BAB 16
PERTEMUAN KE-16
PEMBUKUAN ATAS TRANSAKSI PAJAK
PERTAMBAHAN NILAI (PPN)
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari BAB 16 mengenai Pembukuan Atas Transaksi Terkait Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), mahasiswa diharapkan mampu melakukan pencatatan
dengan benar atas transaksi Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu melakukan pencatatan dengan benar terkait transaksi Pajak
Pertambahan Nilai
C. PETUNJUK PEMBELAJARAN
Mahasiswa diharapkan sudah membaca modul ini sebelum mengikuti pembelajaran
tatap muka. Mulailah dengan membaca capaian belajar lalu pelajari setiap isi modul
dengan seksama dan kerjakan latihan soal yang terdapat pada akhir pembelajaran
guna mengukur tingkat penguasaan mahasiswa.
D. URAIAN MATERI
1. Pencatatan Transaksi Terkait Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak Penjualan Barang Mewah
Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi barang atau jasa
di dalam daerah pabean. Objek PPN dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Objek PPN bersifat umum (Pasal 4 UU PPN):
11 Juni menyewa 3 unit mobil dari PT Indorent (PKP) untuk 5 hari dengan sewa
Rp 7.500.000,- dibayar tunai
17 Juni menjual barang dagangan (BKP) kepada Pemda Kota Tangerang dan
menyampaikan tagihan serta faktur pajak. Harga penjualan Rp
80.000.000,- dan diberikan rabat 5%. Harga Pokok Persediaan barang
tersebut adalah Rp 50.000.000,-
20 Juni menerima pembayaran dari Bendahara Pemda Kota Tangerang
22 Juni memberikan sumbangan berupa persediaan barang dagangan (BKP) kepada
yayasan yatim piatu. Harga Pokok Persediaan itu adalah Rp 15.000.000,-
25 Juni membayar royalty sebesar $5.000 kepada five star, Ltd sebuah perusahaan
yang bertempatkedudukan di Negara X atas pemakaian merk dagang. Kurs
Tengah BI $1 = Rp 11.200 dan Kurs Menteri Keuangan $1=Rp 11.000,-
28 Juni menjual secara tunai truk bekas seharga Rp 80.000.000,-. Truk tersebut
diperoleh pada tanggal 5 Mei 2011 dengan harga perolehan Rp
180.000.000,- dan nilai buku pada saat dijual adalah Rp 25.000.000,-.
Pajak masukan atas pembelian tersebut sudah dikreditkan pada Mei 2011
10 Juli menyetor utang PPN atas pemanfaat barang tidak berwujud dari luar
daerah pabean, Utang PPh Pasal 23, dan utang PPh Pasal 26 ke kas Negara
25 Juli menyetor PPN Kurang bayar berdasarkan SPT Masa PPN bulan Juni ke
Kas Negara
Jurnal yang dicatat oleh PT Amarta untuk mencatat transaksi diatas adalah
sebagai berikut :
3 Juni Piutang Usaha Rp 165.000.000,-
Penjualan Rp 150.000.000,-
PPN-Keluaran Rp 15.000.000,-
3 Juni Harga Pokok Penjualan Rp 120.000.000,-
Persediaan Barang Dagang Rp 120.000.000,-
5 Juni Persediaan Baranag Dagang Rp 60.000.000,-
PPN-Masukan Rp 6.000.000,-
Keterangan :
Transaksi tanggal 3 Juni, PT Amarta (PKP) menjual barang dagangan (BKP) seharga
Rp 150.000.000. Sebagai PKP, PT Amarta wajib memungut PPN sebesar 10% atau
Rp 15.000.000 yang merupakan pajak keluaran.
Transaksi tanggal 5 Juni, PT Amarta membeli persediaan (BKP) dari PT Astina
(PKP) seharga Rp 60.000.000. Sebagai PKP, PT Astina wajib memungut PPN
sebesar Rp 6.000.000
E. LATIHAN SOAL
PT SukurUntung (Pengusaha Kena Pajak) merupakan perusahaan dagang. Transaksi
yang dilakukan selama Bulan Agustus 2016 adalah sebagai berikut :
3 Agt menjual persediaan barang dagangan (BKP) secara kredit kepada CV ABC
seharga Rp 300.000.000,-. Harga Pokok Persediaan barang tersebut adalah Rp
180.000.000,-
5 Agt membeli persediaan barang dagang (BKP) secara kredit dari PT Anugerah
(PKP) seharga Rp 80.000.000,-
7 Agt menerima retur atas penjualan barang dagangan kepada CV ABC sebesar Rp
100.000.000,-
8 Agt membayar utang dagang kepada PT Anugerah atas pembelian tanggal 5 Agt
dan mendapatkan cash discount 5%
9 Agt membayar honor konsultan pajak sebesar Rp 70.000.000,- kepada Firma
Prima Tax (PKP)
10 Agt menerima pembayaran dari CV ABC atas penjualan persediaan tanggal 3 Agt
11 Agt menyewa 3 unit mobil dari PT Carent (PKP) untuk 7 hari dengan sewa Rp
21.000.000,- dibayar tunai
17 Agt menjual barang dagangan (BKP) kepada Pemda Kota Bukit Tinggi dan
menyampaikan tagihan serta faktur pajak. Harga penjualan Rp 90.000.000,-
dan diberikan rabat 5%. Harga Pokok Persediaan barang tersebut adalah Rp
60.000.000,-
20 Agt menerima pembayaran dari Bendahara Pemda Kota Bukit Tinggi
22 Agt memberikan sumbangan berupa persediaan barang dagangan (BKP) kepada
yayasan yatim piatu. Harga Pokok Persediaan itu adalah Rp 20.000.000,-
25 Agt membayar royalty sebesar $10.000 kepada nine star, Ltd sebuah perusahaan
yang bertempatkedudukan di Negara X atas pemakaian merk dagang. Kurs
Tengah BI $1 = Rp 11.200 dan Kurs Menteri Keuangan $1=Rp 11.000,-
28 Agt menjual secara tunai truk bekas seharga Rp 100.000.000,-. Truk tersebut
diperoleh pada tanggal 5 Mei 2011 dengan harga perolehan Rp 150.000.000,-
dan nilai buku pada saat dijual adalah Rp 30.000.000,-. Pajak masukan atas
pembelian tersebut sudah dikreditkan pada Mei 2011
10 Sept menyetor utang PPN atas pemanfaat barang tidak berwujud dari luar daerah
pabean, Utang PPh Pasal 23, dan utang PPh Pasal 26 ke kas Negara
25 Sept menyetor PPN Kurang bayar berdasarkan SPT Masa PPN bulan Agustus ke
Kas Negara
Diminta :
Buatlah pencatatan atas transaksi tersebut !
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Jenderal Pajak, Undang Undang No 42 Tahun 2009 tentang Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
2. Purwanto. 2014. Akuntansi Perpajakan, Pusdiklat Pajak