Anda di halaman 1dari 14

BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI SERTA

PRAKTIK MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL

Disusun oleh :

Kelompok 3

Dewa Gede Widyawan Wija Putra (2107511096)


Kadek Januarta Wijaya (2107511106)
David Christian Hanjaya (2107511116)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan paper yang
berjudul “Budaya dan Lingkungan Organisasi serta Praktik Manajemen di Lingkungan
Global” dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Selama proses
penulisan paper ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung dalam penulisan paper ini. Untuk itu dari hati yang
paling dalam kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan paper ini.
Semoga paper sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami menerima segala kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Denpasar, 10 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................. 4
1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 5

Bab II ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 6
2.1 Pandangan Mumpuni dan Simbolis .................................................................................. 6
2.2 Definisi Budaya dan lingkungan Organisasi ........................................................................... 6
2.3 Fungsi dan Ciri-ciri Budaya Organisasi ........................................................................... 7
2.4 Isu-Isu Budaya Organisasi Terkini ................................................................................... 7
2.5 Pandangan Perspektif Global ............................................................................................ 8
2.5 Memahami Lingkungan Global ........................................................................................ 9
2.7 Berbisnis Secara Global ....................................................................................................10
2.8 Cara Organisasi Go Internasional ....................................................................................11
2.9 Menjalankan Manajemen di Lingkungan Global ..........................................................11

Bab III .................................................................................................................................... 13


KESIMPULAN ...........................................................................................................................13

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi di pengaruhi oleh faktor internal yang disebut dengan budaya organisasi.
Selain itu terdapat pula faktor eksternal yang berdampak penting bagi organisasi yaitu
lingkungan. Dalam ilmu manajemen, lingkungan dan budaya organisasi adalah hal yang
penting karena merupakan salah satu cara manajer dalam melaksanakan aktivitas
manajemennya untuk mencapai tujuan dan beradaptasi dengan lingkungan organisasi.
Budaya organisasi itu adalah sistem makna dan keyakinan bersama yang dianut oleh
para anggota organisasi yang menentukan, sebagaian besar cara mereka bertindak satu
terhadap yang lain dan terhadap orang luar. Adapun secara spesifik, peranan organisasi
adalah membantu menciptakan rasa memiliki terhadap organisasi, menciptakan jati diri
anggota organisasi, menciptakan ikatan emosional antara orgnisasi dan karyawan yang
terlibat didalamnya, membantu menciptakan stabilitas organisasi sebagai sistem sosial dan
menemukan pola pedoman perilaku sebagai dasar norma-norma kebiasaan yang terbentuk
dalam keseharian. Dengan demikian budaya organisasi berpengaruh kuat terhadap perilaku
para anggotanya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pandangan mumpuni dan simbolis?


1.2.2 Apa definisi budaya dan lingkungan organisasi?
1.2.3 Apa fungsi dan ciri-ciri budaya organisasi?
1.2.4 Bagaimana isu-isu budaya organisasi terkini?
1.2.5 Bagaimana pandangan perspektif global?
1.2.6 Apa itu lingkungan global?
1.2.7 Bagaimana tipe tipe dalam organisasi internasional?
1.2.8 Bagaimana cara organisasi go internasional?
1.2.9 Bagaimana menjalankan manajemen di lingkungan global?

4
1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk Mengetahui bagaimana Pandangan Mumpuni dan Simbolis.


1.3.2 Untuk Mengetahui Definisi Budaya dan Lingkungan Organisasi.
1.3.3 Untuk Mengetahui Fungsi dan Ciri-Ciri Budaya Organisasi.
1.3.4 Untuk Mengetahui Bagaimana Isu-Isu Budaya Organisasi Terkini.
1.3.5 Untuk Mengetahui Macam-Macam Lingkungan Organisasi.
1.3.6 Untuk Memahami Lingkungan Global.
1.3.7 Untuk mengetahui tipe-tipe dalam organisasi internasional.
1.3.8 Untuk mengetahui bagaimana cara organisasi go internasional.
1.3.9 Untuk mengetahui bagaimana menjalankan manajemen di lingkungan
global.

5
Bab II
PEMBAHASAN

2.1 Pandangan Mumpuni dan Simbolis

a. Pandangan Mumpuni
Perspektif mumpuni terhadap manajemen (omnipotent view of
management) adalah pandangan bahwa manajer bertanggung jawab secara
langsung atas keberhasilan atau kegagalan organisasi yang mereka pimpin.
Seorang manajer yang baik dapat mengantisipasi perubahan, memanfaatkan
peluang, memperbaiki kinerja yang buruk, dan memimpin organisasi dengan
baik. Pandangan mumpuni terhadap para manajer selaras dengan gambaran
stereotip tentang eksekutif perusahaan yang tampil memimpin di depan dan
menembus segala rintangan demi meraih kesuksesan perusahaannya.
b. Pandangan Simbolis
Perspektif simbolis terhadap manajemen (symbolic view of
management) adalah pandangan bahwa keberhasilan atau kegagalan sebuah
organisasi ditentukan oleh faktor-faktor yang berada di luar kendali manajer.
Pandangan ini menyandang nama “simbolis” karena didasarkan pada keyakinan
bahwa manajer hanya melambangkan kekuasaan dan kontrol. Hal itu
dikarenakan, mereka menjalankan perencanaan, membuat keputusan, dan
menjalankan tugas-tugas pengelolaanyang lainnya hanya untuk sekedar
memahami dan meluruskan berbagai kekacauan, kebingungan,dan kerancuan
dalam dunia kerja mereka. Akan tetapi, peranan manajer dalam menentukan
keberhasilan atau kegagalan sangat terbatas bagi pandangan ini.

2.2 Definisi Budaya dan lingkungan Organisasi

c. Lingkungan Organisasi
Organisasi dalam menjalankan aktivitasnya untuk mencapai tujuan tidak
terlepas dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Organisasi
merupakan suatu wadah untuk memproses masukan menjadi keluaran.
d. Budaya Organisasi
Budaya organisasi itu adalah sistem makna dan keyakinan bersama
yang dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan, sebagaian besar

6
cara mereka bertindak satu terhadap yang lain dan terhadap orang luar.

2.3 Fungsi dan Ciri-ciri Budaya Organisasi

Menurut Robbins , fungsi budaya organisasi yaitu, budaya menciptakan


pembedaan yang jelas, budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
organisasi, budaya mempermudah timbulnya komitmen, budaya merupakan
perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan
standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan, budaya sebagai
mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap
serta perilaku karyawan. Adapun ciri-ciri budaya organisasi yaitu, inovasi dan
pengambilan resiko, perhatian terhadap detail, orientasi hasil, orientasi orang,
orientasi tim, keagresifan yang berkaitan dengan agresivitas karyawan dan
kemantapan yakni organisasimenekankan dipertahankannya budaya organisasi yang
sudah baik.

2.4 Isu-Isu Budaya Organisasi Terkini

Budaya organisasi yang beretika dicirikan oleh toleransi yang tinggi terhadap
pengambilanrisiko, memberi ruang yang sempit atau sedang saja bagi agresivitas,
dan berfokus pada cara maupun hasil. Budaya organisasi yang inovatif dicirikan oleh
tantangan dan keterlibatan, kebebasan, kepercayaan dan keterbukaan, waktu untuk
mengembangkan gagasan, keceriaan/humor, penyelesaian konflik, perbedaan
pendapat, dan keberanian mengambil risiko.
Budaya Organisasi yang berorientasi pelanggan memiliki : para karyawan yang
ramah danmudah bergaul, pekerjaan dengan sedikit aturan dan prosedur yang
kaku serta mengikat; pemberdayaan karyawan; peran dan sasaran yang jelas; dan para
karyawan yang termotivasi untuk memuaskan pelanggan. Budaya organisasi yang
mendukung kebhinekaan dicirikan oleh para manajer yang menunjukkan melalui
keputusan dan tindakannya bahwa mereka menghargai keragaman, dan budaya ini
mendorong para karyawan untuk berperilaku menjunjung tinggi kebhinekaan.
Spiritualitas tempat kerja merupakan hal yang penting karena banyak karyawan
yang kini mencari bentuk penyeimbangan bagi semua stress dan tekanan yang
mereka rasakan dalam kehidupan modern yang penuh gejolak, dan mereka pun

7
menginginkan keterlibatan serta keterhubungan dengan orang lain yang sering kali
hilang dalam gaya hidup kontemporer ini.

2.5 Pandangan Perspektif Global

Pandangan Parokialisme
Pandangan parokialisme adalah cara pandang terhadap dunia semata-mata
melalui pandangan dan perspektif diri sendiri dan tidak menyadari bahwa orang lain
memiliki cara hidup dan bekerja yang berbeda-beda Mereka mengabaikan prinsip
dan kebisaan orang lain serta kaku dalam mengaplikasikan sikap terhadap budaya
luar,
Ada kemungkinan tiga sikap global dalam pandangan perspektif global, yaitu
a. Pandangan etnosentris
adalah keyakinan parokialisme bahwa pendekatan dan praktik kerja terbaik adalah
yang dimiliki oleh negara asal/sendiri atau home country (negara dimana kantor-
kantor utama milik perusahaan berada) Para manajer yang berpandangan etnosentris
meyakini bahwa orang orang di negara.negara lain tidak memiliki kemampuan,
keahlian, pengetahuan, atau pengalaman yangdibutuhkan untuk membuatkeputusan
bisnis terbaik, seperti yang dimiliki oleh orang-orang dari negara sendiri dan mereka
tidak mempercayakan keputusan atau teknologi penting kepada para karyawan dari
negara lain.
b. Pandangan polisentris
negara tuan rumah atau host country (negara lain dimana organisasi menjalankan
bisnis), mengetahui pendekatan dan praktik kerja terbaik untuk menjalankan negara
tersebut. Para manajemen yang berpandangan polisentris meyakini bahwa semua
organisasi diluar negeri bersifat berbeda susah dipahami serta mereka cenderung
mempersilahkan para karyawan di negara tuan rumah untuk menyimpulkan cara
terbaik perusahaan beroperasi
c. Pandangan Geosentris
Pandangan geosentris adalah pandangan yang berorientasi dunia yang berfokus
untuk menggunakan pendekatan dan orang terbaik dari seluruh dunia. tipe
pendekatan ini yang dibutuhkan para manajer sukses dalam lingkungan global masa
kini.Para manajer yang berpandangan geosentris meyakini bahwa mereka memiliki

8
wawasan global dan mencari pendekatan dan orang terbaik dari tanpa memandang
negara asalnya

2.5 Memahami Lingkungan Global

Persekutuan Perdagangan Regional


a. Uni Eropa atau European Union (EU)
Uni eropa adalah persekutuan ekonomi dan politik dari 27 negara
demokratis di eropa dan 3 negara (kroasia, masedonia, dan turki) dalam proses
penerimaan sebagai anggota) 15 negara telah mengadopsi euro, dan semua
negara anggota baru wajib mengadopsinya. langkah pertama, pada bulan
desember 2007, lisbon treaty (reform treaty) yang ditandatangani para kepala
negara dari 27 negara anggota. traktat lisbon ini menyediakan kerangka legal
bersama bagi EU dan alat dalam menghadapi tantangan dari dunia yang
berubah, seperti perubahan iklim dan demografi, globalisasi, keamanan,
dan energi.
b. North American free trade Agreement (NAFTA) dan Perjanjian-perjanjian
Lainnya di wilayah Amerika Latin
Perjanjian NAFTA adalah perjanjian antara pemerintah Meksiko,
Kanada, dan Amerika Serikat yang telah mengeliminasi halangan-halangan
dagang. Pada tahun 1992, terbentuklah perjanjian yang berkaitan isu-isu
penting yang dicakup oleh north American free trade Agreement (NAFTA)
disepakati oleh pemerintah Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat. Pada
tahun 1994, pemerintah Kolombia, rangka mengeliminasi pajak impor dan
ekspor. Perjanjian berikutnya adalah Central American Free Trade Agreement
(CAFTA)yang mempromosikan iberalisasi dagang antara Amerika Serikat
dengan lima negara Amerika Tengah (Costa Rica, El Salvador, Guatemala,
Honduras, dan Nikaragua. namun, hanya El Savador dan Costa Rica yang
bergabung. Perjanjian selanjutnya adalah Free Trade Area of the Americas
(FTAA) juga belum menuai kesepakatan. karena perjanjian CAFTA dan
FTAA masih tertunda, akhirnya diadakan perjanjian Southern Common
Market (Mercosur) yang beranggotakan 10 negara Amerika Selatan
menganggap bahwa mercosur sebagai cara efektif mengombinasikan ekonomi
global lain.

9
c. Association of South East Asion Nations (ASEAN)
Perjanjian ASEAN adalah perjanjian aliansi perdagangan dari 10
negara Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Kamboja, Vietnam, Singapura,
Myanmar, Laos, Thailand, Brunei Darussalam, dan Filiphina. Adapun tujuan
dibentuknya ASEAN yaitu: Mempercepat kemajuan sosial, pertumbuhan
ekonomi, serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara,
Meningkatkan stabilitas dan perdamaian regional yang dapat direalisasikan
dengan jalan saling menghormati keadilan serta taat hukum di dalam
hubungan antar negara se-Asia Tenggara dan mematuhi prinsip-prinsip dari
Piagam PBB agar tidak menimbulkan penyalahgunaan wewenang serta
Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu antar negara
anggota dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan
kepentingan bersama, baik dalam bidang ekonomi, ilmu pengetahuan,
administrasi, sosial, budaya, dan teknik.
d. World Trade Organization (WTO)
Perjanjian WTO adalah organisasi global yang diresmikan pada tahun
1953 beranggotakan 153 negara yang mengurus aturan perdagangan antar
negara engan tujuan adalah menolong negara-negara untuk menjalankan
perdagangan melalui sebuah sistem aturan dagang.

2.7 Berbisnis Secara Global

Tipe-Tipe organisasi Internasional


a. Perusahaan multidomestik adalah perusahaan internasional yang menjalankan
desentralisasi manajemen dan keputusan-keputusan lainnya ke negara lokal.
tipe globalisasi ini mencerminkan pendekatan polisentris.
b. Perusahaan global adalah perusahaan internasional yang mensentralisasi
manajemen dan keputusan-keputusan lainnya di negara asal. tipe globalisasi
ini mencerminkan pendekatan etnosentris.
c. Organisasi transnasional/tanpa batas wilayah adalah perusahan-perusahaan
lain memakai pengaturan yang mengeliminasi halangan geografis artifisial.
tipe globalisasi ini mencerminkan pedekatan geosentris.

10
2.8 Cara Organisasi Go Internasional

a. Global Sourching (global outsourcing) adalah mengumpulkan bahan mentah


atau tenaga kerja dari seluruh dunia berdasarkan biaya yang termurah dengan
tujuan untuk memanfaatkan keuntungan biaya yang lebih murah dalam
rangka menjadi lebih kompetitif dengan investasi global minimal.
b. Mengekspor adalah membuat produk secara domestik lalu menjualnya ke
luar negeri.
c. Mengimpor adalah membeli produk buatan luar negeri dan menjualnya di
pasar domestik.
d. Pemberian lisensi (licensing) adalah perjanjian dalam konteks sebuah
organisasi memberikan hak membuat atau menjual produknya kepada
organisasi lain dengan memakai teknologi atau spesifikasi produk tersebut.
e. Pembentukan waralaba (franchising) adalah perjanjian dalam konteks sebuah
organisasi memberikan hak dalam memakai nama dan metode operasinya
kepada organisasi lain.
f. Aliansi strategis adalah rekanan antara sebuah organisasi dan rekan-rekan
luar negeri dalam konteks saling berbagi sumber daya dan pengetahuan untuk
mengembangkan produk baru atau membangun fasilitas-fasilitas produksi.
g. Cabang luar negeri (foreign subsidiary) adalah investasi langsung di luar
negeri dengan mendirikan bangunan atau kantor yang tersendiri dan
independen. manajemen cabang ini dapat berupa organisasi multidomestik
(kendali lokal atau organisasi global (kendali tersentralisasi)

2.9 Menjalankan Manajemen di Lingkungan Global

a. Lingkungan Politik dan hukum


Dimana, isu-isu dalam lingkungan politik/hukum global yang wajib
dipahami oleh para manajer adalah stabilitas hukum dan politik suatu negara.
b. Lingkungan Ekonomi
Dimana, isu-isu dalam lingkungan ekonomi global yang perlu
diwaspadai oleh para manajer adalah nilai tukar mata uang, tingkat inflasi,
dan kebijakan perpajakan. Para manajer juga harus memahami tipe-tipe
sistem ekonomi suatu negara, antara lain:

11
• Ekonomi pasar bebas (free market economy) adalah sistem ekonomi di
mana kebanyakan sumber daya dimiliki dan diberdayakan oleh sektor
swasta.
• Ekonomi berencana (planned economy) adalah sistem ekonomi di mana
keputusan-keputusan ekonomi ditetapkan oleh pemerintah pusat.
c. Lingkungan Kebudayaan
Setiap negara memiliki budaya tersendiri. Budaya nasional adalah
prinsip dan sikap dari warga di negara tertentu yang membentuk perilaku dan
keyakinan warga mengenai hal-hal penting. Program riset oleh Geert Hofstede
menyimpulkan bahwa setiap negara memiliki karakter yang bervariasi dalam
lima dimensi budaya nasional, antara lain:
• Individualistik adalah masyarakat yang mengurus kepentingan diri sendiri
dan keluarga. kebalikannya adalah kolektivistik, yaitu masyarakat
mengharapkan komunitas mengurusi dan melindungi mereka.
• Jarak yang tinggi terkait kekuasaan adalah menerima perbedaan yang lebar
dalam kekuasaan, respek yang besar bagi mereka yang berwenang.
kebalikannya adalah jarak yang rendah terkait kekuasaan, yaitu
mengesampingkan ketidaksetaraan seperti karyawan tidak takut untuk
bergaul dengan bos dan tidak di bawah dominasi sang bos.
• Sangat menghindari ketidakpastian adalah merasa terancam oleh
ambiguitas dan mengalami kecemasan yang tinggi. kebalikannya adalah
tidak terlalu menghindari ketidakpastian, yaitu terbiasa dengan risiko,
toleran terhadap perbedaan perilaku dan berbagai opini.
• Prestasi adalah pelestarian prinsip-prinsip seperti asertivitas, menghasilkan
uang dan barang, serta kompetisi. Kebalikannya adalah pengasuhan, yaitu
pelestarian prinsip-prinsip antara lain kebersamaan dan kepedulian
terhadap sesama.
• Orientasi jangka panjang adalah masyarakat mempersiapkan masa depan
dan menghargai sifat hemat dan gigih. kebalikannya adalah orientasi
jangka pendek, yaitu masyarakat menghargai tradisi dan masa lalu.

12
Bab III
KESIMPULAN

Perspektif mumpuni terhadap manajemen (omnipotent view of management)


adalah pandangan bahwa manajer bertanggung jawab secara langsung atas
keberhasilan atau kegagalan organisasi yang mereka pimpin. Perspektif simbolis
terhadap manajemen (symbolic view of management) adalah pandangan bahwa
keberhasilan atau kegagalan sebuah organisasi ditentukan oleh faktor-faktor yang
berada di luar kendali manajer. Budaya organisasi itu adalah sistem makna dan
keyakinan bersama yang dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan,
sebagaian besar cara mereka bertindak satu terhadap yang lain dan terhadap orang
luar. Budaya memiliki fungsi diantaranya budaya menciptakan pembedaan yang
jelas, budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi, budaya
mempermudah timbulnya komitmen. Budaya organisasi yang beretika dicirikan oleh
toleransi yang tinggi terhadap pengambilan risiko, memberi ruang yang sempit atau
sedang saja bagi agresivitas, dan berfokus pada cara maupun hasil. Budaya
organisasi yang inovatif dicirikan oleh tantangan dan keterlibatan, kebebasan,
kepercayaan dan keterbukaan, waktu untuk mengembangkan gagasan,
keceriaan/humor, penyelesaian konflik, perbedaan pendapat, dan keberanian
mengambil risiko. Perdagangan secara global merupakan salah satu bentuk nyata
yang ada pada lingkunganglobal, yang kalau kita ingat dalam pelajaran sejarah,
bukanlah merupakan hal yang baru. Ada tantangan dan resiko yang harus dihadapi
oleh seorang manajer dalam menjalankan manajemen global di era ini, besar harapan
hal tersebut dapat diatasi dengan baik pula.

13
Daftar Pustaka

Robbins, Stephen P. & Mary Coulter, 2016, Manajemen, Edisi 6 Jilid 1


dan 2, Edisi BahasaIndonesia, Jakarta PT. Prenhallindo.
Robbins, Stephen P. & Mary Coulter, 2010, Manajemen, Edisi 10 Jilid 1 ,
Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta PT. Erlangga

14

Anda mungkin juga menyukai