga memungkinkan digunakan oleh semua
orang.
penggunaan listrik.
1 HP
1400 rpm
3. Kerangka Material :
2
ST-42 dengan = 42 kg/mm
Diameter : 34,69 mm, panjang : 393 mm
2
Mild Steel (ST-37) dengan = 37 kg/mm
Diameter: 30 mm
2
Mild Steel (ST-42) dengan = 42 kg/mm
Diameter : 37 mm
2
Mild Steel (ST-37) dengan = 37 kg/mm
2
8. Pegangan cetakan Mild Steel (ST-37) dengan = 37 kg/mm
Diameter : 20 mm
2
9. Dudukan poros Mild Steel (ST-37) dengan = 37 kg/mm
berulir
Diameter : 69 mm
Tinggi : 37 mm
4.1 Prinsip kerja mesin pres genteng
Keterangan gambar :
2. Pulley
5. Cetakan atas
6. Belt
7. Motor listrik
4.2 Konstruksi Rangka
dan pembautan. Ada dua tipe sambungan las yang paling umum adalah 45˚ dan
sudut takik. Dalam perencanaan konstruksi rangka mesin pengepres genteng ini
menggunakan sambungan las, karena lebih mudah dan hasilnya lebih kuat.
Berat motor kurang lebih 10 kg. Batang yang digunakan pada rangka ini
2
37 kg/mm .
4.3 Perbandingan
menambah roda gigi hypoid yang brfungsi untuk mengangkat cetakan atas,
sehingga beban pada pulley akan berkurang dan pengoprasianpun tidak terhambat
PEMBAHASAN
T= F x R
Keterangan:
T= 45 x 17,5 = 787,5
= 0,53 HP
daya normal maka faktor koreksi yang digunakan adalah 1, 1 HP sama dengan
Pd = Fc . P (kW)
= 1 . 0,735 kW
= 0,735 kW
Keterangan :
P = Daya (kW)
n1 xd1 n2 xd2
Pada perhitungan ini, dimisalkan diambil D 1 = 5,08 cm dengan n1 = 1400 rpm dan
7112 = 200 x D2
b. jumlah gigi pada roda gigi maka digunakan rumus sebagai berikut :
Dimisalkan Z1 = 9, maka:
n3x Z2 = n2 x Z1
49xZ2 = 200 x 9
49Z2 = 1800
Z2 = 1800/49
Z2 = 36,7 (37)
Jadi, diameter puli dan jumlah gigi yang digunakan dalam mesin pengepres
Z1 = 9 gigi.
Z2 = 37 gigi.
n Dp
i i
1
n d
2 p
Kemudian perbandingan reduksi (i) dari motor listrik ke roda gigi adalah
sebagai berikut :
n 1
Dp
i i
n2 dp
dimana:
Perhitungannya,
1400
i 200 7
C 470 mm
b. Fakor koreksi
Faktor koreksi (fc) didapatkan dari tabel. Mesin yang akan gerakkan
dalam tabel faktor koreksi termasuk dalam variasi beban yang sedang
dan diperkirakan mesin akan bekarja setiap 8-10 jam tiap hari.
Pd f c P 1,40,735 1,029kW
Sudut lilit atau kontak θ dari sabuk pada alur puli penggerak harus
diusahakan sebesar mungkin untuk memperbesar panjang kontak antara sabuk dan
antara sabuk dan puli. Jika jarak poros pendek sedangkan perbandingan
reduksinya besar, maka sudut kontak pada puli penggerak akan menjadi kecil.
Dalam mesin pengepres genteng ini terdapat poros cetakan dan poros pulley
Di bawah ini akan di bahas perhitungan untuk menentukan diameter poros pulley.
a. P = 1HP = 0.735 kW
n1 = 200RPM
b. Fakor koreksi
Faktor koreksi (fc) didapatkan dari tabel faktor koreksi daya yang
akan ditransmisikan. Daya ini termasuk daya normal. Sehingga dari tabel,
Pd fc P
1,4 0,735
1,029 kW
Tegangan tarik ( B ) 42 kg mm 2
(5,6 2)
3,75 kg mm2
1
5,1 3
d s
K t Cb T
a
1
5,1 3
2 2 5011
3,75
30,09 mm
Diameter poros ds = 30 mm
cetakan ke atas.
Material : St. 42
W : 22,5 kg
Dari data diatas maka dapat dihitung diameter poros yaitu dengan cara:
Jika A= 945 maka,
Biaya Biaya
Macam
Macam Biaya Pembelian Perakitan Jumlah
Komponen
(Rp) (Rp)
Pembelian
Puli gandal 14” 60.000 5.000 65.000
Komponen
Puli ganda 2” 15.000 5.000 20.000
Bearing pulley
Bearing poros
Jumlah 1.129.000
Bahan Material Tenaga
Macam Biaya Macam Elemen Jumlah
Baku Penolong Kerja
Pembuatan
Kerangka 200.000 15000 10000 225.000
Komponen
Poros pulley 65.000 10000 10000 85.000
Dudukan poros
Dudukan bearing
Dudukan cetakan
Dudukan cetakan
Jumlah 823.000
D. Biaya Non Produksi Biaya Gudang (5% x C) 41.150
Jumlah 82.300
E. Laba yang
10% x (A+B+C+D) 232.400
Dikehendaki
(A+B+C+D+E) 2.556.700
F. Taksiran Harga Produk
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
2. Sistem transmisi pada roda gigi meliputi jumlah gigi (z1) 9 dan (z2) 37,
5. Diameter poros pada roda gigi adalah diameter 30 mm, tegangan geser yang
2.
diizinkan 3,75 kg/mm
6. Ulir penekan pada mesin pengepres genteng meliputi diameter minimal ulir
sempurna baik dari hasil maupun pada sistem kerjanya. Oleh karena itu, untuk
dapat menyempurnakan rancangan mesin ini perlu adanya pemikiran yang lebih
jauh lagi dengan segala pertimbangannya. Beberapa saran untuk langkah yang
bahan tersebut.
membahayakan pengguna.
LAMPIRAN
RODA GIGI
1 - ST-37
HYPOID
NO NAMA BAGIAN JUMLAH BAHAN UKURAN KETERANGAN
PROYEKSI SKALA : 1 : 10 DIGAMBAR : Imam M. KETERANGAN
SATUAN : mm NPM : 11.16.1.0013
TANGGAL : 22 feb 2015 DIPERIKSA :
FT UNMA Mesin Pres Genteng 1-3 A4
2 Roda Gigi Pinion - ST-37
NO NAMA BAGIAN JUMLAH BAHAN UKURAN KETERANGAN
PROYEKSI SKALA : 1 : 10 DIGAMBAR : Imam M. KETERANGAN
SATUAN : mm NPM : 11.16.1.0013
TANGGAL : 22 feb 2015 DIPERIKSA :
FT UNMA Mesin Pres Genteng 2-3 A4
3 POROS BERULIR - ST- 42
NO NAMA BAGIAN JUMLAH BAHAN UKURAN KETERANGAN
PROYEKSI SKALA : 1 : 10 DIGAMBAR : Imam M. KETERANGAN
SATUAN : mm NPM : 11.16.1.0013
TANGGAL : 22 feb 2015 DIPERIKSA :
FT UNMA Mesin Pres Genteng 3-3 A4
Tabel Kontruksi Umum Menurut DIN 17100