Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN
I. Karakteristik Liabilitas
a. Definisi
Liabilitas merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu.penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan
yang mengandung manfaat ekonomi. Dalam laporan posisi keuangan(neraca) yang di
klasifikasikan, liabilitas dibedakan menjadi liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka
panjang.
b. Liabilitas Jangka Pendek versus Jangka Panjang
Menurut PSAK 1 (revisi 2013) Penyajian laporan keuangan. suatu liabilitas diklasifikasikan
sebagai liabilitas jangka pendek jika.
1. Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi
normalnya
2. Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan.
3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan
setelah periode pelaporan; atau
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama
kurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Liabilitas yang tidak termasuk kategori tersebut di klasifikasikan sebagai liabilitas jangka
panjang. Beberapa contoh liabilitas jangka panjang adalah utang obligasi, wesel bayar,
liabilitas sewa liabilitas pensiun, liabilitas pajak tanguhan. Dalam bab ini, pembahasan
liabilitas jangka panjang difokuskan pada liabilitas jangka panjang yang merupakan liabilitas
keuangan terutama dalam bentuk utang obligasi dan wesel bayar.
Definisi liabilitas keuangan berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2014) intrumen keuangan
penyajian adalah setiap liabilitas yang berupa:
A. Kewajiban kontraktual
a. Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain atau;
b. Untuk mempertukarjan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan dengan entitas
lain dengan kondisi yang berpontensi tidak menguntangkan entitas tersebut.
B. Kontak yang akan atau mungkin diselasaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas
yang di terbitkan entitas dan merupakan suatu:
1. Nonderivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima suatu
jumlah yang bervariasi dari intrumen ekuitas yang diterbitkan entitas atau;
2. Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan
sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen
ekuitas yang di terbitkan entitas.

Dalam definisi liabilitas keuangan di atas terdapat istilah “dengan kondisi yang berpotensi
menguntungkan entitas” apa yang dimaksud dengan istilah tersebut? Berikut pemaparannya.

Contoh 12.1 kondisi yang Berpotensi Tidak Menguntungkan.


PT alam menjual opsi yang memberikan hak kepada pembeli opsi tersebut. Untuk menjual
kepada PT alam saham PT Brilian dengan harga Rp. 1000 per lembar pada akhir periode 120
hari. PT alam mempunyai kewajiban kontraktual untuk membeli saham PT Berlian dengan
harga Rp. 1000 per lembar jika pemegang opsi meng-exrcise opsinya. Hal ini menimbulkan
kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan PT. Alam, karena pemegang opsi akan meng-
exrcise opsi teresebut jika harga pasar saham PT Brilian lebih rendaj dari Rp. 1000 per
lembar. Oleh karena PT. Alam dalam kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan maka
opsi tersebut adalah liabilitas keuangan derivatif sejak PT.alam menjadi pihak yang terlibat
dalam kontrak opsi.
Di sisi lain, jika PT. Alam memiliki opsi untuk membeli saham PT Brilian dengan harga Rp.
1000 per lembar pada akhir periode 120 har. Dengan adanya opsi tersebut memberikan PT.
Alam hak kontraktual untuk membeli saham PT. Brilian dengan harga Rp. 1000 pada akhir
periode 120 hari. Karena kondisi tersebut adalah kondisi yang menguntungkan PT. Alam. PT.
Alam mempunyai potensi untuk mendapatkan keuntungan jika entitas meng-exrcise opsi
tersebut, sehingga opsi tersebut merupakan aset keungan derivatif sejak PT. Alam menjadi
pihak yang terlibat dalm kontrak.

Liabilitas Keuangan Versus Intrumen Ekuitas


PSAK 50(Revisi 2014) juga menjelaskan prinsip untuk mrmbedakan antara liabilitas
keuangan dan instrumen keuangan ekuitas. Yang juga membedakan klasifikasi tersebut
adalah subtansi dari perjanjian kontrraktual intrumen keuangan terkait, untuk membedakan
antara keduanya perlu diperhatikan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas
Defisini intrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas suatu
entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.
Untuk menentukan apakah intrumen keuangan merupakan liablitas keuangan atau instrumen
ekuitas, maka intrumen tersebut merupakan instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua
kondisi berkaitan terpenuhi.
1. Instrumen tersebut tidak memiliki kewajiban kontraltual.
2. Jika instrumen tersebut akan atau mungkin diselesaikan dengan instrumen ekuitas yang
di terbitkan entitas, instrumen tersebut.

Berikut adalah beberapa contoh sebagai ilustrasi


1. Saham proferen yang mewajibkan penerbitnya untuk membeli kembali saham tersebut
dengan harga yang telah di tetapkan dan mempunyai pembayaran dividen tetap.
2. Saham proferen dengan pembayaran dividen terkait dengan saham biasa pembayaran
dividen saham proferen hanya akan dilakukan jika perusahaan membayar dividen untuk
saham biasa.
3. Obligasi tanpa bunga, walaupun tidak terdapat kewajiban untuk membayar bunga secara
berkala, namun obligasi tanpa bunga tersebut mengharuskan penerbitnya untuk
melakukan pembayaran pokok utang pada saat jatuh tempo.
Dalam definisi tersebut terdapat pengecualian atas instrumen yang memenuhi definisi
liablitas keuangan diklasifikasikan sebgai instrumen ekuitas jika memenuhi kriteria tertentu.
Suatu intrumen keuangan yang mempunyai opsi jual, mencakup kewajiban kontraktrual bagi
penerbit untuk membeli kembali atau menebus intrumen tersebut dan menerima kas atau aset
keuangan lain pada saat melakukan eksekusi opsi jual tersebut. Sebagai pengcualian atas
definisi liablitis keuanga, intrumen yang mencakup tersebut dikategorikan sebgai intrumen
ekuitas, jika memeliki semua fitur berikut.
1. Memberikan hak kepada pemegangnya atas bagian prorata aset bersih entitas pada saat
likuidasi entitas.
2. Intrumen berada dalam kelompok intrumen yang merupakan sobordinat dari semua
kelompokj inrtumen lainnya.
3. Seluruh instrumen keuangan dalam kelompok instrumen yang merupakan subordinatr dari
semua kelompok instrumen laiinya fitur yang identik.
4. Selain kewajiban kontraktual bagi penerbit untuk membeli kembali atau menebus
instrumen dan menerima kas atau aset keuangan lain.
5. Jumlah arus kas yang diharapkan dihasilkan dari instrumen selama umur instrumen
didasarkan secara subtansial pada laba rugi.
Sebagai pengecualian dari definoso liabilitas keuangfan, suatu instrumen yang mencakup
kewajiban kontraktual bagi entitas penerbit untuk menyerahkan kepada entitas lain bagian
prorata aset bersih hanya pada saat likuidasi dikategorikan sebagai instrumen ekuitas jika
memiliki seluruh fitur berikut.
1. Entitas membrikan hak kepada pemegang instrumen untuk bagian prorata bersih entitas
dalam hal likuidasi entitas.
2. Intrumen ini berada pada kelompok instrumen yang merupakan subordinat dari semua
kelompok intrumen lainnya.
3. Seluruh instrumen yang berada pada kelompok instrumen yang merupakan subordinat
dari semua kelompok intrumen laiinya harus memeliki kewajiban kontraktual identik
bagi entitas penerbit untuk memberikan bagian prorata aset bersih pada likuidasi.

Pengakuan Awal dan Pengukuran


Terdapat 2 (dua) klasifikasi liabilitas keuangan, yaitu:
1. Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
2. Liabilitas lainnya
Liabilitas keuangan diukur menggunakan nilai wajar pada saat pengakuan awalnya. Untuk
liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan liabilitas keuangan tersebut
dibebankan sedangkan untuk liablitis lainnya diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan
biaya transaksi.liabilitas yang diakui pada nilai wajar melalui laba rugi merupakan liabilitas
jangka pendek, sedangkan liabilitas lainnya dapat merupakan liabilitas jangka pendek atau
liabilitas jangka panjang.

Penerbitkan obligasi.
Harga wajar liabilitas(harga jual) dapat berbeda dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah
nilai yang di janjikan akan di bayarkan oleh penerbit liabilitas pada saat liabilitas tersebut
jatuh tempon. Apabila harga jual lebih tinggi dari nilai nominal maka liabilitas dijual dengan
harga premium sedangkan apabila harga jual lebih rendah dari nilai nominal maka dijual
dengan diskon.
Perbedaan tersebut tmbul apabila tingkat suku bunga efektif berbeda dengan tingkat suku
bunga kupon.
Tingkat suku bunga efektif < Tingkat bunga kupon Liabilitas dijual pada harga
premium
Tingkat suku bunga efektif = Tingkat bunga kupon Liabilitas dijual pada nilai
nominal
Tingkat suku bunga efektif > Tingkat bunga kupom Liabilitas dijual pada harga
diskon

Contoh 12.2 Penerbitan Obilagasi


Pada tanggal 1 januari 2015. PT seruni menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp.
100.000.000 dan tingkat bunga kupon 10% yang di bayar semesteran tiap 1 januari dan 1 juli.
Tingkat bunga efektif adalah 8% obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 januari 2020.
PVIF { 4 , 10 } anutis = 8,1109 dan PVIF { 4 , 10 } singel sum = 0,6756

Harga obligasi
Nilai sekarang dari pokok utang:
Rp. 100.000.000 x 0,6756 Rp. 67.560.000
Nilai sekarang dari bunga:
(Rp 100.000.000 x 10% x 6/12) x8,1109 Rp. 40.554.000
Total Rp. 108.114.000
Obligasi dijual pada harga premium.
Kas Rp.108.114.000
Utang Obligasi Rp. 100.000.000
Premium Obligasi Rp. 8.114.000

Penerbitan wesel bayar


Perlakuana akuntansi untuk obligasi dan wesel bayar relatif sama, yaitu wesel bayar dinilai
sebagai sebesar nilai kini dari arus kas pembayaran di masa depan. Dalam bagian ini
pembahasan wesel bayar dukaitkan dengan berbagai bentuk konsiderasi yang diterima
perusahaan dalam penerbitan wesel bahyar tersebut.
Penerbitan secara tunai
Nilai kini dari wesel yang dibayar diterbitkan secara tunai diasumsikan sama dengan jumlah
kas yang diterima entgitas. Tingkat bunga yang akan digunakan untuk perhitungan amortasasi
adalah tiingkat bunga yang menyebabakan nilai kini dari pembayarab kas dimasa depan sama
dengan kas yang diterima saat ini.

Contoh 12.3 Penerbitan Wesel Bayar – Tunai


PT Doha menerbitkan wesel bayar dengan nilai nominal Rp.100.000.000, yang akan jatuh
tempo 3 tahun yang akan datang. PT Doha menerima Rp. 86.383.760.
Rp. 100.000.000 ¿(l+i)3 = Rp. 86.383.760I
I = 5%
Tingkat bunga sebesar 5% akan digunakan untuk mengamortisasi diskonto yang timbul.

Penerbit secara non-tunai


Entitas dapat menerima barang atau jasa dari penerbitan wesel bayar. Wesel bayar dicatat
sebesar nilai wajar barang/jasa tersebut nilai kini dari wesel bayar menggunakan tingkat
bunga pasar, mana yang lebih untuk digunakan. Jika niali tersebut berbeda dengan nilai
nominal wesel bayar, maka entitas mencatat diskonto atau premium.

Contoh 12.4 Penerbitan Wesel Bayar – Non Tunai


PT Milu membeli mesin yang mempunyai nilai pasar Rp.126.00.000, dan menerbitkan wesel
bayar atas pembeliantersebut. Wesel bayar tersebut mempunyai nilai nominal Rp.
150.000.000 tanpa bunga dan jangka waktu 3 tahun.
Mesin Rp.126.00.000
Diskonto wesel bayar Rp. 24.000.000
Wesel Bayar Rp. Rp. 150.000.000

Penerbit secara tunai dan hak tertentu


Ada kalanya entitas menerbitkan wesel bayar dengan tingkat bunga yang lebih rendaj dari
tingkat bunga yang wajar. Sebagai kompensasi dari tingkat bunga tersebut, entitas
memberikan hak tertentu kepada pembeli wesel bayar, misal entitas setuju untuk menjual
barang dengan ke pembeli dengan harga yang lebih murah dari harga jual normal barang
tersebut. Entitas harus mengakui selisih antra kas yang diterima dan nilai kini dari wesel
bayar menggunakan tingkat bunga pasar sbagai pendapatan diterima dimuka.

Contoh 12.5 Penerbitan Wesel Bayar – Tunai dan Hak Tertentu


PT Kapuas menerbitkan wesel bayar tidak berb unga berjangka waktu 3 tahun dengan nilai
nominal Rp. 200.000.000 kepada PT Banjar. Entitas menerima kas sebesar Rp. 200.000.000
dari penerbitan tersebut. Tingkat bunga pasar untuk wesel yang sejenis adalaah 8%. Entitas
setuju untuk me njula barang dagangan senilai Rp. 750.000.000 dengan harga dibawah harga
jual normal barang tersebut.
1+8
Nilai kini wesel bayar = Rp. 200.000.000 ¿ = Rp. 158.766.448
¿
¿¿
Diskonto wesel bayar = Rp. 200.000.000- Rp. 158.766.448 = Rp. 41.233.552

Kas Rp. 200.000.000


Diskonto wesel bayar Rp. 41.233.552
Wesel bayar Rp. 200.000.000
Pendapatan diterima dimuka Rp. 41.233.552

Diskonto diamortiasi mengguanakn tingkat bunga 8%, sedangkan pendapatan diabar dimuka
diamortiasi propolsional berdssarkan penjualan barang dagang.
Jika pada tahun pertama PT Banjar membeli barang daganagn dari PT Kapuas senilai Rp.
250.000.000 maka penjualan yang diakui di tahun pertama sebesar Rp.13.744.517 (Rp. 41.
233.552 x 250/750) dan amortasi diskonto sebesar Rp. 3.298.648 (Rp. 41.233.552x 8%).
Ayat jurnal pada akhir tahun pertama adaalah :
Pendapatan dijual dimuka Rp.13.744.517
Penjualan Rp.13.744.517

Beban Bunga Rp. 3.298.648


Diskonto wesel bayar Rp. 3.298.648

Instrumen keuangan majemuk


Instrumen keuangan majemuk adalah instrumen keuangan yang mempunyai komponen
liablitas dan komponen ekuitas. Kedua komponen tersebut harus dipisahkan berdasarkan
subtansinya pada tanggal instrumen tersebut di terbitkan.
Contoh dari instrumen keuangan mejemuk adalah obligasi konversi. Menerbitkan obligasi
konversi secara substansi sama dengan menerbitkan obligasi non konversi dan opsi untuk
membeli saham. Untuk memisahkan nilai obligasi konversi menjadi komponen utang dan
ekuitas, maka nilai wajar dari instrumen utang yang sama, namun tidak mempunyai fitur
konversi, digunakan untuk mengukur elemen liablitas, sedangkan elemen ekuitas di nilai
sebesar selisih antara nilai wajar obligasi konversi dan nilai yang dialokasikan ke elemen
liablitas tersebut.

Contoh 12.6 obligasi konversi


Pada tanggal 1 maret 2015, PT Kartika menerbitkan 5.000 lembar obligasi konversi dengan
nilai nominal Rp. 100.000/ lembar, jangka waktu jatuh tempo obligasi tersebut 5 tahun
tingakat bunga sebesar 8% nilai wajar dari obligasi yang serupa tanpa elemen konversi
adalah Rp. 460.000.000. pada tanggal 1 maret 2015. PT Kartika harus memisahkan nilai
obligasi konversi menjadi komponen liablitas dan komponen ekuitas sebagai berikut:

Nilai obligasi koversi (5.000 x Rp. 100.000) Rp.500.000.000


Nilai wajar komponen liablitas 460.000.000
Nilai komponen ekuitas Rp. 40.000.000

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal


Pengukuran liabilitas jangka panjang setelah pengakuan awal adalah menggunakan biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bungan efektif. Premium yang
timbul pada saat pengakuan awal diamortitasi selama jangka waktu liabilitas jangka panjang
untuk menurunkan beban bungan yang diakui sehingga total beban bunga mencerminkan
suku bunga efektif.

Contoh 12.7 perhitungan amortisasi


Melanjutkan pada 12.2 untuk menentukan biaya perolehan diamortitasi serta beban bungan
dan jumlah amortitasi premium tiap periode maka perlu dibuat tabel amortitasi sebagai
berikut:
Tebel 12.1 tabel amortisasi

(1) (2) (3) (4)


Premium
Bunga Dibayar Beban Amortisasi Belum Nilai tercatat
Periode Bunga Premium Diamoetisas

(10% x 6/12 x (8% x 6/12 x (1) – (2) (4) – (3) (nilai Nominal
Rp.100.000.000) Nilai tercatat) + (4))
1 jan 2015 8.114.000 108.114.000
1 juli 2015 5.000.000 4.324.560 675.440 7.438.560 107.438.560
1 jan 2016 5.000.000 4.297.542 702.458 6.736.102 106.736.102
1 juli 2016 5.000.000 4.269.444 730.556 6.005.546 106.005.546
1 jan 2017 5.000.000 4.240.222 759.778 5.245.768 105.245.768
1 juli 2017 5.000.000 4.209.831 790.169 4.455.599 104.455.599
1 jan 2018 5.000.000 4.178.224 821.776 3.633.823 103.633.823
1 juli 2018 5.000.000 4.145.353 854.647 2.779.176 102.779.176
1 jan 2019 5.000.000 4.111.167 888.833 1.890.343 101.890.343
1 juli 2019 5.000.000 4.075.614 924.386 965.957 100.965.957
1 jan 2020 5.000.000 4.034.043 956.957 0 100.000.000

1 juli 2015
Beban bunga 4.324.560
Premium utang obligasi 675.440
Kas 5.000.000
31 desember 2015
Beban bunga 4.297.542
Premium utang obligasi 702.458
Utang bunga 5.000.000
Liabilitas jangka panjang seperti contoh di atas dapat di terbitkan di antara tanggal
pembayaran bunga. Dalam kondisi tersebut maka pembeli liabilitas akan membayar kepada
penerbit bagian bunga dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai dengan tanggal
penerbitan liabilitas. Pada pembayaran bunga berikutnya, pembelian akan menerima
pembayaran bunga penuh.

Contoh 12.8 penerbitan obligasi di antara tanggal pembayaran bunga


Pada tanggal 1 april PT Rinjani menerbitkan obligasi dengan nilai nominak Rp.500.000.000.
obligasi tersebut tertanggal 1 januari 2025. Tingkat suku bunga kupon obligasi adalah 6%
dengan bunga terutang tiap 1 januari dan 1 juli. Tingkat suku bunga efektif adalah 6%(sama
dengan tingkat bunga kupon).
Beban bunga dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai dengan tanggal penerbitan
liablitas adalah sebesar Rp.7.500.000 (6% x Rp.500.000.000 x 3/12)
1 april 2015
Kas 507.500.000
Utang obligasi 500.000.000
Beban bunga 7.500.000
Beban bunga yang di akui pada tanggal 1 juli 2015 adalah sebesar Rp.15.000.000 (6% x
Rp.500.000.000 x 6/12)
1 juli 2015
Beban bunga 15.000.000
Kas 15.000.000

Penghentian pengakuan
Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika kewajiban yang di tetapkan dalam
kontrak dilepaskan atau di batalkan atau kadaluwarsa.

Penghentian pengakuan keseluruhan dan sebagian


Liabilitas di hentikan pengakuannya jika debitur melepaskan liabilitas tersebut dengan
membayar kreditur. Pelepasan juga terjadi jika debitur secara hukum di bebaskan dari
tanggung jawab utamanya atas liabilitas teersebut baik melalui proses hukum maupun oleh
kreditur.

Contoh 12.9 penghentian pengakuan


PT kirana meminjam uang dari bank sebesar Rp.1.000.000.000, kesulitan keuangan yang di
hadapi perusahan membuat perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban terkait pinjaman
bank tersebut. Perusahaan memutuskan untuk melakukan negosiasi dengan bank dan berhasil
memperoleh kesepakatan pelunasan pinjaman dengan menyerahkan properti milik
perusahaan dengan nilai pasar Rp.900.000.000 untuk melunasi seluruh pinjaman. Nilai
tercatat properti tersebut di pembukuan perusahaan Rp 940.000.000.
Keuntungan yang di akui perusahaan dari pelunasan tersebut sebessr Rp.1.000.000.000
dikurangi nilai wajar poperti Rp.900.000.000 yaitu Rp 100.000.000. perusahaan juga
mencatat kerugian dari pelepasan properti sebesar selisih anatara nilai wajar dan nilai tercatat
properti yaitu rugi sebesar Rp.40.000.000.

Utang bank 1.000.000.000


Kerugian pelepasan properti 40.000.000
Properti 940.000.000
` keuntungan pelunasan utang bank 100.000.000

Jika entitas membeli kembali atau melunasi hanya sebagian dari liabilitas keuntungan maka
entitaas mengolakasikan nilai tercatat dari liabilitas keuangan berdasarkan nilai relatifnya
pada bagian yang tetap di akui dengan bagian yang dihentikan pengakuannya. Selisih antara
nilai tercatat yang di alokasikan pada bagian yang di hentikan pengakuannya dengan jumlah
yang di bayarkan di akui dalam laba rugi.

Contoh 12.10 penghentian pengakuan – sebagian liabilitas keuangan


PT. Medan menerbitkan obligasi pada tanggal 1 januari 2015 dengan nilai per
Rp.500.000.000 tingkat bunga 10% dan jangka waktu 5 tahun. Bunga terutang semesteran
tiap tanggal 30 juni dan 31 desember.obligasi tersebut di jual pada nilai per-nya. Perusahaan
mengeluarkan biaya penerbitan sebesar Rp.10.000.000

Tabel 12.2 tabel amortisasi – penghentian pengakuan sebagian

Tanggal Pembayaran bunga Beban bunga Nilai tercatat


1 januari 2015 490.000.000
30 juni 2015 25.000.000 23.761.973 491.238.027
31 desember 2015 25.000.000 23.822.009 492.416.018
30 juni 2016 25.000.000 23.879.135 493.536.883
31 desember 2016 25.000.000 23.933.490 494.603.393
30 juni 2017 25.000.000 23.985.209 495.618.184
31 desember 2017 25.000.000 24.034.420 496.583.764
30 juni 2018 25.000.000 24.082.245 497.502.520
31 desember 2018 25.000.000 24.125.799 498.376.721
30 juni 2019 25.000.000 24.168.192 499.208.529
31 desember 2019 25.000.000 24.208.530 500.000.000
Pada tanggal 1 januari 2018 perusahaan membeli 50% dari obligasi tersebut yang beredar
pasar dengan harga Rp.246.000.000. nilai tercatat bagian dari obligasi tersebut pada tanggal
penarikan adalah Rp 248.291.882 (50% x 496.583.764). keuntungan yang timbul dari
pelunasan tersebut adalah Rp 248.291.882 - Rp.246.000.000 = Rp.2.291.882

Pertukaran dan Modifikasi Persyaratan Utang


Kadang kala dapat terjadi pertukaran di antara peminjam dan pemberi pinjaman atas
instrument pinjaman yang ada. Apabila pertkaran tersebut terjadi dengan persyaratan yang
berbeda secara substansial maka pertukaran dicatatat sebagai penghapusan liabilitas
keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. Hal yang sama juga berlaku apabila
dilakukan modifikasi secara substansial atas ketentuan liabiltas keuangan yang saat ini ada.
Selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang ditransfer pada pihak
lain, dengan jumlah yang dibayarkan diakui dalam laporan laba rugi. Namun, apabila
pertukaran atau modifikasi tersebut tidak memenuhi criteria penghapusan, maka tiap biaya
atau fee yang timbul diperlakukan sebagai penyesuaian atas nilai tercatat liabilitas tersebut
dan diamortisasi selama sisa umur dari liabilitas yang telah dimodifikasi.
Untuk memenuhi persyaratan yang berbeda secara substansial atau modifikasi substansial
apabila nilai kini Arus kas yang didiskonto berdasarkan syarat-syarat yang baru, termasuk
tiap fee yang dibayarkan setelah dikurangi fee yang diterima dan didiskonto menggunakan
suku bunga efektif awal. Berbeda paling tidak 10% dari nilai kini sisa arus kas yang
didiskonto yang berasal dari liabilitas keuangan semula.

Contoh 12.11 modifikasi persyaratan ulang – substansial


PT Siprus sedang mengalami kesulitan keuangan akibat kerugian operasi selama beberapa
tahun terakhir. PT Siprus mempunyai utang dari bank independen sebesar Rp2.000.000.000
dengan tingkat bunga 6%, dengan jangka waktu jatuh tempo 5 tahun. Tidak terdapat diskonto
atau premium terkait utang tersebut. PT Siprus juga mempunyai utang bunga sebesar
Rp120.000.000 ke bank independen. Bank Independen setuju untuk merestrukturisasi utang
PT Siprus untuk membantu perusahaan agar tidak mengalami kebangkrutan. Modifikasi
utang yang disetujui dari restrukturisasi tersebut adalah tingkat bunga diturunkan menjadi
5%, pokok pinjaman dikurangi menjadi Rp1.800.000.000, dan utang bunga yang dihapuskan.

Nilai kini utang lama adalah


Nilai pokok utuang awal Rp2.000.000.000
Utang bunga yang ada 120.000.000
Total Rp2.120.000.000

Nilai kini utang berdasarkan modifikasiutang (tingkat bunga awal 6% dan jangka waktu 5
tahun):

Pokok pinjaman (Rp1.800.000.000 x PVIF6%,5) Rp1.345.064.711


Bunga (Rp1.800.000.000 x PVIF6%,5) 379.112.741
Total Rp1.724.177.452

Perbedaan antara nilai kini utang lama dan utang baru = Rp2.120.000.000 –
Rp1.724.177.452 = Rp395.822.548 atau 18,67% lebih rendah dibandingkan nilai kini utang
lama. Karena perbedaannya lebih dari 10%, maka restrukturisasi utang tersebut memenuhi
kriteria untuk diakui sebagai penghapusan utang lama dan mengakui utang baru. Nilai utang
baru, sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2014), harus diakui sebesar nilai wajar. Nilai wajar dari
utang tersebut dihitung dengan mengacu ke tingkat bunga pasar pada tanggal restrukturisasi.
Apabila pada saat restrukturisasi tigkat bunga yang berlaku adalah 10%, maka nilai kini dari
utang baru adalah:

Pokok pinjaman (Rp1.800.000.000 x PVIF10%,5) Rp1.117.658.382


Bunga (Rp1.800.000.000 x PVIF10%,5) 341.170.809
Total Rp1.458.829.191

Diskonto dari utang baru berarti sebesar Rp341.170.809 (Rp1.800.000.000 –


Rp1.458.829.191) dan keuntungan dari restrukturisasi utang sebesar Rp661.170.809
(Rp2.120.000.000 utang lama – Rp1.458.829.191 utang baru)
Ayat jurnal untuk mencatat penghapusan utang lama dan pengakuan utang baru
tersebut adalah:
Utang bank A(lama) 2.000.000.000
120.000.00
Utang bunga 0
341.170.80
Diskonto utang bank A(baru) 9
Utang bank A(baru) 1.800.000.000
Keuntungan dari restrukturisasi utang 661.170.000
Contoh 12.12 Modifikasi Persyaratan Utang – Tidak Substansial
PT Fista meminjam rp2.000.000.000 dari Bank Bersahabat pada tanggal 1 januari 2015.
Tingkat bunga pinjaman adalah 10% dengan jangka waktu 8 tahun. Perusahaan menanggung
biaya terkait pinjaman tersebut sebesar Rp100.000.000. Pada tanggal perusahaan memperoleh
pinjaman tersebut perusahaan utang sebesar nilai kas bersih diterima, yaituRp1.900.000.000.
Tingkat bunga efektif dari pinjaman tersebut adalah 10,9706%, sebagaimana ditunjukkan
dalam tabel berikut

Tabel 12.3 tabel amortisasi modifikasi persyaratan utang – substansial

Tanggal Pembayaran bunga Beban bunga Nilai tercatat


1 januari 2015 1.900.000.000
31 desember 2015 200.000.000 208.441.140 1.908.441.140
31 desember 2016 200.000.000 209.367.183 1.917.808.323
31 desember 2017 200.000.000 210.394.818 1.928.203.141
31 desember 2018 200.000.000 211.535.190 1.939.738.331
31 desember 2019 200.000.000 212.800.668 1.952.539.000
31 desember 2020 200.000.000 214.204.977 1.966.743.977
32 desember 2021 200.000.000 215.763.346 1.982.507.323
33 desember 2022 200.000.000 217.492.677 2.000.000.000

Oleh karena kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan, pada tahun 2019
perusahaan mengajukan restrukturisasi utangnya. Banl bersahabat menyetujui beberapa
modifikasi utang yang mulai berlaku efektif tanggal 1 januari 2020, yaitu tingkat bunga
diturunkan menjadi 9%, pokok utang berkurang menjadi rp1.900.000.000, jatuh tempo
diperpanjang menjadi 31 desember 2016. Terkait restrukturisasi tersebut perusahaan harus
membayar biaya negoisasi sebesar rp25.000.000. Pada tanggal restrukturisasi nilai kini utang
perusahaan adalah rp1.952.539.000, sedangkan nilai kini dari utang berdasarkan
restrukturisasi adalah sebagai berikut.

Fee Rp25.000.000
Pokok pinjaman (Rp1.900.000.000 x PVIF10,9706%,5) 1.129.052.657
Bunga (Rp1.900.000.000 x 9% x PVIF10,9706%,5) 632.466.294
Total Rp1.786.518.951
Selisih nilai kini utang lama dan utang berdasarkan persyaratan baru adalah Rp166.020.049
(8,5% lebih rendah). Karena perbedaannya kurang dari 10% maka modifikasi utang tersebut
tidak dapat diperlakukan sebagai pelunasan utang.

Oleh karena itu, sebagaiman diatur dalam PSAK 55 (revisi 2014), biaya atau fee yang timbul
diperlakukan sebagai penyesuaian atas nilai tercatat liabilitas tersebut dan diamortisasi
selama sisa umur dari liabilitas yang telah dimodifikasi. Berikut adalah perhitungan
penyesuaian tersebut, yang berdasarkan penyesuaian tersebut tingkat bunga efektif menjadi
8,4433%.

Tabel 12.4 tabel amortisasi modifikasi persyaratan utang—tidak substansial


Pembayaran Bunga
Tanggal Beban Bunga Nilai Kini
dan Pokok
Nilai kini utang lama 1.966.743.977
Fee (25.000.000)
1 Januari 2020 1.941.743.977
31 Desember 2020 171.000.000 163.947.078 1.934.691.055
31 Desember 2021 171.000.000 163.351.580 1.927.042.635
31 Desember 2022 171.000.000 162.705.801 1.918.748.436
31 Desember 2023 171.000.000 162.005.498 1.909.753.934
32 Desember 2024 2.017.000.000 161.246.066 0

Anda mungkin juga menyukai