OLEH
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala nikmat
dan kesempatanya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Hal ini merupakan salah satu
wujud dari tugas kami guna untuk meningkatkan pemahaman kami tentang mengelola
lingkungan eksternal dan budaya organisasi.
Setelah melewati waktu demi waktu, akhirnya makalah tentang mengelola lingkungan
eksternal dan budaya organisasi ini dapat kami selesaikan. Dalam makalah ini mengandung
beberapa pembahasan yang sangat berguna untuk meningkatkan pengetahuan mengenai
pengelolaan lingkungan eksternal, dan budaya organisasi yang tentunya sangat terbilang
penting dalam kehidupan, terutama bagi sebagian orang yang terjun dalam sebuah organisasi.
Harapan Kami, semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang cukup bagi para
pembaca.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu,
kritik dan saran sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah
ini memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... I
DAFTAR ISI......................................................................................................................... II
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................ 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
2.1 Manajer................................................................................................................ 2
2.1.1 Pandangan Mempuni..................................................................................... 2
2.1.2 Pandangan simbolis....................................................................................... 2
2.2 Lingkungan Eksternal: Hambatan dan Tantangan................................................ 2
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Membandingkan tentang tindakan manajer menurut pandangan mempuni dan
simbolis.
2. Menjelaskan tentang kendala dan tantangan yang dihadapi manajer dalm lingkungan
eksternal masa kini.
3. Memahami tentang karakteristikdan arti penting budaya organisasi.
4. Menjelaskan isu-isu terkini dalam budaya organisasi.
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Manager
Seorang manager dapat mempengaruhi kinerja suatu organisasi, manager bekerja
tidak secara langsung namun dengan dibantu pihak-pihak di bawah manager .
Seorang manager di kalangan masyarakat umumnya adalah seeorang yang
bertanggung jawab secara langsung terhadap keberhasilan atau kegagalan suatu
organisasi yang mereka pimpin .Ada dua pandangan yang berpendapat berbeda
tentang manager yaitu :
2
2.2.1Bagaimana lingkungan eksternal mempengaruhi manajer?
Pengaruh dari aspek-aspek di atas yang dapat sangat dirasakan adalah pada
ketersediaan lapangan pekerjaan dan hal-hal yang berkaitan dengan
ketenagakerjaan. Situasi krisis bukan hanya menyebabkan banyak perusahaan
bangkrut dan lapangan pekerjaan semakin sedikit, melainkan juga mempengaruhi
bagaimana lapangan pekerjaan tercipta. Banyak perusahaan yang saat ini hanya
memperkerjakan karyawan lepas atau kontrak. Sebagai manajer, tentunya kita
harus mempertimbangkan dengan baik berapa banyak orang yang dapat
diperkerjakan, bagaimana memperkerjakannya, bagaimana mempertahankan atau
melepaskannya. Tentunya pertimbangan-pertimbangan tersebut akan sangat
mempengaruhi manajer.
3
o Budaya merupakan aspek penerimaan ( penganutan ) yaitu meskipun para
anggota dari latar belakang yang berbeda dan dari jenjang organisasi yang
berbeda tetapi mereka cenderung mengartikan budaya organisasi dengan cara
yang sama.
Budaya organisasi memiliki beberapa dimensi yaitu perhatian yang detail, orientasi
manusia ,orientasi hasil, agresivitas, pengambilan resiko, dan inovasi. Dalam
budaya organisasi sebuah budaya dipertahankan melalui tahap dan perencanaan
para anggota seperti seleksi para anggota karyawan, tindakan jajaran manajemen
puncak serta beberapa proses sosialisasi. Semakin kuat budaya organisasi maka
semakin kuat mempengaruhi cara kerja manager menjalankan tugasnya seperti
bagaimana seorang manager mengambil resiko untuk merencanakan , menata ,
memimpin, dan mengendalikan organisasinya.
Contoh kasus :
Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan
lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu
mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda
pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen. Contoh lainnya dari konflik
yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa
ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam bentuk
demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi,
kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia
karyawan.
Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar
atasan dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai
penghitungan gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan belum
memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-
mena oleh pihak perusahaan.
5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sebuah organisasi perlu
memahami hal-hal apa saja yang mempengaruhi kegiatan organisasi dengan
adanya faktor eksternal. Faktor eksternal memiliki arti sebagai faktor-faktor atau
kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang mempengaruhi kinerja organisasi.
Kemudian kita berbicara mengenai budaya organisasi, budaya
organisasi ini berarti nilai-nilai yang di anut bersama oleh anggota organisasi
dan mempengaruhi cara mereka bertindak. Dapat di kutip dari PT Golden
Castle diatas, maka hal ini tidak sesuai dengan karakteristik budaya dalam
organisasi. Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya perubahan
kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja
karyawan , namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan.
Tentu saja dalam hal ini atasan tidak melakukan keterbukaan dengan
karyawan, atau menerapkan prilaku serta budaya yang kurang baik dalam
perusahaan yang di dudukinya, sehingga para karyawan melakukan demo pada
perusahaan tersebut.
3.2 Saran
Budaya organisasi dibatasi oleh hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh
dilakukan. seharusnya, dalam konfik diatas atasan menerapkan budaya yang baik demi
membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. Dalam konteks budaya dalam organisasi,
seorang pemimpin harusnya memiliki kepemimpinan yang dianggap patut. Saat karyawan
geram dengan tindakan yang dilakukan atasan, kemudian karyawan melakukan demo.
Alangkah baiknya apabila atasan menyelesaikan permasalahan, serta menerapkan budaya
baru yang lebih baik, bukanya melakukan PHK para haryawan. Oleh karena itu, dengan
6
danya kasus ini, para perusahaan diharapkan dapat menerapkan budaya yang lebih baik di
masa yang akan datang.
7
DAFTAR PUSTAKA
I. http://siskaosa.blogspot.com/2013/10/budaya-dan-lingkungan-organisasi.html?m=1
II. https://aamumuweb.wordpress.com/hambatan-dan-tantangan-manajemen-2/
III. http://alphiandaushermawan.blogspot.com/2015/10/contoh-kasus-dalam-
perusahaan.html?m=1