A. Pengertian
Anggaran adalah pendekatan yang formal dan sistematis dalam pelaksanaan
tanggungjawab manajemen di daslam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Anggaran
disusun setelah semua tujuan dan program kerja disusun. Ada tiga kegunaan dari anggaran
ini, yakni:
Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran tingkat
aktivitas.
Dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk
tingkat aktivitas aktual.
Membantu manajemen dalam menghadapi ketidak pastian dengan memampukan mereka
untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.
Sebuah anggaran fleksibel adalah anggaran yang menyesuaikan atau flexes untuk
perubahan volume aktivitas Anggaran fleksibel lebih canggih dan berguna daripada anggaran
yang statis, yang tetap pada satu jumlah terlepas dari volume kegiatan. Anggaran ini
mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama
dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Anggaran fleksibel disusun berdasarkan kepada pola prilaku biaya, dimana biaya
terlebih dahulu dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu: Biaya tetap dan Biaya Variabel.
Anggaran ini disebut fleksibel karena dapat disesuaikan dengan volume kegiatan sebenarnya
terjadi, sehingga dalam pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan lebih tetap dan akurat.
Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan.
Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Sebuah anggaran yang fleksibel dapat membantu manajer untuk membuat
perbandingan lebih valid. Hal ini dirancang untuk menunjukkan pendapatan yang diharapkan
dan pengeluaran diizinkan untuk jumlah aktual unit yang diproduksi dan dijual. Anggaran
Fleksibel membandingkan dengan pengeluaran aktual dan pendapatan adalah mungkin untuk
membedakan efisiensi asli.
Sebelum anggaran fleksibel dapat dihasilkan, manajer harus mengidentifikasi biaya
tetap dan yang variable. Pengeluaran diperbolehkan pada biaya variabel kemudian dapat
meningkat atau menurun sebagai tingkat perubahan aktivitas. "Biaya tetap" adalah biaya-
biaya yang tidak akan menambah atau mengurangi rentang aktivitas tertentu. Sebuah
anggaran yang fleksibel diharapkan menunjukkan pendapatan dan biaya untuk berbagai
tingkat produksi atau aktivitas penjualan. Ini jauh lebih berguna daripada statis anggaran ,
yang tetap pada jumlah tunggal aktivitas perusahaan diasumsikan, yang kemungkinan akan
menyimpang jauh dari aktivitas yang sebenarnya selama periode anggaran. Sebaliknya,
sebuah perusahaan dengan menggunakan anggaran fleksibel dapat membandingkan hasilnya
dengan model yang relevan sepanjang masa anggaran. Sebuah anggaran fleksibel ini juga
berguna untuk perencanaan selama periode lebih lama dari siklus anggaran, karena mudah
untuk model skenario yang berbeda dan melihat bagaimana mereka mempengaruhi
pendapatan dan keuntungan tingkat.
Anggaran yang dibuat sebelum awal suatu periode adalah anggaran induk; anggaran
tersebut menjelaskan harapan-harapan dan merupakan cetak biru (blueprint) dari operasi
untuk periode yang akan datang. Anggaran tersebut merupakan anggaran tetap (stutic budget)
karena dibuat hanya untuk tingkat output tertentu. Anggaran induk berfungsi sebagai panduan
penting, bahan perbandingan, atau tolak ukur (benchmark) dalam mengawasi dan
mengendalikan operasi serta untuk evaluasi kerja.
Namun, kondisi operasi jarang berubah menjadi seperti yang diharapkan atau yang
diprediksi ketika anggaran tersebut dibuat. Ketika output yang dihasilkan berbeda dari output
yang dianggarkan, atau kondisi operasi aktual menyimpang dari yang dianggarkan akibat
faktor-faktor di luar kendali perusahaan, perusahaan perlu menyatukan perubahan-perubahan
ini dan merevisi anggaran induk sebelum menentukan efisiensi operasi. Anggaran fleksibel
(flexible budgeti) merupakan anggaran yang meyesuaikan pendapatan dan beban dengan
jumlah output aktual yang dicapai.
Untuk memudahkan persiapan Flexible budget bagi Pusat Pertanggung jawaban untuk
dicantumkan dalam Rencana LabaTaktis.
Menyajikan sasaran yang jelas dari pengeluaran bagi para manajer di Pusat
Pertanggungjawaban selama periode yang tercakup dalam kerangka rencana laba.
Menyuguhkan jumlah-jumlah anggaran pengeluaran yang disesuaikan dengan aktivitas
aktual untuk perbandingan-perbandingan (terhadap pengeluaran aktual) dalam laporaran
kinerja bulanan.
Flexible Budget dapat dipakai sebagai alat perencanaaan laba dengan lebih baik yaitu
melalui analisa hubungan biaya-volume-laba,
Flexible Budget dapat digunakan untuk menganalisis penyimpangan biaya dengan lebih
baik. Flexible budget dapat diterapkan dalam semua fungsi perusahaan (Produksi,
Penjualan dan Administratif) dan lebih sering digunakan dalam Pusat tanggungjawab
pada fungsi produksi, karena :
a. Operasional cenderung berulang
b. Terdapat pengeluaran heterogen yang sangat besar
c. Keluaran atau aktivitas dapat diukur secara realisitis Penyusunan flekxible budget
ditandai oleh kesadaraan manajemen.
C. Varians Biaya Langsung
Pada kenyataannya jarang sekali pengeluaran biaya produksi sesungguhnya sama
dengan standar. Pada umumnya terdapat perbedaan antara biaya standar dengan pelaksanaan,
yang disebut sebagai selisih atau varians. Selisih adalah perbedaan antara biaya menurut
standar (anggaran) dengan biaya aktual ( yang sesungguhnya terjadi ). Selisih merupakan
petunjuk tentang adanya ketidak tepatan, sehingga manajemen perlu menganalisis penyebab
terjadinya selisih. Jika pelaksanaan sesungguhnya menyimpang terus-menerus dari standar
dengan jenis penyimpangan yang sama, maka bisa jadi terdapat ketidak tepatan dalam
standarnya. Namun jika penyimpangan tersebut tidak terjadi terus menerus dan dengan pola
yang berbeda-beda, berarti terjadi kesalahan dalam pelaksanaan (biaya aktual). Analisis yang
kita akan bahas menitik beratkan pada selisih yang terjadi pada biaya produksi,
yang meliputi analisis selisih terhadap biaya bahan baku dan analisis selisih terhadap biaya
tenaga kerja langsung.
Analisis varians sering digunakan untuk eveluasi kinerja yaituefektifitas (tingkat
seberapa besar tujuan yang diinginkan tercapai) danefisiensi (jumlah input yang digunakan
untuk mencapai level output yang diinginkan. Dengan input yang terbatas, dapat
menghasilkan output yang maksimal). Jangan secara otomatis menilai bahwa favorable
varians mengindikasikan hal yang baik. Karena varians hanya masalah lebih atau kurang dari
standar yang ditetapkan, bisa saja standar yang ditetapkan tersebut sudah out of date (tidak
mencerminkan keadaan ekonomi yang sesuai). Bila standarnya seperti ini, favorable variance
belum tentu menunjukkan kinerja yang bagus.
Varians bahan baku adalah selisih bahan baku actual dengan bahan baku berdasrkan
standar yang diperkirakan, Bastian Bustami dan Nurlela (2009:274). Dalam varians bahan
baku dapat dianalisis menjadi:
a. Varians harga bahan baku
Adalah selisih harga bahan baku actual dengan harga bahan baku berdasarkan
standar yag diperkirakan. Perusahaan biasanya menghitug varians harga bahan baku
pada saat berbeda dengan pencatatan harga beli bahan baku atau harga pemakaian
bahan baku. Kemungkinan penyebab varians bahan baku tidak menguntungkan adalah :
Fluktuasi harga pasar bahan baku yang cukup tajam.
Jauhnya pemasok, sehingga tingginya biaya angkut yang dibebankan ke
perusahaan.
Gagalnya memanfaatkan potongan tunai yang diberikan pemasok.
Yang bertanggung jawab terjadinya varians pembelian harga adalah departemen
pembelian. Namun personal supervise dan perancangan produk yang mengusulkan spesifikasi
jenis dan merek bahan tertentu juga dapat diminta pertanggungjawabannya.
Analisa Varian.
Varian efisiensi : ( 30.000 -.30.250 ) x Rp. 42 = Rp. 10.500 ( Rugi )
Varian tariff upah : ( Rp. 45 – Rp. 45 ) x 30.250 = Rp. 90.750 ( rugi )
Total varian biaya tenaga kerja langsung = Rp.101.250 ( rugi )
DAFTAR PUSTAKA
Muin, Khadijah. 2013. Anggaran Fleksibel, varian biaya langsung dan pengendalian
manajemen. http://khadijahmuin.blogspot.co.id/2013/12/anggaran-fleksibel-varian-
biaya.html. (diakses pada tanggal 8 Juni 2017)