1. Akuntansi Dividen
PT. Palmax Indonesia sebuah perusahaan PMA membeli 2.000 lembar saham dari 10.000 lembar
saham beredar dari PT. Prima Corporindo dengan nilai nominal $50 per saham pada tanggal 1 Juli
2010, sama dengan nilai buku dan nilai wajar aktiva bersih PT.Prima Corporindo. Kedua
perusahaan berkedudukan di Indonesia. Pada tahun 2010 laba bersih PT. Prima Corporindo sebesar
$50,000 dan dari jumlah itu dibagi deviden sebesar $20,000 dibayar pada tanggal 1 Nopember
2011. Atas pembelian 2.000 lembar saham tersebut ternyata pihak PT. Palmax Indonesia tidak
mampu menggunakan pengaruhnya kepada PT. Prima Corporindo karena masih termasuk
pemegang saham minoritas.
Diminta:
a. Bagaimana perlakuan akuntansi dari PT. Palmax Indonesia untuk mencatat investasi dan
penerimaan penghasilan deviden serta pajaknya seandainya perusahaan menggunakan cost
metod maupun equity metod dalam pencatatan investasinya.
b. Bagaimana koreksi fiskal yang harus dibuat PT. Palmax Indonesia dalam tahun 2010 dan tahun
2011 seandainya perusahaan menggunakan kedua metode tersebut diatas dalam pencatatan
investasinya.
2. Penjurnalan Transaksi
PT MALAS BANGUN PAGI (“MBP”) adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan
dan jasa reparasi sepeda ontel. ABC berstatus sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Pada
selama bulan Januari 2018 melakukan transaksi sebagai berikut:
• Tanggal 1 Januari 2018 membayar 1 bulan sewa mobil Rp. 10.000.000 + PPN 10% kepada
PT DEF (PKP). PT ABC memotong PPh 23 sebesar 2%.
• Tanggal 1 Januari 2018 membayar sewa gedung untuk 2 tahun Rp. 50.000.000 kepada
pemilik gedung (PKP) dan memotong PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar 10%.
Penghasilan Bruto PT Toserba Makmur selama tahun 2013 adalah sebesar Rp. 60.000.000.000,
sedangkan Laba Komersial sebelum pajak adalah sebesar Rp. 8.000.000.000. PT Toserba Makmur
untuk tahun 2013 menunjukan data keuangan sebagai berikut:
a. Persuahaan menyediakan klinik pengobatan dengan dokter dan obat gratis kepada karyawan.
Biaya kesehatan yang dikeluarkan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp. 150.000.000
b. Harga Perolehan begnunan permanen adalah Rp. 3.000.000.000, perusahaan menyusutkan
bangunan toko permanen menggunakan metode garis lurus sebesar 10% pertahun. Sedangkan
menurut peraturan perpajakan, bangunan permanen diteapkan masa manfaat adalah 20 tahun
atau penyusustan garis lurus 5% per tahun.
c. Perusahaan menyusustkan perabot toko dan kantor yang berharga perolehan Rp. 40.000.000
berdasarkan metode garis lurus 10% per tahun. Sedangkan menurut peraturan perpajakan, harta
tersebut termasuk Harta berwujud bukan bangunan kelompok I dan disusutkan degan metode
garis lurus.
Buatlah Perlakuan Perpajakan Akhir Tahun sesuai dengan Ketentuan PSAK 46!
4. Akuntansi Sewa
Pada 1 Januari 2018 PT Lessee menandatangani kontrak sewa sebuah mesin kepada PT Lessor.
Nilai Wajar Mesin adalah adalah Rp. 165.000.000, tanpa nilai residu. Mesin mulai digunakan
pada 02 januari 2018. Sewa Mesin per tahun adalah Rp. 40.000.000. Suku bunga implisit yang
ditetapkan PT Lessor adalah 12% pertahun. Umur ekonomis manfaat mesin adalah 5 tahun.
Jangka waktu sewa adalah 5 tahun. Metode penyusutan yang digunakan garis lurus. (PV=
4,03735).
Pembayaran sewa dilakukan pertama kali tanggal 02/01/2018. PT Lessee membayar biaya setup
mesin sebesar Rp. 10.000.000. Aset tersebut akan digunakan secara khusus oleh Lessee!
Instruksi!
a) Tentukan apakah transaksi tersebut termasuk sewa pembiayaan atau sewa operasi! (Bobot
25%)
b) Buatlah table amortisasi pembayaran sewa! (Bobot 25%)
c) Buatlah Jurnal Selama Tahun 2018 untuk saat pengakuan sewa, pembayaran sewa,
penyesuaian biaya bunga, dan pengakuan penyusutan oleh Lessee! (Bobot 25%)
d) Bagaimana perlakukan Pajak Penghasilan atas biaya transaksi tersebut dari sisi Lessee Pada
Tahun 2018! (Bobot 25%)
-SELAMAT MENGERJAKAN-