DEMOKRASI INDONESIA
OLEH:
NIM: S1A120164
KELAS: D
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah “
Demokrasi Indonesia”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini. Atas perhatiannya penulis ucapkan banyak terima kasih.
2
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................... 5
C. TUJUAN................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 6
A. Pengertian Demokrasi...................................................................................... 6
B. Sejarah Demokrasi............................................................................................. 6
C. Macam – macam Demokrasi............................................................................ 7
D. Prinsip – prinsip Demokrasi........................................................................... 8
E. Ciri – ciri Demokrasi.......................................................................................... 9
F. Sejarah Demokrasi Indonesia......................................................................... 10
G. Proses Perkembangan Demokrasi Di Indonesia...................................... 12
A. Kesimpulan........................................................................................................... 15
B. Saran....................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anarki adalah pemerintahan yang kekuasaannya tidak jelas, tidak ada peraturan
yang benar-benar dapat dipatuhi. Setiap individu bebas menentukan kehendaknya
sendiri-sendiri tanpa aturan yang jelas.
Diktator ialah kekuasaan yang terpusat pada seseorang yang berkuasa mutlak
(otoriter), dan Demokrasi adalah kekuatan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan
dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Dari beberapa bentuk
pemerintahan ini, demokrasi yang paling umum digunakan dalam suatu sistem
pemerintahan termasuk Indonesia.
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, untuk di
Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan
demokrasinya, mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu. Nah pada
kesempatan ini, kami akan menyusun sebuah makalah tentang Demokrasi di
Indonesia.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demokrasi
B. Sejarah Demokrasi
Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno
pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari
sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti
dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah
berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi”
di banyak negara.
6
memanfaatkan eksperimen-eksperimen demokrasi perdana ini menjadi suatu pola
dasar yang baru bagi organisasi politik pascamonarki.
7
c. Demokrasi pancasila
Ciri khusus demokrasi yang tidak hanya mencakup bidang politik saja,
melainkan juga bidang ekonomi, sosial, budaya, dan mewujudkan
kesejahteraan rakyat.
8
c. Solidaritas adalah rasa solidaritas harus ada di dalam negara demokrasi.
Karena dengan adanya sifat solidaritas ini, walaupun ada perbedaan
pandangan bahkan kepentingan tiap-tiap masyarakat maka akan senantiasa
selalu terikat karena adanya tujuan bersama.
d. Toleransi adalah sikap atau sifat toleran. Bersikap toleran artinya bersifat
menenggang (menghargai, memberikan, membolehkan) pendirian
(pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya)
yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.
e. Menghormati kejujran berarti kesediaan ataketerbukaan untuk menyatakan
suatu kebenaran. Kejujuran menjadi hal yang sangat penting bagi semua
pihak.
f. Menghormati penalaran adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki
pandangan tertentu, membela tindakan tertentu, dan menuntut hal serupa
dari orang lain. Penalaran ini sangat diperlukan bagi terbangunnya
solidaritas antarwarga masyarakat demokratis.
g. Keadaa Keadaban adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin atau
kebaikan budi pekerti. Seseorang yang berperilaku beradab berarti
memberikan penghormatan terhadap pihak lain yang dapat tercermin
melalui tindakan, bahasa tubuh, dan cara berbicara.
2. Prinsip – prinsip demokrasi yag bersifat universal
a. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
b. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
c. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh
para warga negara.
d. Pengormatan terhadap supremasi hukum.
Adapun prinsip demokrasi yang didasarkan pada konsep di atas (rule of law)
antara lain sebagai berikut :
9
3. Adanya pengakuan dan anggota masyarakat terhadap kehadiran tokoh-tokoh
yang sah yang berjuang mendapatkan kedudukan dalam pemerintahan;
sekaligus sebagai tandingan bagi pemerintah yang sedang berkuasa
4. Dilakukan pemilihan lain untuk memilih pejabat-pejabat pemerintah tertentu
yang diharapkan dapat mewakili kepentingan rakyat tertentu
5. Agar kehendak masing-masing golongan dapat diketahui oleh pemenntah atau
anggota masyarakat lain, maka harus diakui adanya hak menyatakan pendapat
(lisan, tertulis, pertemuan, media elektronik dan media cetak, dsb
6. Pengakuan terhadap anggota masyarakat yang tidak ikut serta dalam pemilihan
umum.
Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara pada tanggal 17
Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia (the Founding Fathers) melalui UUD
1945 (yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa
Negara Kesatuan Republik Indonesia (selanjutnya disebut NKRI) menganut paham
atau ajaran demokrasi, dimana kedaulatan (kekuasaan tertinggi) berada ditangan
Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Dengan demikian berarti juga NKRI tergolong sebagai negara yang menganut paham
Demokrasi Perwakilan (Representative Democracy).
10
Didalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga
saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri
dari beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan
lainnya.
Namun belum berlangsung lama, yaitu hanya sekitar 6 s/d 8 tahun dilaksanakan-
nya Demokrasi Terpimpin, kehidupan kenegaraan kembali terancam akibat konflik
politik dan ideologi yang berujung pada peristiwa G.30.S/PKI pada tanggal 30
September 1965, dan turunnya Ir. Soekarno dari jabatan Presiden RI pada tanggal
11 Maret 1968.
Presiden Soeharto yang menggantikan Ir. Soekarno sebagai Presiden ke-2 RI dan
menerapkan model Demokrasi yang berbeda lagi, yaitu dinamakan Demokrasi
Pancasila (Orba), untuk menegaskan klaim bahwasanya model demokrasi inilah
yang sesungguhnya sesuai dengan ideologi negara Pancasila.
11
Amandemen UUD 1945, terutama yang berkaitan dengan kelembagaan negara,
khususnya laginya perubahan terhadap aspek pembagian kekuasaan dan aspek sifat
hubungan antar lembaga-lembaga negaranya, dengan sendirinya mengakibatkan
terjadinya perubahan terhadap model demokrasi yang dilaksana-kan dibandingkan
dengan model Demokrasi Pancasila di era Orde Baru.
Model Demokrasi pasca Reformasi (atau untuk keperluan tulisan ini dinamakan
saja sebagai Demokrasi Reformasi, karena memang belum ada kesepakatan
mengenai namanya) yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir ini,
nampaknya belum menunjukkan tanda-tanda kemampuannya untuk mengarah-kan
tatanan kehidupan kenegaraan yang stabil (ajeq), sekalipun lembaga-lembaga
negara yang utama, yaitu lembaga eksekutif (Presiden/Wakil Presiden) dan
lembaga-lembaga legislatif (DPR dan DPD) telah terbentuk melalui pemilihan umum
langsung yang memenuhi persyaratan sebagai mekanisme demokrasi.
12
Dominannya partai politik
Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5
Juli 1959 :
Bubarkan konstituante
Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
Pembentukan MPRS dan DPAS
Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap
gagal sebab:
13
Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
Pengakuan HAM yang terbatas
Tumbuhnya KKN yang merajalela
Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan terbentuknya DPR – MPR
hasil Pemilu 1999 yang telah memilih presiden dan wakil presiden serta
terbentuknya lembaga-lembaga tinggi yang lain.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menyusun makalah ini, perkembangan demokrasi di indonesia dimulai
dari Demokrasi Perwakilan (Representative Democracy) pada masa revolusi (1945
– 1950). Setelah itu Demokrasi Liberal pada masa Orde Lama (1950 - 1959).
Kemudian beralih ke Demokrasi Terpimpin yang juga pada masa Orde Lama (1959 –
1966). Setelah demokrasi termpimpin beralih lagi Demokrasi Pancasila pada Orde
Baru (1966 – 1998). Pada Orde Reformasi (1998 – sekarang), demokrasi yang
digunakan adalah Demokrasi Reformasi.
B. Saran
Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang
dapat saya ungkapkan. Jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak
tertentu saya meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah
penting untuk pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/5418515/MAKALAH_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_
DEMOKRASI_INDONESIA
http://www.academia.edu/5160513/MAKALAH_DEMOKRASI_DI_INDONESIA
http://www.academia.edu/7177479/Makalah_Demokrasi_dan_Penerapannya_di_Indon
esia
http://www.academia.edu/8898698/Makalah_Pelaksanaan_Demokrasi_Di_Indonesia_P
ada_Era_Reformasi
http://www.academia.edu/9906484/Demokrasi_di_Indonesia
https://tifiacerdikia.wordpress.com/lecture/lecture-1/ilmu-
kewarganegaraan/perkembangan-demokrasi-di-indonesia/
https://waysul.wordpress.com/2012/04/08/demokrasi-indonesia/
15