Anda di halaman 1dari 157

BAB 5

INSTRUMEN KEUANGAN, KAS,


DAN PIUTANG
AGENDA

1. Instrumen Keuangan  Penghentian  Pengakuan


 Pengertian Pengakuan  Penilaian
 Bentuk Instrumen 3. Kas  Penurunan Nilai
Keuangan  Definisi  Penghentian
 Konsep  Pengendalian Pengakuan
Pengakuan dan  Penyajian  Penyajian
Pengukuran  Pengungkapan  Pengungkapan
 Penyajian dan 4. Piutang  Analisis
Pengungkapan
 Definisi dan Jenis
2. Aset Keuangan
 Wesel Tagih
 Bentuk
 Reklasifikasi
 Penurunan Nilai

1
INSTRUMEN KEUANGAN
PENGERTIAN DAN STANDAR AKUNTANSI TERKINI

suatu kontrak yang menambah nilai aset


Pengertian
Pengertian atau kewajiban keuangan

 PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian


(IAS 32 Financial Instrument: Presentation)
 PSAK 55 Intrumen Keuangan: Pengkuan dan
Standar
Standar Penilaian (IAS 39 Financial Instrument:
Akuntansi
Akuntansi Recognition and Valuation)
 PSAK 60 Instrumen Keuangan:
Pengungkapan (IFRS 7 Financial Instrument:
Discosure

3
Pencabutan Standar Akuntansi

Konvergensi PSAK dengan IFRS

PSAK 41 Akuntansi Waran;


PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang;
PSAK 54 Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah;
PSAK 30 Akuntansi Perbankan;
PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek; dan
PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana

Standar akuntansi berdasarkan IFRS menggunakan


dasar penilaian dengan menggunakan nilai wajar 
membawa dampak perubahan besar dalam penerapan
standar akuntansi dalam praktik
5
Pencabutan Standar Akuntansi

Sebelum konvergensi boleh menggunakan metode garis


lurus
Konvergensi dengan IFRS  harus menggunakan metode
bunga. Perhitungan bunga harus didasarkan pada tingkat
bunga efektif bukan tingkat bunga nominal.

Bunga efektif  bunga yang menyamakan antara nilai


wajar aset keuangan dengan nilai kini dari
pembayaran/penerimaan aset keuangan di masa depan.

6
Bentuk dan Jenis

Instrumen Keuangan

Aset Liabilitas Instrumen Instrumen Instrumen


Keuangan Keuangan Ekuitas Derivatif Lindung Nilai

Aset Keuangan Liabilitas Atas Nilai


Instrumen Derivatif
yang diukur Keuangan Wajar
Ekuitas Biasa Biasa
pada nilai wajar yang diukur
melalui laporan pada nilai wajar
laba rugi melalui laporan
Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
laba rugi
Investas Ekuitas Melekat
dimiliki hingga Majemuk
jatuh tempo Kewajiban Atas Investasi
Lainnya Neto pada
Pinjaman Instrumen Operasi Luar
diberikan dan Ekuitas Negeri
Piutang Sinstesis
Aset keuangan
tersedia untuk
Instrumen Keuangan Berdasarkan Jenis
dijual 7
Instrumen Keuangan

Kas  kas di dalam perusahaan  uang tunai


maupun kas yang disimpan di dalam bank
Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain
Hak kontraktual:
untuk menerima kas atau aset keuangan
Aset lainnya dari entitas lain  piutang, investasi
Aset
Keuangan dalam obligasi, perjanjian pemberian pinjaman
Keuangan
untuk mempertukarkan aset keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi
berpotensi untung
 Kontrak yang akan diselesaikan dengan
penerbitan instrumen ekuitas entitas baik
yang berbentuk derivatif maupun non derivatif

8
Instrumen Keuangan

Liabilitas kontraktual:
untuk menyerahkan kas atau aset
keuangan lain kepada entitas lain
untuk mempertukarkan aset
Liabilitas keuangan atau kewajiban keuangan
Liabilitas dengan entitas lain dengan kondisi yang
Keuangan
Keuangan berpotensi tidak menguntungkan
entitas
 kontrak yang akan atau mungkin
diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
baik dalam bentuk derivatif atau non
derivatif
9
Konsep Pengakuan

Entitas mengakui aset atau liabilitas keuangan pada


laporan posisi keuangan  jika dan hanya jika entitas
tsb menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada
kontrak instrumen tersebut

 kontrak mengindikasikan adanya suatu aliran


manfaat ekonomi diterima atau diserahkan di masa
mendatang
 dapat diukur dengan andal

10
Pengukuran Awal
Aset dan Kewajiban Keuangan

Diukur pada nilai wajar melalui Tidak diukur pada nilai wajar
laba rugi melalui laba rugi

Nilai wajar Nilai wajar ditambah Biaya Transaksi

(biaya transaksi : dibebankan / expense) (biaya transaksi dikapitalisasi)

11
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

definisi dan klasifikasi masing-masing instrumen keuangan


sangat penting untuk diperhatikan

klasifikasi yang berbeda memiliki perlakuan akuntansi


yang berbeda

direvieu pada setiap pelaporan untuk melihat ada


tidaknya indikasi penurunan nilai (impairment)  PSAK
55

12
Pengukuran Instrumen Keuangan setelah
Pengakuan Awal
 Klasifikasi Penilaian Biaya Perubahan Bunga Penurunan Pembalikan
Transaksi Nilai wajar dan Nilai Penurunan
Dividen Nilai
Nilai wajar Dibebankan Laba atau Laba atau By default By default
FVTPL rugi rugi
HTM  Biaya  Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Diamortisasi
Pinjaman Biaya Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi  Laba rugi
Diberikan dan diamortisasi
Piutang
AFS: Utang Nilai wajar Dikapitalisasi Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi
komprehen
sif lain*
AFS: Ekuitas Nilai wajar Dikapitalisasi Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan
komprehen komprehen
sif lain* sif lain
AFS: Ekuitas Harga Dikapitalisasi - Laba Rugi Laba Rugi -
(tidak dapat perolehan
diukur dg
andal)

13
Penyajan dan Pengungkapan

 PSAK 50 (R 2010) Instrumen Keuangan:


Penyajian
Penyajian Penyajian
 Menjelaskan secara umum prinsip
penyajian instrumen keuangan sebagai
liablitas atau ekuitas dan saling hapus aset
keuangan dan liabilitas keuangan.

 PSAK 60 Instrumen Keuangan:


Pengungkapan
 Mengatur pengungkapan dalam laporan
keuangan yang memungkinkan
Pengungkapan pengguna mengevaluasi signifikansi
Pengungkapan
instrumen keuangan atas posisi dan
kinerja keuangan entitas serta jenis dan
besarnya risiko yang timbul dan 14

bagaimana entitas mengelola risiko tsb


Aset Keuangan

• Diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi (fair


value to profit and loss / FVPL)
• Dipegang hingga jatuh tempo (held to
maturities / HTM)
• Pinjaman diberikan atau Piutang (Loans or
Receivable)

• Tersedia untuk dijual (Available for sale / AFS)

15
FVPL
Tujuan kepemilikan  dijual / dibeli kembali
dalam waktu dekat
• Mendapatkan short-term profit margin
• Memanfaatkan kelebihan likuiditas perusahaan 
memperoleh dividen, bunga, atau capital gain

Bentuk:
• investasi dalam surat berharga baik saham, obligasi maupun
instrumen keuangan jangka pendek lainnya
• termasuk bentuk derivatif seperti opsi saham dan opsi
lainnya kecuali derivatif yang ditetapkan untuk lindung nilai
dan efektif

Kriteria klasifikasi (jika memenuhi salah satu di


antara berikut):
Diklasikasikan dalam kelompok diperdagangkan
Pada saat awal telah diukur pada nilai wajar melalui lab rugi
16
FVPL

Pengukuran
• Pengakuan awal: nilai wajar dan biaya transaksi yang
dikeluarkan untuk memperoleh investasi ini dibebankan
sebagai beban periode tersebut
• Setelah pengakuan awal: nilai wajar pada tanggal
pelaporan (tanpa harus dikurangi dengan biaya transaksi)

17
FVPL

Selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajar pada tanggal


pelaporan

dilaporkan sebagai keuntungan atau kerugian yang belum


terealisasi  Laporan Laba Rugi

Untung/rugi belum terealisasi  bukan objek pajak


Dikategorikan sebagai perbedaan permanen sehingga
tidak perlu diakui konsekuensi pajak tangguhannya
18
Investasi Dipegang Hingga Jatuh Tempo
(held to maturities / HTM)

aset non keuangan non derivatif dengan pembayaran


tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditentukan serta entitas mempunyai intensi dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo

Pengecualian menurut PSAK 55  tidak dapat dikategorikan


sebagai tiga bentuk aset keuangan yang lain, yaitu:
FVPL
pinjaman dan piutang
tersedia untuk dijual

19
Investasi Dipegang Hingga Jatuh Tempo
(held to maturities / HTM)

Saat pengakuan awal  dinilai sebesar harga


perolehan dan biaya yang muncul dari investasi ini
dikapitalisasi dalam nilai investasi.
Nilai investasi awal pengakuan = harga perolehan +
biaya transaksi

Entitas menghitung tingkat suku bunga efektif untuk


investasi ini.

20
HTM – Suku Bunga Efektif

suku bunga yang secara tetap mendiskontokan pendapatan


bunga atau beban bunga selama estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa selama umur dari instrumen keuangan
untuk memperoleh nilai tercatat bersih aset atau kewajiban
keuangan

Bunga yang
Bunga efektif > dibayarkan
Diskon

Bunga yang
Bunga efektif
< dibayarkan
Premiun

21
Investasi Dipegang Hingga Jatuh Tempo
(held to maturities / HTM)

Setelah pengakuan awal  aset akan diukur sebesar nilai


amortisasi yaitu nilai awal aset ditambah dengan amortisasi diskon
atau premium jika ada

Total bunga yang diakui = bunga yang diterima + amortisasi


diskon
Atau
Total bunga yang diakui = bunga yang diterima + amortisasi
premium

Bunga yang diakui sebagai beban  tingkat suku bunga efektif

22
Pinjaman Diberikan atau Piutang (Loans
or Receivable / LR)
Pengertian

keuangan non derivatif dengan pembayaran yang telah


ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi pasar aktif, kecuali
yang termasuk dalam tiga kategori aset keuangan yang lain

Pengukuran

Pengakuan awal  diakui sebesar harga perolehan ditambah


dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung
dengan perolehan piutang dan pinjaman

Setelah pengakuan awal  diukur pada biaya perolehan


setelah diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
23
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
(Available for Sale / AFS)
Pengertian

aset keuangan non derivatif yang ditetapkan tersedia untuk dijual


atau tidak diklasifikasikan sebagai sebagai FVPL, HTM dan LR

Pengukuran

Saat pengakuan awal  AFS diakui sebesar nilai wajar. Biaya


transaksi yang dapat diatribusukan secara langsung untuk
perolehan investasi AFS dikapitalisasi menambah nilai aset
keuangan tersedia untuk dijual.

24
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
(Available for Sale / AFS)

Setelah pengakuan awal  diukur pada biaya perolehan


setelah diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif

Selisih nilai wajar dengan nilai tercatat akan diakui sebagai


keuntungan dan kerugian diakui secara langsung dalam
ekuitas  dilaporkan sebagai pendapatan komprehensif

AFS instrumen ekuitas jika tidak memiliki kuotasi harga pasar


aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur dengan andal 
diukur pada biaya perolehan

25
Reklasifikasi

Transfer / Reklasifikasi

Loans &
Receivable HTM
Diijinkan jika ada
perubahan intensi.

Situasi
yang langka
Diijinkan namun
harus memenuhi
TAINTING RULE

FVTPL AFS

26
Reklasifikasi

Jika terjadi perubahan intensi manajemen atau kemampuan


entitas sehingga manajemen mereklasfikasi atau menjual
investasi HTM  AFS

Jika terjadi reklasifikasi atau penjualan HTM sebelum jatuh


tempo dalam jumlah yang lebih dari signifikan maka sisa
investasi HTM harus direklasifikasi menjadi AFS (tainting
rule)

entitas tidak boleh memiliki investasi HTM jika dalam tahun


berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya telah
menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh
tempo dalam jumlah yang lebih dari signifikan (tainting rule)
27
Reklasifikasi

Pengecualian tainting rule


• Mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali
(contohnya, kurang dari tiga bulan sebelum jatuh
tempo)
• Setelah entitas telah memperoleh secara substansial
seluruh jumlah pokok aset keuangan sesuai jadwal
pembayaran atau entitas telah memperoleh pelunasan
dipercepat;
• Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar
kendali entitas, tidak berulang, dan tidak dapat
diantisipasi secara wajar oleh entitas.

28
Reklasifikasi

Jika ukuran yang andal tersedia, padahal investasi


tersebut sebelumnya tidak diukur dengan nilai wajar,
 diukur dengan menggunakan nilai wajar

Selisih perubahan nilai wajar diakui sesuai dengan


klasifikasi aset keuangan

29
Reklasifikasi

Jika nilai wajar tidak tersedia dengan andal


Atau
terjadi perubahan intens dan kemampuan entitas serta
periode tainting telah terlewati

lebih tepat untuk mengklasifikasikan aset keuangan pada


biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi
dibandingkan dengan menggunakan nilai wajar

30
Penurunan Nilai

Aset keuangan yang diukur


dengan nilai amortisasi serta dapat mengalami penurunan
aset keuangan tersedia untuk nilai
dijual

asset keuangan otomatis akan


yang dinilai menurun tidak perlu ada
dengan nilai nilainya evaluasi
wajar melalui mengikuti harga penurunan nilai.
laba rugi pasarnya

31
Penurunan Nilai

Mengalam • nilai tercatat/biaya perolehan


i diamortisasi > nilai yang dapat
penuruna diperoleh kembali
n nilai
apabila

Evaluasi • Bila terdapat bukti objektif  estimasi


dilakukan nilai yang dapat diperoleh kembali
pada dan mengakui kerugian penurunan
setiap nilai, sebesar nilai tercatat dan nilai
tanggal yang dapat diperoleh kembali
neraca
32
Penurunan Nilai

Bukti Objektif
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit
atau peminjam

Pelanggaran kontrak

Restrukturisasi atau keringanan (konsesi)

Peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan


reorganisasi keuangan lainnya

Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan

Kemungkinan besar bangkrut


33
Penurunan Nilai

Kerugian yang diperkirakan timbul akibat


peristiwa masa depan tidak diakui

Pegaruh penuruan nilai individu maupun


kelompok aset

Jumlah kerugian penurunan diakui  selisih


nilai tercatat dengan nilai diperoleh kembali

Nilai diperoleh kembali  nilai kini estimasi arus


kas masa depan yang didiskonto dengan suku
bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut
34
Penurunan Nilai

• Nilai tercatat aset keuangan


dikurangi

• secara langsung (direct write off)


atau menggunakan pos
cadangan (allowance method)

• kerugian penurunan nilai diakui


pada laporan laba rugi

35
Penurunan Nilai

• Aset keuangan yang secara individu


signifikan dilakukan pengujian penurunan nilai
secara individu

• aset keuangan yang signifikan ini secara individu


signifikan  pengujian individual tidak mengalami
penurunan nilai  dinilai dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki kelompok yang sama
karakteristik risiko kreditnya.

• Penilaian kelompok  aset yang secara


individu tidak signifikan dan aset keuangan
yang secara individu signifikan tetapi tidak
mengalami penurunan nilai
36
Penurunan Nilai

aset keuangan yang dinilai berdasarkan nilai amortisasi


 pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan
nilai berkurang

kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus


dipulihkan

nilai tercatat tidak boleh > biaya perolehan


diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai

Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada Laporan


Laba Rugi
37
Penurunan Nilai

• aset keuangan yang dinilai dengan harga


perolehan

• kerugian penurunan nilai  selisih antara


nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini
dari estimasi arus kas masa depan yang
didiskontokan pada tingkat pengembalian yang
berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

• Kerugian penurunan nilai tidak dapat dipulihkan

38
Penurunan Nilai

aset keuangan
penurunan nilai  diakui
tersedia untuk
langsung dalam ekuitas
dijual

kerugian kumulatif yang


sebelumnya diakui secara
bukti objektif
langsung dalam ekuitas
penurunan nilai
harus dikeluarkan dari
ekuitas

investasi instrumen ekuitas tidak


diakui pada boleh dipulihkan melalui Laporan
Laporan Laba L/R
Rugi Investasi instrumen utang  harus
dipulihkan Laporan L/R 39
Penghentian Pengakuan

saat kontrak berakhir  aset keuangan tidak lagi diakui


dalam laporan posisi keuangan

Namun…

dapat mentransfer aset keuangan pada pihak lain


sebelum kontrak berakhir, jika dan hanya jika:

• hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset


keuangan tersebut berakhir; atau
• entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi
kriteria penghentian pengakuan
40
Penghentian Pengakuan

Saat terjadi transfer aset keuangan penghentian pengakuan


terjadi jika:

• entitas telah mentransfer hak untuk menerima arus kas


serta secara substansi telah memindahkan semua
risiko dan reward kepada pihak lain
• tidak memiliki pengendalian terhadap aset keuangan
tersebut

41
KAS
Definisi

aset keuangan untuk kegiatan operasional


perusahaan dan bersifat paling likuid

 uang kartal
 uang tersimpan dalam rekening
bank
 bentuk instrumen keuangan
seperti check dan giro

43
Definisi

kas untuk tujuan tertentu  tidak bebas digunakan


untuk kegiatan operasional perusahaan  dana
cadangan, bukan kas

untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo < 1


tahun dana cadangan  aset lancar

dicadangkan untuk kegiatan khusus yang akan digunakan


> 1 tahun  dana cadangan  aset tidak lancar

44
Kas dalam Mata Uang Asing

Kas dalam mata uang asing tetap merupakan kas

Saat dilaporkan, kas dalam mata uang asing akan


dinyatakan dalam mata uang pelaporan dengan
menggunakan kurs spot yang berlaku pada tanggal
neraca

Kurs tengah  penggunaan kas untuk pembayaran


dalam mata uang asing.
Kurs beli  tujuan dikonversi menjadi kas dalam
mata uang pelaporan

45
Kas Ekuivalen atau Setara Kas

• termasuk kategori instrumen keuangan

• investasi jangka pendek yang sangat likuid

• karakteristik : dapat dikonversi menjadi kas pada


jumlah tertentu tanpa risiko perubahan nilai dan jatuh
temponya sangat dekat (3 bulan)

46
Compensating Balance

Entitas melakukan perjanjian dengan bank terkait


dengan kredit atau pinjaman

pinjaman yang diberikan tidak semuanya dapat


diambil, namun harus ada menyisakan saldo
minimum dalam rekening bank tersebut 
compensating balance

disajikan secara terpisah dapat sebagai aset


lancar atau aset tidak lancar tergantung jangka
waktu perjanjian pinjaman

47
Bank Overdraft

jumlah cek yang ditarik dalam


rekening melebihi saldo kas

Klasifikasi: hutang dagang

dapat di diakumulasikan (dinet-kan)


jika berasal dari bank yang sama
dan diperbolehkan untuk transfer

48
Pengendalian Kas
Pemisahan tugas antara pihak yang melakukan otorisasi dengan
pembayaran, pihak yang melakukan pengelolaan kas dan pencatatan,
pihak pengguna dan pihak pembayar

Penggunaan lemari besi untuk menyimpan kas atau diruang tertutup


dengan akses terbatas

Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang


berbeda

Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan menggunakan cek

Penerimaan kas dilakukan melalui bank

Penggunaan sistem imprest kas kecil dan rekonsiliasi


49
Kas Kecil

keperluaan pengeluaran dalam jumlah


Penggunaan kecil
Penggunaan

Imprest kas kecil


• Kas kecil dimana dana dipertahankan tetap
• Pengeluaran tidak dijurnal
• Penggantian dibuat jurnal
• Lebih baik dari sisi pengendalian
Sistem
Sistem
Fluctuating
• Dana kas kecil tidak ditetapkan sejumlah
tertentu
• Penggantian tidak didasarkan jumlah terpakai
tetapi seringkali ditetapkan sejumlah tertentu
• Saldo kas kecil berubah-rubah
50
Ilustrasi Kas Kecil

Entitas
Entitas ABC
ABC menentukan
menentukan jumlah
jumlah kas
kas kecil
kecil sebesar
sebesar Rp
Rp
10.000.000.
10.000.000.
Kas
Kas kecil
kecil minimal
minimaldalam
dalamentitas
entitas Rp
Rp 1.000.000.
1.000.000.
Pada
Pada 11 Desember
Desember 20X1
20X1 membentuk
membentuk kas kas kecil
kecil sebesar
sebesar Rp
Rp
10.000.000.
10.000.000.
  
Jurnal:
Jurnal:
Kas
Kas kecil
kecil 10.000.0000
10.000.0000
Kas
Kas di
diBank
Bank 10.000.0000
10.000.0000
  

51
Ilustrasi Kas Kecil… Lanjutan

Pengeluaran
PengeluaranKas
KasKecil:
Kecil:
a.
a. Membayar
Membayarkonsumsi
konsumsirapat
rapatpada
pada11Desember
Desember20X120X1sebesar
sebesar
Rp500.000
Rp500.000
b.
b. Membayar
Membayar biaya
biaya honor
honor tenaga
tenaga tidak
tidak tetap
tetap 10
10 Desember
Desember
20x1
20x1sebesar
sebesarRp2.500.000
Rp2.500.000
c.
c. Membayar
Membayar biaya
biaya transportasi
transportasi untuk
untuk pengiriman
pengiriman pada
pada 12
12
Desember
Desember20x1
20x1sebesar
sebesarRp3.000.000.
Rp3.000.000.
d.
d. Membayar
Membayar biaya
biaya pemeliharaan
pemeliharaan 1515 Desember
Desember 20x1sebesar
20x1sebesar
Rp2.000.000.
Rp2.000.000.

52
Ilustrasi Kas Kecil… Lanjutan

Pada
Pada 20
20 Desember
Desember dilakukan
dilakukan penggantian
penggantian uang
uang kas
kas kecil.
kecil.
Dana
Dana yang
yang tersisa
tersisa di
di entitas
entitas Rp
Rp 8.000.000,
8.000.000, dana
dana yang
yang tersisa
tersisa
sebesar
sebesar Rp
Rp2.000.000.
2.000.000.

Jurnal
Jurnalpenggantian
penggantian kas
kas kecil:
kecil:

Beban
Bebankonsumsi
konsumsi 500.000
500.000
Beban
Bebangaji
gaji 2.500.000
2.500.000
Beban
Bebantransportasi
transportasi 3.000.000
3.000.000
Beban
Bebanpemeliharaan
pemeliharaan 2.000.000
2.000.000
Kas
Kas didiBank
Bank 8.000.000
8.000.000

53
Kas Kecil

Jika pada tanggal pelaporan, saldo kas kecil perusahaan


telah berkurang dan belum dilakukan penggantian

pada tanggal pelaporan dibuat jurnal untuk menyesuaikan


saldo kas kecil sehingga menunjukkan saldo yang
sebenarnya

awal periode perlu dibuat jurnal balik sehingga


memudahkan pencatatan periode berikutnya  menjaga
konsitensi

54
Kas Kecil dalam Mata Uang Asing

Akhir periode
Pencatatan 
masih ada kas
MU Fungsional
kecil

Dinyatakan
Kurs spot dg MU
Fungsional

Kurs spot
tanggal
pelaporan

55
Rekonsilisasi Bank

• Dilakukan pada akhir periode


• Tujuan: mencocokkan antara pencatatan di
perusahaan dan pencatatan kas yang dilakukan
oleh bank

• Manfaat:
• mengurangi potensi timbulnya kesalahan
pencatatan dan potensi hilangnya uang
perusahaan

56
Rekonsiliasi Bank

Terlambat
mencatat Belum
mengambil
/menarik cek

pencatatan kas tidak mencerminkan saldo


yang sebenarnya

57
Rekonsiliasi Bank

Internet banking  ini pengendalian lebih mudah dilakukan


dan proses rekonsiliasi kas dapat dilakukan setiap hari

Waktu Rekonsiliasi

tujuan pelaporan pada setiap akhir


keuangan periode pelaporan

tujuan
Bulanan, mingguan,
pengendalian
harian
saldo kas
58
Rekonsiliasi Bank

mutasi kas dalam catatan mutasi kas dalam catatan


entitas rekening bank

Bandingkan

Berbeda?

Teliti item lebih lanjut


59
Penyebab Perbedaan Saldo

Penerimaan yang dilakukan oleh bank namun belum


diketahui oleh entitas

Penerimaan yang dilakukan oleh entitas namun belum


disetorkan oleh entitas atau sudah disetorkan namun
belum terlihat dalam rekening Koran di bank

Pengeluaran yang dilakukan oleh bank namun belum


diketahui oleh entitas

Pengeluaran yang dilakukan oleh entitas namun belum


diambil oleh pemegang cek

Kesalahan mencatat dapat terjadi baik oleh bank


maupun entitas.

60
Ilustrasi Rekonsiliasi Bank

Entitas A, dalam catatan atas kasnya menunjukkan saldo


20.502.000 pada 31 Januari 20X1, sedangkan menurut rekening
Koran bank menunjukkan saldo akhir sebesar 22.190.000 Berikut
item-item yang berbeda antara mutasi pencatatan di entitas dan
rekening Koran yang perlu mendapat perhatian:

1.Setoran sebesar 3.680.000 dilakukan pada 31 Januari, namun


belum muncul pada laporan bank
2.Cek yang ditulis pada bulan Januari, namun belum dicairkan
berjumlah 5.001.000
3.Bunga pinjaman sebesar 600.000 langsung didebit dari rekening
bank belum diketahui entitas.
4.Bank mengenakan beban administrasi sebesar 18.000 dan
belum dicatat oleh entitas
61
Ilustrasi Rekonsiliasi Bank… Lanjutan

5. Cek dari pelanggan sebesar 220.000, tidak dapat diuangkan


karena dananya tidak cukup
6. Perusahaan melakukan kesalahan pencatatan, cek untuk
pembayaran hutang sebesar 131.000, namun dicatat sebesar
311.000
7. Bank salah mencairkan cek sebesar 175.000, dimana
seharusnya merupakan cek dari rekening Enitas lain bukan
Entitas A

62
Ilustrasi Rekonsiliasi Bank… Lanjutan

Entitas A
Rekonsiliasi Bank ABC
tertanggal 31 Desember 20X1
Saldo per laporan bank 22.190.000
+/+ Deposit dalam transit 3.680.000
Kesalahan bank 175.000
3.855.000
-/- Cek masih beredar (5.001.000)
21.044.000

Saldo per laporan entitas 20.502.000


+/+ bunga 600.000
kesalahan pencatatan cek 180.000
780.000
-/- biaya jasa bank (18.000)
NSF cek (220.000)
(238.000)
21.044.000
63
Ilustrasi Rekonsiliasi Bank… Lanjutan

Jurnal penyesuaian yang diperlukan dari rekonsiliasi :


 
Kas Rp600.000
Pendapatan bunga Rp600.000
(mencatat bunga yang diterima dari bank)

Kas Rp180.000
Hutang usaha Rp180.000
(kesalahan pencatatan angka cek oleh perusahaan)

Beban administrasi bank Rp18.000


Kas Rp18.000
(pencatatan beban administrasi dari bank)

Piutang usaha Rp220.000


Kas Rp220.000
(Cek dari konsumen yang tidak dapat diuangkan) 64
Penyajian
Laporan Posisi Keuangan disajikan dalam kelompok aset
lancar di urutan paling atas

(1) Kas dan setara kas


 contoh penyajian di perusahaan
(Cash and cash equivalent)
terdaftar BEI
(2) Kas
Giro pada Bank Indonesia
 contoh penyajian di perusahaan
Giro pada Bank lain
bank di Indonesia
(3) Kas
Setara kas
(4) Kas
Kas di bank
Setara kas
65
Contoh Penyajian Kas dalam Laporan
Keuangan

ASET Catatan 30 September 31 Desember


ASET LANCAR 2011 2010
Kas dan setara kas 2.d, 3 369,625,131,834 242,117,620,949

(LK Interim PT. Adhi Karya 30 September 2011)

66
Pengungkapan

Meliputi pengungkapan:
informasi rincian kas
kebijakan akuntansi
& yang dimiliki
perusahaan

• menjelaskan secara Setara Kas


Setara kas meliputi deposito jangka pendek
umum komponen kas
yang jangka waktunya sama dengan atau
• bagaimana
kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal
mengklasifikasikan kas penempatannya dan tidak dijaminkan.
(LK Interim PT. Adhi Karya (Tbk) 30
September 2011)

67
Pengungkapan

informasi rincian kas yang dimiliki perusahaan

Kas  saldo kas dalam bentuk uang tunai di perusahaan

Bank  saldo kas di rekening bank


• Diklasifikasikan sesuai dengan mata uang dari rekening
bank
• Bank dikelompokkan berdasarkan Bank yang memiliki
relasi dan tidak memiliki relasi. Definisi Pihak berelasi
mengikuti ketentuan dalam PSAK 7 : Pengungkapan
Pihak Berelasi
• Rincian jumlah kas di masing-masing rekening bank
dengan jumlah material.
68
Pengungkapan

Penjelasan lain Penjelasan pihak berelasi

Deposito – deposito  saldo deposito yang memenuhi


kriteria sebagai kas atau setara kas dan tidak ada tujuan
penggunaan khusus.
• Diklasifikasikan sesuai dengan mata uang rupiah dan
mata uang asing.
• Bank dikelompokkan berdasarkan Bank yang memiliki
relasi dan tidak memiliki relasi
• Rincian jumlah deposito di masing-masing bank
dengan jumlah material
• Tingkat suku bunga rata-rata deposito dalam mata
uang rupiah dan mata uang asing.
69
PIUTANG DAN PINJAMAN
YANG DIBERIKAN
Definisi dan Jenis

Definisi: klaim suatu perusahaan pada pihak lain

didasarkan pada wesel tagih (promissory notes)


perjanjian tertulis atau notes receivable

faktur (invoice)
Piutang Dagang atau Account
dari transaksi
receivable atau trade receivable
penjualan

piutang dari pihak piutang dari


berelasi  PSAK 7 pihak ketiga
71
Piutang

Jatuh Tempo

> 1 tahun atau aset lancar


siklus operasi
< 1 tahun atau aset tidak
siklus operasi lancar

Klasifikasi menurut PSAK 55


pinjaman yang diberikan dan piutang (loans and receivable)
aset keuangan non tidak memiliki kuotasi
derivatif yang di pasar aktif
pembayarannya telah
ditentukan 72
Wesel Tagih

klaim perusahaan kepada pihak ketiga yang


didukung janji tertulis untuk membayar dalam
jangka waktu tertentu

bisanya memiliki bunga


• tidak berbunga biasanya dijual dengan discount
(lebih rendah dari nilai nominal) atau penerbit
menerima jumlah lebih rendah
Wesel tagih vs obligasi
• keberadaan pasar
• Jumlah penerbitan

73
Ilustrasi Wesel Tagih 1

PT. Sakura menerima wesel tagih dari PT. Lily untuk melunasi piutang
dagang yang telah jatuh tempo. Wesel tagih tersebut memiliki nilai
nominal Rp 30.000.000, bunga 12%, diterbitkan 1 Nov 2011 dengan
jangka waktu 120 hari. Bunga dan pokok akan dibayarkan pada saat jatuh
tempo.Wesel tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 29 Februari 2012.

Bulan Jumlah Hari Akumulasi Jangka Waktu

Nopember 30 – 1 29
Desember 31 60
Januari 31 91
Februari 29 120

74
Ilustrasi Wesel Tagih 1… Lanjutan

Jurnal yang dibuat PT. Sakura


Wesel tagih Rp30.000.000
Piutang dagang Rp30.000.000

Jurnal penyesuaian untuk pengakuan bunga berjalan dari 1 Nopember


sampai dengan 31 Desember.

Bunga dari 1 Nopember sampai dengan 31 Desember


Rp30.000.000 x 12% x 60/360 = Rp600.000
 
Piutang bunga Rp600.000
Pendapatan bunga Rp600.000
(jurnal penyesuaian ini dapat dibuat jurnal balik, namun dalam kasus ini
diasumsikan tidak dibuat jurnal balik)
75
Ilustrasi Wesel Tagih 1… Lanjutan

Jurnal pada saat pelunasan wesel tagih


Bunga dari 1 Januari sampai dengan 29 Februari 2012
30.000.000 x 12% x 60/360 = 600.000
Kas yang diterima adalah jumlah pokok wesel sebesar 30 juta
ditambah bunga selama
120 hari jadi = 30.000.000 + 1.200.000 = 3.120.000
 Kas Rp31.200.000
Pendapatan bunga Rp600.000
Piutang bunga Rp600.000
Wesel tagih Rp30.000.000
(asumsi tidak dibuat jurnal balik pada 1 Januari 2012 atas jurnal
penyesuaian)
76
Wesel Tagih Tanpa Bunga

Jika jangka panjang  penerbit akan mendapatkan jumlah dana


yang lebih kecil dari jumlah akan dibayarkan di masa depan

Jika untuk membayar penjualan  nilai penjualan tidak dicatat


sebesar nilai nominal wesel tersebut namun dicatat sebesar nilai
kini dari pembayaran kas di masa depan

Jika pelunasan atas pendapatan ditangguhkan  harus


dipisahkan komponen pendapatan dan bunga

77
Pembayaran Wesel Tagih

 Langsung dilunasi
 Angsuran: nilai pokok ditambah dengan bunga
 Contoh:
 Wesel tagih dengan nilai pokok Rp 300 juta bunga
10% dibayar 3 kali
 Pembayaran  pokok 100juta tiap tahun ditambah
dengan bunga yang dihitung dari jumlah saldo piutang
tersisa
 1: Rp 130 juta; 2: Rp 120 juta; 3: Rp 110 juta

78
Pembayaran Wesel Tagih

 Pembayaran dapat dilakukan dalam jumlah yang sama


 diperhitungkan terlebih dahulu pokok dan angsurannya
 Saat pembayaran: jumlah yang dibayarkan akan
dialokasikan antara pembayaran bunga dan pembayaran
pokok
 menghitung jumlah angsuranrumus nilai sekarang atas
pembayaran annuitas (present value annuitas)

79
Ilustrasi Wesel Tagih 2

PT. Matahari menerima wesel tagih dari PT. Edelwais untuk melunasi
penjualan mesin pabrik sebesar Rp 300 juta. Harga pokok mesin pabrik
tersebut mobil tersebut Rp250 juta. Wesel tagih tersebut berbunga 12%,
diterbitkan tanggal 31 Desember 2011 dengan jangka waktu 12 bulan.
Angsuransebanyak 3 kali di akhir tahun dengan jumlah angsuran yang
sama.

Jumlah angsuran:
Nilai pokok = nilai sekarang 300.000.000, PVA, n=3, i=12% adalah 2.40183
Nilai angsuran adalah 300.000.000 : 2.40183 (PVA,n=3,i=12%) =
124,904,690

80
Ilustrasi Wesel Tagih 2… Lanjutan

Jurnal yang dibuat PT. Mathari pada saat penerimaan wesel tagih dari PT.
Edelwais 31 Desember 2011
Wesel tagih Rp300.000.000
Penjualan Rp300.000.000

Mencatat harga pokok penjualan dan pengurangan nilai persediaan


Harga pokok penjualan Rp250.000.000
Persediaan Rp250.000.000

81
Ilustrasi Wesel Tagih 2… Lanjutan

Jurnal pada saat pembayaran angsuran pertama pada 31 Desember


2012
Bunga = 300.000.000 x 12% = 36.000.000
Jumlah angsuran atas pokok = jumlah angsuran dikurangi dengan
bunga: 124.904.690 – 36.000.000 = 88.904.690
(perhitungan bunga dan pengurangan pokok dapat dilihat pada
skedul)
 
Kas Rp124.904.690
Pendapatan bunga Rp36.000.000
Wesel tagih Rp88.904.690
82
Ilustrasi Wesel Tagih 2… Lanjutan

Skedul pembayaran wesel

Nilai awal Pokok Nilai akhir


Th wesel Angsuran Bunga pinjaman wesel
1 300.000.000 124.904.690 36.000.000 88.904.690 211.095.310

2 211.095.310 124.904.690 25.331.437 99.573.253 111.522.057

3 111.522.057 124.904.690 13.382.633 111.522.057 0


      pembulatan    

83
Pengakuan Awal

diakui pada laporan posisi keuangan jika entitas tersebut


menjadi bagian dalam kontrak piutang tersebut

diakui sebesar nilai wajar (PSAK 55)  nilai pertukaran


antara kedua belah pihak pada tanggal transaksi

saat perolehan  mengukur piutang sebesar nilai sekarang


dari kas yang akan diterima di masa depan (present
value /dicounted of future cash flow)

84
Pengakuan Awal

Piutang jangka pendek  jarang yang ada bunganya

Piutang jangka panjang  mencatat piutang sebesar nilai


sekarang dari kas di masa mendatang  suku bunga
pasar

Piutang tanpa bunga  dihitung dengan menggunakan


tingkat suku bunga pasar pada saat pendapatan tersebut
diterima  piutang yang dicatat memperhitungkan diskon
 diamortisasi

85
Suku Bunga

Referensi: suku bunga pasar adalah suku bunga yang


Referensi: suku bunga pasar adalah suku bunga yang
berlaku untuk piutang serupa di pasar
berlaku untuk piutang serupa di pasar

jika uang tersebut


jika uang tersebut
risk free ditambah risk diterima perusahaan
risk free ditambah risk diterima perusahaan
premium dapat memperoleh return
premium dapat memperoleh return
sebesar return yang
sebesar return yang
diharapkan
diharapkan
jika piutang tersebut
jika piutang tersebut
incremental borrowing dilunasi perusahaan tidak
incremental borrowing dilunasi perusahaan tidak
cost perlu menambah utang
cost perlu menambah utang
untuk modal kerja
untuk modal kerja
perusahaan
perusahaan 86
Penggunaan Nilai Wajar

menggunakan nilai wajar pada saat


piutang yang pengukuran awal dan melakukan
memiliki nilai wajar pengukuran secara konsisten
dengan menggunakan nilai wajar

• pengakuan selanjutnya tidak boleh


jika perusahaan memilih menggunakan nilai wajar
tidak memilih • Keuntungan dan kerugian yang
menggunakan nilai belum direalisasi akibat perubahan
wajar pada nilai wajar piutang disajikan dalam
pengakuan awal laporan laba rugi

87
Biaya Transaksi

Definisi: biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh


piutang.

menambah perolehan piutang dan mempengaruhi tingkat


suku bunga efektif yang akan dikenakan

88
Biaya Transaksi

 biaya administrasi merupakan biaya yang dikeluarkan


secara langsung oleh pemberi kredit
 pinjaman yang diberikan kepada peminjam sebesar nilai
nominal pinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi
pinjaman adalah pokok pinjaman ditambah biaya
yang secara langsung dikeluarkan

89
Ilustrasi Biaya Transaksi

Pinjaman
Pinjamanyang
yang diberikan:
diberikan: Rp400.000.000
Rp400.000.000
Tingkat
Tingkatbunga:
bunga: 10%
10%dibayarkan
dibayarkansetiap
setiap akhir
akhir tahun
tahun
Angsuran
Angsuran tahunan
tahunanpinjaman
pinjaman:: Rp100.000.000
Rp100.000.000
Biaya
Biaya langsung
langsung untuk
untuk memberikan
memberikan pinjaman:
pinjaman: Rp8.447.550
Rp8.447.550
dibayarkan
dibayarkansecara
secaratunai.
tunai.

Biaya
Biaya transaksi
transaksi akan
akan diperhitungkan
diperhitungkan dalam
dalam menambah
menambah nilai
nilai
perolehan
perolehan pinjaman
pinjaman   pemberi
pemberi pijaman
pijaman menghitung
menghitung kembali
kembali
suku
sukubunga
bungaefektif  9%
efektif  9%

90
Ilustrasi Biaya Transaksi… Lanjutan

Jurnal
Jurnalpada
padasaat
saatpemberian
pemberianpinjaman
pinjaman
Pinjaman
Pinjamanyang
yangberikan
berikan Rp400.000.000
Rp400.000.000
Kas
Kas Rp400.000.000
Rp400.000.000

Jurnal
Jurnal untuk
untuk mencatat
mencatat biaya
biaya yang
yang dikeluarkan
dikeluarkan untuk
untuk pemberian
pemberian
pinjaman
pinjamanini,
ini,asumsikan
asumsikanbiaya
biayaini
inidibayarkan
dibayarkansecara
secaratunai.
tunai.
Pinjaman
Pinjamanyang
yangdiberikan
diberikan Rp8.447.550
Rp8.447.550
Kas
Kas Rp8.447.550
Rp8.447.550

Kedua
Kedua jurnal
jurnal tersebut
tersebut akan
akan membuat
membuat pinjaman
pinjaman sebesar
sebesar
Rp408.447.550
Rp408.447.550
91
Ilustrasi Biaya Transaksi… Lanjutan

Jurnal
Jurnalpembayaran
pembayaranbunga
bungaakhir
akhirtahun
tahunpertama,
pertama,pembayaran
pembayaranbunga
bunga
dan
danangsuran
angsuranpertama
pertama
Kas
Kas Rp140.000.000
Rp140.000.000
Pinjaman
Pinjaman yang
yang diberikan
diberikan Rp103.239.721
Rp103.239.721
Pendapatan
Pendapatanbunga
bunga Rp36.760.280
Rp36.760.280

Rp36.760.280
Rp36.760.280 adalah
adalah pendapatan
pendapatan bunga
bunga yang
yang dihitung
dihitung dari
dari bunga
bunga
efektif
efektif 9%
9% dikalikan
dikalikan saldo
saldo pinjaman
pinjaman Rp408.447.550.
Rp408.447.550. KasKas sebesar
sebesar
angsuran
angsuran 100.000.000
100.000.000 ditambah
ditambah dengan
dengan bunga
bunga yang
yang dihitung
dihitung
berdasarkan
berdasarkan nominal
nominal utang
utang dandan tingkat
tingkat suku
suku bunga
bunga kontrak
kontrak
Rp400.000.000
Rp400.000.000 xx 10% 10% == Rp40.000.000.
Rp40.000.000. Pengurangan
Pengurangan pinjaman
pinjaman
merupakan
merupakan selisih
selisih antara
antara kas
kas yang
yang diterima
diterima dengan
dengan pendapatan
pendapatan
bunga
bungayang
yangdihitung
dihitung
92
Ilustrasi Biaya Transaksi… Lanjutan

Jurnal
Jurnal pembayaran
pembayaran bunga
bunga akhir
akhir tahun
tahun kedua,
kedua, pembayaran
pembayaran bunga
bunga
dan
danangsuran
angsurankedua
kedua
Kas
Kas Rp130.000.000
Rp130.000.000
Pinjaman
Pinjaman yang
yang diberikan
diberikan Rp102.239.295
Rp102.239.295
Pendapatan
Pendapatanbunga
bunga Rp27.468.705
Rp27.468.705

Jurnal
Jurnal pembayaran
pembayaran bunga
bunga akhir
akhir tahun
tahun ketiga,
ketiga, pembayaran
pembayaran bunga
bunga
dan
danpembayaran
pembayaranangsuran
angsuran
Kas
Kas Rp120.000.000
Rp120.000.000
Pinjaman
Pinjaman yang
yang diberikan
diberikan Rp101.759.112
Rp101.759.112
Pendapatan
Pendapatanbunga
bunga Rp18.240.888
Rp18.240.888
93
Ilustrasi Biaya Transaksi… Lanjutan

Jurnal
Jurnal pembayaran
pembayaran bunga
bunga akhir
akhir tahun
tahun keempat,
keempat, pembayaran
pembayaran
bunga
bungadan
danpelunasan
pelunasan
Kas
Kas Rp110.000.000
Rp110.000.000
Pinjaman
Pinjaman yang
yang diberikan
diberikan Rp100.917.422
Rp100.917.422
Pendapatan
Pendapatanbunga
bunga Rp9.082.578
Rp9.082.578

94
Ilustrasi Biaya Transaksi… Lanjutan

Nilai awal Angsuran Pokok Nilai akhir


Tahun pinjaman bunga Bunga pinjaman Pinjaman

1 408.447.550 140.000.000 36.760.280 103.239.721 305.207.830

2 305.207.830 130.000.000 27.468.705 102.531.295 202.676.534

3 202.676.534 120.000.000 18.240.888 101.759.112 100.917.422

4 100.917.422 110.000.000 9.082.578 100.917.422 0

      pembulatan    

95
Diskon Penjualan

Mempengaruhi pendapatan tapi tidak


mempengaruhi piutang

Piutang akan dicatat sebesar nilai setelah


dikurangi diskon penjualan

Metode pencatatan:
• piutang bersih (net method)
• metode piutang kotor (gross methods)
96
Ilustrasi Pencatatan Diskon Penjualan

Metode Bruto Metode Neto


Pada saat terjadi penjualan Rp 5.000.000 dengan termin 2/10, n/30
Piutang Dagang 5.000.000 Piutang Dagang 4.900.000
Penjualan 5.000.000 Penjualan 4.900.000

Pembayaran Rp 4.900.000 pada periode diskon


Kas 4.900.000 Kas 4.900.000
Diskon Penjualan 100.000 Piutang Dagang 4.900.000
Piutang Dagang 5.000.000

Pembayaran Rp 5.000.000 pada periode setelah diskon


Kas 5.000.000 Kas 5.000.000
Piutang Dagang 5.000.000 Diskon Penjualan hangus 100.000 Piutang
Dagang 4.900.000

97
Pengukuran Setelah Perolehan

loans and receivables diukur berdasarkan biaya perolehan


yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif
(PSAK 55 R 2011)

membutuhkan perhitungan amortisasi diskon dan


premium setiap tanggal pelaporan  menyesuaikan nilai
tercatat piutang

98
Penurunan Nilai – Konsep Umum

Piutang setiap pelaporan harus dievaluasi apakah terdapat bukti


objektif aset keuangan tersebut mengalami penurunan nilai

Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian


penurunan nilai

Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah
pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus
kas di masa depan

99
Penurunan Nilai – Konsep Umum

Kesulitan keuangan signifikan pihak


peminjam

Pelanggaran kontrak seperti terjadi


penundaan pembayaran bunga maupun
pokok
Pihak pemberi pinjaman memberikan
kelonggaran akibat kesulitan keuangan
yang dialami peminjam

Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan

Memburuknya kondisi ekonomi yang


menyebabkan kemampuan membayar turun 100
Penurunan Nilai – Konsep Umum

kerugian diukur berdasarkan


selisih antara nilai tercatat piutang
terdapat bukti objektif
dengan nilai kini estimasi arus kas
masa depan

Tingkat diskonto  suku


bunga efektif yang berlaku
pada saat pengakuan awal
dari aset tersebut

Kerugian diakui dalam Nilai tercatat piutang


laporan laba rugi dikurangi:
langsung/pencadangan

101
Penurunan Nilai – Konsep Umum

Piuang dagang terbukti


Piutang dagang
tidak bisa dibayar

menghapuskan
tidak dapat semua piutang
dibayar tersebut kecuali ada
jaminan

dibayar namun
kerugian hanya
waktu
diakui sebesar
pembayarannya
piutang yang tidak
lebih lama dari
ada jaminannya
yang dijanjikan
102
Penurunan Nilai – Konsep Umum

Evaluasi bukti
objektif thd
individual

piutang dimasukkan
Jika ada bukti
dalam kelompok
objektif 
piutang yang
menghitung arus
mengalami
kas masa depan
penurunan nilai
dari piutang
secara kolektif

Selisihnya akan
Jika tidak ada
diakui sebagai
bukti objektif atas
kerugian
individual piutang
penurunan nilai
103
Penurunan Nilai – Penghitungan

 piutang yang signifikan secara individu  dihitung secara


individu
 Jika peminjam pailit dan tidak ada yang menjamin
piutang  diturunkan nilainya seluruhnya
 semua piutang tersebut dihapuskan dan akan diakui
oleh perusahaan sebagai beban
 Jika peminjam pailit dan ada jaminan atas piutang
 Jumlah penurunan nilai  seluruh nilai piutang tercatat
nilai jaminan yang dikuasai oleh perusahaan

104
Penurunan Nilai – Penghitungan

 Piutang yang masih dapat ditagih namun proses


pembayarannya terlambat dari perjanjian piutang yang
disepakati
 Perusahaan mengestimasi waktu penerimaan kas dari
piutang tersebut kemudian menghitung nilai sekarang
piutang tersebut dengan menggunakan tingkat bunga
pasar.
 Piutang berbunga  menggunakan bunga efektif
pinjaman

105
Penurunan Nilai – Penghitungan

Pinjaman yang diberikan dalam bentuk kredit 


Pinjaman yang diberikan dalam bentuk kredit 
tanda kegagalan: restrukturisasi
tanda kegagalan: restrukturisasi

Jika hasil restrukturisasi:

nilai kini arus pinjaman Penurunan


kas di masa
mendatang
< tercatat nilai

106
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang Individu

31 Desember 2010 PT Kenanga meminjam pada PT. Kesturi


Pokok pinjaman: Rp 200.000.000 pada 30 Desember 2010
Jangka waktu: 2 tahun
suku bunga: 10%
Angsungan: satu kali setahun  2 kali dalam 2 tahun

Pada 30 Desember 2011 PT. Kenanga tidak membayar angsuran


dan bunganya. Diketahui bahwa PT. Kenanga mengalami
kesulitan keuangan  negosiasi ulang pinjaman tersebut.

107
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang
Individu… Lanjutan
Kasus 1
Dicapai kesepakatan dengan PT. Kesturi, pinjaman akan mulai
diangsur pada tahun 2012 namun tidak ada penambahan bunga
maupun perubahan pokok atas skedul. PT. Kenanga mendapat
grace period selama satu tahun untuk tidak mengangsur dan
membayar bunga.

Tahun Skedul awal PV lama Perubahan Skedul PV baru


1 120.000.000 109.090.909
2 110.000.000 90.909.091 120.000.000 99.173.554
3 110.000.000 82.644.628
4 -
200.000.000 181.818.182
     Kerugian 18.181.818  
Rugi penurunan nilai 108
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang
Individu… Lanjutan

Kasus 2
kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan diangsur mulai
2012, namun angsuran pertama akan memperhitungkan bunga
tertunggak selama dua tahun yang dihiutng berdasarkan bunga
majemuk. Untuk angsuran kedua akan dilakukan pada tahun
berikutnya
Tahun Skedul awal PV lama Perubahan Skedul PV baru
1 120.000.000 109.090.909
2 110.000.000 90.909.091 142.000.000 117.355.372
3 110.000.000 82.644.628
4
  200.000.000 200.000.000
Tidak terjadi penurunan nilai 109
Ilustrasi Penurunan Nilai Individu…
Lanjutan
Kasus 3
Jika kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan mulai diangsur
pada tahun 2012 dan sisanya pada tahun berikutnya. Namun perusahaan
dikenakan penalti kenaikan suku bunga menjadi 12%. Pembayaran
angsuran pertama dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga
tertunggak dan bunga periode tersebut yang dihitung berdasarkan rate
baru secara flat. Bunga = (Rp200.000*0,12*2 = Rp48.000)

Perubahan
 Tahun Skedul awal PV lama Skedul PV baru
1 120.000.000 109.090.909
2 110.000.000 90.909.091
3 148.000.000 111.194.591
tidak
4 136.000.000 92.889.830 terjadi
penurunan
  200.000.000 < 204.084.420
nilai
  (4.084.420) 110
Penurunan Nilai – Penghitungan

• Tidak semua piutang yang dimiliki


perusahaan signifikan
• Tidak semua piutang yang signifikan
mengalami penurunan nilai
• Keduanya tetap harus dievaluasi
penurunannya secara kolektif

111
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang
Kelompok

PT. Mitra memiliki piutang dagang dari beberapa pelanggan pada 31


Desember 2011 sebagai berikut

Nama Pelanggan Nilai Piutang


PT. Dahlia Rp30.000.000
PT. Kenanga Rp26.000.000
PT. Aster Rp25.000.000
PT. Anggrek Rp15.000.000
PT. Kamboja Rp 5.000.000
PT. Tulip Rp3.000.000
Piutang lain tidak signifikan Rp25.000.000

112
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang
Kelompok… Lanjutan

Seluruh piutang dagang tersebut tidak ada jaminannya. PT. Tulip


mengalami kesulitan keuangan, dan telah dinyatakan pailit oleh
pengadilan dan perusahaan akan dibubarkan.
Piutang kepada PT. Anggrek telah berumur 3 bulan. Perjanjian piutang
tersebut menyebutkan bahwa piutang harus dilunasi dalam jangka waktu
1 bulan. Perusahaan mengestimasi PT. Anggrek baru dapat melunasi
piutangnya pada 31 Desember 2012. Bunga untuk incremental borrowing
perusahaan sebesar 6%.
Berdasarkan pengalaman dan data historis tingkat piutang tidak tertagih
sebesar 2% dari nilai piutang.

113
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang
Kelompok… Lanjutan

Piutang PT. Tulip karena terdapat bukti obyektif perusahaan pailit,


maka arus kas yan diharapkan di masa mendatang adalah 0,
sehingga di-impairment seluruhnya sebesar Rp3.000.000
Piutang PT. Anggrek, karena baru dibayar setahun yang akan
datang, perusahaan harus memperhitungkan nilai sekarang dari
arus kas di masa mendatang.
Nilai sekarang arus kas dengan tingkat bunga 6%, satu tahun
= 15.000.000 x 0.9434 = 14.150.943
Nilai piutang tercatat = 15.000.000
Kerugian penurunan nilai = 849.057
114
Ilustrasi Penurunan Nilai Piutang
Kelompok… Lanjutan

Piutang lain yang tidak signifikan ditambah dengan piutang yang


secara individu tidak mengalami penurunan nilai :
Rp30.000.000 + Rp26.000.000 + Rp25.000.000 + Rp5.000.000 +
Rp25.000.000 = Rp111.000.000
Penurunan nilai kolektif: Rp111.000.000 x 2% = Rp2.220.000
 Total penurunan piutang sebesar 3.000.000 + 849.057 + 2.220.000
= Rp6.069.057
Jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah:

Beban penurunan nilai piutang Rp6.069.057


Cadangan penurunan nilai piutang Rp6.069.057
115
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

dihitung berdasarkan data historis beberapa tahun


sebelumnya (3-5 tahun)

Metode
metode pembebanan rata-rata (average charge method)

&
metode roll rate

116
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Average charge-off method


Mendasarkan jumlah penurunan nilai berdasarkan data
1 historis rata-rata tingkat kerugian pinjaman

Masing-masing tahun diperoleh data saldo piutang,


2 jumlah piutang yang dihapuskan serta jumlah piutang
yang telah dihapuskan namun dapat ditagih

Hitung jumlah pinjaman neto yang dihapuskan 


3 pinjaman yang dihapuskan dikurangi pinjaman yang
telah dihapuskan namun dapat ditagih (recovery)
Rata-rata kerugian pinjaman tiap tahun  pinjaman neto
4 yang dihapuskan dibagi rata-rata pinjaman untuk
masing-masing tahun selama 5 th
117
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Average charge-off method


Rata2
5
  2005 2006 2007 2008 2005 tahun
Pinjaman yang
dihapuskan  450.000.000 420.000.000 400.000.000 390.000.000 380.000.000  
Pinjaman
recovery (80.000.000) (78.000.000) (70.000.000) (64.000.000) (60.000.000)  
Pinjaman net
yang
dihapuskan 370.000.000 342.000.000 330.000.000 326.000.000 320.000.000  
             
36.500.000.00 35.800.000. 36.800.000. 38.000.000. 38.600.000.
Pinjaman 0 000 000 000 000  
Rata-rata 36.500.000.00 36.150.000. 36.300.000. 37.400.000. 38.300.000.
Pinjaman 0 000 000 000 000  
             
Rata-rata
kerugian 0,0101 0,0095 0,0091 0,0087 0,0084 0,0092
118
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Average charge-off method

Pinjaman yang Rata-rata


secara individu Pinjaman yang data historis
Total pinjaman mengalami dievaluasi kerugian Penurunan
tahun 2011 penurunan nilai secara kolektif pinjaman nilai kolektif

48.000.000.000 (8.000.000.000) 40.000.000.000 0,0092 366.000.000

119
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Roll Rate Method


menghitung probability piutang pada periode sekarang akan
tetap menjadi piutang pada periode berikutnya

Misal:

Piutang yang belum jatu tempo pada bulan Jan 2010 sebesar
5.000.000, dari jumlah tersebut yang masih belum tertagih
pada Feb 2011 sebesar Rp1.000.000 sehingga roll rate rasio
sebesar 20%  dihitung dalam jangka waktu 1 tahun,
untuk kemudian dihitung nilai rata-ratanya

120
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Roll Rate Method

Bulan/ 61-180 181-366 > 365


tahun Current 1-30 hari 31-60 hari hari hari hari
2 Jan
2011 5.000.000 1.500.000 1.000.000 800.000 400.000  
2 Feb
2011    1.000.000 600.000 500.000 560.000 320.000

Roll rate 20% 40% 50% 70% 80% 100%

121
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Roll Rate Method


Bulan/tahun Current 1-30 hari 31-60 hari 61-180 hari 181-365 hari > 365 hari

2 Jan 2011 20% 40% 50% 70% 80% 100%


2 Feb 2011 25% 42% 54% 68% 78% 100%
2 Mar 2011 22% 44% 50% 62% 78% 100%
2 Apr 2011 25% 45% 52% 70% 78% 100%
2 Mei 2011 26% 43% 46% 66% 86% 100%
2 Jun 2011 28% 41% 48% 64% 84% 100%
2 Jul 2011 26% 40% 50% 68% 80% 100%
2 Agt 2011 25% 41% 52% 72% 82% 100%
2 Sep 2011 18% 38% 54% 66% 80% 100%
2 Oct 2011 19% 38% 52% 68% 76% 100%
2 Nop 2011 18% 36% 50% 70% 80% 100%
2 Dec 2011 18% 38% 48% 66% 78% 100%
Rata-rata roll rate 22.50% 40.50% 50.50% 67.50% 80.00% 100.00%
122
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Roll Rate Method


% Penurunan
Umur Piutang Nilai  Perhitungan
Current 2.48% 22.50%*40,50%*50.50%*65.50%*80.00%*100%
1-30 hari 11.04% 40.50%*50.50%*65.50%*80.00%*100%
31-60 hari 27.27% 50.50%*65.50%*80.00%*100%
61-180 hari 54.00% 65.50%*80.00%*100%
181-365 hari 80.00% 80.00%*100%
> 365 hari 100.00% 100.00%

Nilai roll rate rata-rata per tahun digunakan untuk menentukan nilai
piutang tidak tertagih untuk masing-masing umur piutang dengan
mengalikan prosentase tidak tertagih pada periode tersebut dan
setelahnya  digunakan untuk menentukan penurunan nilai
piutang secara kolektif 123
Menghitung Penurunan Nilai Kolektif

Cadangan penurunan nilai awal periode xxx


Beban penurunan nilai periode tsb
(hasil perhitungan) xxx
Piutang yang dihapuskan (individu&kolektif) (xxx)
Piutang recovery (sudah dihapuskan tertagih) xxx
Cadangan penurunan nilai akhir periode xxx

124
Penurunan Nilai – Estimasi

Konsep penyisihan piutang dilakukan karena perusahaan


dalam laporan keuangan harus menyajikan piutang sebesar
jumlah yang dapat direalisasi

diperlukan estimasi jumlah yang tidak dapat ditagih di


masa depan

X
Estimasi didasarkan pada:

Tidak diperkenankan Nilai


Nilai Piutangoleh PSAK 55
Penjualan

125
Jurnal Penurunan Nilai

Metode

Direct Write-off
Allowance Method
Method
• menghapuskan
• piutang yang diturunkan piutang yang benar-
nilainya langsung
benar tidak dapat
dihapuskan tanpa dibuat
ditagih dengan
account cadangan
penurunan nilai mengkredit piutang
• pengendalian yang tersebut dan mendebit
kurang baik akun cadangan
penurunan nilai
• lebih tepat digunakan
126
Ilustrasi Jurnal Penurunan Nilai –
Direct Write-Off

PT. Sakura menggunakan metode penghapusan langsung untuk


mencatat penurunan nilai piutang.
Pada 1 Maret 2011, piutang dari seorang pelanggan sebesar Rp
8.000.000 dihapuskan karena terdapat bukti obyektif pelanggan
tersebut tidak akan membayar piutangnya. Pada tanggal 1 Agustus
2011, piutang yang diidentifikasi signifikan yang sebelumnya diturunkan
nilainya dilunasi sebesar nilai tercatatnya Rp 36.000.000 Pada 1
Oktober 2011, menerima pelunasan piutang sebesar Rp 4.000.000, dari
piutang yang tahun sebelumnya telah dihapuskan. Pada 31 Desember
2011 perusahaan menghitung ulang penurunan nilai piutang diperoleh
informasi piutang yang mengalami penurunan nilai sebesar Rp
9.000.000

127
Ilustrasi Jurnal Penurunan Nilai –
Direct Write-Off

1 Maret penghapusan piutang dari pelanggan


Beban penghapusan piutang Rp8.000.000
Piutang dagang Rp8.000.000
1 Agustus pelunasan piutang
Kas Rp36.000.000
Piutang dagang Rp36.000.000
1 Oktober pelunasan piutang yang sebelumnya dihapuskan
Kas Rp4.000.000
Pendapatan lain (uncollectible recovery) Rp4.000.000
31 Desember jurnal penyesuaian penurunan nilai untuk tahun 2011
Beban penghapusan piutang Rp9.000.000
Piutang dagang Rp9.000.000

128
Ilustrasi Jurnal Penurunan Nilai –
Direct Write-Off

1 Maret penghapusan piutang dari pelanggan


Beban penghapusan piutang Rp8.000.000
Piutang dagang Rp8.000.000
1 Agustus pelunasan piutang
Kas Rp36.000.000
Piutang dagang Rp36.000.000
1 Oktober pelunasan piutang yang sebelumnya dihapuskan
Kas Rp4.000.000
Pendapatan lain (uncollectible recovery) Rp4.000.000
31 Desember jurnal penyesuaian penurunan nilai untuk tahun 2011
Beban penghapusan piutang Rp9.000.000
Piutang dagang Rp9.000.000

129
Ilustrasi Allowance

PT. Kenanga
PT. Kenanga pada
pada 22 Januari
Januari 2011
2011 memiliki
memiliki saldo
saldo cadangan
cadangan penurunan
penurunan nilai
nilai
piutang sebesar
piutang sebesar Rp Rp 20.000.000.
20.000.000. Pada Pada 11 Maret
Maret 2011,
2011, piutang
piutang dari
dari seorang
seorang
pelanggan sebesar
pelanggan sebesar RpRp 5.000.000
5.000.000 dihapuskan.
dihapuskan. Pada
Pada tanggal
tanggal 11 Agustus
Agustus 2011,
2011,
piutang yang
piutang yang diidentifikasi
diidentifikasi signifikan
signifikan yang
yang sebelumnya
sebelumnya diturunkan
diturunkan nilainya
nilainya
dilunasi sebesar
dilunasi sebesar nilai
nilai tercatatnya.
tercatatnya. Nilai
Nilai piutang
piutang tercatat
tercatat sebesar
sebesar Rp Rp
67.000.000 yang
67.000.000 yang terdiri
terdiri dari
dari nilai
nilai piutang
piutang bruto
bruto Rp
Rp 70.000.000
70.000.000 dan dan
cadangan penurunan
cadangan penurunan piutang
piutang sebesar
sebesar RpRp 3.000.000.
3.000.000. Pada
Pada 11 Oktober
Oktober 2011,
2011,
menerima pelunasan
menerima pelunasan piutang
piutang sebesar
sebesar Rp Rp 2.000.000,
2.000.000, dari
dari piutang
piutang yang
yang
sebelumnya telah
sebelumnya telah dihapuskan.
dihapuskan. Pada Pada 31 31 Desember
Desember 20112011 perusahaan
perusahaan
menghitung ulang
menghitung ulang penurunan
penurunan nilai
nilai piutang
piutang diperoleh
diperoleh informasi:
informasi:
Penurunan nilai
Penurunan nilai piutang
piutang untuk
untuk piutang
piutang yang
yang individual
individual signifikan
signifikan
Rp 2.000.000
Rp 2.000.000
Penurunan nilai
Penurunan nilai piutang
piutang untuk
untuk piutang
piutang kolektif
kolektif Rp
Rp 5.000.000.
5.000.000.
Saldo cadangan
Saldo cadangan penurunan
penurunan nilai
nilai Rp
Rp 20.000.000
20.000.000
130
Ilustrasi Allowance …Lanjutan

11 Maret
Maret penghapusan
penghapusan piutang
piutang dari
dari pelanggan
pelanggan
Cadangan penurunan
Cadangan penurunan nilai
nilai piutang
piutang Rp5.000.000
Rp5.000.000
Piutang dagang
Piutang dagang Rp5.000.000
Rp5.000.000
  
11 Agustus
Agustus pelunasan
pelunasan piutang
piutang
Kas
Kas Rp67.000.000
Rp67.000.000
Cadangan penurunan
Cadangan penurunan nilai
nilai piutang
piutang Rp3.000.000
Rp3.000.000
Piutang dagang
Piutang dagang Rp70.000.000
Rp70.000.000
  
11 Oktober
Oktober pelunasan
pelunasan piutang
piutang yang
yang sebelumnya
sebelumnya dihapuskan
dihapuskan
Piutang Dagang
Piutang Dagang Rp2.000.000
Rp2.000.000
Cadangan penurunan
Cadangan penurunan nilai
nilai piutang
piutang Rp2.000.000
Rp2.000.000
Kas
Kas Rp2.000.000
Rp2.000.000
Piutang dagang
Piutang dagang Rp2.000.000
Rp2.000.000
 31 Desember
 31 Desember Jurnal
Jurnal penyesuaian
penyesuaian penurunan
penurunan nilai
nilai untuk
untuk tahun
tahun 2011
2011
Beban penurunan
Beban penurunan nilai
nilai piutang
piutang Rp7.000.000
Rp7.000.000
Cadangan penurunan
Cadangan penurunan nilai
nilai piutang
piutang Rp7.000.000
Rp7.000.000
131
Ilustrasi Allowance …Lanjutan

Rekonsiliasi cadangan
Rekonsiliasi cadangan penurunan
penurunan nilainilai piutang
piutang
Saldo awal
Saldo awal periode
periode Rp20.000.000
Rp20.000.000
Penghapusan piutang
Penghapusan piutang (karena
(karena dihapus
dihapus dan (Rp8.000.000)
dilunasi)(Rp8.000.000)
dan dilunasi)
Recovery piutang
Recovery piutang yang
yang dihapus
dihapus Rp2.000.000
Rp2.000.000
Tambahan penurunan
Tambahan penurunan nilai
nilai periode
periode tersebut
tersebut Rp Rp 7.000.000
7.000.000
Saldo akhir
Saldo akhir periode
periode Rp23.000.000
Rp23.000.000
Rekonsiliasi ini
Rekonsiliasi ini merupakan
merupakan bagian bagian dari
dari catatan
catatan atas
atas laporan
laporan
keuangan yang
keuangan yang menjelaskan
menjelaskan rincian
rincian cadangan
cadangan penurunan.
penurunan.

132
Penghentian Pengakuan

nilai piutang dan pinjaman tidak lagi dicatat dalam laporan


keuangan

entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:

 Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset


keuangan tersebut berakhir atau;
 Entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi
kriteria penghentian pengakuan. Transfer manfaat dan
risiko

133
Jaminan Piutang

Tanpa pengikatan formal Dalam bentuk pengikatan


mengharuskan
piutang dimonitor oleh
piutang tersebut pihak lain
tetap dikelola setiap pelunasan
perusahaan piutang harus
digunakan untuk
melunasi pinjaman
Disebut utang dengan
jaminan (secured
borrowing)

134
Ilustrasi Transaksi Utang dengan Jaminan

PT. Teratai pada 1 Februari 2011, menarik utang dalam bentuk


wesel bayar (notes payable) dari perusahaan pembiayaan PT.
Dahlia Finance sebesar Rp 600.000.000. Untuk itu PT. Teratai
menjaminkan piutang dagang sebesar Rp 800.000.000 dari salah
satu pelanggannya PT. Pelangi. Atas utang yang ditarik, PT. Dahlia
Finance membebankan biaya administrasi sebesar 2% dari total
utang dan bunga sebesar 2% per bulan dari utang outstanding.

135
Ilustrasi Transaksi Utang dengan
Jaminan… Lanjutan
PT. Teratai PT. Dahlia Finance
Penerimaan utang dengan jaminan piutang
Kas 588.000.000 Wesel tagih 600.000.000
Beban keuangan 12.000.000 Pendapatan keuangan 12.000.000
Wesel Bayar 600.000.000 Kas 588.000.000
1 Maret 2011 menerimaan pelunasan piutang dagang 40%, dikurangi dengan retur penjualan
sebesar 15.000.000 diskon penjualan 5.000.000
Kas 300.000.000
Diskon penjualan 5.000.000 Tidak ada jurnal
Retur penjualan 15.000.000
Piutang Dagang 320.000.000
2 Maret membayarkan kas yang diterima dari pelunasan piutang untuk membayar wesel
bayar. Atas pelunasan sebagian utang ini, perusahaan dikenakan biaya bunga 2% per bulan
Wesel bayar 300.000.000 Kas 306.000.000
Beban bunga 6.000.000 Pendapatan bunga 6.000.000
Kas 306.000.000 Kas 300.000.000

136
Ilustrasi Transaksi Utang dengan
Jaminan… Lanjutan

2 Mei menerima pelunasan piutang dari jumlah yang tersisa dikurangi piutang yang
dihapuskan sebesar 20.000.000.
Kas 460.000.000
Cadangan piutang 20.000.000
Piutang Dagang 480.000.000
3 Mei membayar sisa utang kepada PT. Dahlia Finance ditambah dengan bunga
Wesel bayar 300.000.000 Kas 312.000.000
Beban bunga 12.000.000 Pendapatan bunga 12.000.000
Kas 312.000.000 Wesel bayar 300.000.000

137
Anjak Piutang (Factoring)

bank atau lembaga


keuangan bukan bank
Disclosed factoring (multifinance)

Perusahaan Anjak (2) Review Kredit


Piutang

(6) Melakukan (3) Menyetujui Kredit membayar biaya


Pembayaran
jasa dan bunga
(4) Pembayaran kepada
dimuka perusahaan anjak
piutang
(1) Memesan Barang
Pelanggan Perusahaan Penjual

(5) Mengirim barang Produsen atau


Retailer atau Grosir
Distributor

138
Anjak Piutang (Factoring)

• penyerahan piutang kepada


perusahaan anjak piutang dengan
sepengetahuan debitur
disclosed factoring • pembayaran piutang saat jatuh
tempo akan dialihkan kepada
pihak perusahaan anjak piutang

• perusahaan anjak piutang tanpa


sepengatahuan debitur atau
undisclosed
notifikasi kepada pelanggan
factoring
• Pembayaran oleh pelanggan
akan dilakukan pada
perusahaan yang memiliki
piutang
139
Transfer Piutang

Berdasarkan tanggung jawab setelah piutang tersebut


ditransfer:

transfer piutang dengan jaminan (with recourse)

Perusahaan menjamin jika piutang tidak dibayar pelanggan

transfer piutang tanpa jaminan (without recourse)

oPerusahaan tidak menjamin jika piutang tidak dibayar


pelanggan
oDiberlakukan sebagai penjualan piutang 140
Akuntansi Transfer Piutang

TRANSFER PIUTANG

Apakah secara substansi semua


risiko dan manfaat telah berpindah

TIDAK YA

Catat sebagai Penjualan


Catat Utang dengan Jaminan • Aset dihapusbukukan
• Aset tidak dihapusbukukan • Akui aset yang diperoleh dan
• Catat utang yang timbul utang yang timbul
• Akui beban bunga • Akui keuntungan atau
kerugian

141
Ilustrasi Transfer Piutang Tanpa Jaminan

Ilustrasi transaksi transfer piutang tanpa jaminan


PT. Kantil pada 1 Maret 2011, mentransfer piutang dagangnya dari PT. Mulia
kepada perusahaan pembiayaan PT. Dahlia Finance sebesar Rp 400.000.000.
PT. Kantil tidak menjamin jika PT. Mulia tidak dapat membayar piutang
tersebut. Atas transfer piutang ini, PT. Dahlia Finance membebankan fee
sebesar 5% dan mencadangkan 4% untuk penurunan nilai piutang.
PT. Kantil PT. Dahlia Finance

Kas 364.000.000 Piutang Dagang 400.000.000


Piutang pada Utang pada PT. Kantil 16.000.000
Dahlia Finance* 16.000.000 Pendapatan keuangan 20.000.000
Kerugian penjualan Kas 364.000.000
piutang 20.000.000
Piutang Dagang 400.000.000
*Due to factor

142
Transfer dengan Jaminan

 Perusahaan belum mengalihkan secara substansial


semua risiko dan manfaat atas piutang tersebut kepada
perusahaan anjak piutang
 Tidak menghapusbukukan piutang tersebut, utang
akan diakui akibat perolehan uang dari perusahaan anjak
piutang serta mengakui beban bunga sebagai dampak
dari transaksi ini
 Transaksi ini dianggap sebagai utang sehingga
konsekuensinya akan muncul beban bunga.

143
Ilustrasi Transfer dengan Jaminan

Ilustrasi transaksi transfer piutang dengan jaminan


PT. Sakura pada 1 Juni 2011, mentransfer piutang dagangnya dari PT. Kiara kepada
perusahaan pembiayaan PT. Dahlia Finance sebesar Rp 500.000.000. PT. Sakura
tidak menjamin jika PT. Kiara tidak dapat membayar piutang tersebut. Atas
transfer piutang ini, PT. Dahlia Finance membebankan fee sebesar 2% dan
mencadangkan 5% untuk penurunan nilai piutang.

PT. Sakura PT. Dahlia Finance


Kas 372.000.000 Piutang Dagang 400.000.000
Piutang pada Utang pada PT. Sakura 20.000.000
Dahlia Finance 20.000.000 Pendapatan keuangan 8.000.000
Beban bunga 8.000.000 Kas 372.000.000
Piutang Dagang 400.000.000

144
Penyajian Piutang

Laporan Posisi Keuangan


• Aset Lancar
• Bisa disajikan beberapa kategori
• Penyajian piutang pihak berelasi mengikuti
ketentuan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-
Pihak Berelasi

Nilai piutang disajikan di laporan posisi keuangan


setelah dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai

Jenis usaha perusahaan akan mempengaruhi


penyajian laporan keuangan
145
Contoh Penyajian Piutang

Sumber Laporan Posisi Keuangan PT. Bank BNI Tbk. triwulan 3 tahun 2011

146
Contoh Penyajian Piutang

Sumber Laporan Posisi Keuangan PT. Aneka Tambang Tbk. triwulan 3 tahun 2011 147
Pengungkapan

1. kebijakan akuntansi 2. rincian piutang

a) Metode pengakuan
awal a) Jenis piutang yang dimiliki
b) Metode pengukuran b) Rincian piutang pelanggan yg signifikan
setelah perolehan c) Identifikasi piutang yang diklasifikasikan
c) Metode untuk sebagai aset lancar dan aset tidak lancar
menghitung d) Penurunan nilai piutang dan penjelasan
penurunan nilai e) Piutang yang digunakan sebagai jaminan
d) Penjelasan f) Informasi terkait dengan risiko
mengenai g) Nilai wajar
penghapusan h) Semua konsentrasi risiko kredit
piutang

3. penjelasan lain yang material dan signifkan


148
Contoh Pengungkapan Kebijakan
Akuntansi
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Pada tahun 2011, Perusahaan mempunyai kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi, piutang karyawan, dan
piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai Pinjaman yang diberikan dan piutang.
(vi) Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Perusahaan menentukan secara individual jika terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Jika
terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual, maka perhitungan penurunan nilai dengan menggunakan metode
discounted cash flow dan/atau nilai wajar jaminan. Untuk aset keuangan yang tidak terdapat bukti objektif mengenai
penurunan nilai, maka Perusahaan membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan secara
kolektif dilakukan dengan prosentase tertentu. Setiap tahun Perusahaan akan mengkaji basis prosentase tersebut sampai
dengan diperoleh data historis yang memadai.
Dampak atas penurunan nilai yang terjadi sebelum penerapan dibebankan pada tahun berjalan karena pemisahan atas
dampak tersebut tidak dapat dilakukan oleh Perusahaan dan tidak praktis.
PT. Adhi Karya, Laporan Keuangan Interim 30 September 2011

149
150
Rincian Berdasarkan Umur

151
Penjelasan Piutang yang Digunakan
sebagai Jaminan

152
Penjelasan Rinci Debitur Tertentu

153
Penjelasan Manajemen Risiko atas
Instrumen Keuangan

154
Analisis Piutang

 Sebelum melakukan analisis  analis dapat melakukan


penyesuaian sebelum melakukan perhitungan rasio-rasio
keuangan terkait piutang
 Harus mencermati kebijakan akuntansi yang dilakukan
dalam mengukur serta menilai piutang dan cadangan
penurunan nilai
 Harus mempertimbangkan apakah penurunan nilai yang
dilakukan telah cukup

155
Analisis Piutang

Perputaran Piutang
piutang rata-rata
Penjualan 365

Piutang rata- Perputaran


rata Piutang

Semakin lama jangka waktu piutang mengindikasi perputarannya


rendah, sehingga modal kerja perusahaan banyak berhenti di
investasi piutang

Diskon yang diberikan juga terbukti efektif mempercepat penagihan.


156
TERIMA KASIH

157

Anda mungkin juga menyukai