Anda di halaman 1dari 11

FLEXIBLE BUDGET

Oleh Veronika Arinta Hapsari / 2015120148

A. Pengertian
Anggaran adalah pendekatan yang formal dan sistematis dalam pelaksanaan
tanggungjawab manajemen di daslam perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Anggaran
disusun setelah semua tujuan dan program kerja disusun.  Ada tiga kegunaan dari anggaran
ini, yakni:
 Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran tingkat
aktivitas.
 Dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk
tingkat aktivitas aktual.
 Membantu manajemen dalam menghadapi ketidak pastian dengan memampukan mereka
untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.
Sebuah anggaran fleksibel adalah anggaran yang menyesuaikan atau flexes untuk
perubahan volume aktivitas Anggaran fleksibel lebih canggih dan berguna daripada anggaran
yang statis, yang tetap pada satu jumlah terlepas dari volume kegiatan. Anggaran ini
mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama
dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Anggaran fleksibel disusun berdasarkan kepada pola prilaku biaya, dimana biaya
terlebih dahulu dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu: Biaya tetap dan Biaya Variabel.
Anggaran ini disebut fleksibel karena dapat disesuaikan dengan volume kegiatan sebenarnya
terjadi, sehingga dalam pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan lebih tetap dan akurat.
Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan.
Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Sebuah anggaran yang fleksibel dapat membantu manajer untuk membuat
perbandingan lebih valid. Hal ini dirancang untuk menunjukkan pendapatan yang diharapkan
dan pengeluaran diizinkan untuk jumlah aktual unit yang diproduksi dan dijual. Anggaran
Fleksibel membandingkan dengan pengeluaran aktual dan pendapatan adalah mungkin untuk
membedakan efisiensi asli.
Sebelum anggaran fleksibel dapat dihasilkan, manajer harus mengidentifikasi biaya
tetap dan yang variable. Pengeluaran diperbolehkan pada biaya variabel kemudian dapat
meningkat atau menurun sebagai tingkat perubahan aktivitas. "Biaya tetap" adalah biaya-
biaya yang tidak akan menambah atau mengurangi rentang aktivitas tertentu. Sebuah
anggaran yang fleksibel diharapkan menunjukkan pendapatan dan biaya untuk berbagai
tingkat produksi atau aktivitas penjualan. Ini jauh lebih berguna daripada statis anggaran ,
yang tetap pada jumlah tunggal aktivitas perusahaan diasumsikan, yang kemungkinan akan
menyimpang jauh dari aktivitas yang sebenarnya selama periode anggaran. Sebaliknya,
sebuah perusahaan dengan menggunakan anggaran fleksibel dapat membandingkan hasilnya
dengan model yang relevan sepanjang masa anggaran. Sebuah anggaran fleksibel ini juga
berguna untuk perencanaan selama periode lebih lama dari siklus anggaran, karena mudah
untuk model skenario yang berbeda dan melihat bagaimana mereka mempengaruhi
pendapatan dan keuntungan tingkat.
Anggaran yang dibuat sebelum awal suatu periode adalah anggaran induk; anggaran
tersebut menjelaskan harapan-harapan dan merupakan cetak biru (blueprint) dari operasi
untuk periode yang akan datang. Anggaran tersebut merupakan anggaran tetap (stutic budget)
karena dibuat hanya untuk tingkat output tertentu. Anggaran induk berfungsi sebagai panduan
penting, bahan perbandingan, atau tolak ukur (benchmark) dalam mengawasi dan
mengendalikan operasi serta untuk evaluasi kerja.
Namun, kondisi operasi jarang berubah menjadi seperti yang diharapkan atau yang
diprediksi ketika anggaran tersebut dibuat. Ketika output yang dihasilkan berbeda dari output
yang dianggarkan, atau kondisi operasi aktual menyimpang dari yang dianggarkan akibat
faktor-faktor di luar kendali perusahaan, perusahaan perlu menyatukan perubahan-perubahan
ini dan merevisi anggaran induk sebelum menentukan efisiensi operasi. Anggaran fleksibel
(flexible budgeti) merupakan anggaran yang meyesuaikan pendapatan dan beban dengan
jumlah output aktual yang dicapai.

B. Karakteristik Flexible Budget


Anggaran fleksibel meliputi perubahan-perubahan rekening biaya yang terjadi sebagai
konsekuensi perubahan aktivitas. Anggaran fleksibel menyediakan perkira-an-perkiraan
berapakah biaya untuk setiap tingkat aktivitas dalam rentang tertentu.Pada saat anggaran
fleksibel digunakan dalam evaluasi kenerja, biaya sesungguhnya dibandingkan dengan biaya
yang seharusnya terjadi pada tingkat aktivitas sesungguhnya selama periode tertentu daripada
yang dianggarkan dari original budget. Terdapat perbedaan-perbedaan yang sangat penting
terutama untuk biaya variabel. Jika penyesuaian untuk tingkat aktivitas tidak dibuat, maka
sangat sulit untuk menginterpretasikan biaya sesungguhnya dengan yang dianggarkan.
Flexible budget memperhitungkan perubahan-perubahan dalam aktivitas yang
mempengaruhi cost. Flexible budget memeberikan estimasi nilai revenue dan cost yang
seharusnya terjadi untuk setiap tingkat aktivitas dalam periode tertentu. Pada saat flexible
budget digunakan dalam evaluasi kinerja, actual cost dibandingkan dengan cost yang
seharusnya terjadi pada tingkat aktivitas selama periode tertentu bukan dengan static
planning budget. Ini merupakan perbedaan yang sangat penting. Jika penyesuaian untuk
tingkat aktivitas tidak dibuat, maka sangat sulit untuk menginterperetasikan perbedaan antara
actual cost dengan budgeted.

Flexibel budget mempunyai beberapa keunggulan, Ahmad (2007:179) menjelaskan


kegunaan utama anggaran fleksibel yaitu:

 Untuk memudahkan persiapan Flexible budget bagi Pusat Pertanggung jawaban untuk
dicantumkan dalam Rencana LabaTaktis.
 Menyajikan sasaran yang jelas dari pengeluaran bagi para manajer di Pusat
Pertanggungjawaban selama periode yang tercakup dalam kerangka rencana laba.
 Menyuguhkan jumlah-jumlah anggaran pengeluaran yang disesuaikan dengan aktivitas
aktual untuk perbandingan-perbandingan (terhadap pengeluaran aktual) dalam laporaran
kinerja bulanan.

Supriyono (2009:340) juga menjelaskan beberapa keunggulan Flexible Budget.


Keunggulannya terletak pada dua hal, yaitu :

 Flexible Budget dapat dipakai sebagai alat perencanaaan laba dengan lebih baik yaitu
melalui analisa hubungan biaya-volume-laba,
 Flexible Budget dapat digunakan untuk menganalisis penyimpangan biaya dengan lebih
baik. Flexible budget dapat diterapkan dalam semua fungsi perusahaan (Produksi,
Penjualan dan Administratif) dan lebih sering digunakan dalam Pusat tanggungjawab
pada fungsi produksi, karena :
a. Operasional cenderung berulang
b. Terdapat pengeluaran heterogen yang sangat besar
c. Keluaran atau aktivitas dapat diukur secara realisitis Penyusunan flekxible budget
ditandai oleh kesadaraan manajemen.
C. Varians Biaya Langsung
Pada kenyataannya jarang sekali pengeluaran biaya produksi sesungguhnya sama
dengan standar. Pada umumnya terdapat perbedaan antara biaya  standar dengan pelaksanaan,
yang disebut sebagai selisih atau varians. Selisih adalah perbedaan antara biaya menurut
standar (anggaran) dengan biaya aktual ( yang sesungguhnya terjadi ). Selisih merupakan
petunjuk tentang adanya ketidak tepatan, sehingga manajemen perlu menganalisis penyebab
terjadinya selisih. Jika pelaksanaan sesungguhnya menyimpang terus-menerus dari standar
dengan jenis penyimpangan yang sama, maka bisa jadi terdapat ketidak tepatan dalam
standarnya. Namun jika penyimpangan tersebut tidak terjadi terus menerus dan dengan pola
yang berbeda-beda, berarti terjadi kesalahan dalam pelaksanaan (biaya aktual). Analisis yang
kita akan bahas menitik beratkan pada selisih yang terjadi pada biaya produksi,
yang meliputi analisis selisih terhadap biaya bahan baku dan analisis selisih terhadap biaya
tenaga kerja langsung.
Analisis varians sering digunakan untuk eveluasi kinerja yaituefektifitas (tingkat
seberapa besar tujuan yang diinginkan tercapai) danefisiensi (jumlah input yang digunakan
untuk mencapai level output yang diinginkan. Dengan input yang terbatas, dapat
menghasilkan output yang maksimal). Jangan secara otomatis menilai bahwa favorable
varians mengindikasikan hal yang baik. Karena varians hanya masalah lebih atau kurang dari
standar yang ditetapkan, bisa saja standar yang ditetapkan tersebut sudah out of date (tidak
mencerminkan keadaan ekonomi yang sesuai). Bila standarnya seperti ini, favorable variance
belum tentu menunjukkan kinerja yang bagus.

1. Varian Bahan Baku

Varians bahan baku adalah selisih bahan baku actual dengan bahan baku berdasrkan
standar yang diperkirakan, Bastian Bustami dan Nurlela (2009:274). Dalam varians bahan
baku dapat dianalisis menjadi:
a. Varians harga bahan baku
Adalah selisih harga bahan baku actual dengan harga bahan baku berdasarkan
standar yag diperkirakan. Perusahaan biasanya menghitug varians harga bahan baku
pada saat berbeda dengan pencatatan harga beli bahan baku atau harga pemakaian
bahan baku. Kemungkinan penyebab varians bahan baku tidak menguntungkan adalah :
 Fluktuasi harga pasar bahan baku yang cukup tajam.
 Jauhnya pemasok, sehingga tingginya biaya angkut yang dibebankan ke
perusahaan.
 Gagalnya memanfaatkan potongan tunai yang diberikan pemasok.
Yang bertanggung jawab terjadinya varians pembelian harga adalah departemen
pembelian. Namun personal supervise dan perancangan produk yang mengusulkan spesifikasi
jenis dan merek bahan tertentu juga dapat diminta pertanggungjawabannya.

b. Varians Penggunaan Bahan


Adalah selisih antar kuantitas actual yang digunakan untuk produksi dengan
pemakaian bahan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menggunakan harga beli
bahan baku standar. Untuk kebutuhan pengendalian, jika terjadi varians harus segera
disolusi secepat mungkin walaupun ada kemungkinan tidak dapat dihitung sampai
pekerjaan selesai, karena varians sangat besar pengaruhnya pada baiay operasi.
Kemungkinan terjadinya varians tidak menguntungkan:
 Kehilangan bahan baku saat penanganan tahap awal proses.
 Pemborosan selama pemrosesan.
 Terjadi kerusakan bahan dan sisa bahan berlebihan.
 Perubahan spesifikasi produk yang belum disesuaikan dengan standar.
 Penggantian bahan baku dari standar yang ditetapkan.
Sedangkan Supriyono (2008:103) mengemukakan bahwa varians bahan baku dapat
dianalisis menjadi:
a. Standar Harga Bahan Baku.
Adalah harga bahan baku persatuan bahan baku yang seharusnya terjadi dalam
pembelian bahan baku. Penyebab terjadinya selisih :
 Fluktuasi harga pasar bahan baku yang bersangkutan.
 Kontrak dan jangka waktu pembelian yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan.
 Pembelian dari supplier yang lokasinya lebih menguntungkan atau tidak
menguntungkan.
 Kegagalan dalam memanfaatkan potongan pembelian.
 Tambahan pembayaran bahan baku adanya pembelian khusus yang
dilaksanakan.
 Pembelian dalam jumlah ekonomis atau tidak ekonomis.
 Faktor-faktor internal yang mengakibatkan harus membeli bahan baku secara
mendadak.

b. Kuantitas Bahan Baku


Adalah kuantitas bahan baku yang seharusnya dipakai dalam pengolahan satu
satuan produk teetentu. Penyebab terjadinya selisih adalah:
 Perubahan rancangan produk, peralatan atau metode perolehan produk yang
belum dinyatakan standar.
 Pemakaian bahan baku subtitusi yang menguntungkan atau merugikan.
 Selisih hasil dari bahan baku yang mengakibatkan kuantitas yang dipakai lebih
besar atau lebih kecil disbanding standar.
 Kerugian bahan baku karena rusak, yang disebabkan karyawan tidak terlatih,
tidak diawasi atau teledor saat bekerja.
 Pengawasan yang terlalu kaku.
 Kurangnya peralatan atau mesin.
 Kegagalan dalam mangatur mesin atau peralatan dalam konsisi yang baik.

Manfaat dari adanya selisih harga, adalah :


 Selisih harga bahan baku pada dasarnya adalah tanggung jawab dari bagian pembelian
karena bagian tersebut telah membeli bahan baku dengan harga lebih tinggi atau lebih
rendah dari banding standar. Oleh karena itu selisih harga bahan baku dapat dipakai nilai
investasi bagian pembelian.
 Perhitungan selisih harga bahan baku dapat bermanfaat untuk harga bahan baku terhadap
laba yang diperoleh perusahaan.

Manfaat adanya selisih kuantias bahan baku, adalah :


 Menilai departemen produksi atau pabrik.
 Untuk mengukur pengaruh akibat efisiensi pemakaian bahan baku terhadap laba yang
diperoleh perusahaan.
Selisih harga bahan/material = (harga bahan standar  -  harga bahan sesungguhnya) x jumlah
bahan sesungguhnya per satuan dibeli / digunakan
Selisih Pemakaian Bahan / material = (pemakaian  bahan standar - pemakaian bahan) x 
Jumlah bahan sesungguhnya per satuan dibeli / digunakan.
Contoh kasus :
PT. Agung Bakery membeli bahan baku sebanyak 40.000 kg dengan harga per kg
aktual Rp 3500,00. Total bahan yang  digunakan untuk memproduksi adalah 35.000 kg dan
harga standar per kg-nya adalah Rp. 3000,00. Berapakah selisih penggunaan bahan yang
timbul?  
Penyelesaian :

Selisih Bahan Baku :


Material Kuantitas Harga TOTAL

Standar 35.000 Rp 3000,00 Rp 105.000.000,00

Aktual 40.000 Rp 3500,00 Rp 140.000.000,00


Selisih  5.000 Rp   500,00 Rp  35.000.000,00 (U)
Selisih bahan baku sebesar Rp  35.000.000,00 merupakan selisih tidak menguntungkan
karena ji umlah bahan baku yang digunakan lebih besar dari standar yang telah ditetapkan.
Analisa sebab-sebab selisih :
a. Selisih Harga Bahan
= [harga bahan standar - harga bahan sesungguhnya] x Jumlah bahan sesungguhnya per
satuan dibeli / digunakan
= Rp   500,00 X 40.000
= Rp. 20.000,00
( Tidak Menguntungkan , karena harga standar lebih kecil dari harga aktual)
b. Selisih Pemakaian Bahan
= [pemakaian  bahan standar-pemakaian bahan] x  harga bahan standar sesungguhnya
per satuan     
= 5000 X Rp 3000,00
= Rp 15.000.000,00
(Tidak Menguntungkan, karena kuantitas standar lebih kecil dari kuantitas  aktual)

2. Varian Tenaga Kerja Langsung


Varian tenaga kerja langsung, merupakan hasil dari total biaya tenaga kerja langsung dri
suatu periode yang berbeda dengan total biaya tenaga kerja langsung standar untuk output
pada periode tersebut.
Varian tenaga kerja langsung dibagi menjadi dua komponen:
a. Varian tarif tenaga kerja langsung, adalah selisih antara tarif upah aktual yang dibayarkan
dengan tarif standar dikalikan jumlah jam tenaga kerja langsung aktual dalam operasi.
b. Varian efisiensi tenaga kerja langsung, adalah selisih antara jumlah jam tenaga kerja
langsung yang digunakan untuk n\bekerja denga total jam kerja standar untuk unit yang
diproduksi dikalikan tarif upah tenaga kerja langsung standar per jam.
Selisih upah langsung adalah perbedaan antara upah langsung standar dengan upah
langsung yang sesungguhnya dibayarkan (aktual). Penyebab selisih upah langsung adalah
 Selisih tarif upah 
= (Tarif standar per jam kerja -  Tarif aktual per jam kerja)   jam kerja aktual
 Selisih penggunaan jam kerja/ selisih efisiensi
= (Jam kerja standar -  Jam kerja aktual)  tarif standar per jam 
  
Contoh Penyusunan.
Diperoleh data dari perusahaan mengenai anggaran dan realisasi tenaga kerja langsung untuk
Januari 2011 sebagai berikut :
Anggaran bulan Januari 2011
 Produksi 14.000 unit
 Standard efisiensi tenaga kerja = 2 jam per unit
 Tariff upah tenaga kerja direncanakan Rp. 42 per jam
 Laporan akuntansi untuk tenaga kerja langsung
 Produksi  15.000 unit
 Jam kerja sesungguhnya 30.250 jam
 Tarif upah tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp. 45 per jam.
Atas dasar data tersebut dapat disusun :
a.Laporan pelaksanaan tenaga kerja langsung bulan Januari 2011
Keterangan Anggaran Realisasi Jumlah Prosentase
Produksi 14.000 15.000 1.000 7.15
DLH 2 2.0167 0,0167 0.835
Jam T.K.L. 30.000 30.250 250 0.83
Tarif upah Rp. 42 Rp.45 Rp.3 7.15

Biaya T.kerja Rp. 1.260.000 Rp.1.361.250 Rp.101.250 8.0


Anggaran yg
Keterangan Anggaran disesuaikan Realisasi Jumlah Prosentase
Produksi 14.000 15.000 15.000 - -
DLH 2 2 2.0167 0,0167 0.835
Jam T.K.L. 28.000 30.000 30.250 250 0.83
Tarif upah Rp. 42 Rp.42 Rp.45 Rp.3 7.1
Total Biaya Rp. 1.176.000 Rp.1.260.000 Rp.361.250 Rp.101.250 8.04

Analisa Varian.
Varian efisiensi : ( 30.000 -.30.250 ) x Rp. 42    = Rp. 10.500 ( Rugi )
Varian tariff upah : ( Rp. 45 – Rp. 45 ) x 30.250 = Rp. 90.750 ( rugi )
Total varian biaya tenaga kerja langsung            = Rp.101.250 ( rugi )
DAFTAR PUSTAKA

Qamar, Nurul. 2014. Flexible Budget.


https://www.academia.edu/11448353/FLEXIBLE_BUDGET. (diakses pada tanggal 8 Juni
2017)

Muin, Khadijah. 2013. Anggaran Fleksibel, varian biaya langsung dan pengendalian
manajemen. http://khadijahmuin.blogspot.co.id/2013/12/anggaran-fleksibel-varian-
biaya.html. (diakses pada tanggal 8 Juni 2017)

Laxiy. 2012. Flexible Budget. https://www.scribd.com/doc/101442116/flexible-budget.


(diakses pada tanggal 8 Juni 2017)

Anda mungkin juga menyukai