Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen
Disusun Oleh :
Kelompok 2
SEMESTER 1
MANAJEMEN BISNIS SYARIAH 1B
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas karunia-
Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW yang
syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tuga pada mata kuliah
Manajemen. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung serta
membantu penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makala ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca.
Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat
dan kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………
3.2 SARAN…………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dunia bisnis saat ini dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk
pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun kualitas sistem informasi
manajemen dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Keberhasilan perusahaan
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah kualitas sistem
informasi manajemen.
Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi oleh
seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan
teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya
memperhatikan lingkungan usahanya saja, atau intern saja. Tetapi juga harus bisa mengantisipasi
lingkungan di luar perusahaan atau internal.
Untuk mencapai tujuan organisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi
apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan barang – barang yang dibutuhkan
oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur –
unsur serta kekuatan – kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen.
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana manajemen dan lingkungan eksternal
1.3.2 Untuk mengetahui tentang manajemen dan lingkungan
1.3.3 Untuk mengetahui tentang manajemen dan lingkungan
1.3.4 Untuk menyimpulkan hubungan lingkungan dengan organisasi
1.3.5 Untuk menyimpulkan hubungan manajemen dengan globalisasi
BAB II
PEMBAHASAN
Lingkungan eksternal sendiri dapat dibagi 2 yaitu elemen aksi langsung dan elemen aksi
tidak langsung. Elemen aksi langsung disebut stake holder atau pihak-pihak berkepentingan
seperti konsumen, pamasok, pemerintah, serikat pekerja, pesaing, dengan penjelasan masing-
masing adalah sebagai berikut :
1. Konsumen
Konsumen adalah elemen lingkungan eksternal elemen aksi langsung yang
memiliki kendudukan sangat penting dalam organisasi. Hal ini karena konsumen
merupakan pengguna utama dari produk atas jasa yang dihasilkan suatu
organisasi.
2. Pemasok
Pemasok adalah pihak yang menyediakan bahan baku atau input/masukan bagi
suatu organisasi yang akan menghasilkan jasa atau produk sebagai suatu output
atau keluaran.
3. Pemerintah
Berperan sebagai pengawas, regulator, dan pendorong dunia usaha. Dalam
doktrin laissez-faire, peran campur tangan pemerintah diminta dibatasi yaitu
hanya dalam hal regulator atau perumus perundang-undangan, agar iklim pasar
bebas dapat terbentuk secara alami.
4. Serikat pekerja
Adalah elemen yang berfungsi menampung aspirasi para karyawan. Adanya
serikast pekerja membuat posisi tawar karyawan terhadap perusahaan semakin
kuat.
5. Pesaing
Pesaing atau kompetitor adalah organisasi lain yang juga menawarkan produk
atau jasa yang sama atau berlainan kepada para pelanggan. Produk atau jasa
tersebut dapat saja berlainan dengan produk organisasi kita. Namun apabila
memiliki pengaruh menarik minat membeli daripada para pelanggan kita, maka
organisasi tersebut dapat digolongkan sebagai pesaing.
1. Teknologi
2. Ekonomi
3. Politik
4. Sosial
Faktor selanjutnya adalah faktor sosial. Faktor sosial tersebut antara lain :
Sikap, nilai dan kepercayaan. Faktor sosial biasanya langsung
berhubungan dengan konsumen atau pelanggan perusahaan. Produk
atau jasa perusahaan dapat diterima dengan baik jika tidak melanggar
nilai dan kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat.
Kebudayaan. Kebudayaan yang dimaksud seperti sikap dalam bekerja,
menabung, menginvestasi, dan lain-lain.
Demografi. Beberapa hal yang termasuk dalam faktor demografi
antara lain besarnya populasi, usia, etnis, dan distribusi pendapatan.
Lingkungan internal organisasi merupakan semua variabel yang ada di dalam organisasi itu
sendiri dan variabel-variabel tersebut menghasilkan produk dari suatu proses. Lingkungan
internal adalah bagian dari proses dalam organisasi yang menghasilkan produk organisasi.
Lingkungan internal, menurut Robbins, adalah bagian dari lingkungan yang mempunyai
relevansi secara langsung bagi organisasi dalam mencapai tujuannya. Sedangkan Menurut Daft,
elemen-elemen lingkungan internal adalah semua sektor yang berinteraksi langsung dengan
organisasi dan mempunyai pengaruh langsung terhadap kemampuan organisasi dalam mencapai
tujuannya.
Lingkungan internal memiliki ciri dimana interaksinya dengan organisasi atau organisasi
bersifat langsung sehingga pengaruhnya pada langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai
tujuan juga bersifat langsung.
Lingkungan eksternal sendiri dapat dibagi 2 yaitu elemen aksi langsung dan elemen aksi
tidak langsung. Elemen aksi langsung disebut stake holder atau pihak-pihak berkepentingan
seperti konsumen, pamasok, pemerintah, serikat pekerja, pesaing sebagai berikut.
Struktur Organisasi, yaitu menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa,
dan mekanisme koordinasi formal serta pola interaksi yang akan diikuti.
Departementalisasi
Departementalisasi adalah kegiatan pengelompokan pekerjaan dan para spesialis akibat
pembagian kerja.
Hierarki
Hierarki adalah garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari tingkatan
atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan hubungan si pelapor
kepada si penerima laporan.
Koordinasi
Koordinasi adalah proses menyatukan aktivitas dari departemen yang terpisah untuk
mencapai sasaran organisasi secara efektif. Koordinasi adalah proses pengintegrasian
tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau
bidang-bidang fungsional) suatu organisasi mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Setiap mahluk memiliki sifat dasar saling membutuhkan satu sama lain. Dasar itulah yang
menjadi akar munculnya kata “simbiosis mutualisme”, karena pada dasarnya Allah menciptakan
semua mahluk di muka bumi untuk saling melengkapi dan membutuhkan satu sama lain. oleh
karena itulah dibutuhkan interaksi yang baik, supaya terjaga eksistensi dan tercipta korelasi yang
baik pula. Konsep kehidupan tersebut juga mengilhami organisasi dalam hubungannya dengan
lingkungan. Karena pada dasarnya setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah, hingga
terkecil, semua akan berinteraksi dengan lingkungan dimana organisasi itu berada.
Dari gambar diatas kita bisa lihat bahwa setiap masing-masing matrik memiliki
ketidakpastian yang berbeda-beda, tergantung pada situasi dan kondisi tingkat homoginitas dan
perubahan lingkungan yang dihadapi. Ketidakpastian juga tergantung pada jenis kegiatan yang
dilakukan.
Hubungan organisasi dengan lingkungan akan menghasilkan organisasi sebagai sebuah
sistem. Yaitu bahwa organisasi merupakan sistem yang dipengaruhi oleh sub-sub system
yang terdiri dari lingkungan internal dan eksternal dimana keduanya akan sangat berhubungan.
pada dasarnya dalam sistem organiasi dibagi menjadi dua yaitu sistem tertutup dan sistem
terbuka.
organisasi dengan sistem tertutup akan cenderung mengambil peran yang menjauhdari
lingkungan luar. Dengan sistem tertutup artinya ia membatasi diri dari interaksi
denganlingkungan luar organisasi. Sistem ini sangat tidak sehat jika masih diterapkan dalam
konteks kekinian, karena keputusan yang dihasilkan adalah dari atasan (pemimpin) yang
biasanya kaku dan cenderung merugikan bagi bawahan (karyawan).
Kebalikan dari organisasi tertutup, organisasi dengan sistem terbuka adalah organsasi yang
memiliki tingkat interaksi yang tinggi terhadap dunia atau lingkungan diluar organisasi.
Sistem terbuka membuat organisasi lebih aktif dan dinamis dalam menyikapi setiap perubahan
yang selalu terjadi. Sistem ini lebih mengedepankan keuntungan bersama antara lingkungan
internal dan lingkungan eksternal.
Untuk mampu menjalankan fungsi dan interaksi organisasi dengan baik, maka sangat
dibutuhkan keterampilan seorang manajer atau pemimpin yang baik pula. Seorang manajer atau
pemimpin dituntut memiliki keahlian untuk mampu mengelola organisasi atau institus idengan
baik. Ada tiga keahlian yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu sebagai berikut.
pertama, technicalskill
Yang pertama untuk meliputi memahami
Kedua, conceptual skill Yaitu kemampuan untuk mengelola organisasi serta
berkoordianasi dengan mitra dan anggota bidang lainya.
Ketiga, human skill
Adalah kemampuan untuk bekerjasama dan memberi motilasi bagi seluruh elemen
organisasi.
Dari bagan tersebut dapat kita lihat tingkatan bagaimana job description dalam sebuah
organisasi. Pada posisi teratas ditempati oleh Top manajer yang berkedudukan sebagai-
pemimpin. Manajer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen. Lebih lengkap lagi
manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan
dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi. Sebagai pemimpin
tertinggi keterampilan yang harus dimiliki adalah konseptual, human, kemudian tekhnikal skil.
Artinya seorang pemimpin tidak harus mengetahui semua tekhnikal skill. antinya adalah yang
lebih dibutuhkan pemimpin adalah konseptual skill, human skill, baru tekhnikal skill,
hal ini karena pemimpin lebih berperan untuk mengelola organisasi dengan baik dan membuat
hubungan dengan lingkungan internal dengan baik pula.
Dibawah peran top manajer ada midle dan fist line manajer. Kebalikan dari top manajer,
peran dan keahlian yang harus dimiliki oleh midle dan fist line adalah mengenai tekhnikal skill,
artinya posisi ini harus diisi dengan orang-orang yang memiliki kemampuan serta yang betul-
betul memahami bagaimana prosedur dan tekhnis manajemen organisasi.
Apabila peran tersebut dapat dijalani dengan baik oleh manajer dengan ditambah
kemampuan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan, maka ketahanan dan eksistensi
sebuah organisasi akan semakin besar. Karena pada dasarnya tak ada satupun makhluk atau
organisasi yang mampu bertahan tanpa menjaga hubungan timbal balik secara baik
dengan lingkungan dan organisasi diluar lingkungan internal organisasi itu sendiri. Dan
kegagalan berbagai organisasi adalah karena kekakuanya dalam memahami setiap
perubahandemi perubahan yang terjadi dalam lingkungan.
2.4 HUBUNGAN MANAJEMEN DAN GLOBALISASI
Mengidentifikasikan beberapa teknis dan tren dari suatu organisasi yang nantinya
akan menggunakan teknologi untuk meningkatkan tingkat kerja organisasi.
Mengembangkan kerangka kerja system informasi untuk mengatur organisasi
seperti business computing, telecommunication, specialized office product,
general office product.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dunia bisnis saat ini dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk
pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun kualitas sistem informasi
manajemen dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Keberhasilan perusahaan
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah kualitas sistem
informasi manajemen.
a. Lingkungan eksternal sendiri dapat dibagi 2 yaitu elemen aksi langsung dan
elemen aksi tidak langsung. Elemen aksi langsung disebut stake holder atau
pihak-pihak berkepentingan seperti konsumen, pamasok, pemerintah, serikat
pekerja, pesaing.
b.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Taufiq. 2012. Manajemen strategik, konsep dan aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Yulianti, Devi. Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Dalam Pencapaian Tujuan
Perusahaan. Jurnal Sosiologi, Vol. 16, No. 2: 103-11
Hasibuan, Melayu, S.p.2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.