Anda di halaman 1dari 8

REVIEW JURNAL

Lembar tugas ini dibuat untuk memenuhi pada mata kuliah Manajemen

Dosen pengampu : Eka Sulvijayanti

Disusun Oleh :

Nama : Arita Noviyanti

Nim : 126405201073

SEMESTER 1
MANAJEMEN BISNIS SYARIAH 1B
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
REVIEW MAKALAH

Judul PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KOMUNIKASI


ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN BANK
JATIM CABANG MALANG)
Nama Jurnal Jurnal

Penulis MIRZA ASMI AKBAR


Penerbit Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Volume dan Halaman Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 3 No. 1 Maret 2015| hal 1-10
Tahun 2015
Bahasa Indonesia
Reviewer Arita Noviyanti
Tanggal reviewer 10 November 2020

Pendahuluan Salah satu unsur yang penting dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan
adalah pemimpin yang mampu mempengaruhi bawahannya dan
mengikutsertakan bawahan secara aktif dalam mencapai tujuan tersebut melalui
gaya kepemimpinan yang sesuai. Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya
merupakan gaya kepemimpinan transformasional yang menekankan pada
pentingnya seorang pemimpin menciptakan visi dan lingkungan yang
memotivasi para bawahan untuk berprestasi melampaui harapannya (Burns
dalam Rivai dan Mulyadi, 2012:52). Pentingnya gaya transformasional juga
dikemukakan Bass dalam Yukl (2010:305) “bahwa kepemimpinan
transformasional lebih meningkatkan motivasi dan kinerja pengikut
dibandingkan transaksional”. Dengan kepemimpinan ini, Bass dalam Yukl
(2010:305) menyebutkan “bahwa para pengikut merasakan kepercayaan,
kekaguman, kesetiaan dan penghormatan terhadap pemimpin dan mereka
termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang awalnya diharapkan dari
mereka”. Hasil penelitian Larisang 2007:8) menyimpulkan bahwa bahwa gaya
kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan. Peneliti lain juga mengemukakan hal yang sama yaitu Wisman
(2010:16) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan transformasional benar-
benar dapat meningkatkan kinerja karyawan. Selain dengan kepemimpinan
transformasional, keterkaitan atasan dan bawahan diharapkan dapat terjalin
dengan baik melalui komunikasi yang baik pula tercipta suatu situasi yang
harmonis. Redding dan Sanborn dalam Muhammad (2005:65) mengatakan
“bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi
dalam organisasi yang kompleks”. Selanjutnya, Terkait dengan pernyataan
tersebut, Muhammad (2005:65) lebih lanjut menjelaskan bahwa tujuan
komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk saling pengertian
(mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangka referensi (frame of
references) dan kesamaan pengalaman (field of experience) diantara anggota
organisasi. Komunikasi organisasi harus dilihat dari berbagai sisi yaitu pertama
komunikasi antara atasan kepada bawahan, kedua antara karyawan yang satu
dengan karyawan yang lain, ketiga adalah antara karyawan kepada atasan.
Penelitian tentang pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja disimpulkan
memiliki pengaruh positif (Mardianto, 2005:18), semakin baik komunikasi
organisasi yang terjadi maka kinerja karyawan juga tinggi. Demikian juga hasil
penelitian Wahyuni (2009:11) mengatakan bahwa komunikasi organisasi
berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian di atas,
maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Transformasional Dan Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan”

Tujuan Tujuan penelitian untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya


kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan, mengetahui dan
menganalisis pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan,
mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan transformasional
dan komunikasi organisasi secara simultan terhadap kinerja karyawan.

Orrrrr

1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan transformasional


terhadap kinerja karyawan. 2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh
komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan. 3. Mengetahui dan
menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan komunikasi
organisasi secara simultan terhadap kinerja karyawan TINJAUAN PUSTAKA

Metode Pertama, Pemerintahan yang adil dan demokratis (musyawarah), Kedua,


organisasi pemerintah yang dinamis. Ketiga, Kedaulatan. Selain itu,
pembaruan di bidang hukum dengan melakukan ijtihad hukum harus
menggunakan rasio yang cerdas. Untuk itu, membutuhkan pemikiran yang
rasional untuk melengkapi hukum yang dibutuhkan masyarakat yang
senantiasa mengalami perkembangan.

Permasalahan Pertama problem filosofis yakni jika klaim agama terhadap pemeluknya
sedemikian total maka akan menggeser otonomi dan kemerdekaan manusia
yang berarti juga menggeser prinsip-prinsip demokrasi. Kedua, problem
historis-sosiologis, ketika kenyataannya peran agama tidak jarang
digunakan oleh penguasa untuk mendukung kepentingan politiknya
Inti Pembahasan Makalah ini menjelaskan berbagai menurut para ahli masalah hingga cara
menanggapi masalah dalam makalah ini, diantanya yaitu:
Islam dan Kebangsaan
Mengenai tema Islam dan kebangsaan ini. Ada tiga aliran yang
berpendapat tentang hubungan antara Islam dengan ketatanegaraan.
 Aliran Pertama, Berpendirian Islam bukanlah semata-mata agama
yang menyangkut hubungan antara manusia dengan Tuhan, tetapi
Islam adalah agama yang lengkap dengan segala aspek kehidupan
manusia termasuk kebudayaan bernegara. (tokohnya Hasan al Bana
Sayid Qutub Abu ala al-Mau dudi’).
 Aliran Kedua, Berpendirian bahwa Islam adalah agama yang tidak
ada hubungannya dengan urusan kenegaraan, (tokohnya Ali Abdul.
Al-Raziq dan Thaha Husein).
 Aliran Ketiga, Aliran ini berpendapat bahwa dalam Islam tidak
terdapat sistem ketatanegaraan, tetapi terdapat seperangkat tata
nilai etika dalam kehidupan bernegara (tokoh-tokohnya
Muhammad Husein Haikal).
Secara filosofis kewajiban membentuk negara Islam tidak terdapat, namun
sebagai masyarakat yang bernegara hendaknya dapat membentuk
masyarakatnya yang penuh Islamis. Karena itu, masyarakat Islam adalah
masyarakat yang mengikuti perkembangan zaman di bidang politik,
ekonomi, sosial budaya, bidang Hankam.
Islam dan Demokrasi
Sistem politik demokrasi itu dapat berjalan sealur dengan misi agama. Ia
bahkan dapat disebut yang paling baik dan paling tepat, karena dengan
mekanismenya yang wajar ia bisa menghindarkan adanya tirani mayoritas
atas minoritas dan juga tirani minoritas atas mayoritas, yang keduanya
sama-sama berbahaya.
Dengan demikian kekuatan demokrasi terletak pada: Jaminan
berlangsungnya check and balance pemerintah dan rakyat, Jaminan
kebebasan asasi, Dalam sistem politik yang demokrasi berlaku prinsip the
people control the leaders, lawan the leaders control the mass, Adanya
kesediaan sharing of power.
Demokrasi hidup dalam kesepakatan dan ia akan tetap kuat bertahan
selama tersedia banyak jalan untuk mencapai kesepakatan.
Perlu usaha yang kontinu dalam mensosialisasikan demokrasi, sebab tanpa
itu demokrasi mustahil berjalan. Tentang bagaimana cara
mensosialisasikannya, ia mengatakan :

 Pertama, upayakan untuk menerapakan kepada rakyat, kepada


masyarakat umum tentang pentingnya nilai-nilai dasar demokrasi
untuk kepentingan mereka. Ini merupakan pendekatan normatif.
 Kedua, pendekatan empirik, pendekatan yang sifatnya membangun
kesadaran tentang nilai-nilai demokrasi dari praktek pengalaman
Islam dan Hak asasi Manusia
Posisi penting hak asasi manusia dalam Islam dijelaskan oleh Rais, bahwa
negara yang melindungi hak asasi manusia, memelihara keadilan,
menerapkan peraturan hukum terhadap seluruh warga negara tanpa
diskriminasi, telah mengimplementasikan ajaran Islam.34 Menurutnya,
tumpang tindih antara Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dengan
hak-hak asasi Islam hampir menyeluruh.
Persoalan yang sebenarnya adalah tentang posisi mereka di masyarakat
secara keseluruhan, sebagaimana akan kita lihat dalam pembahasan
mengenai prinsipprinsip persamaan.
Hak asasi adalah merupakan hak dasar yang dibawa oleh manusia sejak
lahir, pemberian Tuhan . Hal ini menunjukkan bahwa Islam merespon akan
hak asasi karena ia diakui oleh Tuhan. Dalam Islam secara esensial tentang
hak asasi manusia adalah semua orang memiliki hak yang sama dalam
hukum dan keadilan serta kebebasan.
Kelebihan Makalah ini memiliki banyak kelebihan yaitu sebagai bahan penambahan
wawasan bagi para pembaca, bahkan alternative solusi bagi Indonesia
terutama bagi masyarakat Indonesia yang masih kurangnya pengertian
kepada hubungan antara agama dan kenegaraan. Selain itu makalah ini
sangat banyak sekali masukan dari para ahli.

Penulis juga mampu mengaitkan suatu pokok masalah ke hal-hal yang


lebih umum dan mudah dinalar.
Kekurangan Makalah ini bukan tanpa kekurangan yaitu pada bagian pembahasan yang
sepertinya sudah mencangkup kedalam semua, akan lebih baik itu
dimasukan ke dalam bagian kesimpulan. Selain itu penulis terlalu banyak
menggunakan menurut para ahli sehingga penulis kurang bisa
mengembangkan pembahasan. Tidak hanya itu di dalam pengetikan
makalah juga masih banyak yang salah dan ada kata yang tidak sesuai
dengan KBBI, seharusnya penulis menyadari itu, sebagai contoh kata
‘faham’ yang seharusnya ‘paham’. Serta kalimat yang menggunakan kata
istilah, sehingga kurang bisa dipahami.

REVIEW VIDEO

Judul video Relasi Agama dan Negara

Youtube Channel NU Online

Tanggal Publish 26 September 2020

Pembicara Ustadz Ahmad Muntaha AM

Reviewer Arita Noviyanti

Tanggal Reviewer 10 November 2020

Tujuan Untuk mengetahui eksistensi negara terhadap agama islam, serta posisi dan
implementasinya di dalam konteks keindonesiaan.

Inti pembahasan Dari video yang telah disajikan bisa dilihat bahwa sang pemateri atau
pembicara memaparkan tentang Perbincangan, pengkajian dan pemikiran
tentang negara terus berkembang dari tahun ke tahun dan dari generasi ke
generasi berikutnya dan yang terlibat di dalamnya bukan hanya para
filosof, tetapi juga para negarawan, politisi, sosiolog, para ahli hukum, dan
sebagainya, sehingga wajarlah jika berbagai definisi yang beragam pun
bermunculan.
Negara Islam (Daulah Islam) merupakan kekuatan politik praktis yang
berfungsi untuk menerapkan dan memberlakukan hukum-hukum Islam,
serta mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia sebagai sebuah risalah
dengan dakwah dan jihad.Daulah Islam inilah satu-satunya thariqah
(metode praktis) yang dijadikan Islam untuk menerapkan Islam dan
hukum-hukumnya secara menyeluruh dalam kehidupan masyarakat.
tanpa adanya negara, eksistensi Islam sebagai sebuah ideologi serta sistem
kehidupan akan menjadi pudar; yang ada hanyalah Islam sebagai upacara
ritual serta sifat-sifat akhlak semata. Karena itu negara (daulah Islam)
harus tetap ada dan keberadaannya juga tidak hanya temporal saja.
negara merupakan keharusan doktrinal dan praktis, negara tetap subsider
sejauh kaitannya dengan agama. ini secara tegas menunjukkan bahwa
institusi negara dan pemerintahan merupakan faktor penting dalam ajaran
Islam.Hanya saja tetap harus digarisbawahi bahwa dalam hal ini
keberadaan negara dalam ajaran Islam hanyalah alat atau sarana bagi
tegaknya agama untuk terlaksananya sebagian besar hukum-hukum agama.
Pembentukan negara adalah suatu kewajiban bagi umat manusia dalam
bentuk demokratis, meskipun tidak ada keharusan dari Islam dalam bentuk
negara Islam, karena membentuk negara itu dapat memberikan beberapa
prinsip yang dipakai dalam mewujudkan masyarakat yang dimaksud
adalah :
 Pertama, Pemerintahan yang adil dan demokratis (musyawarah),
 Kedua, organisasi pemerintah yang dinamis.
 Ketiga, Kedaulatan. Selain itu, pembaruan di bidang hukum dengan
melakukan ijtihad hukum harus menggunakan rasio yang cerdas.
Untuk itu, membutuhkan pemikiran yang rasional untuk melengkapi
hukum yang dibutuhkan masyarakat yang senantiasa mengalami
perkembangan.
Dalam sejarah bangsa Indonesia, hubungan antara agama (Islam) dan
negara berkembang menjadi empat golongan.
 Pertama, golongan yang mengintegrasikan antara agama dan
negara sebagai dua hal yang tidak terpisahkan.
 Kedua, golongan yang berpendapat bahwa agama dan negara
berjalan dalam pusaran konflik dan saling menafikan di antara
keduanya sebagaimana terjadi di Sumatera Barat. Dari kejadian itu
kemudian muncul semboyan “adat bersendi syara’ dan syara’
bersendi Kitóbullah” yang artinya; eksistensi hukum adat diakui
selama tidak bertentangan dengan ketentuan syariat agama Islam.
 Ketiga, norma-norma agama diberlakukan secara gradual dalam
sistem hukum nasional dan berjalan tanpa konflik sebagaimana
sistem ketatanegaraan kerajaan Goa
 Keempat, golongan yang membangun hubungan sekular-ritualistik
antara agama dan negara. Norma-norma agama diberlakukan dalam
tradisi ritual keagamaan oleh pemerintah sebagai simbol
pengayoman kepada warganya, sehingga masyarakat merasa
diayomi dengan kedatangan pemimpin, sebagaimana tradisi
kerajaan Jawa.

Kesimpulan Kesimpulan dari materi yang telah disampaikan dalam video youtube yang
berjudul ‘Relasi Agama dan Negara’ oleh Ustadz Ahmad Muntaha AM.
yaitu bahwa pembicara menjelaskan tentang dimulai dari definisi menurut
para ahli mengenai pentingnya eksistensi negara menurut islam, posisi
agama terhadap negara, dalil al-quran dan hadistnya, serta bagaimana
implementasinya dalam konteks keindonesiaan.

Kelebihan Menurut saya setelah melihat atau menonton video youtube yang berjudul
‘Relasi Agama dan Negara’ oleh Ustadz Ahmad Muntaha AM dalam
youtube channel NU Online. Kelebihannya yaitu antara lain, penyampaian
pembicara atau materi yang sangat jelas dan detail, serta artikulasi
berbicara dengan tempo yang pas sehingga para pendengar atau penonton
youtube bisa memahami serta lebih mudah mengerti apa yang ingin beliau
sampaikan. Selain itu beliau juga mampu memberikan contoh yang
berkaitan tentang relasi agama dan negara, sehingga dapat mudah
dipahami. Dan juga banyak hadist dan dalil dari al-quran sehingga
memperkuat materi.

Kelemahan Menurut saya dalam video youtube tersebut juga tanpa kelemahan,
diantaranya yaitu durasi yang sangat lama membuat para penonton atau
pemirsa jenuh dan ada kemungkinan materi yang dipercepat sehingga
materi tidak tersampaikan dengan sempurna, sebaiknya pada materi
tersebut dibagi mejadi beberapa sub agar durasi tidak terlalu lama.

Anda mungkin juga menyukai