1. Deskripsi
Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penerbitan Surat Tagihan Pajak
(STP) :
a. STP Pasal 7, Pasal 8 ayat (2), Pasal 8 ayat (2a), Pasal 9 ayat (2a), Pasal 9
ayat (2b), dan Pasal 14 ayat (3), Pasal 14 ayat (4), Pasal 14 ayat (5), Pasal
19 ayat (2), dan Pasal 19 ayat (3) Undang-Undang KUP yang berasal dari
hasil penelitian data administrasi perpajakan;
2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan s.t.d.t.d. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;
b. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai;
c. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Nomor
145/PMK.03/2012 tanggal 10 September 2012 tentang Tata Cara
Penerbitan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak s.t.d.t.d
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183/PMK.03/2015;
d. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 24/PMK.03/2008
tanggal 6 Februari 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan dengan
Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus s.t.d.d.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 85/PMK.03/2010;
e. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 25/PJ/2008 tanggal 6 Juni 2008
tentang Bentuk dan Isi Nota Penghitungan, Surat Ketetapan Pajak dan
Surat Tagihan Pajak s.t.d.t.d. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-17/PJ/2018.
f. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-146/PJ/2018 tanggal 17
Mei 2018 tentang Pelimpahan Wewenang Direktur Jenderal Pajak Kepada
Para Pejabat di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak
3. Ketertautan
a. SOP Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) Bunga Penagihan
b. SOP KPP30-0028 Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak
c. SOP KPP10-0003 Penyampaian Naskah Dinas di KPP
6. Keluaran (Output)
a. Nota Penghitungan
b. Surat Tagihan Pajak
2) untuk STP Pasal 25 ayat (9) dan Pasal 27 ayat (5d) Undang-Undang
KUP, dan STP Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Bea Meterai paling
lama 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal pembuatan Nota Penghitungan;
dan
dengan tetap memperhatikan daluwarsa yang telah diatur di dalam
Undang-Undang KUP dan Undang-Undang Bea Meterai.
8. Perhatian:
SOP ini bermanfaat bagi KPP sebagai pedoman dalam penerbitan STP.
Dalam hal SOP ini tidak terlaksana, maka pelaksanaan penerbitan STP tidak
dapat berjalan dengan baik.
9. Matriks RASCI
Penerbitan Surat Tagihan Pajak Account
Pelaksana Kasi Seksi
(STP) Wajib Representative
Seksi Waskon Waskon
di Seksi Pengawasan Dan Pajak Seksi Waskon
II/III/IV II/III/IV
Konsultasi II/III/IV II/III/IV
Membuat Nota Penghitungan R I/A
Mencetak Surat Tagihan Pajak I R
Mulai
Data sanksi-
sanksi yang
akan
diterbitkan
STP
Mengidentifikasi
SOP
Bunga Ya Tata Cara
Pasal 19 ayat Penerbitan STP
(1) Bunga
Penagihan
Tidak
Membuat dan
Meneliti dan
merekam
menyetujui
nothit
Menugaskan
Membuat
untuk
STP
membuat STP
Meneliti,
menyetujui,
Meneliti dan
menandatanga
Konsep STP ni
Menatausahaka
n dan STP
menyampaikan
SOP
Tata Cara
Penatausahaa
n Dokumen
Wajib Pajak
SOP
Tata Cara
STP
Penyampaian
Dokumen di
KPP
Selesai
Disahkan oleh:
a.n. Direktur Jenderal
Sekretaris Direktorat Jenderal
Arfan
NIP. 19610526 198302 1 001