Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

“UTANG JANGKA PENDEK”

OLEH:

WIWIN SAWA’UN

NPM 20320021

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “UTANG
JANGKA PENDEK“. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah
Akuntansi Keuangan Menengah 1.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan. Maka dengan senang hati penulis menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Baubau, 27 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 4

A. Latar Belakang............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 5

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................... 6

A. Pengertian utang jangka pendek................................................................ 6


B. Jenis-jenis utang jangka pendek................................................................ 6
C. Ciri-ciri utang jangka pendek.................................................................... 9

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................... 10

A. Kesimpulan................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutang merupakan hal yang lumrah dalam dunia usaha. Setiap laporan keuangan
perusahaan pasti memiliki akun hutang. Tidak semua utang terjadi karena kondisi
perusahaan sedang bermasalah, namun bisa jadi hutang diperlukan untuk menjaga
perputaran keuangan dalam proses bisnis. Selama nilai aset masih jauh diatas nilai utang,
maka pasti dipastikan perusahaan masih dalam kondisi aman. Dalam akuntansi, hutang
merupakan suatu pengorbanan ekonomis untuk masa depan dalam bentuk penyerahan jasa,
aktiva sebagai bagian dari transaksi atau kesepakatan di masa lalu antara kedua belah pihak.
Tidak hanya dalam bentuk uang tunai, hutang juga bisa berbentuk surat berharga, obligasi,
saham, surat pengakuan hutang, tanda bukti hutang dan masih banyak lagi. Hutang tidak
bisa terus menerus dipandang sebagai beban yang harus dipikul, sehingga terkesan perlu
dihindari demi “kesehatan” keuangan suatu usaha, padahal sebetulnya itu semua tergantung
kepada tujuan berhutang. Jika hutang benar-benar bisa digunakan untuk tujuan yang tepat,
yaitu untuk hal-hal yang produktif maka sebetulnya berhutang bisa memberikan manfaat.

Pada prinsipnya utang akan dicantumkan sebesar nilai tunai dari utang-utang tersebut,
tetapi pada umumnya utang jangka pendek akan dicantumkan dengan jumlah sebesar nilai
nominalnya. Penyimpanan ini dilakukan dengan dasar anggapan bahwa selisih antara lain
nominal dengan nilai tunainya relatife kecil. Batasan yang bisa digunakan untuk
mengelompokkan utang adalah jangaka waktu pembayaran utang-utang tersebut. Apabila
utang-utang itu akan dibayar dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan atau dalam
waktu satu tahun maka dikelompokan utang jangka pendek.

Utang jangka pendek yaitu utang yang harus dilunadasi dalam jangka waktu pendek,
paling lama satu tahun sesudah tanggal neraca, atau harus dilunasi dalam jangka waktu satu
tahun siklus operasi normal perusahaan yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan siklus
operasi adalah waktu yang diperlukan agar uang kontan dapat diubah menjadi persediaan
barang, pesediaan barang diubah menjadi persediaan usaha, dan akhirnya piutang usah
diubah menjadi utang kontan kembali. Siklus operasi normal dari masing-masing peusahaan
memerlukan jangka waktu yang berbeda-beda, mulai dari kurang satu tahun, satu tahun,
tetapi ada juga yang lebih dari satu tahun. Perbedaan ini yan menyebabkan batasan utang

4
lancer seperti diatas dianggap kurang tepat oleh banyak peusahaan, sehingga muncul
pendapat yang menyatukan penyelesaian satu utang jangka pendek biasanya memerlukan
pemakaian harta lancar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian utang jangka pendek


2. Apa saja jenis-jenis utang jangka pendek
3. Bagaimana rumus-rumus dalam menghitung utang jangka pendek?
4. Bagaimana ciri-ciri utang jangka pendek?

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian utang jangka pendek

Utang jangka pendek adalah seluruh pembayaran yang perlu disetorkan oleh perusahaan
dalam kurun waktu 12 bulan atau 1 tahun. Ini adalah jenis utang yang harus dibayarkan dan
diprioritaskan oleh perusahaan.

Kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan (KDP2LK). Liabilitas


adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dari sumber daya entitas yang mengandung
manfaat ekonomi.

Utang jangka pendek dapat berbentuk :

1. Utang bank/ utang kepada pihak lain yang akan dibayarkan dalam waktu kurang dari
12 bulan.
2. Liablitas yang tidak diselesaikan dalam siklus operasi normal, tetapi jatuh tempo dan
diselesaikan dalam waktu 12 bulan setelah periode pelaporan. Utang jangka pendek
diakui ebesar nilai nominal
B. Jenis utang jangka pendek

1. Utang dagang

Dalam melaksanakan bisnisnya, ada perusahaan yang mengandalkan barang yang


didapatkan dari supplier atau produsen lain. Untuk mendapatkan barang itu, perusahaan
tentu saja perlu membayar. Namun, perusahaan bisa membayar barang dagang itu tidak
langsung lunas, sementara itu barangnya sudah diterima oleh perusahaan.

Perusahaan perlu mencatat utangnya ke jenis jangka pendek dan perlu untuk melunasi
utang itu sesuai dengan waktu temponya. Utang yang timbul ketika entitas melakukan
pembelian secara tunai.

Namun sebagai contoh pencatatan utang dagang atas barang yang dalam perjalanan
harus memiliki syarat dalam pengiriman, yaitu seperti :

6
Pembelian (Dr) xxx

Utang dagang (Cr) xxx

2. Utang wesel

Utang wesel adalah jenis pinjaman yang dilakukan oleh pemilik usaha dengan bukti
sebuah surat tertulis. Namun, di dalam surat tersebut, tidak perlu disertakan syarat
ataupun jaminan dari pinjaman yang akan diberikan.

Berbeda dengan utang wesel, yang merupakan surat pembayaran yang dapat
diuangkan dan menjadi sebuah jaminan atas pinjaman. Cara tersebut biasanya dilakukan
oleh pemilik usaha secara tertulis atas pembelian barang atau jasa, tetapi tidak
dicantumkan sebagai syarat dalam pinjaman yang diberikan. Sebagai contoh
pencatatannya yaitu :

Pembelian (Dr) xxx

Utang wesel (Cr) xxx

3. Deviden

Dividen adalah keuntungan khusus yang diberikan oleh pemilik usaha terhadap para
investor yang menanamkan uangnya di dalam bisnis. Dividen yang telah diumumkan
namun belum dibayar. Jumlah dari keuntungan tersebut berbeda-beda sesuai dengan
perjanjian yang telah dilakukan sebelumnya.

Sifat dividen dikatakan sebagai utang karena perusahaan memiliki kewajiban dalam
membayarkan sebagian keuntungan yang dimiliki perusahaan kepada para pemegang
saham. Utang dividen ini juga timbul dimulai pada saat pembagian dividen dan dapat
dikatakan sebagai utang jangka pendek karena pembayaran tersebut tidak lebih dari satu
tahun.

Sebagai contoh hutang jangka pendek dari segi pencatatan utang dividen yang akan
dibayarkan dalam bentuk uang atau aktiva dapat dilakukan secara :

Laba tidak dibagi (Dr) xxx

Utang dividen (Cr) xxx

7
4. Pendapatan diterima di muka

Pendapatan diterima di muka adalah uang penjualan yang didapatkan terlebih dahulu
oleh pemilik usaha padahal mereka belum memberikan produk atau jasa kepada pihak
konsumen mereka.

Selain itu, pendapatan diterima di muka juga belum dikatakan sebagai pendapatan
dari pembeli karena termasuk utang jangka pendek. Seperti contoh hutang jangka pendek
pada pendapatan diterima di muka yaitu pembayaran atas langganan majalah atau koran
dalam periode tertentu oleh pelanggan.

Kas (Dr) xxx

Pendapatan diterima dimuka (Cr) xxx

5. Utang biaya

Utang biaya adalah pengeluaran yang dilakukan oleh pemilik usaha dan telah tercatat
ke dalam beban (pengeluaran). Akan tetapi, hutang tersebut belum dibayarkan dengan
alasan tanggal jatuh tempo masih jauh.

Utang biaya ini juga dikatakan sebagai utang jangka pendek karena pelunasannya
kurang dari satu tahun, dan juga dapat diakui sebagai biaya perusahaan yang sudah terjadi
tetapi belum dibayarkan. Contoh hutang jangka pendek atas hutang biaya seperti biaya
gaji, listrik, telepon, komisi dan sebagainya.

Biaya Gaji dan upah (Dr) xxx

Utang gaji dan upah (Cr) xxx

6. Utang pajak

Sebagai lingkup pihak perusahaan atau pemerintah yang melakukan penggalangan


dana biasanya disebut sebagai dana pihak ketiga. Dana ini juga bisa dikatakan sebagai
utang jangka pendek seperti contohnya pemotongan gaji karyawan dalam keperluan
kegiatan dan kepentingan sosial, hingga termasuk jaminan serta pajak yang disetorkan
kepada otoritas pajak.

Dari segi pencatatan dana pihak ketiga yang akan dibayarkan dalam bentuk uang atau
aktiva dapat dilakukan secara :

8
Kas (Dr) xxx

Penjualan (Cr) xxx

Utang PPN (Cr) xxx

7. Utang Jangka Pendek yang Jatuh Tempo Dalam Periode Tersebut

Sebagai contoh hutang jangka pendek yang jatuh tempo juga biasa disebut sebagai
utang obligasi. Namun perlu Anda ketahui bahwa utang obligasi dan utang jangka
panjang lainnya, akan jatuh tempo ketika pelunasannya dilakukan dalam kurung waktu
satu tahun. Berbeda dengan bagian utang lainnya yang belum jatuh tempo yang
ditentukan tetap dilaporkan menjadi utang jangka panjang.

Biaya bunga obligasi (Dr) xxx


Utang obligasi (Cr) xxx
C. Ciri-ciri utang jangka pendek

Suatu transaksi pinjaman utang jangka pendek bisa dikatakan apabila memiliki ciri-ciri
syarat tersebut, yaitu :

1. Adanya kewajiban suatu pinjaman yang harus segera dibayar, di mana transaksi
tersebut sudah memiliki perjanjian antara kedua belah pihak antara pemberi utang dan
penerima pinjaman.
2. Timbulnya nominal kewajiban utang jangka pendek yang harus dibayar.

Penting bagi setiap pebisnis untuk menyajikan perhitungan dana kepemilikan atau rincian
modal usaha. Sehingga Anda juga perlu menyusun kebijakan apa yang harus diambil, di
samping itu Anda juga harus menyertakan detail keuangan dengan rapi.

9
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Utang jangka pendek adalah seluruh pembayaran yang perlu disetorkan oleh
perusahaan dalam kurun waktu 12 bulan atau 1 tahun. Ini adalah jenis utang yang harus
dibayarkan dan diprioritaskan oleh perusahaan. Terdapat jenis-jenis jangka pendek yaitu
utang wesel, utang dagang, deviden, utang biaya dan lain-lain

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36534058/Makalah_Kewajiban_Jangka_Pendek_Kelompok_1

https://www.harmony.co.id/blog/hutang-jangka-pendek-apa-saja-jenisnya-dan-bagaimana-
mencatatnya-dalam-pembukuan

https://fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/540-BAB-16-Akuntansi-Hutang-Jangka-
Pendek.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai