Anda di halaman 1dari 19

MESIN PENIRIS MINYAK

KRIPIK GORENG
Oleh :
Dyah Ayu Mika Harina
15050524022
LATAR BELAKANG

Home Industri Kripik Goreng

Tujuan : Merancang Mesin Peniris Minyak


Manfaat : Mempermudah proses penirisan minyak, Waktu
yang dibutuhkan untuk proses penirisan minyak lebih cepat

Fungsi : Kripik akan lebih awet


MESIN PENIRIS MINYAK KERIPIK GORENG

Keterangan :
1. Tabung Penyaring 6. Pulley motor
2. Tabung Luar 7. Sabuk V
3. Kerangka 8. Pulley kerangka
4. Bantalan 9. Poros
5. Motor
MESIN PENIRIS MINYAK KERIPIK GORENG
CARA KERJA :
 motor dihidupkan, setelah dihidupkan putaran dan daya dari motor ditransmisikan
oleh puli penggerak yang terdapat pada motor ke puli yang digerakkan. Kemudian
dari puli inilah putaran dari motor diteruskan ke penyangga yang dihubungkan
dengan sebuah poros yang didukung oleh dua buah bantalan.

 Sebelum motor dihidupkan, tabung peniris yang sudah terisi kripik terlebih dahulu
dipasang pada penyangga. Kemudian diputar dengan menggunakan kecepatan
tinggi sehingga minyak yang terkandung dalam keripik dapat terpercik kedinding
tabung statis. Lama proses pemutaran disesuaikan dengan kripik yang ditiriskan
karena perbedaan jumlah minyak yang dikandung. Setelah proses selesai, tabung
peniris dilepas dari penyangga dan kripik siap untuk di kemas.
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
DAYA MOTOR

Torsi Daya Motor


 Gaya yang digunakan untuk mencari
besar torsi yang terjadi adalah gaya
radial (F) = 0,3 kg, jadi torsi yang
terjadi pada alat peniris minyak adalah Keterangan :
sebesar: putaran yang direncanakan (n) =
 T=F.r 550
= 0,3 x 200 torsi yang terjadi (T) = 60 kg mm
= 60 kg/mm
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
DAYA MOTOR

Daya Motor
Untuk
  menjaga keamanan, maka daya dikalikan
maka daya motor yang dibutuhkan
faktor koreksi () sehingga didapat daya rencana :
adalah :

Maka daya yang dibutuhkan masih dalam


kemempuan motor penggerak yaitu 0,5 hp atau
0,37 kW.
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
KAPASITAS

 Kapasitas alat ini adalah kapasitas dari tabung peniris


yaitu 10 kg setiap kali proses penirisan, akan tetapi pada
pengujiannya kapasitas yang digunakan adalah 2 kg
setiap 1 kali proses dan waktu yang diperlukan untuk
penirisan tergantung pada jenis kripik yang ditiriskan.
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
PULLEY

Pemilihan Pulley
 Perbandingan reduksi  Diameter luar pulley yang digerakkan
De = Dp + 2K = 181+ (2 . 4,5) = 190 mm

 Diameter pulley yang digerakkan


 Lebar sisi luar pulley
B =2.f = 2 x 1 = 2 mm
Dp = dp . i = 70,1 . 2,55= 181 mm

 Berat pulley
 Diameter luar pulley penggerak Berat pulley 1 = 0,3 kg
de = dp + 2K = 66 + (2 . 4,5) Berat pulley 2 = 1 kg
= 75 mm
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
PULLEY

Pemilihan Pulley

 Dari data tersebut maka sabuk yang digunakan adalah tipe A dengan spesifikasi
sebagai berikut :

  = 38°;
 W = 12,30;

 L0 = 9,2;

 K = 4,5;
 K0 = 8,0 ;

 e = 15,0 ;
 F = 10,0.(
 Sularso, 1997).
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
SABUK V

Kecepatan Sabuk
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
POROS

Bahan Poros Menghitung Torsi


 Bahan poros yang akan  Jika daya yang digunakan (daya
digunakan, yaitu S35C Dengan motor) sebersar (P) 0,37 kw dengan
spesifikasi : putaran tabung adalah (n) 550 rpm.
Jika faktor koreksi yang dipilih (Fc)
 kekuatan tarik (σB) = 52 kg/mm2, yaitu 1 maka daya rencana (Pd) :
 berat pulley adalah 1kg  Pd = P x Fc
 gaya tarik pulley adalah 10,96 kg. = 0,37 x 1 = 0,37 kw
 Gaya pada Ra = 23,52 kg dan  Maka torsi yang terjadi :

 Rb = 5,11 kg. T = 9,74 x 105


= 655,21 kg.mm
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
POROS

Diameter Poros
 Bahan poros yang dipilih adalah S35C dengan  Maka diameter poros dapat dicari, dengan :
spesifikasi :

 Kekuatan tarik bahan ( b) = 52 kg/mm2


 Faktor keamanan (Sf1) = 6
 Faktor keamanan (Sf2) = 2
 Tegangan geser (a) = = 4,33 kg/mm2
 Faktor koreksi momen lentur adalah
Km = 2,0
 Momen lentur maksimum
(M) = 0,8 kg mm
 Faktor koreksi tumbukan (Kt) = 1,5  (diameter poros yang direncanakan 25 mm)
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
POROS

Menghitung Defleksi Moment Puntir

=    =
 Data yang diketahui :
Momen puntir rencana T = 655,21 kg mm
Panjang poros L = 320  =
Modulus geser baja = 8,3 x 1000 N
Diameter poros = 25

 0,037°
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
PASAK

Pemilihan Pasak Gaya Tangensial pada Permukaan F

 Dari diameter poros (25 mm), maka dapat


dilihat pada tabel pemilihan pasak
(Sularso,1997) adalah sebagai berikut :

 Lebar (b) = 7 dan tinggi (h) = 7


 Kedalaman alur pasak poros,

t1 = 4,0  Tegangan Geser


 Kedalaman alur pasak naf, t2 = 3,3
 Bahan pasak yang digunakan S30C dengan (
) = 48 kg/mm2
 = 6,0
 = 2,0
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
PASAK

Panjang dan Lebar Pasak

 Tegangan
  geser yang diijinkan (ka = 4  Tekanan
 
permukaan yang dijinkan
 

kg/mm2): (Pa = 10 kg/mm2) untuk diameter


poros kecil:
k = ≤ 4
P= 10
k = ≤ 4
P= 10
l₁
l₂  1,31 mm.

Maka panjang minimum pasak yang diijinkan diambil


1,63 mm .
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
PASAK

Panjang dan Lebar Pasak


 Pemeriksaan lebar pasak digunakan perbandingan 0,25  Pemeriksaan panjang pasak digunakan
sampai 0,35 dari dimeter poros. perbandingan 0,75 sampai 1,5 dari dimeter poros.
Lebar pasak (b) = 7 mm  Panjang pasak (lk) = 30 mm
Diameter poros ds = 25
b/ ds = 7/25 = 0,28 0,25 < b/ds < 0,35
lk/ds = 30/25 = 1,2 0,75 < b/ds < 1,5
0,25 < 0,28 < 0,35 (baik)
0,75 < 1,2 < 1,5 (baik)
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
BANTALAN

Perencanaan Bantalan
 Beban radial  Bantalan yang digunakan adalah bantalan
radial maka beban ekivalen bantalan :
RA = 23,52 kg
Besarnya faktor-faktor X,V dan Y (Sularso,
RB = 5,11 kg 1997):
Jadi, beban radial (Fr) diambil dari beban X = 0,56 untuk Fa / V Fr e
terbesar yaitu = 23,52 kg V = 1 (beban putar pada cincin dalam)
 Beban aksial Y = 2,30 untuk Fa / V Fr > e
Dikarenakan tidak terjadi beban aksial P = X . V . Fr + Y . Fa
maka besarnya Fa = 18,55 kg ( poros, P = (0,56 . 1 . 23,52 kg) + (2,30 . 18,55 kg)
tabung dan kripik) = 55,84 kg
PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
BANTALAN

Perencanaan Bantalan
 Faktor kecepatan putaran bantalan ( Fn )  Umur nominal bantalan (Lh)
Lh = 500 . fh3

Fn = = = 0,4 rpm Lh = 500 . (5,64)3


= 89703,07 jam
 Faktor keandalan umur bantalan (Ln)
 Umur Bantalan
a1 = 1 (Faktor keandalan 90 (%)
Faktor umur (fh) a2 = 1 (dicairkan secara terbuka)
a3= 1 (karena tidak adanya kondisi tertentu yang tidak menguntungkan umur
bantalan)
fh =
maka faktor keandalan umur bantalan (Ln) adalah :
Data yang diketahui: Ln = a1 . a2 . a3 . Lh
Faktor kecepatan putaran bantalan = 1 . 1 . 1 . 89703,07

( Fn ) =0,4rpm = 89703,07 jam


 Bantalan yang digunakan adalah bantalan gelinding dengan tipe 6005 ZZ ,
Beban nominal dinamis spesifik C = 790 N dengan spesifikasi, d = 25 mm,C = 790 kg, D = 47 mm, C o = 730 kg,
Bebean ekivalen dinamis = 55,84 kg  B = 12 mm dan r = 1 mm
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan Saran
 Daya motor yang digunakan sebagai tenaga penggerak  Mencari sumber dan cara untuk mengatasi penyebab
alat peniris minyak ini adalah 0,5 hp atau 0,37 kW untuk terjadinya getaran pada alat saat dihidupkan.
pengujian menggunakan sampel 2 kg.
 Diameter pulley penggerak 75 mm dan diameter pulley
 Sebaiknya menggunakan bantalan aksial, agar
mampu menahan beban aksial yang terjadi.
yang digerakan adalah 190 mm sehingga perbandingan
putaran yang diperoleh adah 2,5 : 1. Dan putaran silinder
peniris adalah 550 rpm.
 Bahan poros yang digunakan adalah S35C dengan
kekuatan tarik (σB) = 52 kg/mm2. Diameter poros yang
digunakan 25 mm dan panjang poros 320 mm;
 Pasak yang digunakan adalah pasak benam jenis

prismatis, bahan yang digunakan S30C, ukuran


penampang pasak, panjang 30 mm, lebar 7 mm dan tinggi
7 mm.
 Kapasitas alat peniris minyak sebesar ± 54 kg kripik/jam.

Anda mungkin juga menyukai