Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR

PT. PERUSAHAAN LOGAM BIMA

UNIVERSITAS PASUNDAN

Disusun untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Fakultas Teknik

Program Studi Teknik Mesin

Disusun Oleh :

FEBI FERNANDI (1902220069)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : FEBI FERNANDI

NPM : 1902220069

Lokasi Kunjungan : 1. PT. KRAMA YUDHA RATU MOTORS

2. PT. PERUSAHAAN LOGAM BIMA

3. UNIVERSITAS PASUNDAN

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui sebagai

Laporan Kuliah Kerja Lapangan

Universitas Tridinanti Palembang

Palembang, 7 Maret 2023

Mengetahui, Menyetujui

Ketua Program studi Teknik Mesin Pembimbing Kuliah Kerja Lapangan

Ir. H. M. Lazim, MT Ir. M. Iskandar Badil, MT

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang

Maha Esa atas rahmat dan hidayah yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan ini.

Laporan ini disusun untuk memenuhi isyarat mata kuliah, Kuliah Kerja

Lapangan pada jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tridinanti

Palembang.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

tugas laporan ini, untuk itu penulis menerima saran, masukan dan kritikan dari

berbagai pihak guna kesempurnaan tugas-tugas pada penulisan dimasa yang akan

datang.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Hj. Manisah, MP. Selaku Rektor Universitas Tridinanti Palembang

2. Bapak Ir. Zulkarnai Fatoni, MT, Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Tridinanti Palembang

3. Bapak Ir. H. M. Lazim, MT, Selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin

Universitas Tridinanti Palembang

4. Bapak Ir. Sofwan Hariady, MT, Selaku ketua pelaksana Kuliah Kerja Lapangan

Universitas Tridinanti Palembang

5. Bapak Ir. M. Iskandar Badil, MT, Selaku Dosen Pembimbing Lapangan

6. Orang Tua saya yang telah memberi izin untuk melakukan kegiatan KKL

7. Staff Dosen dan Karyawan Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang

iii
8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Tridinanti Palembang

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna

peningkatan kualitas laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak

yang membacanya.

Palembang, 7 Maret 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI............................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................................1

1.2. Ruang Lingkup Pembahasan..........................................................................2

1.3. Rumusan Masalah...........................................................................................2

1.4. Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Lapangan.................................................2

1.5. Metodologi Penulisan.....................................................................................4

1.6. Sistematika Penulisan.....................................................................................5

1.7. Waktu Pelaksanaan.........................................................................................5

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1. PT. Krama Yudha Ratu Motor.......................................................................8

2.2. PT. Perusahaan Logam Bima.......................................................................13


v
2.3. Universitas Pasundan....................................................................................15

2.3.2.Visi dan Misi Universitas Pasundan.......................................................16

BAB III TINJAUAN KHUSUS

3.1. Balai Besar Logam dan Mesin........................................................................20

3.1.1. Pengertian Pengecoran Logam...............................................................20

3.2. Tujuan dan Manfaat Praktek Pengecoran.......................................................24

3.2.1. Tujuan Praktikum Pengecoran................................................................24

3.2.2. Manfaat Praktikum Pengecoran..............................................................24

3.3. Cetakan Pasir..................................................................................................25

3.3.1. Teknik Pencetakan Pada Pengecoran Logam.........................................26

3.3.2. Tahapan dan Proses Pembuatan Cetakan Pasir......................................27

3.3.3. Beberapa Indikator Untuk Menentukan Kualitas Cetakan Pasir...........28

3.3.1.Tahapan Pengecoran Logam Dengan Cetakan Pasir..............................31

3.4. Dapur Peleburan (furnace).............................................................................32

3.5. Jenis Dapur Peleburan....................................................................................32

3.5.1. Tungku Kupola.......................................................................................33

3.5.2. Dapur Pembakaran Langsung.................................................................34

3.5.3. Dapur Krusibel (Dapur Kowi)................................................................34

3.5.4. Dapur Busur Listrik................................................................................36


vi

3.5.5. Dapur Induksi.........................................................................................36


BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan.....................................................................................................39

4.2. Saran...............................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam peralihan teknologi ini telah banyak didirikan bentuk-bentuk

industri yang menghasilkan berbagai bentuk dan produk benda kerja, hal ini

tentunya memerlukan banyak peralatan produksi dan mesin. Secara tidak langsung

hal ini berakibat terbentuknya tenaga-tenaga yang terampil dan diharapkan dapat

mengatasi masalah-masalah serta perencanaan agar mesin tersebut dapat bekerja

sesuai dengan yang kita harapkan. Pada kenyataan dari sektor tenaga kerja terampil

inilah yang sekarang ini dirasakan sangat kekurangan, ini disebabkan oleh

minimnya sarana pendidikan yang menunjang baik secara formal maupun non

formal yang dapat menghasilkan tenaga terampil tersebut.

Mahasiswa Tridinanti Palembang dilatih menerapkan teori dan kegiatan

di bangku kuliah, untuk melaksanakan ini maka perlu kegiatan yang bersifat

realita, guna mencapai tujuan, mahasiswa di wajibkan mengikuti program Kuliah

Kerja Lapangan (KKL) yang di selenggarakan oleh Universitas Tridinanti

Palembang. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat teknologi yang digunakan

industry dan sebagai bekal pengetahuan bagi mahasiswa sebelum kembali pada

masyarakat terutama di dunia kerja. Dalam kunjungan Kuliah Kerja Lapangan

mahasiswa dapat melihat proses suatu perusahaan, melihat kerja operator dalam

mengoperasikan suatu mesin dan juga melihat teknisi yang sedang membuat suatu

alat hasil rekayasa. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat bekerja

1
2

dengan trampil, disiplin, kreatif, tekun, dan jujur sesuai dengan bidang pekerjaan

yang dihadapi sehingga mampu melaksanakan tugas dan bertanggung jawab

dimasa yang akan datang.

1.2 Ruang Lingkup Pembahasan

Adapun isi dari laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

ini berupa tinjauan umum Perusahaan, Instansi dan Perguruan tinggi

/Universitas yang dikunjungi, yaitu :

1. PT. Krama Yudha Ratu Motor Jakarta

2. PT. Perusahaan Logam Bima Bandung

3. Universitas Pasundan (Teknik Mesin)

1.3 Rumusan Masalah

1. Fungsi Kunci Momen ?

2. Mengapa Roda Dikencangkan 4 Bersamaan ?

1.4 Tujuan Dan Manfaat Kuliah Kerja Lapangan

1.4.1 Tujuan Kuliah Kerja Lapangan

a. Mampu untuk menjadi tenaga kerja yang terampil serta siap

pakai dan tidak saja berkemampuan dalam bidang teori, tetapi

juga di harapkan lebih siap dengan keterampilan yang ada untuk

mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam dunia industri.


3

b. Agar mahasiswa mampu mengembangkan pemikiran untuk

menganalisa dan mengolah data dari hasil observasi pada objek

yang dikunjungi ke dalam sebuah laporan.

c. Mengetahui perkembangan industri-industri diberbagai tempat

yang di kunjungi.

1.4.2 Manfaat Kuliah Kerja Lapangan

a. Bagi Universitas

1. Menjadikan mahasiswa mahasiswi yang lebih mandiri dan

aktif dalam menunjang pendidikan dan melakukan kuliah

kerja lapangan.

2. Dengan melaksanakan kuliah kerja lapangan, diharapkan

dapat menghasilkan lulusan Universitas yang berkualitas

dan professional.

b. Bagi Penulis

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini mejadi salah satu

media pembelajaran untuk mengetahui kesesuaian antara teori

yang telah didapatkan penulis di bangku kuliah dengan

praktek di lapangan. Terlepas dari itu semua tentunya penulis

mendapatkan pengetahuan dan pengembangan wawasan dalam

melatih mental serta komunikasi untuk berinteraksi langsung

di dunia kerja.

c. Bagi Pembaca
4

1. Mendapat pengetahun mengenai kesulitan / kendala penulis

dalam pelaksanaan KKL, pembuatan laporan KKL serta

bagaiamana mengatasinya.

2. Menambah wawasan mengenai kriteria dan tata cara

pembuatan laporan KKL

3. Menjadi salah satu sumber referensi untuk membuat laporan

Kerja Praktek berikutnya.

1.5 Metodologi Penulisan

Dalam metodologi penulisan yang digunakan dalam pembuatan laporan

Kuliah Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut :

a. Metode Studi Pustaka

Penulis mengumpulkan sumber-sumber berupa literatur yang terdapat

pada buku teori, buku manual, majalah, laporan kuliah kerja lapangan

alumni maupun internet yang mendukung laporan ini.

b. Metode Observasi

Dalam penyusunan data untuk laporan ini dilakukan observasi yang

melibatkan beberapa orang mahasiswa. Observasi ini kami lakukan di

PT. Bukaka Forging Industries, Balai Besar Logam dan Mesin, dan

Institut Sains dan Teknologi Akprind.

c. Konsultasi
5

Penulis melakukan konsultasi dengan pembimbing Kuliah Kerja

Lapangan serta karyawan atau staf yang bekerja dilapangan pada

perusahaan yang dikunjungi.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini terdiri dari empat bab dan setiap bab terdiri dari sub-

sub pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

1. BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi

2. BAB II : TINJAUAN UMUM

Bab ini berisi

3. BAB III : TINJAUAN KHUSUS

Bab ini berisi

4. BAB IV : PENUTUP

Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran

5. DAFTAR PUSTAKA

Berisi semua sumber pustaka yang digunakan dalam penulisan laporan

kerja praktik.

1.7 Waktu Pelaksanaan

1.7.1 Uraian Kegiatan KKL

 Rabu, 22 Februari 2022

07.00 : Rombongan tour berkumpul di lokasi yang telah


6

ditentukan.

08.00 : Pembagian snack dan memulai perjalanan.

12.00 : Makan siang dan sholat di local restoran.

16.00 : Diperkirakan penyebrangan kapal Bakauheni-Merak.

17.00 : Tiba di Pelabuhan Merak, Banten.

18.00 : Sholat dan makan malam di local restoran.

22.00 : Proses check in Hotel Amaris Pasar Baru (1)

 Kamis, 23 Februari 2022

06.00 : Morning Call, aktifitas pagi dan makan pagi restoran

hotel

09.00 : Wisata Monumen Nasional ( Monas)

12.00 : Sholat dan makan siang di local restoran.

13.00 : Kunjungan PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR

18.00 : Sholat Dan Makan Malam di Lokal Restorn

20.00 : Proses check in Favehotel Premier Cihampelas (2)

 Jumat, 24 Februari 2022

06.00 : Morning Call, aktifitas pagi dan makan pagi restoran

hotel (check out).

09.00 : Kunjungan PT. PERUSAHAAN LOGAM BIMA

12.00 : Makan siang di local restoran.

13.00 : Kunjungan Universitas Pasundan (Teknik Mesin0

18.00 : Makan Malam Lokal Restoran

19.00 : Kembali Ke Hotel ( Acara BebaS ).


7

 Sabtu, 25 Februari 2022

06.00 : Morning Call, dilanjut sarapan pagi dihotel ( cheek out)

09.00 : Wisata Gunung Tangkuban Perahu

12.00 : Makan siang Lokal Restoran

13.00 : Wisata De Castelo Subang-singah oleh oleh khas

Bandung

17.00 : Melanjutkan Perjalanan menuju pelabuhan Merak

19.00 : Makan Malam Lokal Restoran

00.00 :Ptoses penyebranagn kapal

 Minggu,26 Februari 2023

06.00 : Transit,aktifitas pagi dan makan pagi lokal Restoran

12.00 : DIPERKIRAKAN TIBA DI KOTA PALEMBANG


8

BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 PT. KRAMA YUDHA RATU MOTOR

2.1.1 Profil Singkat

PT. Krama yudha ratu motor (KRM) didirikan pada tanggal 1 Juni 1973

sebagai perusahaan swasta dengan 100% modalnya merupakan penanaman modal

dalam negeri (PMDN). PT. KRM sudah mendapatkan serfitikat ISO 9001 sjak

tahun 2002 untuk sistem prosedur yang digunakan dan mempunyai dokumen

proses bisnis yaitu SSP (standar sistem prodsedur) dan manual mutu, dan ISO

14001-1996 sejak tahun 2003. Pendirian PT.KRM tersebut berdasarkan akte

notaris abdul latif no 16 tanggal 1 Juni tahun 1973, perizinan dan dapertemen

perindustrian dalam bidang teknis no 27/IIA/D/IV/74 tanggal 21 Maret 1974

(pada saat itu perusahaan ini masuk dalam kelompok assembling, mesin dan

perbengkelan yang kini menjadi kelompok otomotif (beroda 4 atau lebih).

PT.KRM merupakan perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang perakitan

kendaraan bermotor jenis niaga. PT.KRM ini merupakan dari bagian krama yudha

mitsubishi group (KYMG). Awal berdirinya KYMG adalah akibat dari banyakanya

kendaraan bermotor dari eropa yang diimpor ke Indonesia untuk mengurangi pengimporan

kendaraan tersebut maka para pengusaha melakukan pertemuan dan sepakat mendirikan

suatu perakitan kendaraan bermotor diindonesia dengan menggunakan lisensi dari

mitsubushi motor corporation Jepang. PT. Krama Yudha ini juga memiliki anak

perusahaan di beberapa tempat, yaitu PT. Krama yudha ratu motor (KRM), PT. Mitsubishi

krama yudha

8
9

motor dan manufacturing (MKM) I dan II, PT. Krama yudha tiga berlian (KTB), PT. Krama

yudha kesuma motor (KKM) dan PT. Krama yudha mojopahit motor (KSMM).

2.1.2 Visi dan Misi

Perusahaan Visi

Perusahaan:

Menjadikan perusahaan yang global dengan memproduksi dan tetap

bertahan dalam persaingan yang keras dan muncul didalam pasar asia yang

pertumbuhannya sangat sekali.

1. Mengelola pabrik yang aman dan maju dengan melaksanakan control

QDC ( Quality,Cost,delivery) dengan mempunyai tanggung jawab terhadap

lingkungan dan menempatkan prioritas utama untuk mendapatkan

kepercayaan konsumen.

2.Meningkatkan kepuasan kepada pemilik saham,pemegang saham,

pemerintah, direktur, dan seluruh karyawan.

Misi Perusahaan:

1. penurunan biaya.

2. peningkatan kualitas.

3. pengawasan terhadap jadwal pengiriman.

4. mengadakan persiapan yang lancar dan baik untuk produk modal baru.

5. peningkatkan dalam bidang manajemen, keselamatan, dan lingkungan.


10

2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Krama

Yudha Ratu Motor


11

Lampiran Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.2

Gambar 2.3
12

Gambar 2.4

Gambar 2.5
13

2.2 PT. Perusahaan Logam Bima

2.2.1 Profil Singkat

Perkembangan dunia industri yang sangat pesat membawa

perubahan yang besar bagi semua pihak yang terkait didalamnya.

Kebutuhan dan pengetahuan konsumen selalu bertambah setiap waktu

sehingga merubah cara pandang konsumen dalam memilih sebuah produk

yang diinginkan. Kondisi seperti inilah yang mengakibatkan peranan

kualitas menjadi sangat penting. Perusahaan yang memiliki kualitas baik

akan mampu meningkatkan reputasi perusahaan dan dapat meningkatkan

pangsa pasar. Suatu perusahaan dikatakan berkualitas bila perusahaan

tersebut mempunyai proses produksi yang baik dan terkendali. Sebuah

industri manufaktur menginginkan suatu proses produksi yang berkualitas

sehinggadapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

PT. Perusahaan Logam Bima Bandung adalah sebuah perusahaan

manufaktur yang bergerak pada bidang industri perkakas rumah tangga

seperti Stockpot, Wok, Colander, Flatware, Casting Aluminium, Frypan,

Bakeware, Saucepot,Multifunction pot, Teko dan peralatan dapur lainnya.

Dalam kegiatan produksi perusahaan ini masih menghasilkan produk yang

berada diluar batas spesifikasi dandidalam batas spesifikasi.

Produk yang berada di luar batas spesifikasi merupakan produk

yang bersifat rework atau memerlukan proses tambahan sedangkan

produk yang berada didalam batas spesifikasi merupakan produk yang

telah
14

memenuhi standard. Produk yang berada di luar batas spesifikasi dijual

dengan harga yang lebih murah dari harga standard. Dengan melihat

keadaan tersebut maka perusahaan harus melakukan suatu langkah

perbaikan guna meminimalisir kegagalan proses yang mengakibatkan

ketidaksesuaian standard kualitas dan akanberdampak pada cacat produk.

Lampiran Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.7
15

Gambar 2.8

Gambar 2.6.

2.3 Universitas Pasundan

2.3.1 Sejarah Singkat


16

Universitas Pasundan berdiri pada tanggal 14 november 1960

dibawah naungan yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan yang merupakan

salah satu unit garapan organisasi kemasyarakatan Paguyuban

Pasundan.Paguyuban pasundan sebagai Organisasi induk didirikan pada

tahun 1914 yang esensi dan eksistensinya turut ,emcerdaskan kehidupan

dan kesejahteraan bangsa Indonesia.pada saat berdirinya, Universitas

Pasundan didukung Oleh kehadiran fakultas, yakni Fakultas Hukum dan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik . pada tahun 1961 dibuka Fakultas

baru yaitu Fakultas Teknik dengan 2 jurusan : Teknik Produksi dan

Teknologi Makanan. Jurusan teknik produksi selanjutnya di uabah menjadi

Industri, sedangkan teknologi pangan menjadi Teknologi pangan .

Pertengahan dasawarsa 70-an kembali dibuka fakultas baru yakni

Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan. Pada era

90- an didirikan Fakultas Seni dan Sastra.

2.3.2 Visi, Misi Universutas Pasundan

Visi : Menjadi komunitas akademik peringkat intrnasional yang

mengusung nialai sunda dan islam di tahun 2021.

Misi

 Menyelenggarakan pendidikan tinggi bertaraf internasional.

 Mewujutkan penelitian bertaraf internasional.

 Menyelengarakan pengabdian kepada masyarakat untuk

meningkatatkan mertabat manusia.


17

 Menjaga, memelihara dan mengembangkan budaya Sunda.

 Menjaga, memelihara dan mengembangkan syi’ar islam.

Lokasi :

Kampus I

Jl. Lengkong Besar No. 68 Telp.022-426222

Kampus II

Jl. Tamansari No. 6-8 Telp.622-2021440

Kampus III

Jl. Wartawan Iv No. 22 Telp. 022-7303049

Kampus Iv

Jl. Dr. Setiabudhi No. 193 Telp. 022-2021440

Kampus V

Jl. Sumatra No. 41 Telp. 022-4210234


18

Lampiran Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.12 Mesin Produksi Paving Block Plastik dan Mesin Peniris Minyak

Karya Mahasiswa IST AKPRIND

Gambar 2.13 Mesin Frais dan Mesin Skrap


19

Gambar 2.14 Brinell Hardness Tester dan Charpy Impact Tester


20

BAB III
TINJAUAN KHUSUS

3.1 Balai Besar Logam dan Mesin (MIDC)

3.1.1 Pengertian pengecoran logam

Pengecoran logam adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan

logam cair dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang

mendekati bentuk geometri. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke

dalam cetakan yangmemiliki rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Setelah logam cair memenuhi rongga dan kembali ke bentuk padat,

selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk proses

sekunder. Proses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu

traditional casting dan non-traditional/contemporary casting.

Teknik traditional terdiri atas :

1. Sand-Mold Casting.

2. Dry-Sand Casting.

3. Shell-Mold Casting.

4. Full-Mold Casting.

5. Cement-Mold Casting.

6. Vacuum-Mold Casting

20
21

Sedangkan teknik non-traditional terbagi atas :

1. High-Pressure Die Casting.

2. Permanent-Mold Casting.

3. Investment Casting.

4. Solid-Ceramic Casting.

Perbedaan secara mendasar di antara keduanya adalah bahwa

contemporary casting tidak bergantung pada pasir dalam pembuatan cetakannya.

Perbedaan lainnya, bahwa contemporary casting biasanya digunakan untuk

menghasilkan produk dengan geometri yang kecil dibandingkan jika menggunakan

traditional casting.

Hasil coran non-traditional casting juga tidak memerlukan proses

tambahan untuk penyelesaian permukaan.

Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses pengecoran

adalah logam besi dengan aluminium, kuningan, perak dan beberapa material non

logam lainnya.

Keuntungan proses pembentukan dengan pengecoran :

1. Dapat mencetak bentuk kompleks, baik bentuk bagian luar

maupun bentukbagian dalam.

2. Beberapa proses dapat membuat bagian (part) dalam bentuk jaringan.

3. Dapat mencetak produk yang sangat besar, lebih berat dari 100 ton.

4. Dapat digunakan untuk berbagai macam logam.

5. Beberapa metode pencetakan sangat sesuai untuk keperluan produksi

massal.
22

Setiap metode pengecoran memiliki kelemahan, tetapi secara umum

kerugian proses pembentukan dengan proses pengecoran dapat disebutkan sebagai

berikut :

1. Keterbatasan sifat mekanik.

2. Sering terjadi porositas.

3. Dimensi benda cetak kurang akurat.

4. Permukaan benda cetak kurang halus.

5. Bahaya pada saat penuangan logam panas.

6. Masalah lingkungan.

Beberapa contoh produk cor :

1. Perhiasan.

2. Blade.

3. Patung.

4. Pipa.

5. blok mesin.

6. roda kereta.

7. rangka mesin.

8. pompa dan lain-lainnya.

Proses pengecoran (casting) umumnya menggunakan bahan cetakan

pasir. Dan inilah beberapa keunggulan cetakan pasir sehingga cetakan


23

menggunakan bahan ini merupakan cetakan yang paling banyak digunakan.

cetakan pasir merupakan cetakan yang paling banyak digunakan, karena

memilikikeunggulan :

1. Dapat mencetak logam dengan titik lebur yang tinggi, seperti baja,

nikel dan titanium.

2. Dapat mencetak benda cor dari ukuran kecil sampai dengan ukuran

besar.

3. Jumlah produksi dari satu sampai jutaan.

Menurut jenis cetakan yang digunakan proses pengecoran dapat

diklasifikan menjadi dua katagori :

1. Pengecoran dengan cetakan sekali pakai

Pada proses pengecoran dengan cetakan sekali pakai, untuk

mengeluarkanproduk corannya cetakan harus dihancurkan. Jadi

selalu dibutuhkan cetakan yang baru untuk setiap pengecoran baru,

sehingga laju proses pengecoran akan memakan waktu yang relatif

lama. Tetapi untuk beberapa bentuk geometri benda cor tersebut,

cetakan pasir dapat menghasilkan coran dengan laju 400 suku cadang

perjam atau lebih

2. Pengecoran dengan cetakan permanen.

Pada proses cetakan permanen, cetakan biasanya di buat dari bahan

logam,sehingga dapat digunakan berulang-ulang. Dengan demikian

laju proses pengecoran lebih cepat dibanding dengan menggunakan


24

cetakan sekali pakai, tetapi logam coran yang digunakan harus

mempunyai titik lebur yanglebih rendah dari pada titik lebur logam

cetakan.

3.2 Tujuan dan manfaat praktek pengecoran

3.2.1 Tujuan praktikum pengecoran

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sand Casting.

2. Untuk mengetahui alat dan bahan dalam Sand Casting.

3. Untuk mengetahui bagaimana proses pengecoran dengan

Sand Casting.

4. Untuk mengetahui produk apa yang di hasilkan pada

proses pengecoran.

3.2.1 Manfaat praktikum pengecoran

1. Mahasiswa dapat melakukan persiapan pengecoran dengan

Sand Casting.

2. Mahasiswa dapat melakukan proses pengecoran dengan

Sand Casting.

3. Mahasiswa dapat membuat sistem saluran dalam Sand Casting.

4. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengecorannya dengan

Sand Casting

.
25

3.3 Cetakan Pasir

Cetakan pasir adalah proses pengecoran logam dengan menggunakan

pasir sebagai bahan cetakan.

3.3.1 Teknik pencetakan pada pengecoran logam

Ada 2 jenis pemilihan cetakan untuk pengecoran logam yang di

lakukan diBALAI BESAR LOGAM DAN MESIN (BBLM) diantaranya:

Klasifikasi Cetakan Pasir :

1. Cetakan pasir kering.

2. Cetakan dengan model dari lilin (investment casting).

Cetakan pasir kering dibuat dengan menggunakan bahan pengikat

organik dan kemudian cetakan dibakar dalam sebuah oven dengan

temperatur berkisar antara 204o sampai 316oC. Pembakaran dalam oven

dapat memperkuat cetakan danmengeraskan permukaan rongga cetakan.

Cetakan pasir kering digunakan pada benda tuang yang berukuran

besar (diatas 100 kg).

Komposisi :

1. Pasir (80-90) %.

2. Tanah liat (10-15) %.

3. Gula tetes (12)%.

4. Pitch (1-1,5) %.

5. Milase (0,5-1) %.

6. Air (kurang dari 4 %).


26

Keunggulan :

1. Dimensi produk cetak lebih baik.

Kelemahan :

1. Lebih mahal dibandingkan dengan cetakan pasir basah.

2. Laju produksi lebih rendah karena dibutuhkan waktu pengeringan.

3. Pemakaian terbatas untuk pengecoran yang berukuran medium dan

besardalam laju produksi rendah.

Invesment casting pada dasarnya ialah memakai cetakan yang

dihasilkan dengan jalan menyelubungi pola yang dapat dibakar dengan

refractory slurry (material tahan panas yang masih mentah dan dalam

keadaan seperti lumpur) yang mengeras dalam temperatur kamar. Rongga

cetakan dihasilkan dengan memanaskan cetakan hingga pola meleleh dan

meninggalkan rongga cetakan.

Bahan pola biasanya dari lilin, tetapi dapat juga dari bahan plastik.

Atas dasar bahan pola dari lilin, maka proses ini dikenal sebagai “loose –

wax casting proses” ataupun karena ketelitiannya yang tertinggi dikenal pula

sebagai “precision casting”.

Keuntungan:

1. Memungkinkan memprokduksi bentuk yang komplek dan

presisi sertapermukaan coran yang halus.


27

2. Dapat digunakan mengecor semua logam.

3. Biasa memerlukan pekerjaan lanjut.

Kerugian:

1. Berat produk yang dihsilkan terbatas, karena

pertimbangan ekonomis dansifat fisik biasanya sampai

berat ± 4,5 kg.

2. Harga peralatan mahal terutama bila berat dihasilkan

diatas 5 kg sampai 25kg.

Pada dasarnya ada 2 macam proses meskipun kedua-duanya sangat

mirip yang pertama dikenal dengan pengecoran presisi dengan cetakan

selubung (shell investment molding process) dan pengecoran dengan cetakan

masif (solid shell investment molding process). Bahan pola dibuat dari lilin

(wax) dan macam – macam lilin dapat di pakai untuk pola ini. Pembuatan

pola ini secara injeksi. Plastik dengan temperatur leleh yang rendah dapat

pula dipakai sebagai bahan pola, plastikjenis polystyrene biasanya dipakai.

3.3.1 Tahapan dan proses pembuatan cetakan pasir

Pasir cetak yang sering dipakai adalah pasir silika (SiO2), atau pasir

silikayang dicampur dengan mineral lain (misalnya tanah lempung) atau

resin
28

organik(resin phenolik, resin turan dan lain sebagainya).

Ukuran butir yang kecil akan menghasilkan permukaan coran yang

baik, tetapi ukuran butir yang besar akan menghasilkan permeabilitas yang

baik,sehingga dapat membebaskan gas-gas dalam rongga cetak selama

proses penuangan. Cetakan yang dibuat dari ukuran butir yang tidak

beraturan akan menghasilkan kekuatan yang lebih tinggi dari pada butir

yang bulat, tetapi permeabilitasnya kurang baik.

Tahapan:

3. Pemadatan pasir cetak di atas pola.

4. Pelepasan pola dari pasir cetak / rongga cetak.

5. Pembuatan saluran masuk dan riser.

6. Pelapisan rongga cetak.

7. Bila coran memiliki permukaan dalam (lubang) maka dipasang inti.

8. Penyatuan cetakan.

9. Siap untuk digunakan.

3.3.2 Beberapa indikator untuk menentukan kualitas cetakan pasir :

a. Kekuatan, kemampuan cetakan untuk mempertahankan bentuknya

dan kuat terhadap pengikisan oleh aliran logam cair. Hal ini
29

tergantung pada bentuk pasir, kualitas pengikat dan faktor-faktor yang

lain.

b. Permeabilitas, kemampuan cetakan untuk membebaskan udara

panas dangas dari dalam cetakan selama pengecoran melalui celah-

celah pasir cetak.

c. Stabilitas termal, kemampuan pasir pada permukaan rongga cetak

untukmenahan keretakan dan pembengkokan akibat sentuhan logam

cair.

d. Kolapsibilitas (collapsibility), kemampuan cetakan membebaskan

coran untuk menyusut tanpa menyebabkan coran menjadi retak.

e. Reusabilitas, kemampuan pasir (dari pecahan cetakan) untuk

digunakan kembali (didaur ulang).


30

4 Bagian – bagian dari cetakan pasir

Gambar 3.1 Bagian-bagian dari cetakan pasir

1. Cavity (rongga cetakan), yaitu tempat logam cair dituangkan kedalam

cetakan.

2. Core (inti),biasanya berbahan pasir karena harus bisa menahan

temperatur logam cair yang akan masuk pada rongga.

3. Gating system (system saluran masuk),untuk mengalirkan rongga cair

kedalamcetakan.

4. Sprue (saluran turun),merupakan saluran masuk dari luar dengan posisi

vertilal.

5. Pouring basin, merupakan lekukan pada cetakan yang fungsi utamanya

adalahuntuk mengurangi kecepatan logam cair yang masuk langsung

dari laddle ke sprue.

6. Raiser (penambah), merupakan cadangan logam cair untuk menambah

ronggacetakan bila terjadi penyusutan akibat solidifikasi.


31

3.3.4 Tahapan pengecoran logam dengan cetakan pasir :

Gambar 3.2 Tahapan pengecoran

dengan cetakan pasir

Tahapan pengecoran logam dengan menggunakan cetakan pasir sebagai

berikut :

10. Pembuatan pola sesuai dengan bentuk coran yang akan dibuat.

11. Persiapan pasir cetak.

12. Pembuatan cetakan.

13. Pembuatan inti (bila diperlukan).

14. Peleburan logam.

15. Penuangan logam cair kedalam cetakan.

16. Pendinginan dan pembekuan.


32

17. Pembongkaran cetakan pasir.

18. Pembersihan dan pemeriksaan hasil coran.

19. Perlakuan panas jika diperlukan.

20. Produk cor selesai.

3.4 Dapur Peleburan (Furnace)

Pemilihan dapur tergantung pada beberapa faktor, seperti: paduan logam

yang akan dicor, temperatur lebur dan temperature penuangan, kapasitas

dapur yang dibutuhkan, biaya investasi, pengoperasian, pemeliharaan, polusi

terhadap lingkungan.

3.5 Jenis Dapur Peleburan

Beberapa jenis dapur peleburan yang sering digunakan

dalam bengkel cor adalah:

3.5.1 Tungku Kupola


33

Gambar 3.3 Tungku Kupola

Tungku kupola adalah dapur yang digunakan untuk melebur besi

tuang. Dapur ini berbentuk silindrik tegak, terbuat dari baja dan bagian

dalamnya dilapisidengan batu tahan api.

Sebagai bahan bakar digunakan kokas (coke), dan batu kapur

digunakan sebagai fluks, sedang bahan bakunya adalah besi bekas dan

seringkali ditambahkanbesi kasar.

Pengisisan dilakukan melalui charging door bergantian antara kokas

dan besi. Pembakaran terjadi disekitar pipa hembus sehingga di daerah ini

akan terjadipercairan besi dan fluks akan bereaksi dengan abu kokas dan

impuritis lainnya membentuk terak. Terak akan mengapung di atas besi cair

dan berfungsi sebagai pelindung hingga tidak bereaksi dengan lingkungan di


34

dalam tungku kupola.

Cairan akan dikeluarkan secara berkala bila jumlah cairan sudah

cukup banyak. Penambahan bahan baku juga dilakukan secara berkala dan

dapur dapat bekerja secara kontinu.

3.5.2 Dapur pembakaran langsung

Dapur pembakaran langsung terdiri dari tungku kecil yang terbuka.

Logam yang akan dilebur ditempatkan di dalam tungku tersebut dan

dipanaskan dengan pembakar (burner) yang ditempatkan di sebelah tungku.

Atap dapur membantu pemanasan dengan memantulkan bunga api ke dalam

tungku peleburan. Bahan bakar yang digunakan adalah gas alam. Dibagian

bawah tungku terdapat lubang saluran untuk mengalirkan logam cair hasil

peleburan. Dapur jenis ini biasanya digunakan untuk melebur logam non-

besi seperti paduan tembaga dan aluminium.

3.5.3 Dapur krusibel (dapur kowi) :

Gambar 3.4 Dapur Krusibel


35

Dapur ini melebur logam tanpa berhubungan langsung dengan

bahanpembakaran tidak langsung (indirect fuel-fired furnance).

Jenis dapur krusibel yang biasa digunakan :

3.5.3.1 Krusibel angkat

Krusibel ditempatkan di dalam dapur dan dipanaskan hingga

logam mencair. Bahan bakar yang digunakan berupa minyak, gas, dan

serbuk batubara. Bila logam telah melebur, krusibel diangkat dari dapur

dan digunakan sebagai label penuangan.

3.5.3.2 Dapur pot tetap

Dapur tidak dapat dipindah, logam cair diambil dari kontainer

dengan laddel.

3.5.3.3 Dapur tukik

Dapat ditukik untuk menuangkan logam cair.

Dapur krusibel digunakan untuk peleburan logam non-besi seperti

perunggu, kuningan, paduan seng dan aluminium. Kapasitas dapur

umumnya terbatas hanya beberapa ratus pound saja.


36

3.5.4 Dapur busur listrik

Dalam jenis dapur ini bahan baku dilebur dengan panas

yang dihasilkan darisuatu busur listrik. Biasanya menggunakan

dua atau tiga electrode. Konsumsi dayatinggi, tetapi dapur ini

dapat dirancang kapasitas lebur tinggi (25 s/d 50 ton/jam), dan

biasanya digunakan untuk pengecoran baja.

3.5.5 Dapur Induksi

Gambar 3.5 Dapur Induksi

Menggunakan arus bolak-balik yang dialirkan ke suatu kumparan

untuk menghasilkan medan magnet dalam logam dan dihasilkan arus

induksi sehingga terjadi pemanasan dan peleburan logam yang sangat cepat.

Keuntungan dapur induksi pemanasan dan peleburan sangat cepat.

Medan gaya elektromagnetik menyebabkan terjadinya pencampuran

logam cair logam cair homogen, karena tidak terjadi kontak dengan elemen

pemanas, maka kondisi lingkungan peleburan dapat dikontrol dengan baik,

logam cair yang dihasilkan memiliki kualitas dan kemurnian yang tinggi.
37

3.6 Kunci Momen

Gambar 3.6 Bagian-bagian kunci momen

Kunci Momen atau torque wrench adalah salah satu perlatan penting

pada industry otomotif. Tanpa adanya kunci ini maka kendaraan tidak

dapat terangkai dengan baik.

Kunci momen sering ditemukan dalam proses perakitan kendaraan

ataupun perawatan dan perbaikan kendaraan. Kunci momen memiliki

fungsi untuk mengencangkan bauta tau mur dengan skala atau ukuran

momen tertentu.

3.6.1 Fungsi Kunci Momen

Kunci momen (torque wrench) berfungsi untuk mengukur gaya puntir

pada baut dan mur, agar mencapai kekencangan tertentu. Dengan kunci

momen ini kekencangan baut/mur dapat diatur dan disesuaikan dengan

spesifikasi yang terdapat pada manual book (buku manual).


38

Jenis kunci ini dipasangkan dengan socket yang dapat disesuaikan

berbagai macan ukuran baut. Satuan yang sering digunakan pada kunci

momen ini adalah Nm, Lb dan kg-m.

Dalam otomotif, kunci ini biasa digunakan untuk beberapa hal. Di

antarannya adalah:

1. Mengencangkan busi

2. Mengencangkan baut kepala silinder

3. Mengencangkan baut pada poros engkol

4. Mengencangkan baut pada poros nok

5. Mengencangkan baut-baut manifold

6. dan lain-lain

3.7 Alasan Pengencangan Roda Secara Bersamaan

Dalam dunia mekanik, khususnya mekanik mobil mengencangkan

baut roda ban harus dengan cara menyilang karena berhubungan dengan

daya tekan mur ke roda. Jika menyilang maka daya tekan dari mur roda ke

velg yang menempel ke hub roda akan merata.

Melihat kasus diatas, maka dengan menggunakan alat pengencangan

secara bersamaan akan memungkinkan baut kencang secara merata dengan

maksimal.
39

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu program yang diadakan

oleh Universitas Tridinanti Palembang dan diperuntukkan untuk semua mahasiswa

dari setiap Fakultas. KKL yang di selenggarakan selama 5 hari di kawasan Jakarta

dan Bandung ini selain dimanfaatkan dengan mengunjungi perusahaan seperti PT.

KRAMA YUDHA RATU MOTOR, PT PERUSAHAAN LOGAM BIMA,

UNIVERSITAS PASUNDAN juga meliputi kegiatan Wisata Ke Tangkuban

Perahu dan De Castelo Meski KKL hanya memiliki bobot 1 SKS, namun dengan

serangkaian kegiatan yang di jalani selama KKL, mahasiswa Fakultas Teknik

khususnya konsentrasi pendidikan Teknik Mesin di harapkan dapat mengambil

manfaat dari program ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan

mengenai jenis perusahaan yang berada di Jakarta dan Bandung tersebut.

4.2 Saran

Diharapkan kedepannya perusahaan dapat selalu menerima mahasiswa yang

akan mengajukan Kuliah Kerja Lapangan dengan tujuan untuk pengembangan

perusahaan dan disisi lain dapat membantu program pemerintah untuk

meningkatkan Pendidikan dan sumber daya manusia.


id.wikipedia.org [Diakses pada 5 Maret 2023, 16:26:07].

https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=237172 [Diakses pada 5 Maret


2023, 18:51:24 ]

http://www.gridoto.com/ [Diakses pada 5 Maret 2023, 19:32:41]

40

Anda mungkin juga menyukai