Anda di halaman 1dari 7

Kode Etik Profesi Akuntan di Beberapa Negara di Luar Amerika Serikat

Ada banyak contoh kode etik profesi akuntan yang berlaku di banyak negara. Beberapa kode etik
yang beralku di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Kanada dan Australia
tidak banyak berbeda. Berikut ini diberikan ringkasan kode etik yang berlaku di negara Kanada
yang juga dikutip dari buku yang ditulis oleh Brooks (2007).
Tabel 1
Ringkasan Kode Etik Profesi Akuntan Kanada
Pendahuluan Meliputi filosofi yang melandasi Aturan yang mengikat tanggung
jawab seorang Chartered Accountant.
Karakter Seorang Delapan unsur, termasuk subordinasi kepentingan pribadi atas
Professional kepentingan publik.
Prinsip-Prinsip yang  Berasal dari kepercayaan public atas kewajaran laporan keuangan
Mengatur Perilaku dan nasihat yang kompeten atas berbagai masalah bisnis.
Anggota dan  Memelihara reputasi, baik profesi maupun kemampuannya untuk
Mahasiswa melayani kepentingan publik.
 Menjalankan integritas, kehati-hatian, kompetensi professional
yang cukup, dan mematuhi berbagai peraturan.
 Tidak ada pengaruh, kepentingan, atau hubunga yang dapat
mencederai penilaian profesional atau objektivitas, atau kesan
demikian dari pengamat yang berakal sehat.
 Kewajiban untuk merahasiakan dan tidak memanfaatkan informasi
yang berkaitan dengan urusan klien.
 Pengembangan praktik berdasarkan keunggulan professional,
bukan atas dasar promosi pribadi.
 Menunjukkan rasa hormat dan pertimbangan dalam berhubungan
dengan rekan sejawat.
 Memperhatikan kewajiban fidusia dan kewajiban professional yang
diperlukan.
Prinsip-Prinsip Yang  Menciptakan, memelihara, serta mempertahankan kebijakan dan
Mengatur Tanggung prosedur yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Jawab Firma  Kegagalan dalam mematuhi peraturan akan memicu sanksi untuk
firma secara keseluruhan atau untuk partner yang mengetahui dan
yang bertanggung jawab.
Karakter Pribadi dan  Mengikuti prinsip-prinsip dan aturan etika, perilaku terhormat
Kode Etik untuk melampaui larangan-larangan tertulis.
Penerapan Aturan  Untuk semua anggota yang berpraktik sebagai akuntan publik,
Etika dan/atau dimana publik dan/atau aspsiasi mengandalkan individu
berdasarkan keanggotaannya di ICAO.
 Kepada bukan anggota yang diawasi oleh atau bersekutu dengan
anggota.
 Di dalam yurisdiksi di luar Ontario, anggota harus menghormati
perarturan local, tetapi tidak menjelekkan ICAO.
Interpretasi Aturan  Aturan Etika harus diinterpretasikan sejalan dengan persoalan yang
Etika dikemukakan pada Pendahuluan.
Aturan Etika Interpretasi/Isu yang Diliput:
Umum:
101 Kepatuhan  Bersifat “mandatory” berlaku juga untuk mahasiswa.
terhadap hukum dan
peraturan
102 Tuduhan criminal  Bisa berakibat dituntut karena melanggar kode perilaku
atau serangan sejenis professional.
102.2 Melaporkan  Pemberitahuan secara tegas setiap ada penghentian sementara.
penghentian
sementara (suspensi)
karena pertimbangan
disiplin
103 Tidak dikaitkan  Pada surat, laporan, pernyataan, ata representasim atau dikaitkan
dengan salah gaji dengan kandidat sebagai mahasiswa atau anggota.
104 Harus secara
tertulis dalam
melakukan
koresponden dengan
Institut
Standar-standar yang memengaruhi: kepentingan publik
201 Memelihara  Selamanya, baik anggota maupun mahasiswa.
reputasi baik profesi  Pelanggaran diluar yurisdiksi Kanada dapat menyeret ICAO
dan kemampuan  Dukungan terhadap persyaratan jasa.
melayani publik:
202 Integritas dan
Kehati-hatian
203 Mmemelihara
kompetensi
profesional
203.2 Kerja sama  Harus bekerja sama dengan petugas yang ditunjuk Institut
dalam penyelidikan dalam melaksanakan penyelidikan atau investigasi perilaku
dan investigasi profesional.
204 Independensi dan  Mereka yang memberikan opini atas laporan keuangan atau
objektivitas dalam penugasan tentang ancaman ketidakmampuan
(insolvency) harus bebas dari pengaruh, kepentingan, atau
hubungan yang dpapat mencederai penilaian profesional atau
objektivitas, atau ada kesan seperti itu.
 Harus ada pengungkapan tertulis atas segala sesuatu yang
dianggap dari sudut pengamat berakal sehat mencederai
independensi dan objektivitas.
205 Pernyataan palsu  Tidak dikaitkanmeskipun bila pendapat disclaimer diberikan.
atau menyesatkan  Meliputi surat-menyurat, laporan, representasi, pernyataan,
laporan keuangan, baik lisan maupun tertulis.
 Meliputi penghilangan, salah saji material, dan ketidakpatuhan.
206 Kepatuhan dengan  Dengan prinsip akuntansi berterima umum dan standar auditing
Standar Profesional berterima umum yang ditetapkan oleh buku pedoman CICA.
207 Tidak ada imbalan  Dari klien atau atasan.
yang tidak diotorisasi
208 Memelihara  Tidak ada pengungkapan kecuali seizin dan sepengetahuan
kerahasiaan informasi klien, atau kalua diwajibkan oleh otoritas penegak hukum,
tentang urusan klien pengadilam, atau Komite Kode Etik Profesional.
 Tidak boleh menyalahgunakan untuk keuntungan pribadi,
keuntungan pihak ketigam atau merugikan klien.
 Tanggung jawab untuk agen subkontraktor
210 Konflik  Bertanggung jawab untuk mencegah sebelum menerima
kepentingan pengikatan tugas.
 Tidak boleh ada tugas yang mengandung konflik kepentingan
(pribadi versus klien, atau klien versus pribadi) oleh anggota,
mahasiswa, atau firma, kecuali semua pihak yang terpengaruh
diberitahu dan mengizinkan.
211 Kewajiban  Tentang aturan etika.
melaporkan  Tentang setiap informasi yang menimbulkan keaguan
pelanggaran anggota menyangkut kompetensi, reputasi, atau integritas.
mahasiswa, pelamar, Kecuali ada pengecualian, atau akan melanggar kewajiban
atau firma status, atau privilege pencari klien, dan sebagainya.
212 Menangani dana  Sesuai dengan peraturan trust.
trust dan kekayaan lain  Pemisahan dan pencatatan.
213 Tidak boleh ada  Asosiasi orang-orang, nama atau jasa-jasa.
kegiatan yang
melanggar hukum
214 Penawaran fee  Hanya bila diminta oleh klien dan setelah memperoleh
informasi yang memadai tentang penugasan.
215 Fee kontinjen  Tidak diizinkan, kecuali untuk perikatan insolvency atau dalam
kondisi yang sangat spesifik.
216 Tidak ada fee  Tidak diperbolehkan, kecuali dalam penjualan atau pembelian
rujukan atau suatu praktik akuntansi.
kompensasi
217 Pembatasan  Advertensi tidak boleh bohong atau menyesatkan, mengandung
advertensi selera rendah, bertentangan dengan keagungan profesional,
mencerminkan kesan tidak baik tentang kompetensi atau
integrtitas, dan memasukkan pernyataan yang tidak
substantive.
 Tidak boleh memburu klien.
 Dukungan dimungkinkan dalam kondisi yang ketat, dan setelah
melalui investigasi yang cukup.
218 Penahanan  Untuk periode yang masuk akal
dokumen dan kertas
kerja
Hubungan dengan anggota atau firma sejawat dan perikatan dengan non-anggota dalam
akuntansi publik
302 Penerimaan  Tidak diperbolehkan tanpa menanyakan auditor sebelumnya
penugasan bila ada jika ada hal-hal yang harus dipertimbangkan.
auditor penanggung  Diperlukan respons dari auditor sebelumnya, penipuan harus
jawab sebelumnya dilaporakan bila ada kecurigaan.
303 Kerjasama dengan  Diperlukan jika ada permintaan tertulis.
pengganti
304 Penugasan  Melaksanakan kerjasama dan beberapa kewajiban.
bersama  Harus menasihati akuntan lain tentang kegiatannya.
305 Komunikasi  Harus berkomunikasi dengan auditor sebelumnya, kecuali
penugasan khusus klien telah membuat permintaan tertulis sebelum perikatan
dengan auditor dimulai,
sebelumnya
306 Tanggung jawab  Tidak boleh ada tindakan yang mencemarkan posisi akuntan
dalam penugasan lainnya.
khusus  Tidak boleh ada jasa melebiha perjanjian rujukan awal, kecuali
ada kesepakatan dengan anggota yang merujuk.
Organisasi dan perilaku seorang praktisi profesional
401 Nama kantor  Selera yang baik, disetujui oleh institusi, tidak menyesatkan
atau memuji diri.
404 Tanggung jawab  Akuntan publik harus menggunakan ”Chartered
yang membawa corak Accountant(s)” atau ”Public Accountant(s)”.
mode tertentu, operasi  Kantor harus dibawah tanggung jawab seorang yang berlisensi
kantor akuntan publik yang umumnya hadir.
 Kantor tidak boleh beroperasi paruh waktu, kecuali diizinkan
oleh peraturan.
 Tidak bias menggunakan ”Chartered Accountant(s)” jika
seorang non-CA mempunyai suatu kepentingan kekayaan.
405 Asosiasi dengan  Hanya jika paling sedikit satu partner adalah seorang
frima-firma ”Chartered Accountant(s)”
406 Tanggung jawab  Akuntan publik bertanggungjawab atas kegagalan non-anggota
untuk non-anggota dalam mematuhi Kode Etik,
407 Bisnis dan praktik  Kode Etik diterapkan.
terkait
408 Asosiasi dengan  Hanya jika memelihara reputasi profesi yang baik dan
non-anggota dalam mematuhi kode etik.
praktik umum
409 Kantor perwakilan  Tidak dijalankan jika seorang anggota hanya diwakili oleh
seorang bukan anggota/firma, atau sebaliknya.
410 Praktik akuntan  Dilarang, kecuali dalam kondisi khusus-merujuk pada kode
publik berbentuk etik terkini.
perseroan
Aturan yang berlaku bagi firma
501 Pendirian,  Harus memiliki yang dipandang perl menurut Aturan Kode
pemeliharaan Etik
502 dan penegakan  Dan segala sesuatu yang diperlukan untuk mematuhi
kebijakan dan kompetensi dan kode perilaku anggota firma.
prosedur
503 Asosiasi dengan  Hanya jika paling sedikit satu partner dari firma lain adalah
firma ”Chartered Accountant(s)”
Sumber: Brooks, Business and Professional Ethics for Directors, Executives and Accountans, hlm
241-244, 2007. (Terjemahan bebas oleh Penulis)

Sarbanes-Oxley Act
Badai skandal keuangan yang mempertontonkan pelanggaran etika secara nyata yang dilakukan
oleh para eksekutif puncak perusahaan-perusahaan publik multinasional yang berkantor pusat di
Amerika Serikat yang juga melibatkan profesi akuntan publik ternama, sempat menggoncang
bursa saham dan perekonomian AS. Akibat berbagai skandal ini, pemerintah dan Lembaga
legislative AS segera mengeluarkan undang-undang yang sangat terkenal dengan nama Sarbanes-
Oxley Act (SOX).
Sukrisno Agoes, dalam bukunya Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Akuntan Publik,
(2004), telah meringkas pokok-pokok yang diatur dalam SOX sebagaimana terlibat dalam Tabel
2.
Ringkasan Sarbanes-Oxley Act
1. Sarbanes Oxley-Act 2002 ditujukan untuk memberika kejelasan dan kepastian tentang
beberapa isu yang sering diperdebatkan:
1.1 Membentuk dewan pengawas independent (Public Company Accounting Oversight Board)
yang bertugas sepenuhnya untuk mengawasi pelaku pasar modal. Dewan ini akan diawas
oleh SEC.
1.2 Menetapkan tanggungjawab baru terhadap komite audit dan pejabat perusahaan.
1.3 Menetapkan beberapa aturan atau keharusan baru untuk pelaporan perusahaan.
1.4 Mendefinisikan jasa non-audit yang dapat diberikan oleh kantor akuntan publik kepada
audit klien.
1.4.1. Melarang kantor akuntan publik melakukan delapa jenis non-jasa audit kepada
klien audit, (sebagian besar telah dieliminasi tahun-tahun sebelumnya), termasuk:
pembukuan, desain dan implementasi system informasi keuangan, jasa penilai,
serta jasa aktuaris. Outsourcing jasa internal audit, fungsi manajemen atau sumber
daya manusia, serta broker-pialang. Penasihat investasi atau jasa investment
banking, jasa hukum dan jasa profesional lainnya yang tidak berhubungan dengan
audit.
1.4.2. Jasa non-audit yang dilarang tersebut akan efektif berlaku pada tahun 2003.
1.4.3. Mengizinkan pemberian jasa lainnya dengan persetujuan terlebih dahulu dari
komite audit (dewan berhak menetapkan jasa non-audit lainnya yang tidak dapat
diberikan)

1.5`Memperberat hukuman atas kecurangan (fraud) yang dilakukan perusahaan.

1.6 Mengharuskan adanya peraturan yang mengatur bernturan kepentingan.

1.7 Meningkatkan tanggung jawab dan anggara SEC secara signifikan.


2. Sarbanes-Oxley Act memerlukan interpretasi melalui proses aturan SEC dan Public Company
Accounting Oversight Board

Dampak Sarbanes-Oxley Act 2002


1. TERHADAP MANAJEMEN
1.1 Mengharuskan adanya sertifikasi CEO/CFO atas laporan berkala yang disampaikan ke
SEC.
1.2 Laporan Internal Control
1.2.1 Setiap laporan tahunan harus melampirkan laporan dari manajemen mengenai
penaksiran internal control
1.2.2 Auditor independent diharuskan untuk melakukan atestasi dan melaporkan
penaksiran manajemen.
1.3 Pengungkapan baru yang diharuskan:
1.3.1 Terhadap keharusan bagi direktur, pejabat perusahaan, dan pihak yang memiliki
saham perusahaan dengan jumlah minimum 10% untuk menyampaikan perubahan
ekuitas yang dimiliki.
1.3.2 Pelaporan performa tidak menyesatkan dan direkonsiliasi dengan hasil GAAP
1.3.3 Pengungkapan tambahan untuk keuangan off-balance-sheet dan kontninjensi.
1.3.4 Pengungkapan oleh perusahaan secara “real time”
1.4 Reformasi Corporate Governance:
1.4.1 Penghapusan (forfeiture) bonus dan tertentu jika penyajian kembali diharuskan
akibat adanya pelanggaran yang mengakibatkan ketidakpatuhan material terhadap
keharusan pelaporan keuangan sesuai dengan undang-undang pasar modal.
1.4.2 Surat pemberitahuan pajak peusahaan disarankan untuk ditandatangani oleh CEO.
1.4.3 Pembatasan perdagangan selama “pension fund blackout periods”
1.5 Meningkatkan tinjauan atas penyampaian (fillings) oleh SEC.

2. TERHADAP KOMITE AUDIT


2.1 Interaksi dengan auditor-komite audit bertanggung ajwab secara langsung mengenai
penunjukan, persetujuan terlebih dahulu, kompensasi, dan pengawasan akuntan publik,
termasuk penyelesaian perselisihan antara manajemen dan auditor sehubungan dengan
pelaporan keuangan.
2.2 Independensi dan keahlian komite audit:
2.2.1. Anggota komite audit independent (misalnya: tidak boleh menerima konsultasi atas
kompensasi dari perusahaan melebihi yang dibayarkan kepada dewan direksi dan
anggota komite, atau berafiliasi/anak perusahaan).
2.2.2. Ahli keuangan-komite audit harus mengungkapkan apakah didalam komite audit
terhadap sedikitnya satu anggota keuangan.
2.3 Keluhan dan saran-Komite audit diharuskan menyusun prosedur untuk:
2.3.1. Menerima, menyimpan, dan menindaklanjuti keluhan yang diterima oleh perusaaan
sehubungan dengan akuntnasi, internal control dan audit.
2.3.2. Menerima kritik yang disampaikan secara rahasia dan tanpa nama oleh karyawan
perusahaan sehubungan dengan akuntansi dan audit yang dipertanyakan.
2.4 Persetujuan terdahulu
2.4.1. Semua jasa yang diberikan oleh auditor, baik audit atau non-audit, harus terdahulu
memperoleh persetujuan. Persetujuan terdahulu atas semua jasa non-audit harus
diungkapkan oleh komite audit.
2.4.2. Semua jasa non-audit, kecuali yang dilarang dalam Sarbanes-Oxley Act, dapat
dilakukan oleh kantor akuntan publik dengan persetujuan terdahulu dari komite
audit.

3. TERHADAP AKUNTAN PUBLIK


3.1 Membentuk Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) yang bertujuan untuk
mengawasi audit atas perusahaan publik dan melindungi kepentingan investor.
3.2 Melarang jasa nonaudit-secara spesifik, hukum telah melarang KAP untuk melakukan
delapan jasa non-audit.
3.3 Perputaran partner-pemimpin atau coordinating partner audit atau concurring reviewer
tidak dapat memberikan jasa audit kepada klien yang sama selama lebih dari lima tahun
berturut-turut.
3.4 Laporan kepada komite audit-auditor diharuskan untuk melaporkan kepada komite audit
tentang semua kebijakan akuntansi yang berlaku, perlakuan informasi keuangan, dan
informasi penting lainnya yang telah didiskusikan dengan manajemen.
3.5 Penugasan auditor-dibutuhkan satu tahun “cooling-off period”
3.6 Studi tentang kewajiban perputaran kantor akuntan publik akan dilakukan oleh General
Accounting Office (GAO).

Anda mungkin juga menyukai