Disusun oleh :
Kelompok 3
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan paper yang
berjudul “Budaya dan Lingkungan Organisasi serta Praktik Manajemen di Lingkungan
Global” dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Selama proses
penulisan paper ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung dalam penulisan paper ini. Untuk itu dari hati yang
paling dalam kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan paper ini.
Semoga paper sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami menerima segala kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................. 4
1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 5
Bab II ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 6
2.1 Pandangan Mumpuni dan Simbolis .................................................................................. 6
2.2 Definisi Budaya dan lingkungan Organisasi ........................................................................... 6
2.3 Fungsi dan Ciri-ciri Budaya Organisasi ........................................................................... 7
2.4 Isu-Isu Budaya Organisasi Terkini ................................................................................... 7
2.5 Pandangan Perspektif Global ............................................................................................ 8
2.5 Memahami Lingkungan Global ........................................................................................ 9
2.7 Berbisnis Secara Global ....................................................................................................10
2.8 Cara Organisasi Go Internasional ....................................................................................11
2.9 Menjalankan Manajemen di Lingkungan Global ..........................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi di pengaruhi oleh faktor internal yang disebut dengan budaya organisasi.
Selain itu terdapat pula faktor eksternal yang berdampak penting bagi organisasi yaitu
lingkungan. Dalam ilmu manajemen, lingkungan dan budaya organisasi adalah hal yang
penting karena merupakan salah satu cara manajer dalam melaksanakan aktivitas
manajemennya untuk mencapai tujuan dan beradaptasi dengan lingkungan organisasi.
Budaya organisasi itu adalah sistem makna dan keyakinan bersama yang dianut oleh
para anggota organisasi yang menentukan, sebagaian besar cara mereka bertindak satu
terhadap yang lain dan terhadap orang luar. Adapun secara spesifik, peranan organisasi
adalah membantu menciptakan rasa memiliki terhadap organisasi, menciptakan jati diri
anggota organisasi, menciptakan ikatan emosional antara orgnisasi dan karyawan yang
terlibat didalamnya, membantu menciptakan stabilitas organisasi sebagai sistem sosial dan
menemukan pola pedoman perilaku sebagai dasar norma-norma kebiasaan yang terbentuk
dalam keseharian. Dengan demikian budaya organisasi berpengaruh kuat terhadap perilaku
para anggotanya.
4
1.3 Tujuan
5
Bab II
PEMBAHASAN
a. Pandangan Mumpuni
Perspektif mumpuni terhadap manajemen (omnipotent view of
management) adalah pandangan bahwa manajer bertanggung jawab secara
langsung atas keberhasilan atau kegagalan organisasi yang mereka pimpin.
Seorang manajer yang baik dapat mengantisipasi perubahan, memanfaatkan
peluang, memperbaiki kinerja yang buruk, dan memimpin organisasi dengan
baik. Pandangan mumpuni terhadap para manajer selaras dengan gambaran
stereotip tentang eksekutif perusahaan yang tampil memimpin di depan dan
menembus segala rintangan demi meraih kesuksesan perusahaannya.
b. Pandangan Simbolis
Perspektif simbolis terhadap manajemen (symbolic view of
management) adalah pandangan bahwa keberhasilan atau kegagalan sebuah
organisasi ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar kendali manajer.
Pandangan ini menyandang nama “simbolis” karena didasarkan pada keyakinan
bahwa manajer hanya melambangkan kekuasaan dan kontrol. Hal itu
dikarenakan, mereka menjalankan perencanaan, membuat keputusan, dan
menjalankan tugas-tugas pengelolaanyang lainnya hanya untuk sekedar
memahami dan meluruskan berbagai kekacauan, kebingungan,dan kerancuan
dalam dunia kerja mereka. Akan tetapi, peranan manajer dalam menentukan
keberhasilan atau kegagalan sangat terbatas bagi pandangan ini.
c. Lingkungan Organisasi
Organisasi dalam menjalankan aktivitasnya untuk mencapai tujuan tidak
terlepas dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Organisasi
merupakan suatu wadah untuk memproses masukan menjadi keluaran.
d. Budaya Organisasi
Budaya organisasi itu adalah sistem makna dan keyakinan bersama
yang dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan, sebagaian besar
6
cara mereka bertindak satu terhadap yang lain dan terhadap orang luar.
Budaya organisasi yang beretika dicirikan oleh toleransi yang tinggi terhadap
pengambilanrisiko, memberi ruang yang sempit atau sedang saja bagi agresivitas,
dan berfokus pada cara maupun hasil. Budaya organisasi yang inovatif dicirikan oleh
tantangan dan keterlibatan, kebebasan, kepercayaan dan keterbukaan, waktu untuk
mengembangkan gagasan, keceriaan/humor, penyelesaian konflik, perbedaan
pendapat, dan keberanian mengambil risiko.
Budaya Organisasi yang berorientasi pelanggan memiliki : para karyawan yang
ramah danmudah bergaul, pekerjaan dengan sedikit aturan dan prosedur yang
kaku serta mengikat; pemberdayaan karyawan; peran dan sasaran yang jelas; dan para
karyawan yang termotivasi untuk memuaskan pelanggan. Budaya organisasi yang
mendukung kebhinekaan dicirikan oleh para manajer yang menunjukkan melalui
keputusan dan tindakannya bahwa mereka menghargai keragaman, dan budaya ini
mendorong para karyawan untuk berperilaku menjunjung tinggi kebhinekaan.
Spiritualitas tempat kerja merupakan hal yang penting karena banyak karyawan
yang kini mencari bentuk penyeimbangan bagi semua stress dan tekanan yang
mereka rasakan dalam kehidupan modern yang penuh gejolak, dan mereka pun
7
menginginkan keterlibatan serta keterhubungan dengan orang lain yang sering kali
hilang dalam gaya hidup kontemporer ini.
Pandangan Parokialisme
Pandangan parokialisme adalah cara pandang terhadap dunia semata-mata
melalui pandangan dan perspektif diri sendiri dan tidak menyadari bahwa orang lain
memiliki cara hidup dan bekerja yang berbeda-beda Mereka mengabaikan prinsip
dan kebisaan orang lain serta kaku dalam mengaplikasikan sikap terhadap budaya
luar,
Ada kemungkinan tiga sikap global dalam pandangan perspektif global, yaitu
a. Pandangan etnosentris
adalah keyakinan parokialisme bahwa pendekatan dan praktik kerja terbaik adalah
yang dimiliki oleh negara asal/sendiri atau home country (negara dimana kantor-
kantor utama milik perusahaan berada) Para manajer yang berpandangan etnosentris
meyakini bahwa orang orang di negara.negara lain tidak memiliki kemampuan,
keahlian, pengetahuan, atau pengalaman yangdibutuhkan untuk membuatkeputusan
bisnis terbaik, seperti yang dimiliki oleh orang-orang dari negara sendiri dan mereka
tidak mempercayakan keputusan atau teknologi penting kepada para karyawan dari
negara lain.
b. Pandangan polisentris
negara tuan rumah atau host country (negara lain dimana organisasi menjalankan
bisnis), mengetahui pendekatan dan praktik kerja terbaik untuk menjalankan negara
tersebut. Para manajemen yang berpandangan polisentris meyakini bahwa semua
organisasi diluar negeri bersifat berbeda susah dipahami serta mereka cenderung
mempersilahkan para karyawan di negara tuan rumah untuk menyimpulkan cara
terbaik perusahaan beroperasi
c. Pandangan Geosentris
Pandangan geosentris adalah pandangan yang berorientasi dunia yang berfokus
untuk menggunakan pendekatan dan orang terbaik dari seluruh dunia. tipe
pendekatan ini yang dibutuhkan para manajer sukses dalam lingkungan global masa
kini.Para manajer yang berpandangan geosentris meyakini bahwa mereka memiliki
8
wawasan global dan mencari pendekatan dan orang terbaik dari tanpa memandang
negara asalnya
9
c. Association of South East Asion Nations (ASEAN)
Perjanjian ASEAN adalah perjanjian aliansi perdagangan dari 10
negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Kamboja, Vietnam, Singapura,
Myanmar, Laos, Thailand, Brunei Darussalam, dan Filiphina. Adapun tujuan
dibentuknya ASEAN yaitu: Mempercepat kemajuan sosial, pertumbuhan
ekonomi, serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara,
Meningkatkan stabilitas dan perdamaian regional yang dapat direalisasikan
dengan jalan saling menghormati keadilan serta taat hukum di dalam
hubungan antar negara se-Asia Tenggara dan mematuhi prinsip-prinsip dari
Piagam PBB agar tidak menimbulkan penyalahgunaan wewenang serta
Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu antar negara
anggota dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan
kepentingan bersama, baik dalam bidang ekonomi, ilmu pengetahuan,
administrasi, sosial, budaya, dan teknik.
d. World Trade Organization (WTO)
Perjanjian WTO adalah organisasi global yang diresmikan pada tahun
1953 beranggotakan 153 negara yang mengurus aturan perdagangan antar
negara engan tujuan adalah menolong negara-negara untuk menjalankan
perdagangan melalui sebuah sistem aturan dagang.
10
2.8 Cara Organisasi Go Internasional
11
• Ekonomi pasar bebas (free market economy) adalah sistem ekonomi di
mana kebanyakan sumber daya dimiliki dan diberdayakan oleh sektor
swasta.
• Ekonomi berencana (planned economy) adalah sistem ekonomi di mana
keputusan-keputusan ekonomi ditetapkan oleh pemerintah pusat.
c. Lingkungan Kebudayaan
Setiap negara memiliki budaya tersendiri. Budaya nasional adalah
prinsip dan sikap dari warga di negara tertentu yang membentuk perilaku dan
keyakinan warga mengenai hal-hal penting. Program riset oleh Geert Hofstede
menyimpulkan bahwa setiap negara memiliki karakter yang bervariasi dalam
lima dimensi budaya nasional, antara lain:
• Individualistik adalah masyarakat yang mengurus kepentingan diri sendiri
dan keluarga. kebalikannya adalah kolektivistik, yaitu masyarakat
mengharapkan komunitas mengurusi dan melindungi mereka.
• Jarak yang tinggi terkait kekuasaan adalah menerima perbedaan yang lebar
dalam kekuasaan, respek yang besar bagi mereka yang berwenang.
kebalikannya adalah jarak yang rendah terkait kekuasaan, yaitu
mengesampingkan ketidaksetaraan seperti karyawan tidak takut untuk
bergaul dengan bos dan tidak di bawah dominasi sang bos.
• Sangat menghindari ketidakpastian adalah merasa terancam oleh
ambiguitas dan mengalami kecemasan yang tinggi. kebalikannya adalah
tidak terlalu menghindari ketidakpastian, yaitu terbiasa dengan risiko,
toleran terhadap perbedaan perilaku dan berbagai opini.
• Prestasi adalah pelestarian prinsip-prinsip seperti asertivitas, menghasilkan
uang dan barang, serta kompetisi. Kebalikannya adalah pengasuhan, yaitu
pelestarian prinsip-prinsip antara lain kebersamaan dan kepedulian
terhadap sesama.
• Orientasi jangka panjang adalah masyarakat mempersiapkan masa depan
dan menghargai sifat hemat dan gigih. kebalikannya adalah orientasi
jangka pendek, yaitu masyarakat menghargai tradisi dan masa lalu.
12
Bab III
KESIMPULAN
13
Daftar Pustaka
14