PERUSAHAAN”
DOSEN :
NAMA KELOMPOK 2 :
1. JULIATIN FARIDA
2. NADIA SRI WULANDARI
3. SAMAJA HAREFA
2021 / 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh
alam semesta.
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mukti Diapepin S.Sos.MM selaku dosen
mata kuliah Perilaku Organisasi Bisnis. Ucapan terima kasih juga disampaikan
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah yang kami buat
ini yang jauh dari kesempurnaan. Oleh Karena itu, kami memohon maaf apabila ada
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................4
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................6
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................7
PEMBAHASAN............................................................................................................7
2.1 Pengertian Perilaku Organisasi...........................................................................7
2.2 Tujuan Mempelajari Perilaku organisasi............................................................8
2.3 Tingkat Analisis dalam Perilaku organisasi.......................................................8
2.4 Pengertian Balanced Scorecard (BSC)..............................................................9
2.5 Fungsi Balanced Scorecard..............................................................................11
2.6 Perspektif Balanced Scorecard........................................................................12
2.7 Keunggulan dan kelemahan Balanced scorecard.............................................16
BAB III........................................................................................................................18
KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................................18
3.1 Kesimpulan...................................................................................................18
3.2 Saran.............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia pada dasarnya tidak dapat sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya ,
dia akan membentuk suatu kelompok yang kemudian disebut dengan organisasi,
organisasi. Perilaku manusia yang berada dalam suatu kelompok atau organisasi
yang selalu membahas tiga dimensi pokok, yaitu dimensi teknis, dimensi konsep, dan
merupakan motor penggerak dimensi teknis dan sangat erat hubungannya dengan
dimensi manusia. Dimensi manusia merupakan suatu unsur yang kompleks, perlu
adanya suatu kebutuhan pemahaman teori yang didukung oleh riset yang empiris
dengan cara bersama – sama dari pada dengan sendiri saja. Organisasi adalah wadah
yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat
dicapai oleh individu secara sendiri – sendiri. Organisasi merupakan suatu unit
terkoordinsi yang terdiri setidaknya dua orang, berfungsi mencapai satu sasaran
Kelompok atau group adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi dengan
satu sama lain dalam hal – hal tertentu dimana perilaku atau prestasi satu anggota
dipengruhi oleh perilaku atau prestasi anggota lain. Tuntunan globalisasi muncul
bagaimana orang dan pekerja dikelompokkan dalam suatu organisasi yang biasa
organisasi yaitu serangkaian sifat lingkungan kerja, kultur organisasi yaitu system
yang dapat menembus nilai – nilai, kepercayaan dan norma – norma di setiap
organisasi, desain organisasi yaitu struktur organisasi spesifik yang dihasilkan dari
Perilaku organisasi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang terus berkembang guna
dimana ilmu tersebut memberikan kerangka dasar dan prinsip – prinsip pada bidang
perilaku organisasi.
1.2 Perumusan Masalah
4.
BAB II
PEMBAHASAN
antar manusia dalam organisasi yang meliputi studi secara sistematis tentang perilaku,
struktur dan proses di dalam organisasi. Isu utama perilaku organisasi adalah
hubungan antar manusia dalam organisasi dan organisasi diciptakan oleh manusia
Perilaku organisasi adalah bidang studi yang mencakup teori, metode dan prinsip
– prinsip dari berbagai disiplin guna mempelajari persepsi individu dan tindakan –
tindakan saat bekerja dalam kelompok dan di dalam organisasi secara keseluruhan ;
Perilaku organisasi dirumuskan sebagai suatu sistem dari sifat organisasi seperti
merupakan suatu cara berpikir, suatu cara untuk memahami persoalan - persoalan
dan menjelaskan secara nyata hasil – hasil penemuan berikut tindakan – tindakan
pemecahan masalah. Perilaku organisasi dirumuskan sebagai suatu sistem studi dari
sifat organisasi seperti bagaimana organisasi dimulai, tumbuh, dan berkembang serta
memilih, organisasi lainnya, dan intitusi – institusi lainnya yang lebih besar.
organisasional
6. Melatih penerapan teori, konsep, dan teknik tentang perilaku manusia dalam
1. Tingkat Individu
hubungannya engan perilsku seseorang dan interaksi kepribadian dalam suatu situasi.
Masing – masing orang dalam organisasi membawa sikap, nilai dan pengalaman
masa lalu yang berbeda – beda sehingga akan mempengaruhi dalam berperilaku
organisasi.
2. Tingkat Kelompok
3. Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan menjadi faktor yang memiliki pengaruh yang kuat pada
malas, karyawan yang tidak masuk kerja, atau lambannya dalam menyelesaikan
Balance Scorecard berasal dari dua suku kata, Balanced yang artinya berimbang
dan scorecard yang artinya katu skor. Balanced Scorecard (BSC) digunakan untuk
lebih tahu sejauh mana pergerakan dan perkembangan yang telah dicapai. Dengan
Menurut (Kaplan & Norton, 2000:17 dalam Dewi, 2015), Balanced scorecard
(kartu stok berimbang) adalah suatu kerangka kerja untuk mengintegrasikan berbagai
ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan, yaitu: (1) ukuran kinerja finansial
masa lalu (2) memperkenalkan pendorong kinerja finansial masa depan. Kerangka
kerja ini meliputi perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta
dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang
Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja
seseorang. Melalui kartu skor, skor akan diwujudkan personil di masa depan
suatu kerangka kerja pengukuran kinerja yang menyatakan visi dan strategi organisasi
berpindah dari paradigma ‘selalu tentang finansial’ menuju model baru yang mana
hasil balanced scorecard menjadi titik awal untuk review, mempertanyakan, dan
belajar tentang strategi yang dimiliki. Sistem BSC bertujuan untuk memberikan
pandangan yang lebih komprehensif kepada para manajer dengan melengkapi ukuran
finansial melalui metrik tambahan yang mengukur kinerja di berbagai bidang. Bidang
1. Sebagai alat ukur perusahaan apakah visi dan misi yang dianut telah tercapai.
7. Sebagai feedback terhadap shareholder perusahaan.
perusahaan.
2.6 Perspektif Balanced Scorecard
Menurut Kaplan dan Norton, terdapat dua keunggulan utama dari pendekatan
cepat. Hal tersebut dicapai dengan peningkatan dari pengenalan produk baru.
Perusahaan bisa saja merealisasikan misi tersebut. Namun terdapat risiko yaitu karena
jadi produk baru yang dihasilkan tidak jauh berbeda dengan produk yang sudah ada.
jangka panjang.
1. Perspektif Keuangan
added. Perspektif keuangan tidak bisa bekerja tanpa adanya perspektif non-keuangan
misalnya laba yang diperoleh perusahaan karena produk tersebut memiliki nilai
manfaat bagi konsumen atau bisa saja karena faktor SDM dan proses bisnis dari
perusahaan tersebut.
perusahaan dan pesaing, dan rasio keunagan seperti; rasio liabilitas, rasio aktivitas,
rasio hutang, rasio keuntungan, dan rasio solvabilitas. Perspektif keuangan juga
berguna seberapa perusahaan atau bisnis Anda memiliki daya tarik kepada para
2. Perspektif Pelanggan
dahulu menentukan segmen pasar dan pelanggan yang menjadi target. Selanjutnya,
manajer harus menentukan alat ukur yang terbaik untuk mengukur kinerja dari tiap
unit operasi dalam upaya mencapai target finansial. Apabila suatu unit bisnis ingin
mencapai kinerja keuangan yang besar dalam jangka panjang, mereka harus
menciptakan dan menyajikan suatu produk baru atau jasa yang bernilai lebih baik
kepada pelanggan.
share konsumen.
para pemegang saham. Tiap perusahaan mempunyai proses dan nilai yang unik bagi
pelanggannya.
a) Proses inovasi
pelanggan, dan melakukan proses perancangan produk yang sesuai dengan keinginan
pelanggan. Bila hasil inovasi dari perusahaan tidak sesuai dengan keinginan
pelanggan, maka produk tidak akan mendapat tanggapan positif dari pelanggan.
b) Proses operasi
menjadi produk jadi, proses marketing, hingga proses transaksi antara perusahaan dan
Layanan purna jual merupakan layanan yang diberikan oleh perusahaan atau
bisnis kepada konsumen sebagai jaminan mutu produk yang telah dibeli oleh
panjang. Penting bagi suatu badan usaha saat melakukan investasi tidak hanya pada
peralatan untuk menghasilkan produk atau jasa, tetapi juga melakukan investasi pada
Tolak ukur kinerja keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal bisa menjadi
pemicu kesenjangan yang besar antara kemampuan yang ada dari manusia, sistem,
kemampuan sistem dan teknologi informasi, serta menata ulang prosedur yang ada.
2.7 Keunggulan dan kelemahan Balanced scorecard
pertumbuhan.
keuangan merupakan hal yang tidak mudah diukur, namun dengan pendekatan
keuangan.
c) Belum adanya standar ukuran yang baku terhadap hasil penilaian kinerja
3.1 Kesimpulan
aktivitas yang terencana yang dapat diukur secara kontinyu. Balanced scorecard
meninjau peningkatan kinerja sebuah organisasi dari empat perspektif yaitu perspektif
proses bisnis internal dan perspektif customer yang akan mendorong kinerja finansial
Dalam prakteknya, penerapan konsep Balanced Scorecard ini tidaklah semudah yang
perusahaan.
meningkat dan pencapaian tujuan perusahaan dalam jangka panjang akan terdeteksi
3.2 Saran
merupakan suatu hal yang wajib dipelajari dan dipahami, karena setiap perusahaan
harus memiliki suatu sistem yang dapat membuat perusahaan itu maju dan
mendukung dalam berbagai aspek. Selain karyawan, perlengkapan dan tata cara
bertindak. Jadi, perilaku organisasi dalam persfektif perusahaan harus lebih di tingkat
supaya tercapai suatu tujuan yang telah dirancang oleh sebuah perusahaan agar
Organisasi.Terjemahan
Toha, Miftah. (2001), Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Tingkat Analisi
Perilaku
https://www.jurnal.id/id/blog/balanced-scorecard/
https://id.scribd.com/doc/131926079/Keunggulan-Balanced-Scorecard