Anda di halaman 1dari 14

SOAL YANG BERKAITAN DENGAN PAJAK PENGHASILAN (PPH)

1. Di ketahui Pak Jaya yang bekerja sebagai pegawai negeri yang memiliki
penghasilan Rp. 8.000.000,00 perbulannya. Akan tetapi Pak Jaya belum
menikah sehingga belum mempunyai anak. Hitung besra pajak
penghasilan yang harus dibayar perbulannya?
2. Tersebutlah Pak Roni yang bekerja sebagai Direktur perusahaan dengan
gaji perbulannya Rp. 9.000.000,00. Dan Ia sudah mempunyai istri namun
belum memiliki anak. Berapa pajak penghasilan yang harus dibayar oleh
Pak Roni?
3. Tuan Doni memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp.60.000.000,00
berapa penghasilan terutang Tuan doni?
4. Hiduplah sebuah keluarga disebuah desa. Ia adalah Bapak Deni dan
istrinya beserta 4 anaknya. Untuk mencukupi kebutuhannya ia bekerja
sebagi Kepala Sekolah denagn upah sebesar Rp. 9.800.000,00. Hitunglah
besar pajak penghasilannya yang harus dibayarkan perbulannya?
5. Terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari 4 anggota keluarga, yaitu Bapak
Dwi dan 3 anaknya. Istrinya sudah lama meninggal, sehingga kini
Bapaknya yang harus mencukupi kebutuhan keluarganya. Untuk
menunjang itu, ia bekerja sebagai Pegawai Bank dengan upah yang
diterimanya sebesar Rp. 6.500.000,00 perbulannya. Berapa besar pajak
penghasilan yang harus dibayarkan perbulannya?
Jawaban:
1. dik. Besar penghasilan Rp. 8.000.000,00
Dana jabatan 5 % x Rp. 800.000,00 = Rp. 300.000,00
gaji Pak Jaya : Rp. 7.700.000,00
Gaji dalam 1 tahun : 12 x Rp. 7.700.000,00 = Rp. 92.400.000,00
PTKP : Rp. 15.840.000,00 Rp. 15.840.000,00
Gaji yang kena pajak : Rp. 76.560.000,00

Maka jumlah pajak yang harus dibayar :


Pajak 1 tahun : 5 % x Rp 5.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
15% x Rp. 26.560.000,00 = Rp. 3.984.000,00
Rp. 6.484.000,00
Pajak perbulannya : Rp. 6.484.000,00 = Rp. 540.333,00
Jadi, besarnya pajak yang harus dibayar oleh Pak Jaya perbulannya sebesar
Rp. 540.333,00.

2. dik. Besar penghasilan : Rp. 9.000.000,00


Dana jabatan : 5 % x Rp. 9.000.000,00 = Rp. 300.000,00
Gaji pak Roni : Rp. 8.700.000,00
Maka gaji 1 tahun : 12 x Rp. 8.700.000,00 = Rp. 104.400.000,00
PTKP : Rp. 15.840.000,00
Rp. 1.200.000,00 +
Hasil Rp. 17.160.000,00
Gaji kena pajak : Rp. 86.240.000,00
Maka jumlah pajak yang harus dibayar :
5 % x Rp. 50.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
15 % x Rp. 36.240.000,00 = Rp. 5.436.000,00
Jumlah pajak dalam waktu 1 tahun : Rp. 7.936.000,00
Besarnya pajak perbulannya :
Rp. 7.936.000,00 = Rp. 661.333,00
Dari sejumlah gaji yang diterima oleh Pak Roni, naka ia berkewajiban membayar
pajak penghasilannya sebesar Rp. 661.333,00 perbulannya.
3.

tarif pajak= 5% x Rp.25.000.000,00 = Rp.1.250.000,00

10% x Rp.25.000.000,00 = Rp.2.500.000,00


15% x Rp.10.000.000,00 = Rp.1.500.000,00
Dikurang menjadi Rp.5.250.000,00

4. Dik. Besar penghasilan : Rp. 9.800.000,00


Dana jabatan : 5 % x Rp. 9.800.000,00 = Rp. 300.000,00
Rp. 9.500.000,00
Gaji dalam waktu 1 tahun :
12 x Rp. 9.500.000,00 = Rp. 114.000.000,00
PTKP : Rp. 15.840.000,00
4 x Rp. 1.320.000,00 +
Hasil Rp. 21.120.000,00
Gaji yang kena pajak : Rp. 82.880.000,00
Jumlah pajak yang harus dinayar :
5 % x Rp. 50.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
15 % x Rp. 32.880.000,00 = Rp. 4.932.000,00
Rp. 7.432.000,00
Pajak perbulannya yang harus dibayar :
Rp. 7.432.000,00 = Rp. 619.000,00
12
Jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh Pak Deni perbulannya sebesar
Rp. 619.000,00
5.

Dik. penghasilan : Rp. 6.500.000,00

Dana jabatan : 5 % x Rp. 6.500.000,00 = Rp. 300.000,00


Rp. 6.200.000,00

Gaji dalam waktu 1 tahun :

12 x Rp. 6.200.000,00 = Rp. 74.400.000,00


PTKP : Rp. 15.840.000,00
3 x Rp. 1.320.000,00
Hasil Rp. 19.800.000,00
Gaji yang kena pajak : Rp. 54.600.000,00
Jumlah pajak yang harus dibayar :
5 % x Rp. 50.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00
15 % x Rp. 4.600.000,00 = Rp. 690.000,00
Pajak dalam waktu 1 tahun : Rp. 3.190.000,00
Pajak perbulannya : Rp. 3.190.000,00 = Rp. 265.000,00
12
Jadi jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh Bapak Dwi yaitu sebesar
Rp. 265.000,00 untuk perbulannya

Soal-Soal Perpajakan Pajak Bumi dan Bangunan

1. Wajib Pajak Miliki Objek Pajak yang NJOPnya kurangd ari NJOPTKP
Wajib Pajak Dinda memiliki objek pajak berupa bumi dengan nilai sebagai berikut
:
Nilai Jual Objek Pajak Rp. 5.000.000. Diumpamakan NJOPTKP adalah sebesar
Rp. 8.000.000.
Diminta : hitunglah besarnya PBB terutang

Jawab :
Nilai Jual objek Pajak (NJOP)
Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
NJOP sebagai dasar pengenaan Pajak
PBB

Rp. 5.000.000
Rp. 8.000.000
Nihil
Nihil

2. Wajib pajak memiliki objek pajak yang NJOPnya kurang dari 1 milyar
Wajib pajak verlya mempunyai objek pajak berupa :
a. Tanah seluas 2.000 Rp 200.000
b. Bangunan seluas 700m persegi dengan nilai jual Rp.200.000/m2
c. Taman mewah seluas 500 m persegi dengan nilai jual Rp.40.000
d. Pagar mewah sepanjang 75 m persegi dan tinggi rata2 pagar 2 m denagn nilai
jual Rp. 400.000
e. NJOPTKP diumpamakan Rp.8.000.000
Ditanya : Hitung besarnya PBB?
Jawab :
a. Perhitungan nilai jual objek pajak
1. Tanah 2.000 x Rp. 200.000

= Rp.400.000.000

2. Bangunan 700 x Rp.200.000

= 140.000.000

3. Taman 500 x 40.000

= 20.000.000

4. Pagar mewah 75 x 400.000


NJOP sebagai dasar pengenaan pajak

= 30.000.000
= 590.000.000

NJOPTKP

8.000.000

NJOP sebagai dasar perhitungan pajak


NJKP 20%*
PBB terutang

= 582.000.000
= 116.400.000

0,5% x x116.400.000

= 582.000.

*NJKP 20% karna NJOP sebagai dasar perhitungan pajak < 1.000.000.000
Dan kasus diatas termasuk WP PBB pedesaan dan perkotaan
3. WP beni memiliki objek pajak berupa tanah dan bangunan dengan NJOP sebagai
berikut :
Tanah

=.Rp. 800.000.000

Bangunan

= 700.000.000

NJOPTKP

= 8.000.000

Diminta : Hitunglah PBB ?


JAWAB :
Perhitungan nilai jual objek pajak
Tanah

= 800.000.000

Bangunan

4.

= 700.000.000

NJOP sebagaid asar pengenaan pajak

= 1.500.000.000

NJOPTKP

NJOP untuk perhiutngan pajak

= 1.492.000.000

8.000.000

NJKP 40% X 1.492.000.000

596.800.000

PBB terhutnag 0,5% x 596.800.000

2.984.000

WP dodi memiliki objek pajak bumi dan bangunan dengan NJOP sebagai
berikut :
Bumi
Bangunan
Pagar mewah
NJOPTKP
Ditanya : Hitunglah PBB?
JAWAB

Rp. 120.000.000
90.000.000
40.000.000
8.000.000

Perhitungan nilai julak kena pajak


Bumi

120.000.000

Tanah

90.000.000

Pagar mewah

40.000.000

NJOP sebagai dasar pengenaan pajak

250.000.000

NJOPTKP
NJOP untuk perhitungan pajak
NJKP 20% X 242.000.000
PBB terutang 0,5% 48.400.000
5.

8.000.000
242.000.000
48.400.000
242.000

Pada awal tahun 2010 tuan dani mempunyai tanah dan bangunan yang
mempunyai harga jual untuk tanah ditaksir 70.000.000. dan bangunan 45.000.000.
pada tanggal 20 januari 2011 tuan dani membeli tanah baru dan dijadikan satu
dengan tanah yang lama dengan harga 85.000.000. pada tahun itu pula diatas
tanah itu didirikan bangunan yang digabungkan dengan bangunan lama yang
menghabiskan biaya 50.000.000 bila diumpamakan NJOPTKP adalah 8.000.000
Diminta: hitunglah PBB?
JAWAB:
Perhitungan NJKP
Tanah

70.000.000

Bangunan

45.000.000

NJOP sebagai dasar pengenaan pajak

115.000.000

NJOPTKP
NJOP untuk perhitungan pajak

8.000.000
107.000.000

NJKP 20% X 107.000.000

21.400.000

PBB 0,5% X 21.400.000

107.000

(objek pajak yang dimasukkan dalam perhitungan hanya bumi dan bangunan yang
sudah dimilki pada tanggal 1 januari 2010. Karna dalam aturan PBB OP yang
dimasukkan dalam perhitungan hanya memperhatikan keadaan pada awal tahun.

Sehingga wajib pajak yang baru dibeli tidak diperhitungkan. Objek pajak tersebut
baru dimasukkan sebagai objek pajak tahun berikutnya.

PPN
1.PKP A bulan Januari 2011 menjual tunai barang kena pajak dengan harga jual
Rp 10.000.000,-. Hitung :
-PPN terutang
-Jumlah yang harus dibayar pembeli
Jawab :
PPN terutang 10% X Rp 10.000.000,= Rp 1.000.000,- +

Harga Beli
PPN 10% X Rp 10.000.000,-

= Rp 10.000.000,= Rp 1.000.000,- +

Jumlah yang harus dibayar

= Rp 11.000.000,-

2.Bpk.Dhani adalah seorang pengusaha yang memilih menjadi PKP (PMPKP)


pada suatu masa melakukan kegiatan sebagai berikut :
- Membeli BKP
Rp 800.000.000,- Menjual BKP ke PKP
Rp 600.000.000,- Menjual BKP ke bukan PKP
Rp 210.000.000,- Menjual BKP ke Luar Negeri/Ekspor
Rp 900.000.000,Persediaan barang awal dan akhir di anggap tidak ada. Hitung :
a. Pajak Masukan
b. Pajak Keluaran
c. Pajak masukan yang dapat di kreditkan
d. PPN lebih bayar/kurang bayar
Jawab :
1. Pajak Masukan = 10% X Rp 800.000.000 = Rp 80.000.000,2. Pajak Keluaran = 10% X Rp 600.000.000 = Rp 60.000.000,Pajak Keluaran atas penjualan di Luar Negeri = 0% X Rp 900.000.000 = Rp
0
= Rp 60.000.000,3. PPN Masukan ( yang dapat dikreditkan )
Rp 1.710.000.000 Rp 210.000.000
Rp 80.000.000,Rp 1.710.000.000,= Rp 70.175.438,59

4. PPN Keluaran
Rp 60.000.000,PPN Masukan yg dikreditkan
Rp 70.175.438,59
PPN Lebih Bayar

Rp 10.175.438,59

3. Haryono seorang pengusaha kena pajak membeli barang kena pajak Rp


600.000.000,- kemudian barang tersebut dijual kedalam negeri seharga Rp
300.000.000,- dan di ekspor Rp 900.000.000,- persediaan awal dan akhir di
anggap tidak ada.Hitunglah :
- Pajak Masukan
- Pajak Keluaran
- PPN Lebih Bayar/Kurang Bayar
Jawab :
1. Pajak Masukan = 10% X Rp 600.000.000,= Rp 60.000.000,2. Pajak Keluaran atas penjualan didalam negeri
= 10% X Rp 300.000.000,= Rp 30.000.000,Atas Ekspor = 0 % X Rp 900.000.000,= Rp 0
-

Jumlah Pajak Keluaran


3. PPN keluaran
PPN Masukan

Rp 30.000.000,-

= Rp 30.000.000,= Rp 60.000.000,-

PPN Lebih bayar

Rp 30.000.000,-

PPN BM
4. Bpk.Andi seorang importir mengimpor BKP Barang Mewah dengan tarif 20%
seharga Rp 200.000.000,- hitung :
- PPN dan PPN-BM
- jumlah yang di bayar Bpk.Andi
jawab :
Jumlah pembayaran
Rp200.000.000,PPN 10% X Rp 200.000.000
Rp 20.000.000,PPN-BM 20% X Rp 200.000.000
Rp 40.000.000,---------------+
jumlah yang harus dibayar
Rp 260.000.000,-

5. PT. Cahaya membeli BKP Barang Mewah Langsung dari pabrik seharga Rp
500.000.000 tarif barang Mewah 20% kemudian barang tersebut dijual lagi
seharga Rp 750.000.000 di dalam negeri.
hitunglah :
- PPN dan PPN BM
- Jumlah yang dibayar PT Cahaya
- Jumlah Yang dibayar pembeli
Jawab :
-PPN 10% X Rp 500.000.000
Rp 50.000.000
PPN BM 20% X Rp 500.000.000
Rp 100.000.000
----------------+
-PPN dan PPN BM yang harus dibayar Rp 150.000.000

-PPN 10% X Rp 750.000.000


Jumlah yang dibayar pembeli

Rp 75.000.000

SOAL DAN JAWABAN BPHB


1.Pak Yono seorang dermawan memiliki 1 Ha tanah dan bermaksud memberikan
tanahnya melalui hibah wasiat, yang aktanya dibuat oleh Notaris Omar Bakhir,
masing-masing penerima hibah wasiat mendapat tanah seluas:
a. Rangga (anak kandung) seluas 3000 m2
b. Edi (adik kandung) seluas 1000 m2 dan
c. Pesantren Assalam seluas 2000 m2 Nilai pasar tanah tersebut adalah Rp
1.500.000.000,- per Ha dan telah dikenakan PBB termasuk kelas A.26 (Rp
200.000,-/m2) Berapa BPHTB yang harus dibayar?
2.Tentukan perlakuan BPHTB atas kejadian-kejadian di bawah ini:
a. Tanggal 5 maret 2006, Pak Tejo membeli tanah 100 m2 melalui PPAT dengan
harga transaksi Rp 1.400.000/m2 dan telah membayar BHTPB-nya
b. Tanggal 10 oktober 2006, dilakukan pemeriksaan ternyata harga transaksi yang
benar adalah Rp 1.700.000/m2. Atas kesalahan ini telah diterbitkan SKPKB
c. Tanggal 15 desember 2006, atas kesalahan sendiri Pak tejo melapor secara
tertulis kepada KPP Cirebon bahwa tanah yang dibelinya itu seluas 125 m2
Jawaban
1.

a. NPOP 3000 x 200.000 =


600.000.000
NPOPTKP
300.000.000
NPOKP
300.000.000
BPHTB Terutang = 50% x 5% x 300.000.000 = 22.500.000

b. NPOP 1000 x 200.000 = 200.000.000


NPOPTKP
NPOKP

60.000.000
140.000.000

BPHTB Terutang adalah 50% x 5% x 140.000.000 = 3.500.000


c. NPOP 2000 x 200.000 =
NPOPTKP
NPOKP

400.000.000
60.000.000
340.000.000

BPHTB Terutang = 50% x 5% x 340.000.000 = 25.500.000


2.

a. NPOP 1.400.000 x 100m =

140.000.000

NPOPTKP

60.000.000

NPOKP

80.000.000

BPHTB Terutang = 5% x 80.000.000 = 4.000.000


.

b. Diberikan denda administrasi sebesar 2% perbulan untuk jangka waktu


minimal 24 bulan dihitung

mulai saat terhutang pajak saat diterbitkan

SKPKB.
NPOP 1.700.000 x 100m =
NPOPTKP
NPOKP

170.000.000
60.000.000
110.000.000

BPHTB Terutang = 5% x 110.000.000 =


Pajak yg telah dibayar
Pajak Kurang Bayar

5.500.000
4.000.000
1.500.000

Sanksi Administrasi = 8 x 2% x 1.500.000 = 240.000


Jadi Pajak yg harus dibayar = 1.500.000 + 240.000 = 1.740.000
c. WP tersebut mendapatkan sanksi sebesar 100% dari kekurangan pajak
tersebut
NPOP 1.700.000 x 125m=
NPOPTKP
NPOKP

212.500.000
60.000.000
152.500.000

BPHTB Terutang = 5% x 152.500.000 =

7.625.000

Pajak yg telah dibayar

5.500.000

Pajak Kurang Bayar

2.125.000

Sanksi 100% = 100% x 2.125.000 = 2.125.000


Jadi Pajak yg harus dibayar = 2.125.000 + 2.125.000 = 4.250.000
Perhitungan Besaran BPHTB
3. Seseorang membeli sebuah rumah di Jakarta dengan luas tanah 200 m&sup2;
dan luas bangunan 100 m&sup2;. Berdasarkan NJOP, harga tanah Rp700.000 per
m&sup2; dan nilai bangunan Rp600.000 per m&sup2;. Berapa besaran BPHTB
yang harus dikeluarkan oleh pembeli rumah tersebut?
* Harga Tanah: 200 m&sup2; x Rp700.000

* Harga Bangunan: 100 m&sup2; x Rp600.000

Rp

140.000.000

= Rp

60.000.000

+
* Jumlah Harga Pembelian Rumah:

Rp

200.000.000

* Nilai Tidak Kena Pajak *)

Rp

60.000.000

* Nilai untuk penghitungan BPHTB

Rp

140.000.000

* BPHTB yang harus dibayar


5% : 5% x Rp140.000.000

= Rp

7.000.000

*) untuk wilayah Jakarta Rp60.000.000, Bogor Rp40.000.000, Tangerang


Rp30.000.000 dan sebagainya. Besaran ini dapat berubah sesuai peraturan
pemerintah setempat.

Anda mungkin juga menyukai