Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KASUS DEMOKRASI DI INDONESIA”

disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Dra. Yayuk Mardiati, M.A.

oleh : Kelompok Harmonika

ARNENDYA LANNIA SURYA (180710101011)

GHEMA ANANTA PUTRA (180710101391)

FORIANGGI SEPTIANDIKA (180803103034)

ELYS LAYLY FIRDAUS (180210401071)

NABILA NUR AISYAH (180810301031)

VIRDA AYU KUSUMA DEWI (180210205062)

BOB GUNDRED (180710101124)

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Universitas Jember

2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam atas segala
karunia nikmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Kasus Demokrasi di
Indonesia” untuk menempuh mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan sebaik-baiknya.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua sumber referensi dan pihak yang
turut berkortribusi dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa
terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan ilmu pengetahuan dan
wawasan yang bermanfaat untuk para pembaca.

Jember, 17 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Judul ........................................................................................................... 1
Kata Pengantar ........................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4


1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................., 4
1.3 Tujuan Makalah ................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 5
2.1 Makna dan Hakekat Demokrasi…………………………………….. 5
2.2 Pengertian Demokrasi………………………………………………. 5
2.3 Manfaat Demokrasi…………………………………………………. 6
2.4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila di Indonesia……………………... 7
2.5 Kasus Demokrasi di Indonesia………………………………………. 8
BAB III PENUTUP ................................................................................... 10

3.1 KESIMPULAN………………………………………………………. 10
Daftar Pustaka ............................................................................................ 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki
hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi dipraktekan di seluruh dunia secara berbeda-beda dari satu negara ke negara
lain. Dan Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berusaha
untuk membangun sistem politik demokrasi sejak menyatakan kemerdekaan dan
kedaulatannya pada tahun 1945.
Demokrasi harus berdasarkan pada suatu kedaulatan rakyat, artinya kekuasaan
negara itu dikelola oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Setiap warga negara sama
kedudukannya dalam pemerintahan, dimana mereka diberi kebebasan untuk memilih
ataupun dipilih. Di Indonesia, hal ini telah diwujudkan dalam bentuk Pemilihan Umum
yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali dan juga hal-hal lain yang seringkali dikaitkan
dengan Demokrasi.
Demokrasi kadangkala di sebut juga sebagai ekpresi kebebasan berpendapat dan
sangat erat kaitannya dengan kegiatan politik. Hal ini seringkali terwujud dengan adanya
aksi demonstrasi dimana rakyat turun ke jalan untuk menyampaikan beberapa aspirasinya
kepada pemerintah. Dewasa ini, sudah banyak aksi-aksi demonstrasi yang
mengatasnamakan demokrasi dan beberapa diantaranya banyak menyita perhatian umum,
baik dalam negeri maupun luar negeri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa makna dan hakekat dari demokrasi?
2. Apa pengertian dari demokrasi?
3. Apa saja manfaat dari demokrasi?
4. Bagaimana pelaksanaan demokrasi pancasila di dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia?
5. Apa saja kasus demokrasi yang telah ada di Indonesia dan bagaimana
penyelesaiannya?

1.3 Tujuan Makalah


1. Memahami dan mengetahui makna dan hakekat dari demokrasi
2. Mengetahui dan memahami pengertian dari demokrasi
3. Memahami manfaat yang ada pada demokrasi
4. Memahami pelaksanaan demokrasi pancasila dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia
5. Menganalisis serta memahami kasus-kasus demokrasi yang ada di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Makna dan Hakekat Demokrasi


Demokrasi sebagai suatu sistem telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan
aktivitas bermasyarakat dan bernegara di beberapa Negara. Seperti diakui oleh Moh.
Mahfud MD, ada dua alasan dipilihnya demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan
bernegara.
1) Hampir semua negara didunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang
fundamental, yakni kaidah atau norma hukum yang paling mendasar.
2) Demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan arah bagi
peranan masyarakat untuk menyelenggarakan Negara sebagai organisasi
tertingginya. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang
benar pada warga masyarakat tentang demokrasi.

Demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (epistemologis) dan istilah


(terminologis). Secara epistemologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari
bahasa Yunani yaitu ”demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan
“cretein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa
demos-cratein atau demos-cratos adalah keadaan Negara di mana dalam sistem
pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam
keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintah rakyat dan oleh rakyat.

2.2 Pengertian Demokrasi


Beberapa ahli telah mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian dari
demokrasi. Berikut merupakan pengertian demokrasi menurut beberapa ahli.
1) Menurut Joseph A. Schemer
“Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai
keputusan polituk dimana individu- individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat.”
2) Menurut Sidney Hook
“Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.”
3) Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl
“Demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai
tanggung jawab atas tindakan—tindakan mereka diwilayah publik oleh
warganegara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan
kerjasama dengan para wakil mereka yang terpilih.”
Dari berbagai pengertian demokrasi yang telah disebutkan oleh beberapa ahli
diatas, muncul kesimpulan-kesimpulan yang dikemukakan Asshiddiqie (2005) bahwa
hakikat demokrasi sebagai suatu sistem bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahan
memberikan penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan rakyat baik dalam
penyelenggaraan berada di tangan rakyat mengandung pengertian tiga hal, yaitu:

a. Pemerintahan dari rakyat (government of the people)


Mengandung pengertian yang berhubungan dengan pemerintah yang sah
dan diakui (ligimate government) dimata rakyat. Sebaliknya ada pemerintahan
yang tidak sah dan tidak diakui (unligimate government). Pemerintahan yang
diakui adalah pemerintahan yang mendapat pengakuan dan dukungan rakyat.
Pentingnya legimintasi bagi suatu pemerintahan adalah pemerintah dapat
menjalankan roda birokrasi dan program- programnya.
b. Pemerintahan oleh rakyat (government by the people)
Pemerintahan oleh rakyat berarti bahwa suatu pemerintahan menjalankan
kekuasaan atas nama rakyat bukan atas dorongan sendiri. Pengawasan yang
dilakukan oleh rakyat ( sosial control) dapat dilakukan secara langsung oleh
rakyat maupun tidak langsung ( melalui DPR).
c. Pemerintahan untuk rakyat (government for the people)
Mengandung pengertian bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada
pemerintah dijalankan untuk kepentingan rakyat. Pemerintah diharuskan
menjamin adanya kebebasan seluas-luasnya kepada rakyat dalam menyampaikan
aspirasinya baik melalui media pers maupun secara langsung.

2.3 Manfaat Demokrasi


Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang
demokratis, yaitu:
1. Kesetaraan sebagai warga Negara. Disini demokrasi memperlakukan semua orang
adalah sama dan sederajat. Prinsip kesetaraan menuntut perlakuan sama terhadap
pandangan-pandangan atau pendapat dan pilihan setiap warga Negara.
2. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum. Kebijakan dapat mencerminkan
keinginan rakyatnya. Semakin besar suara rakyat dalam menentukan semakin
besar pula kemungkinan kebijakan itu menceminkan keinginan dan aspirasi
rakyat.
3. Mengatasi perbedaan. Demokrasi mengisyaratkan kebhinekaan dan kemajemukan
dalam masyarakat maupun kesamaan kedudukan diantara para warga Negara.
Dalam demokrasi untuk mengatasi perbedaan-perbedaan adalah lewat diskusi,
persuasi, kompromi, dan bukan dengan paksanaan atau pameran kekuasaan.
4. Menjamin hak-hak dasar. Demokrasi menjamin kebebasan-kebebasan dasar
tentang hak-hak sipil dan politis; hak kebebasan berbicara dan berekspresi, hak
berserikat dan berkumpul, hak bergerak, dsb. Hak-hak itu memungkinkan
pengembangan diri setiap individu dan memungkinkan terwujudnya keputusan-
keputusan kolektif yang lebih baik.
5. Pembaruan kehidupan sosial. Demokrasi memungkinkan terjadinya pembawaan
kehidupan sosial. Penghapusan kebijakan-kebijakan yang telah usang secara rutin
dan pergantian para politisi dilakukan dengan cara yang santun, dan damai.
Demokrasi memuluskan proses alih generasi tanpa pergolakan.

2.4 Pelaksanaan Demokrasi Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia


Pelaksanaan demokrasi Pancasila berarti menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dan negara, saling menghargai serta selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan
berbagai permasalahan. Kegiatan sosial politik masyarakat atas dasar demokrasi
Pancasila, bersumber pada kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Hal ini tertuang
dalam pembukaan UUD RI Tahun 1945 alinea IV dan Pasal-pasal UUD RI Tahun 1945.
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang didasarkan pada asas
kekeluargaan dan kegotongroyongan yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang
mengandung unsur-unsur berkesadaran religius, kebenaran, kecintaan dan budi pekerti
luhur, berkepribadian Indonesia dan berkesinambungan.
Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan oleh
rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat. Kebebasan individu dalam demokrasi
pancasila tidak bersifat mutlak, tetapi harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial.
Ada beberapa pasal dalam Undang-Undang menjelaskan tentang demokrasi
pancasila di Indonesia, diantaranya:
 Konsepsi kedaulatan rakyat atau demokrasi jelas terkandung dalam UUD
1945. Dari pembukaan sampai ke Pasal dan ayat-ayatnya jelas terkandung
konsepsi Kedaulatan Rakyat. Dalam Alenia Keempat Pembukaan UUD 1945
disebutkan: “....dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
 Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi: “Kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”. Prinsip kedaulatan
rakyat tersebut juga nampak dalam seluruh mekanisme dan prosedur yang
terdapat dalam UUD 1945. Mulai dari prosedur rekruitmen politik, kekuasaan,
legislasi, pajak dan pemilu mencerminkan bahwa UUD 1945 menganut paham
kedaulatan rakyat dengan konsep perwakilan.
 Pasal 2 ayat 1: “Majelis Permusyaratan Rakyat terddiri atas anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih
melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang.”
 Pasal 6A ayat 4: “Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil
Presiden terpilih, dua pasangan caloon yagn memperoleh suara terbanyak
pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung
dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai
Presiden dan Wakil Presiden.”
 Pasal 19 ayat 1: “Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui
pemilihan umum.”
 Pasal 22E ayat 1: “Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.”
 Pasal 28: “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”
 Bahkan menurut Jimly, konsep kedaulatan rakyat yang terdapat dalam UUD
1945 bukan hanya bersifat politik, melainkan juga ekonomi dan sosial. Pasal
33 ayat (4) UUD 1945 menyebutkan bahwa:
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
2.5 Kasus-kasus Demokrasi di Indonesia dan Penyelesaiannya
1. Pungutan Liar di Kantor Dispenduk Jember
OTT Dispendukcapil Jember mendapat perhatian dan apresiasi langsung dari
Dirjen Dukcapil Kemendagri. Tim Dirjen beranggotakan 5 orang datang ke Mapolres
Jember. Mereka meminta informasi dan keterangan, perihal tertangkapnya Kepala
Dispendukcapil Jember SW dan AK, terkait pungli yang terjadi di kantor Dispenduk
setempat.
Dengan OTT tersebut, Pemkab Jember juga diminta segera menetapkan Plt
sementara, selama proses hukum berjalan. Agar tidak mengganggu pelayanan
masyarakat perihal kebutuhan dokumen adminduk."Kami Polres Jember dan dari
Pemkab, kedatangan tamu dari Dirjen Dukcapil ini, untuk saling bertukar informasi
terkait kasus OTT di Dispendukcapil Jember kemarin," ujar Kapolres Jember AKBP
Kusworo Wibowo saat dikonfirmasi, Sabtu (3/11/2018).
Kedatangan tim dari Dirjen Dukcapil tersebut, selain bertukar informasi, juga
membahas tentang pelayanan di Dispendukcapil Jember agar tidak sampai terganggu.
Konstitusi yang berlaku:
Pasal 18
1. Pelaksanaan tugas penangkapan dilakukan oleh petugas kepolisian negara
Republik Indonesia dengan memperlihatkan surat tugas serta memberikan
kepada tersangka surat perintah penangkapan yang mencantumkan identitas
tersangka dan menyebutkan alasan penangkapan serta uraian singkat perkara
kejahatan yang dipersangkakan serta tempat ia diperiksa.
2. Dalam hal tertangkap tangan penangkapan-dilakukan tanpa surat perintah,
dengan ketentuan bahwa penangkap harus segera menyerahkan tertangkap
beserta barang bukti yang ada kepada penyidik atau penyidik pembantu yang
terdekat.
3. Tembusan surat perintah penangkapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
harus diberikan kepada keluarganya segera setelah penangkapan dilakukan.
2. Kasus Suap KPU Garut
Tertangkapnya komisioner Komisi Pemilihan Umum dan Ketua Panitia Pengawas
Pemilu Kabupaten Garut karena kasus suap dapat mengancam kualitas demokrasi di
Indonesia. Penyelenggara pemilu yang seharusnya menghentikan malah menjadi
aktor utama dalam politik uang pada ajang pesta.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Garut Heri Hasan Basri dan
Komisioner KPU Garut Ade Sudrajat ditangkap pada Sabtu (24/2/2018). Keduanya
diduga telah menerima suap dalam bentuk uang dan mobil dari seorang calon bupati
di Garut. Tak hanya itu, polisi juga menangkap seorang warga yang diduga pemberi
suap bernama Didin Wahyudin (46).
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menjelaskan, pengungkapan kasus
dugaan suap tersebut berawal dari informasi masyarakat yang merasakan adanya
ganjalan saat proses penetapan pasangan calon bupati dan wakil di Garut. Setelah
mendapatkan informasi itu, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan
mendapatkan struk ATM dengan bukti transfer kepada Panwas di Kabupaten Garut.
"Kemudian polisi melakukan kroscek dengan bank, ternyata hasilnya Bank Mandiri
betul ada transfer di sana. Kemudian kami lakukan pengumpulan barang bukti.
Hampir dua minggu dan benar terjadi gratifikasi dari DW kepada Panwas di Garut,"
ungkap Agung. Dari situ, lanjutnya, polisi melakukan pemeriksaan dan penyelidikan
dan menduga adanya gratifikasi terhadap Komisioner KPU di Garut.
Adapun barang bukti yang didapatkan Satgas Anti Money Politik Polda Jabar
yakni satu kuitansi tertanggal 8 Februari 2018 dengan tulisan Rp 10 juta dari DW,
satu buah buku tabungan Bank Mandiri atas nama Heri Hasan Basri, dan tiga buah
ponsel, 12 bukti transfer ATM BCA, 3 lembar bukti trnasfer ATM Bank BRI, 1 buku
tabungan bank BRI atas nama Ade Sudrajat, 1 buku tabungan Bank BNI Ade
Sudrajat, 1 unit mobil Daihatsu Sigra warna putih No. Pol Z 1784 DY berikut kunci
dan STNK kendaraan atas nama Ade Sudrajat. Didin Wahyudin dijerat dengan pasal
5 UU No 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No 31 Tahun 1999 tentang
Tindak Pidana Korupsi sebagai orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
penyelenggara negara, yaitu Ketua Panwaslu Kabupaten Garut dan Anggota KPUD
Kabupaten Garut dengan maksud supaya melakukan atau tiada melakukan sesuatu.

Konstitusi yang berlaku:

Pasal 22E ayat 1: “Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.”
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan demokrasi di Indonesia sudah ada sejak era revolusi kemerdekaan,
hingga akhirnya pada era reformasi ini Indonesia menetapkan untuk menggunakan
demokrasi pancasila sebagai pelaksanaan sistem demokrasi yang paling baik dan cocok
untuk Indonesia. Dalam sistem demokrasi Indonesia telah tercantum dengan jelas bahwa
Pasal 1 Ayat (2) Undang-undang Dasar 1945, bahwa kedaulatan ada pada tangan rakyat.
Meskipun begitu, masih banyak penyimpangan yang dilakukan oknum-oknum tertentu
dalam pelaksanaan sistem demokrasi pancasila ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. Febiola. 2015. Pelaksanaan Demokrasi Pancasila. https://www.dictio.id/t/bagaimanakah-


pelaksanaan-demokrasi-pancasila-di-indonesia/113752. Diakses pada 17 November 2018
15:46 WIB.
2. Sweeper. 2012. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia.
https://sweeperjamnas.wordpress.com/2012/12/28/pelaksanaan-demokrasi-di-indonesia/.
Diakses pada 17 November 2018 pada 15:47 WIB.
3. Syolika, Mar’atus. Makalah tentang Demokrasi di Indonesia dan Contoh Kasus
Demokrasi. http://dodynurandriyan.blogspot.com/2010/06/kedaulatan-rakyat-demokrasi-
dalam-uud.html. Diakses pada 17 November 15:34 WIB.
4. _______. 2011. Konsepsi dan implementasi demokrasi pancasila dalam sistem perpolitikan di
Indonesia. https://media.neliti.com/media/publications/140373-ID-konsepsi-dan-
implementasi-demokrasi-panc.pdf. Diakses pada 17 November 2018 pada 16:01 WIB

Anda mungkin juga menyukai