Kelompok 5
Nama Kelompok :
1. ELFIRA FERNANDA B1C118194
2. MELANI PERMATA KASIH B1C118196
3. NIDA B1C118198
4. LILIS SUSISUSANTI B1C118199
5. EVA SRI WULANDARI B1C118201
6. SILVI DAMAYANTI B1C118202
7. VIKY RAHMAWATI B1C118203
8. ILDA WAHYUNINGSIH B1C118204
SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK
Perhitungan tarif biaya overhead pabrik adalah menggunakan
kapasitas normal, sedangkan pembebanan biaya overhead pabrik
kepada produk menggunakan kapasitas sesungguhnya yang
dicapai. Dalam perusahaan yang menggunakan system biaya
standar, analisis selisih biaya overhead pabrik dipengaruhi pula
oleh kapasitas standar. Oleh karena itu, ada 4 model analisis
selisih biaya overhead pabrik: model satu selisih, model dua
selisih, model tiga selisih, dan model empat selisih
• Model Satu Selisih
Dalam model ini, selisih biaya overhead pabrik dihitung
dengan cara mengurangi biaya overhead pabrik dengan tarif
standar pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik
sesungguhnya.
• Model Dua Selisih
selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih
dapat dipecah menjadi dua macam selisih: selisih terkendalikan, dan selisih
volume. Selisih terkendalikan adalah perbedaan biaya overhead
sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas
standar, sedangkan selisih volume adalah perbedaan antara biaya overhead
yang dianggarkan pada jam standar dengan biaya overhead pabrik yang
dibebankan kepada produk (kapasitas standar dengan tarif standar)
• Model Tiga Selisih
selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih
dapat dipecah menjadi tiga macam selisih: selisih pengeluaran, selisih
kapasitas, dan selisih efisiensi. Selisih pengeluaran adalah perbedaan biaya
overhead pabrik sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan
pada kapasitas sesungguhnya. Selisih kapasitas adalah perbedaan antara
biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya dengan
biaya overhead pabrik yang pabrik yang dibebankan kepada produk pada
kapasitas sesungguhnnya (kapasitas sesungguhnya dengan tarif standar ).
Selisih efisiensi adalah tarif biaya overhead pabrik dikalikan dengan selisih
antara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya.
• Model Empat Selisih
Model empat selisih ini merupakan perluasan
model tiga selisih. Dalam model ini, selisih efisiensi
dalam model tiga selisih dipecah lebih lanjut menjadi
dua selisih berikut ini : selisih efisiensi variable dan
selisih efisiensi tetap.
Contoh :
Untuk memproduksi 1 satuan produk diperlukan biaya produksi
menurut standar disajikan sebagai berikut:
Biaya bahan baku 5 kg @Rp1.000 Rp 5.000
Biaya tenaga kerja 20 jam @Rp500 10.000
Biaya overhead pabrik :
Variable 20 jam @Rp400 8.000
Tetap *) 20 jam @Rp300 6.000
Total Rp 29.000
Selisih efisiensi
Jam standar 5.000 jam
Jam sesungguhnya 5.100 jam
Selisih efisiensi 100 jam
Tarif biaya overhead pabrik Rp700 per jam x
Selisih efisiensi Rp70.000 R
4. Model Empat Selisih
Seperti telah disebutkan diatas, model empat selisih ini
merupakan perluasan model tiga selisih. Selisih dalam model
tiga selisih tersebut dipecah menjadi: selisih efisiensi variable
dan selisih efisiensi tetap dalam model empat selisih ini. Selisih
biaya overhead pabrik dalam contoh sebesar Rp150.000 R
tersebut dipecah menjadi empat macam selisih sebagai berikut:
Selisih pengeluaran Rp 50.000 R
Selisih kapasitas 30.000 R
Selisih efisiensi yang dipecah lebih lanjut menjadi:
Selisih efisiensi variable 100 jam x Rp400 40.000 R
Selisih efisiensi tetap 100 jam x Rp300 30.000 R
Total selisih BOP Rp150.000 R
AKUNTANSI BIAYA STANDAR
Akuntansi Biaya standar dibagi menjadi dua :
1. Metode tunggal (singel plan)
2. Metode ganda (partial plan)
Jurnal yang dibuat oleh PT Rimendi pada saat pembelian dan pemakaian
bahan baku adalah sebagai berikut:
Persediaan bahan baku Rp. 15.000.000
utang dagang Rp.13.500.000
Selisih Harga pembelian bahan baku Rp. 1.500.000
(untuk mencatat pembelian bahan baku)