PENDAPATAN
DEFINISI
DEFINISI PENDAPATAN
PSAK 23 (revisi 2010) memberikan definisi
terhadap Pendapatan adalah arus masuk kotor
dari manfaat ekonomi yg timbul dari aktifitas
normal entitas selama satu periode, jika arus
masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas
yg tdk berasal dari kontribusi penanam modal.
DEFINISI PENGHASILAN
Kerangka Dasar dan Penyajian Laporan
Keuangan memberikan definisi terhadap
penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi
selama suatu periode akuntansi dlm bentuk
pemasukan atau penambahan aset atau
penurunan liabilitas yg mengakibatkan kenaikan
ekuitas yg tdk berasal dari kontribusi penanam
modal.
PENGHASILAN terdiri dari :
1. Pendapatan adalah penghasilan yg berasal
dari operasional normal perusahaan
2. Keuntungan adalah pendapatan yang berasal
bukan dari operasional entitas tapi dari
penjualan aset tetap perusahaan
PENGUKURAN DAN PENGAKUAN
PENDAPATAN
PENGUKURAN
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan
yg diterima atau dpt diterima.
PSAK 68 tentang Pengukuran Nilai Wajar
memberikan definisi dari Nilai Wajar adalah harga
yg akan diterima utk menjual suatu aset atau
harga yg akan dibayar utk mengalihkan suatu
liabilitas dlm transaksi tertatur antara pelaku
pasar pd tanggal pengukuran.
PENGAKUAN PENDAPATAN
Berdasarkan kerangka dasar penyusunan
laporan keuangan :
Pendapatan diakui besar kemungkinan bhw
manfaat ekonomi akan mengalir kdalam
perusahaan dan nilai manfaat tersebut dapat
diukur dengan andal.
PENGAKUAN PENDAPATAN BERDASARKAN
JENISNYA
1. Penjualan barang : Pendapatan diakui saat
penjualan barang yaitu saat penyerahan barang
2. Penjulaan jasa : Pendapatan diakui pada saat
penyerahan jasa yg dapat ditagihkan
3. Penggunaan aset : pendapatan diakui pada saat
berlalunya waktu atau pada saat aset digunakan
4. Penjualan aset : Pendapatan diakui pada saat
aset dijual atau dipertukarkan
PENGAKUAN PENDAPATAN BERDASARKAN
SIFAT TRANSAKSINYA
8
A. PENDAPATAN PENJUALAN BARANG
Berdasarkan PSAK 23 (revisi 2010) pengakuan pendapatan dari
penjualan barang ketika kondisi berikut terpenuhi.
1. Entitas telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan
barang secara signifikan thd pembeli
2. Entitas tdk mengelola atau tdk memiliki kendali atau kontrol
atas brg yg dijual
3. Pendapatan dpt diukur dg andal
4. Kemungkinan besar manfaat ekonomi akan mengalis ke
entitas
5. Biaya yg terjadi atau akan terjadi sehubungan dg trasaksi tsb
dpt diukur dg andal
1. PENJUALAN BILL & HOLD
Penjualan Bill & Hold adalah penjualan dengan penundaan
pengiriman barang. Penundaan pengiriman barang atas
permintaan pembeli tanpa mempengaruhi waktu penagihan
dan kesepakatan harga.
Pengakuan pendapatan pd kasus Bill & Hold dpt diakui jk
memenuhi persyaratan sbb :
1. Kemungkinan besar penyerahan barang akan dilaksanakan
2. Barang dlm kondisi siap diserahkan
3. Penjual menyetujui penundaan pengiriman brg
4. Berlaku syarat-syarat pembayaran yg biasa.
Contoh
Tanggal, 20 Januari 2020, PT ABC Jakarta menjual mesin percetakan dengan
harga Rp.250.000.000,- dlm kondisi brg siap dikirim, kpd PT XYZ Jakarta, yg akan
membuka cabang di Mataram, dan barang akan dikirim setelah cabang Mataram
siap.
Jurnal
Barang dijual Tunai
Kas Rp.250.000.000,-
Pendapatan Penjualan Rp.250.000.000,-
Jurnal
Barang dijual Kredit
Piutang Rp.250.000.000,-
Pendapatan Penjualan Rp.250.000.000,-
2. PENJUALAN BARANG DENGAN INSTALASI
Catatan
Ketika estimasi return dpt diukur dg andal mk penjualan diakui penuh dan
jumlah estimasi return dicadangkan.
5. PENJUALAN DG JANJI BELI KEMBALI
Pengakuan pendapatan dpt diakui jk resioko dan manfaat
ekonomi signifikan pindah ketangan pembeli
Contoh
Pada tanggal, 1 Janurai 2017 PT ABC menjual mobil kepada
PT XYZ seharga Rp.300.000.000. dengan perjanjian 3 th
kemudian akan dibeli kembali oleh PT ABC pada nilai wajar
mobil pada saat itu.
Jurnal
Kas Rp.300.000.000,-
Penjualan Rp.300.000.000,-
6. PENJUALAN MENGGUNAKAN AGEN
Ongkos angkut
Persediaan Konsinyasi Rp.4.000.000,- Tidak ada jurnal
Kas Rp.4.000.000,-
Jurnal Penyesuain
Beban Pokok Penjualan Rp.75.000.000 Tidak ada jurnal
Persediaan Konsinyasi Rp.75.000.000
B. PENDAPATAN JASA
Pendapatan jasa dpt bersifat jangkan pendek
dan jangka panjang, banyak kontrak jasa yang
pelaksanaanya beberapa periode akuntansi,
misalnya Jasa Konsultan Bisnis, jasa Konsultan
proyek pertambangan dll.
Menurut PSAK 23 (revisi 2010), pendapatan
jasa dpt diakui berdasarkan tahap
penyelesaiannya dg syarat bhw hasil transaksi
dapat diestimasi dg andal.
Contoh Pengakuan Pendapatan Jasa
1. Jasa Instalasi diakui selama periode instalasi mengacu pada
tahap penyelesaian
2. Komisi agen asuransi diakui pd awal periode asuransi
dimulai
3. Jasa Pengembangan perangkat lunak diakui selama periode
istalasi dg mengacu tahap penyelesaian
4. Pendapat tiket penjualan diakui pd saat pertunjukan terjadi
5. Pendapatan biaya pendidikan diakui selama periode
semester terjadi.
C. PENDAPATAN BUNGA, ROYALTI & DEVIDEN