Anda di halaman 1dari 3

BAB 6

1. Sebagian besar pekerjaan akuntan publik dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan
terdiri atas usaha untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti audit yang sifatnya sama dengan bukti
hukum.

SALAH Karena sebagian besar pekerjaan auditor independen dalam rangka memberikan pendapat atas
laporan keuangan terdiri atas usaha untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti audit. Ukuran
keabsahan (validity) bukti tersebut untuk tujuan audit tergantung pada pertimbangan auditor
independen. Dalam hal ini bukti audit (audit evidence) berbeda dengan bukti hukum (legal evidence)
yang diatur secara tegas oleh peraturan yang ketat.

2. Standar pekerjaan lapangan keempat berbunyi: “Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas
laporan keuangan yang diaudit”.

SALAH Karena Standar pekerjaan lapangan hanya memiliki 3 bunyi saja. Dan dari soal diatas yang benar
adalah standar pekerjaan lapangan ketiga yang berbunyi: “Bukti audit kompeten yang cukup harus
diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit”.

3. Untuk membuktikan efektif tidaknya pengendalian intern di suatu perusahaan, akuntan publik harus
melakukan substantive test.

SALAH Karena untuk membuktikan efektif tidaknya pengendalian intern di suatu perusahaan, akuntan
publik harus melakukan compliance test atau test of recorded transaction.

4. Untuk membuktikan kewajaran saldo-saldo perkiraan laporan posisi keuangan (neraca) dan laba rugi,
akuntan publik harus melakukan compliance test dan analytical review.

SALAH Karena untuk membuktikan kewajaran saldo-saldo perkiraan laporan posisi keuangan (neraca)
dan laba rugi, akuntan publik harus melakukan substantive test dan analytical review.

5. Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri atas data akuntan dan semua informasi
penguat yang tersedia bagi auditor.

BENAR Karena bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri atas data akuntansi dan semua
informasi penguat yang tersedia bagi auditor.

6. Bukti audit penguat meliputi segala dokumen seperti check, faktur, surat kontrak, notulen rapat,
konfirmasi, pernyataan tertulis dari pihak yang mengetahui dan rekonsiliasi bank.
SALAH Karena bukti audit penguat meliputi baik informasi tertulis maupun elektronik, seperti cek;
catatan electronic fund system; faktur; surat kontrak; notulen rapat; konfirmasi dan representasi tertulis
dari pihak yang mengetahui; informasi yang diperoleh auditor melalui permintaan keterangan,
pengamatan, inspeksi dan pemeriksaan fisik; serta infomasi lain yang dikembangkan oleh atau tersedia
bagi auditor yang memungkinkannya menarik kesimpulan berdasarkan alasan yang kuat.

7. Untuk dapat dikatakan kompeten, bukti audit harus sah, relavan dan material.

SALAH Karena untuk dapat dikatakan kompeten, bukti audit harus sah dan relevan.

8. Bukti intern, yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri, dianggap lebih kuat, dalam arti dapat
lebih diandalkan/dipercaya keabsahannya daripada bukti yang diperoleh dari pihak di luar perusahaan.

SALAH Karena bukti ekstern yang diperoleh dari pihak independen di luar perusahaan dianggap lebih
kuat, dalam arti dapat lebih diandalkan/dipercaya keabsahannya daripada bukti yang diperoleh dari
dalam perusahaan itu sendiri (bukti intern).

9. Dalam melakukan compliance test, jika auditor menemukan penyimpangan dalam pemprosesan dan
pencatatan transaksi, jika jumlah rupiahnya tidak material, auditor tidak perlu memperhitungkan
pengaruh dari penyimpangan tersebut terhadap efektivitas pengendalian intern.

SALAH Karena jika terjadi penyimpangan dalam pemrosesan dan pencatatan transaksi, walaupun jumlah
(rupiah)-nya tidak material, auditor harus memperhitungkan pengaruh dari penyimpangan tersebut
terhadap efektivitas pengendalian intern.

10. Compliance test bisa dilakukan pada waktu interim audit dan melanjutkan setelah perusahaan
melakukan penutupan buku pada akhir tahun.

BENAR Karena compliance test bisa dilakukan pada waktu interim audit dan dilanjutkan setelah
perusahaan melakukan penutupan buku pada akhir tahun.

11. Beberapa prosedur pemeriksaan yang biasa dilakukan dalam substantive test antara lain: 
investarisasi aset tetap  kas opname  Pemeriksaan rekonsiliasi bank

BENAR Karena inventarisasi aset tetap, kas opname, dan pemeriksaan rekonsiliasi bank termasuk dalam
beberapa prosedur pemeriksaan yang biasa dilakukan dalam substantive test. Tapi yang lebih
lengkapnya untuk prosedur pemeriksaan yang biasa dilakukan dalam substantive test, yaitu:

• inventarisasi aset tetap

• observasi atas stock opname

• konfirmasi piutang, utang dan bank

• subsequent collection dan subsequent payment

• kas opname

• pemeriksaan rekonsiliasi bank dan lain-lain


12. Jika pada waktu melakukan substantive test, auditor menemukan kesalahan yang tidak material,
maka auditor harus mengusulkan audit adjustment, jika klien menolak untuk membukukan adjustment
tersebut, auditor tidak boleh memberikan unqualifed opinion.

SALAH Karena jika pada waktu melakukan substantive test, auditor menemukan kesalahan-kesalahan,
harus dipertimbangkan apakah kesalahan tersebut jumlahnya material atau tidak. Jika kesalahannya
material, auditor harus mengusulkan audit adjustment secara tertulis (dalam bentuk daftar audit
adjustment). Jika usulan adjustment tidak disetujui klien, dan auditor yakin usulan adjustment tersebut
benar, maka auditor tidak boleh memberikan unqualified opinion.

13. Dalam melaksanakan pemeriksaannya, auditor harus memeriksa seluruh transaksi dan bukti-bukti
yang terdapat di perusahaan.

SALAH Karena dalam melakukan pemeriksaannya, akuntan publik biasanya tidak memeriksa
keseluruhan transaksi dan bukti-bukti yang terdapat dalam perusahaan.

14. Sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo perkiraan atau
kelompok transaksi yang kurang dari seratus persen dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik
saldo perkiraan atau kelompok transaksi tersebut.

SALAH Karena sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang 100% unsur dalam
suatu populasi audit yang relevan sedemikian rupa sehingga semua unit sampling memiliki peluang yang
sama untuk dipilih untuk memberikan basis memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan tentang
populasi secara keseluruhan.

15. Beberapa cara pemilihan sampling (statistical sampling) yang sering digunakan adalah:
random/judgement sampling, block sampling, dan statistical sampling.

SALAH Karena beberapa cara pemilihan sampling yang sering digunakan adalah:

• Random/Judgement Sampling

• Block Sampling

• Statistical Sampling

Anda mungkin juga menyukai