DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah mata kuliah
Akuntansi Keuangan Menengah 2 mengenai Investment In Equity Securities
Selain itu kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu kami, bapak Michael
Miran, SE., Ak., M.Si., CA dan kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah bersama-sama menyusun karya tulis ini.
Maksud dan tujuan kami menyusun karya tulis ini adalah untuk mendapatkan nilai dalam mata kuliah
Akuntansi Keuangan Menengah 2. Selain untuk mendapatkan nilai, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan kami semua dalam hal investasi khususnya mengenai Investment
in Equity Securities. Selain itu dengan pengerjaan makalah ini kami jadi lebih bisa menjalin kerja sama
bersama teman.
Kami juga berharap agar para pembaca mau memaafkan kami jika ada kesalahan dalam pengetikan
makalah ini. Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun atas kelemahan dan
kekurangan dalam makalah ini demi perbaikan selanjutnya. Sekian dan terimakasih
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
A. Investment in Equity Securities
B. Metode Pencatatan Investasi dalam Saham
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya
berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan ating. Investasi
sementara ini umumnya berupa surat berharga (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya).
Investasi dalam efek ekuitas mewakili kepentingan kepemilikan seperti umum, disukai, atau lainnya
modal. Mereka juga termasuk hak untuk memperoleh atau melepaskan kepentingan kepemilikan di
sebuah harga yang disepakati atau ditentukan, seperti dalam waran, hak, dan opsi panggilan atau put.
Perusahaan tidak memperlakukan efek hutang yang dapat dikonversi sebagai efek ekuitas. Mereka juga
tidak memperlakukan sebagai efek ekuitas ditebus saham preferen (yang harus ditebus untuk umum 12
saham atau uang tunai). Biaya efek ekuitas termasuk harga pembelian keamanan plus komisi broker dan
biaya lainnya yang terkait dengan pembelian.
A.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kepemilikan <20%
Ketika investor memiliki kepentingan kepemilikan kurang dari 20%, maka dianggap investor
memiliki pengaruh yang kecil ataupun tidak memiliki pengaruh terhadap pemilik saham (investee). Jika
harga pasar tersedia, maka sekuritas ekuitas dinilai dan dilaporkan menggunakan metode nilai wajar (fair
value method). Namun, apabila nilai pasar wajar tidak tersedia, maka investasi dinilai dan dilaporkan
sebesar harga perolehan (Cost Method). Metode nilai wajar mengharuskan perusahaan mengklasifikasi
sekuritas ekuitas pada saat pemerolehan sebagai Sekuritas Tanpa Perdagangan ( non trading securities )
ataupun Sekuritas Perdagangan (Trading securities).
Untuk sekuritas perdagangan aturan akuntansi dan pelaporan menurut IFRS adalah :
1) Investasi dinilai sebesar nilai wajar
2) Mencatat laba rugi yang belum direalisasi dalam lama bersih.
Sedangkan untuk sekuritas tanpa perdagangan ( non trading securities ) aturan akuntansi dan pelaporan
menurut IFRS adalah :
1) Investasi harus dinilai sebesar nilai wajar
2) Mencatat laba dan rugi yang belum direalisasi dalam other comperhensive income (laporan laba
rugi komperhensif ).
Pada tanggal 1 Desember 2014, PT. Angkasa menerima Dividen dari PT. Combro sebesar Rp 400.000
Karena kepemilikan <20%, maka PT. Angkasa hanya mencatat pendapatan bila perusahaan pemilik
saham (investee) mengumumkan dividen.
Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai carrying value dan vair value untuk portofolio investasi PT.
Angkasa adalah sebagai berikut:
Penyesuaian yang dilakukan PT. Angkasa untuk menyesuaikan biaya ke nilai wajar pada 31 Desember
2014 adalah
Laba atau rugi yang belum direalisasi atas sekuritas ekuitas (Unrealized holding gain or loss-equity)
disajikan sebagai pengurang penghasilan (laba) komprehensif pada kelompok ekuitas pemegang saham
(Stockholder’s equity)di neraca. Sedangkan akun penyesuaian atas nilai wajar sekuritas (securities fair
value adjustment) diperlakukan sebagai pengurang investasi di neraca (akun kontra/contra account)
Pada tanggal 27 Februari 2015, PT. Angkasa menjual seluruh sahamnya di PT. Gehu senilai Rp
5.000.000. Karena harga perolehannya Rp 4.750.000, maka PT. Angkasa mendapatkan untung dari
penjualan investasinya sebesar Rp 250.000
PT. Angkasa mencatat penjualan, 27 Februari 2015, sebagai berikut:
Pada tanggal 6 Juni 2015, PT. Angkasa membeli lagi saham PT. Cilok senilai Rp 7.450.000.
Tabel nilai carrying value, fair value dan unrealized gair or loss pada tanggal 31 Desember 2015
2) Contoh Kasus Kepemilikan <20% - Non Trading
Pada tanggal 23 Januari 2014, PT. Jawara membeli saham PT. Pendekar yang merupakan distributor
produk-produk PT. Jawara dengan kepemilikan <20% non trading senilai Rp 8.755.000
Pada akhir periode nilai wajar saham PT. Pendekar adalah sebesar Rp 8.760.000
Pada tanggal 18 April 2015, PT. Jawara menjual saham PT. Pendekar senilai Rp 8.775.000.
PT. Jawara menjual saham PT. pendekar pada tanggal 18 April 2015 berarti PT. Jawara sudah tidak
memiliki equity investment. Jurnalnya:
2. KEPEMILIKAN SAHAM ANTARA 20% DAN 50%
Kepemilikan saham antara 20% dan 50% saham entitas lainnya, suatu entitas dapat dianggap
memiliki pengaruh yang signifikan. Pengaruh yang signifikan merupakan kemampuan untuk melakukan
pengaruh pada suatu entitas terkait dengan:
1) Menetapkan wakil pada dewan direktur
2) Partisipasi dalam pembuatan keputusan
3) Transaksi antar perusahaan
4) Perubahan-perubahan atas personil-personil manajerial
5) ketergantungan teknologi
Pemegang saham yang kepemilikannya sebesar 20% sampai dengan 50% dari seluruh jumlah saham
beredar akan mencatat akan mencatat investasinya dengan metode ekuitas (equity method). PSAK no.15
menyatakan bahwa metode ekuitas adalah metode akuntansi yang mencatat investasi saham sebesar harga
perolehannya dan selanjutnya menyesuaikan dengan perubahan dalam bagian kepemilikan investor atas
aktiva bersih perusahaan yang terjadi setelah perolehan.setiap periode akuntansi harga pokok surat
berharga harus disesuaikan dengan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan investee sebanding dengan
persentase pemilikannya.dividen yang diterima dicatat mengurangi saldo rekening investasi saham. Pada
akhir periode tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian bila harga perolehan berbeda dengan nilai wajarnya.
Perolehan saham
Seperti kepemilikan saham kurang dari 20%, saham dapat diperoleh melalui berbagai cara seperti
dibeli tunai, melalui tukar menukar, atau dibeli secara lumpsum.
Penerimaan Dividen
Investor memiliki saham 20% sampai dengan 50% akan mencatat dividen yang diterimanya sebagai
pengurang rekening investasi saham.
Penyesuain Akhir Tahun
Apabila pada akhir tahun terdapat perbedaan antara nilai wajar dengan harga perolehannya, dalam
metode ekuitas tidak diperlukan jurnal penyesuaian.
Jurnal Untuk Metode Ekuitas
a) Pada saat pembelian saham
Investasi Saham “sebesar harga perolehan saham”
Kas “sebesar kas yang dikeluarkan”
b) Pada saat pengumuman pembagian dividen
Investasi saham “sebesar dividen yang diumumkan akan dibagi”
Pendapatan dari investasi “sebesar dividen yang diumumkan akan dibagi”
c) Pada saat penerimaan dividen
Kas “sebesar dividen yang diterima”
Investasi saham “sebesar dividen yang diterima”
d) Pada saat saham dijual
Kas “sebesar kas yang diterima”
Investasi saham “sebesar biaya saham”
Laba/rugi penjualan saham “selisih antara kas dengan investasi saham”
e) Pada saat penilaian berdasarkan fair value
Tidak ada jurnal
Perbandingan metode nilai wajar dengan metode ekuitas
Perbedaan yang paling menonjol adalah pada equity method , investasi dicatat pada harga perolehannya
sama dengan fair value method tapi pada equity method, nilai investasinya akan berubah-ubah dengan
perubahan net assetnya pemilik saham.
Contoh
PT. Gede sebagai investor membeli saham PT. Alit dengan kepemilikan 20%.