Karakteristik Liabilitas
Definisi
Liabilitas merupakan kewajiban masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya dapat mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi.
Liabilitas yang tidak termasuk kategori tersebut dapat diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka panjang. Contoh liabilitas jangka panjang adalah utang obligasi, wesel bayar, liabilitas
sewa, liabilitas pension, dan liabilitas pajak ditangguhkan.
Definisi liabilitas keuangan menurut PSAK 50 (Revisi 2014) mengenai Instrumen
Keuangan: Penyajian adalah setiap liabilitas yang berupa:
1. Kewajiban kontraktual:
- Untuk menyerahkan atau asset keuangan lain kepada entitas lain; atau
- Untuk mempertukarkan asset keuangan atau liabilitas keuangan.
2. Kontrak yang akan diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang
diterbitkan :
- Nondeverivatif dimana entitas diwajibkan untuk menerima suatu jumlah yang
bervariasi dari instrument ekuitas yang diterbitkan
- Derivatif yang dapat diselesaikan hanya dengan mempertukarkan asset keuangan
lain dengan dengan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas. Tujuannya,
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas tidak termasuk puttable instruments dan
kewajiban yang timbul pada saat likuiditas yang diklasifikasikan sebagai
instrumen yang merupakan kontrak untuk menerima atau menyerahkan intrumen
ekuitas yang akan diterbitkan.
Contoh 12.1 Kondisi yang Berpotensi Tidak Menguntungkan
PT Alam menjual opsi yang memberikan hak kepada pembeli opsi tersebut untuk menjual
kepada PT Alam saham PT Brillian dengan harga Rp 1.000/lembar pada akhir periode 120
hari. PT Alam mempunyai kewajiban kontraktual untuk membeli saham PT Brilian dengan
harga Rp 1.000/lembar jika pemegang opsi meng-exercise opsinya. Hal ini menimbulkan
kondisi yang berpotensi tdak menguntungkan PT Alam karena pemegang opsi meng-exercise
opsi tersebut jika harga pasar saham PT Brilian lebih rendah dari Rp 1.000/lembar. Oleh
karena PT Alam dalam kondisi yang tidak lagi menguntungkan maka opsi tersebut adalah
liabilitas keuangan derivatif sejak PT Alam menjadi pihak yang terlibat dalam kontrak opsi.
Di sisi lain, jika PT Alam memiliki opsi untuk membeli saham PT Brilian dengan harga
Rp 1.000/lembar pada akhir periode 120 hari. Dengan adanya opsi tersebut memberikan PT
Alam hak kontraktual untuk membeli saham PT Brilian dengan harga Rp 1.000 pada akhir
periode 120 hari, karena kondisi tersebut adalah kondisi yang menguntungkan bagi PT Alam.
PT Alam mempunyai potensi untuk mendapatkan keuntungan jika entitas meng-exercise opsi
tersebut, sehingga opsi tersebut merupakan asset keuangan derivatif sejak PT Alam menjadi
hak pihak yang terlibat dalam kontrak opsi.
Liabilitas Keuangan versus Instrumen Ekuitas
Menurut PSAK 50 (Revisi 2014) juga menjelaskan prinsip untuk membedakan antara
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Yang juga membedakan klasifikasi tersebut adalah
substansi dari perjanjian kontraktual instrument keuangan terkait.
Definisi dari instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan nilai residual
atas asset setelah dikurangi dengan seluruh liabilitas.
1. Saham preferen diwajibkan untuk membeli sahamnya kembali dengan harga yang sudah
ditetapkan dan mempunyai pembayaran dividen tetap. Instrument ini telah mememenuhi
definisi dari liabilitas karena terdapat kewajiban kontraktual bagi penerbitnya untuk
membeli kembali saham tersebut dengan harga yang telah ditetapkan.
2. Saham preferen dengan pembayaran dividen terkait denga saham biasa
Pembayaran dividen saham preferen hanya dapat dilakukan jika perusahaan membayar
dividen untuk saham biasa. Karena tidak ada kewajiban kontraktual untuk melakukan
pembayaran dividen maupun melunasi kewajiban pokok, maka saham preferen tersebut
adalah ekuitas.
3. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)
Walaupun tidak diwajibkan membayar bunga secara berkala, namum obligasi tanpa bunga
diharuskan penerbit untuk mebayar pokok utang sebelum jatuh tempo. Karena terdapat
kewajiban kontraktual untuk membayar kas pada nilai tertentu pada saat obligasi jatuh
tempo.
Penerbitan Obligasi
Harga wajar obligasi (harga jual) dapat berbeda dari nilai nominal. Apabila harga jual lebih
tinggi dari nilai nominal maka obligasi dijual dengan harga premium, sedangkan apabila harga
jual lebih rendah dari nilai nominal maka obligasi dijual dengan diskon. Perbedaan tersebut
timbul apabila tingkat suku bunga efektif berbeda dengan tingkat suku bunga kupon.
Pada tanggal 1 Januari 2015, PT Seruni menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp 1.000.000
dan tingkat bunga kupon 10% yang dibayar semesteran tiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Tingkat
bunga efektif adalah 8%. Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2020. PVIF (4 % , 10)
anuitas = 8,1109 PVIF (4 % , 10) single sum = 0,6756
Harga Obligasi:
Nilai sekarang dari pokok utang:
Rp 100.000.000 x 0,6756 Rp67.560.000
Nilai sekarang dari bunga:
(Rp 100.000.000 x 10% x 6/12) x 8,1109 40.554.000
Total Rp108.114.000
Obligasi dijual pada harga premium.
108.114.00
Kas 0
Utang Obligasi 100.000.000
Premium Obligasi 8.114.000
Perlakuan akuntansi untuk utang obligasi dan wesel bayar relative sama, yaitu wesel bayar
dinilai sebesar nilai kini dari arus kas pembayaran di masa depan ( baik pokok maupun bunga).
PT Doha menerbitkan wesel bayar dengan nilai nominal Rp 100.000.000, yang akan jatuh tempo
3 tahun yang akan dating. PT Doha menerima Rp 86.383.760
Rp 100.000.000 / (l +i)3 = Rp 86.383.760
i = 5%
Tingkat bunga sebesar 5% akan digunakan untuk mengamortisasi diskonto yang timbul.
Wesel bayar dicatat sebesar nilai wajar/jasa tersebut atau nilai kini dari wesel bayar
menggunakan tingkat bunga pasar, mana yang lebih andal untuk digunakan. Jika nilai tersebut
berbeda dengan nilai nominal wesel bayar, maka entitas mencatat diskonto atau premium.
PT Milu membeli mesin yang mempunyai nilai pasar Rp 126.000.000, dan menerbitkan wesel
bayar atas pembelian tersebut. Wesel bayar tersebut mempunyai nilai nominal Rp 150.000.000
tanpa bunga dan jangka waktu 3 tahun.
Mesin 126.000.000
Diskonto Wesel Bayar 24.000.000
Wesel Bayar 150.000.000
Ada kalanya entitas menerbitkan wesel bayar dengan tingkat bunga yang lebih rendah dari
tingkat bunga yang wajar. Sebagai kompensasinya dari tingkat bunga tersebut, entitas
memberikan hak tertentu kepada pembeli wesel. Entitas harus mengakui selisih (diskonto) antara
kas yang diterima dan nilai kini dari wesel bayar menggunakan tingkat bunga pasar sebagai
pendapatan diterima di muka.
Contoh 12.5 Penerbitan Wesel Bayar – Tunai dan Hak Tertentu
PT Kapuas menerbitkan wesel bayar tidak berbunga berjangka waktu 3 tahun dengan nilai
nominal Rp200.000.000 kepada PT Banjar. Entitas menerima kas sebesar Rp200.000.000 dari
penerbitan saham tersebut. Tingkat bunga pasar untuk wesel yang sejenis adalah 8%. Entitas
setuju untuk menjual barang dagangan senilai Rp 750.000.000 dengan harga dibawah harga jual
normal barang tersebut.
Kas 200.000.000
Diskonto Wesel Bayar 41.233.552
Wesel Bayar 200.000.000
Pend. Diterima di muka 41.233.552
Diskonto diamortisai menggunakan tingkat bunga 8%, sedangkan pendapatan dibayar di
muka diamortisasi proporsional berdasarkan penjualan barang dagangan.
Jika pada tahun pertama PT Banjar membeli barang dagangan dari PT Kapuas senilai Rp
250.000.000, maka penjualan yang diakui di tahun pertama sebesar Rp 13.744.517 (Rp
41.233.552 x 250/750) dan amortisasi sebesar Rp 3.298.684 (Rp 41.233.552 x 8%).
Pengukuran liabilitas jangka panjang setelah pengakuan awal adalah menggunakan biaya peroleh
diamortiasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(10% x 6/12 x
Rp (8% x 6/12 x (1)-(2) (4)-(3) (Nilai Nominal + (4))
100.000.000 Nilai Tercatat )
01-Jan-
15 8.114.000 108.114.000
01-Jul-
15 5.000.000 4.324.560 675.440 7.438.560 107.438.560
01-Jan-
16 5.000.000 4.297.542 702.458 6.736.102 106.736.102
01-Jul-
16 5.000.000 4.269.444 730.556 6.005.546 106.005.546
01-Jan-
17 5.000.000 4.240.222 759.778 5.245.768 105.245.768
01-Jul-
17 5.000.000 4.209.831 790.169 4.455.599 104.455.599
01-Jan-
18 5.000.000 4.178.224 821.776 3.633.823 103.633.823
01-Jul-
18 5.000.000 4.145.353 854.647 2.779.176 102.779.176
01-Jan- 101.890.343
19 5.000.000 4.111.167 888.833 1.890.343
01-Jul-
19 5.000.000 4.075.614 924.386 965.957 100.965.957
01-Jan-
20 5.000.000 4.035.043 965.957 - 100.000.000
1 Juli 2015
Utang Bunga
Beban Bunga 5.000.000
4.324.560
Premium Utang Obligasi 675.440
Kas 5.000.000
31 Desember 2015
Beban Bunga 4.297.542
Premium Utang Obligasi 702.458
Utang Bunga 5.000.000
Dapat disimpulkan liabilitas jangka panjang dalam kondisi tersebut, maka pembeli
liabilitas akan membayar kepada penerbit bagian bunga dari tanggal pembayaran bunga terakhir
sampai dengan tanggal penerbitan liabilitas. Pembaayaran bunga berikutnya, pembeli akan
menerima pembayaran bunga penuh.
1 April 2015
Kas 507.500.000
Utang Obligasi 500.000.000
Beban Bunga 7.500.000
Beban Bunga yang diakui pada tanggal 1 juli 2015 adalah sebesar Rp 15.000.000 ( 6% x
Rp 500.000.000 x 6/12 )
1 Juli 2015
Beban Bunga 15.000.000
Kas 15.000.000
PENGHENTIAN PENGAKUAN
PT Kirana meminjam uang dari bank sebesar Rp 1.000.000.000. Kesulitan keuangan yang
dihadapi perusahaan membuat perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban terkait pinjam bank
tersebut. Perusahaan memutuskan untuk melakukan negosiasi dengan bank dan berhasil
memperoleh kesepakatan pelunasan pinjaman dengan menyerahkan properti milik perusahaan
dengan nilai pasar Rp 900.000.000 untuk melunasi seluruh pinjaman. Nilai tercatat properti
tersebut di pembukuan perusahaan sebesar Rp 940.000.000. Keuntungan yang diakui perusahaan
dari pelunasan tersebut sebesar Rp 1.000.000.000 dikurangi nilai wajar properti Rp 900.000.000,
yaitu Rp 100.000.000. Perusahaan juga tercatat kerugian dari pelepasan properti sebesar selisih
antara nilai wajar dan nilai tercatat properti, yaitu rugi sebesar Rp 40.000.000.
Jika entitas membeli kembali atau melunasi hanya sebagian dari liabilitas keuangan, maka entitas
mengalokasikan nilai tercatat dari liabilitas keuangan berdasarkan nilai relatifnya pada bagian
yang tetap diakui dan bagian yang diberhentikan pengakuannya. Selisih antara nilai tercatat
yang dialokasikan pada bagian yang dihentikan pengakuannya dengan jumlah yang dibayarkan
dikaui dalam laba rugi.
PT. Medan menerbitkan obligasi pada tanggal 1 januari 2015 dengan nilai par Rp 500.000.000,
tingkat bunga 10% dan jangka waktu 5 tahun. Bunga terutang semesteran tiap tanggal 30 juni
dan 31 Desember. Obligasi tersebut dijual pada nilai par-nya. Perusahaan mengeluarkan biaya
penerbitan sebesar Rp 10.000.000.
Pada tanggal 1 januari 2018, perusahaan membeli 50% dari obligasi tersebut berdar pasar dengan
harga Rp 246.000.000. Nilai tercatat bagian dari obligasi tersebut pada tanggal penarikan adalah
Rp 248.291.882 (50% x 496.583.764 ). Keuntungan yang timbul dari pelunasan tersebut adalah
Rp 248.291.882 – Rp 246.000.000 = Rp 2.291.882
Apabila terjadi pertukaran instrumen utang dengan persyaratan yang berbeda secara
substansial maka pertukaran dicatat sebagai penghapus liabilitas keuangan awal dan pengakuan
liabilitas keuangan baru.
Apabila pertukaran atau modifikasi tersebut tidak memenuhi kriteria pengahpusan, maka tiap
biaya atau fee yang timbul diperlakukan sebagai penyesuain atas nilai tercatat liabilitas tersebut
dan diamortisasi selama sisa umur dari liabilitas yang telah dimodifikasi.
Untuk memenuhi persyaratan yang berbeda secara substansial atau modifikasi subtansial
apabila nilai kini arus kayang didiskonto berdasarkan syarat-syarat yang baru, termasuk tiap fee
yang dibayarkan setelah dikurangi fee yang diterima dan didiskonto menggunakan suku bunga
efektif awal, berbeda paling tidak 10% dari nilai kini sisa arus kas yang didiskonto yang berasal
dari liablitias keuangan semula.
PT. Siprus sedang mengalami kesulitan keuangan akibat kerugian operasi selama beberapa tahun
terakhir. PT Siprus mempunyai utang dari bank independen sebesar Rp 2.000.000.000 dengan
tingkat bungan 6% dengan jangka waktu jatuh tempo 5 tahun. Tidap terdapat diskonto atau
premium terkait utang tersebut. Bank independen etuju untuk merestruktur utang PT Siprus
untuk membantu perusahaan agar tidak mengalami kebangkrutan. Modifikasi utang yang
disetujui dari restrukturisasi tersebut adalah tingkat bungan diturunkan menjadi 5%, pokok
pinjaman dikurangi menjadi Rp 1.800.000.000 dan utang bunga yang ada dihapuskan.
Nilai kini utang lama adalah :
Nilai pokok utang awal Rp 2.000.000.000
Utang bunga yang ada 120.000.000
Total Rp 2.120.000.000
Nilai kini utang berdasarkan modifikasi utang ( tingkat bunga awal 6% dan jangkat waktu 5
tahun):
Pokok pinjaman ( Rp 1.800.000.000 x PVIF6%,5 ) Rp 1.345.064.711
Bunga ( Rp 1.800.000.000 x 5% x PVIF6%,5 ) 379.112.741
Total Rp 1.724.177.452
Perbedaan anatara nilai kini utang lama dan utang baru = Rp 2.120.000.000 – Rp 1.724.177.452
= Rp 395.822.548 atau 18,67% lebih rendah dibandingkan nilai kini utang lama. Karena
perbedaannya lebih dari 10% maka restrukturisasi utang tersebut memenuhi kriteria untuk diakui
sebagai penghapus utang lama dan mengakui utang baru. Nilai utang baru, sesuai dengan PSAK
55 ( Revisi 2014 ), harus diakui sebesar nilai wajar. Nilai wajar dari utang tersebut dihitung
dengan mengacu ke tingkat bunga pasar pada tanggal restrukturisasi. Apabila pada saat
restrukturisasi tingkat bunga yang berlaku adala 10%, maka nilai kini dari utang baru adalah :
Total Rp 1.458.829.191
Diskonto dari utang baru berarti sebesar Rp341.170.809 (Rp 1.800.000.000 – Rp 1.458.829.191 )
dan keuntungan dari restrukturisasi utang sebesar Rp 661.170.809 (Rp 2.120.000.000 utang lama
– Rp 1.458.829.191 utang baru ).
Ayat Jurnal untuk mencatat penghapusan utang lama dan pengakuan utang baru tersebut adalah :
PT Fista meminjam Rp 2.000.000.000 dari bank bersahabat pada tanggal 1 januari 2015. Tingkat
bungan pinjaman adalah 10% dengan jangka waktu 8 tahun. Perusahaan menanggung biaya
terkait pinjaman tersebut sebesar Rp 100.000.000. Pada tanggal perusahaan memperoleh
pinjaman tersebut, perusahaan mencatat utang sebesar nilai kas bersih yang diterima, yaitu Rp
1.900.000.000. Tingkat bunga efektif dari pinjaman tersebut adalah 10,9706%, sebagaimana
ditunjukan dalam tabel berikut ini.
20
. OBLIGASI DAN WESEL BAYAR
2013 2012
Saldo terutang Saldo utang
Mata uang Mata uang
asal Setara asal Setara
Obligasi dan wesel
Mata (dalam (dalam
bayar Uang jutaan) Rupiah jutaan) Rupiah
Obligasi
Seri A Rp - 1.005 - 1.005
Seri B Rp - 1.995 - 1.995
Promes
PT Huawei US$ 18 213 46 445
PT ZTE Indonesia ("ZTE") US$ 11 136 22 216
Wesel bayar jangka menengah
(Medium Term Notes atau
"MTN")
PT Finnet Indonesia ("Finnet") RP - - - 8
Jumlah 3.349 3.669
B again yang akan jatuh tempo
dalam satu tahun (catatan 18a) (276) (440)
Bagian jangka panjang (catatan
18b) 3.073 3.229
a. Obligasi
Priode tingkat
pembayara
Pokok Tempat Tanggal Jatuh n bunga
Obligas
pencatata per
i utang Penerbit n terbit tempo bunga tahun
Perusahaa
06-Jul-
Seri A 1.005 n BEI 25-Jun-10 15 Kuartalan 9,60%
Perusahaa
06-Jul-
Seri B 1.995 n BEI 25-Jun-10 20 Kuartalan 10,20%
Total 3.000
Obligasi tersebut dijamin degan seluruh harta kekayaan Perusahaan naik barang bergerak
maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari (Catatan
11c.x). Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah Bahana, PT Danareksa
Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT CIMB
Niaga Tbk.
Perusahaan menerima hasil penerbitan obligasi ini pada tanggal 6 Juli 2016
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi setelah dikurangi biaya-biaya emisi,
seluruhya akan dipergunakan untuk meningkatkan belanja modal yang meliputi: wave broadband
(pita lebar, softswitching, datakom, teknologi informasi dan lainnya), infrastruktur ( backbone,
metro network, regional metro junction, internet protocol, dan system satelit) dan optimisasi
legacy dan fasilitas penunjang (fixed wireline dan wireless)
Pada tanggal 31 Desember 2013, peringkat obligasi Perusahaan yang diberikan oleh
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idAAA (stable outlook).
Berdasarkan perjanjian perwaliamanatan, Perusahaan diharuskan utuk menaati semua
pembatasan, termasuk mempertahankan rasio-rasio keuangan sebagai berikut:
1. Rasio debt to equity tidak lebih dari 2.1
2. Rasio EBITDA terhadap biaya pendaaan tidak kurang dari 5:1
3. Rasio debt service coverage sebesar 125%
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan memenuhi ketentuan mengenai rasio-rasio
tersebut di atas.
Ilustrasi 12.2 Pengungkapan Liabilitas Jangka Panjang (lanjutan)
b. Promes
Periode Tingkat
Pembayara
Mata Pokok Tanggal Tanggal n Bunga
perjanjia pembayara
Pemasok uang utang n n Bunga per tahun
PT
Huawei US$ 0,3 19-Jun-09 Semesteran Semesteran 6 bln LIBOR +2,5%
(11-Jan-14 -
23-Jun-16)
PT ZTE
20-Agust-
Indonesia US$ 0,1 09 Semesteran Semesteran
6 bln LIBOR +1,5%
(11-Feb-14- 6 bln LIBOR+2,5%
15-Jun-16)
Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dengan ZTE dan PT Huawei (Agreement of Frame
Supply and Deferred Payment Arrangement), promes yang dikeluarkan Perusahaan kepada ZTE
dan PT Huawei tersebut merupakan fasilitas pembiayaan pemasok tanpa jaminan untuk
pembayaran 85% dari nilai berita acara serah terima proyek-proyek dengan ZTE dan PT Huawei.
UTANGBAN
21. K
2013 2012
Saldo terutang Saldo terutang
Mata uang Mata uang
asal Setara Asal Setara
(dalam
Kreditur Mata uang jutaan) Rupiah (dalam jutaan) Rupiah
BRI Rp - 3.035 - 4.011
Sindikasi bank Rp - 2.426 - 1.950
BNI Rp - 1.305 - 1.201
BCA Rp - 858 - 1.564
Bank Mandiri Rp - 722 - 1.417
ABN Amro Bank N.V., Stockholm
("AAB Stockholm") dan Standard
Chartered Bank US$ 55 673 68 659
Bank CIMB Niaga Rp - 365 - 174
Japan Bank for International
Cooperation ("JBIC") US$ 18 219 30 289
Bank Bukopin Rp - 31 - -
US$ 1 12 - -
Bank Ekonomi Rp - - - 41
US$ - - 0 3
Lain-lain (masing-masing dibawah
Rp. 10 miliar Rp - 1 - -
Jumlah 9.647 11.309
Biaya perolehan pinjaman yang
belum diamortisasi (56) (51)
9.591 11.258
Utang bank yang akan jatuh tempo
dalam satu tahun (Catatan 18a) (3.956) (4.475)
Bagian jangka panjang (Catatan 18b) 5.635 6.783