Anda di halaman 1dari 21

NAMA KELOMPOK :

1.HESTY YANA SARI


2.MAYLISKA WULANDARI
3.NURUL HANIFAH
4.MUHAMMAD DANIEL NA
5.YUDHI AGUS PRATAMA
PPN dan PPnBM
REAL ESTATE
PENGERTIAN
Real estate merupakan
salah satu bentuk dari aset.Perwujudan real estate ini
tidak hanya berupa kepemilikan hunian mewah, karena
pada essensinya, real estate adalah hak untuk memiliki
sebidang tanah dan memanfaatkan apa saja yang ada
didalamnya. Real estate adalah properti yang terdiri
dari tanah dan bangunan di atasnya, bersama dengan
sumber daya alam seperti tanaman, mineral, atau air,
benda yang tidak bergerak lainnya di alam ini,
kepentingan yang dipegang di dalamnya, (juga) sebagai
suatu aset nyata; secara umum diketahui sebagai
bangunan atau perumahan,dll
1. Surat Edaran Dirjen Pajak
DASAR HUKUM Nomor SE-55/Pj.3/1985
bertanggal 20 Agustus 1985.
2. Surat Dirjen Pajak Nomor S-
1376/PJ.31/ 1986 bertanggal 16
Mei 1986.
3. SE Dirjen Pajak Nomor SE-
22/PJ.51/2002 bertanggal 21
Mei 2002.
4. SE-14/PJ.53/2002
PMK – 35/PMK.010/2017
5. PP No. 38 Tahun 2003 tanggal
14 Juli 2003
6. Pasal 4 ayat 1 UU PPN
7.
UU No.42 Tahun 2009

Psl. 1 angka 18
DASAR
UU PPN

HUKUM
Psl.4 (1) UU
PPN

Psl. 5 dan 8 tentang


PPnBM
next

DPP Real Estate


DPP Untuk kepentingan
Komersial

• DPP Untuk Kegiatan membangun


• DPP penyerahan Jasa
sendiri diluar kegiatan usaha atau
Persewaan Ruangan
pekerjaan

Yang dimaksud adalah rumah yang lazimnya penyerahannya dilakukan oleh perusahaan real
estate , dan bangunan selain rumah misalnya pengelola sebuah kawasan industri menyerahkan
bangunan gedung pabrik kepada para pengusaha yang akan menjalankan kegiatan usahanya di
dalam kawasan industry.
Kembali

A. DPP untuk kepentingan komersial

DPP atas penyerahan tanah dan atau bangunan adalah


harga jual. Sehingga DPP atas tanah matang atau
bangunan berikut tanah matangnya yang diserahkan oleh
perusahaan real estate adalah sama dengan harga jual
dikurangi potongan harga yang dicantumkan dalam
faktur pajak. Prosentase DPPnya 100% dari harga jual.
Apabila harga jual TERMASUK PPN
PPN = (Harga Jual : Dasar Pengenaan Pajak*) x 10%
)* Dasar Pengenaan Pajak adalah faktor pembagi harga jual sebesar 1,1
atau 110%
Rumus :
PPN = 10% x DPP c
a

DPP = 100% x Total Harga Jual Rumah u


Kembali

Contoh Perhitungan :

• Developer X membangun perumahan sebanyak 100 unit dengan


harga per rumah Rp. 500.000.000,-. Dengan Dasar Pengenaan Pajak
Sebesar 100 %, maka perhitungan Pajak Pertambahan Nilainya
developer X adalah:
PPN = Tarif Pajak x DPP
DPP = 100 % x Total Harga Jual Rumah
= 100 % x (100 x Rp. 500.000.000,-)
= 100 % x Rp 50.000.000.000,-
= Rp 50.000.000.000,-
PPN = 10 % x DPP
= 10 % x Rp 50.000.000.000,-
= Rp. 5.000.000.000,-
Kembali

B. DPP Membangun Sendiri di luar


kegiatan usaha atau pekerjaan.
• Dasar Pengenaan Pajaknya adalah sebesar 40% dari seluruh
pengeluaran pada bulan yang bersangkutan (termasuk PPN). Sehingga
PPN yang dibayar sehubungan dengan kegiatan membangun sendiri
yaitu :
• PPN = 10% x DPP
• DPP = 40% x jumlah seluruh pengeluaran
• dalam satu bulan
c
a
u
Kembali
Contoh Perhitungan :

PPN = Tarif Pajak x DPP


A membangun rumah tinggal DPP = 40 % x Rp.
dengan biaya pengeluaran 200.000.000,-
sebesar Rp. 200.000.000,- maka PPN = Rp. 80.000.000,-
perhitungan Pajak Pertambahan = 10 % x Rp 80.000.000,-
Nilainya A adalah: = Rp 8.000.000,-
Kembali

C. Jasa Persewaan Ruangan


• Sesuai dengan SE-14/PJ.53/2002 mulai tanggal 3 Juni 2003, DPP
Penyerahan Jasa Persewaan Ruangan adalah penggantian, yakni
sebesar nilai tagihan service charge yang diminta atau seharusnya
diminta oleh pemberi jasa.
• Definisi penggantian menurut psl. 1 angka 19 adalah nilai berupa
uang termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta
oleh pemberi jasa karena penyerahan Jasa Kena Pajak, tidak termasuk
pajak yang dipungut menurut Undang-Undang PPN dan potongan
harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak
TERUTANG PPnBM
• PPnBM hanya dikenakan untuk apartemen dengan luas 150 m2 ke atas.
• Besarnya yaitu 20% dari harga jual yang dibayar saat transaksi
• CONTOH :
• Tuan Agus membeli satu unt rumah seluas 350 m2 dengan Harga jual sebesar Rp
4 Miliar. Atas pembelian rumah yang memenuhi kriteria sebagai BKP yang
tergolong mewah ini Tuan Agus harus membayar seluruhnya sebagai berikut :
• Harga Jual Rumah = Rp 4.000.000.000,00
• PPN = 10% x Rp 4.000.000.000,00 = Rp 400.000.000,00
• PPnBM = 20% x Rp 4.000.000.000,00 = Rp 800.000.000,00
• JUMLAH = Rp 1.200.000.000,00
• Jumlah PPN yang harus dibayar oleh Tuan Agus Rp 5.200.000.000,00
Tidak terutang PPN
• Bagi Rumah Sederhana dan Rumah Sangat Sederhana
• Bagi Rumah Susun Sederhana
• Bagi Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami)
• Pondok Boro
• Asrama Mahasiawa atau Pelajar
• Perumahan lainnya (Rumah Pekerja, Bangunan yang diperuntukkan
bagi korban bencana alam
Contoh barang dibebaskan pengenaan PPN

• Pak Ahmad adalah seorang penjual suatu Barang Kena Pajak Strategis yang
mendapatkan Fasilitas Dibebaskan PPN. Jika atas satu BKP tersebut, Pak
Ahmad memerlukan biaya sebesar Rp 50.000.000,- dari harga tersebut, Pak
Ahmad mengharapkan laba 20% Harga Pokok. misalkan atas perolehan
bahan2 tersebut Pak Ahmad telah membayar Pajak Masukannya sebesar Rp
5.000.000,-. Berapakah harga yang harus dibayar konsumen!
• Kondisi pada kasus ini adalah bahwa Pak Ahmad telah membayar Pajak
Masukan (PM) sebesar Rp5.000.000,- dan itu tidak boleh dikreditkan.
Sehingga PM tersebut harus dibebankan kepada konsumen sebagai unsur
pembentuk harga dan menjadi dasar perhitungan margin laba. Rincian
perhitungan harga yang ditagihkan kepada pembeli kemudian adalah
(Rp50.000.000 + Rp5.000.000) x 20% = Rp11.000.000. Dari margin laba yang
terbentuk ditambah dengan harga dasar Rp55.000.000 maka total harga yang
harus dibayar konsumen adalah Rp11.000.000 + Rp55.000.000 menjadi
Rp66.000.000,-
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai