Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERILAKU ORGANISASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:

Manajemen Strategik Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:

Moh. Zainal Fanani, M.Pd.I.

Disusun oleh:

Kelompok 2

1. Ainun Kartika Sari 20205009

2. Ferizqa Abdatillah 20205019

3. Lavina Saskiya Rohmah 20205090

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya. Tidak lupa sholawat serta salam tak lupa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menerangi semua umat di muka bumi ini dengan cahaya kebenaran sehingga kami
mampu untuk menyelesaikan makalah Manajemen Strategik Pendidikan Islam dengan judul
“Perilaku Organisasi”

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu dalam
penyelesaian penyusunan makalah ini. Khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Strategik Pendidikan Islam, Bapak Moh. Zainal Fanani, M.Pd.I yang telah
membimbing dan membagi pengalamannya kepada penulis.

Kami sepenuhnya menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi isi maupun segi bahasa. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaan makalah ini. Kami berharap agar
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi kami selaku
penulis pada khususnya.

Kediri, 05 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ 3

BAB I............................................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4

A. Latar Belakang ..................................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................................ 5

C. Tujuan Masalah .................................................................................................................................... 5

BAB II .......................................................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 6

A. Perilaku Organisasi .............................................................................................................................. 6

B. Teori-teori Organisasi .......................................................................................................................... 7

C. Budaya Organisasi .............................................................................................................................. 8

D. Perilaku Individu................................................................................................................................. 9

E. Perilaku Kelompok dalam Organisasi ............................................................................................... 11

F. Membangun Perilaku Kerja Team dalam Organisasi ........................................................................ 12

BAB III ....................................................................................................................................................... 14

PENUTUP .................................................................................................................................................. 14

A. Kesimpulan ........................................................................................................................................ 14

B. Saran ................................................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia dalam berbagai kegiatan apapun manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok.
Demikian pula kelompok merupakan bagian dari kehidupan organisasi. Dalam organisasi akan
banyak ditemui kelompok-kelompok seperti ini. Kelompok dapat mengubah motivasi individu atau
kebutuhan dan bisa memengaruhi perilaku individu dalam satu kondisi organisasi. Hubungan antar
individu dalam kelompok harus terjaga. Kelanggengan kelompok terletak pada kesungguhan
masing-masing individu yang tergabung dalam kelompok untuk saling memperbarui semangat
kolektivitas dalam mencapai tujuan yang telahditetapkan secara bersama dengan menampung
sebagian besar aspirasi individual.Semakin banyak aspirasi anggota kelompok yang terakomodasi,
semakin puaslah anggota kelompok (Wahjono, 2010).

Organisasi menjadi sangat menentukan bagi manusia untuk berkarya,menciptakan suatu


pengharapan, dan memenuhi kebutuhan hidup seseorang yang mendedikasikan dirinya pada suatu
organisasi. Melalui organisasi seseorang dapat memperoleh ketidakseimbangan baik berupa materi
maupun non bahan atau kepuasan tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya maupun
keluarganya sampai batas tertentu sesuai aturan organisasi.Organisasi dapat dikondisikan menjadi
lingkungan tempat kehidupan manusia yang berhubungan pada setiap aspek.

Organisasi dapat mempengaruhi perilaku manusia dan perilaku manusia dapat mengubah
organisasi dengan membentuk suatu kebiasaan yang lama kelamaan bisa menjadi suatu budaya.
Pada dasarnya perilaku organisasi adalah ilmu yang mempelajari determinan perilaku dan interaksi
manusia dalam organisasi terkait dengan sikap dan perilaku individu, perilaku kelompok dan
struktur dalam organisasi. organisasi perilaku juga bisa dipahami sebagai suatu cara berpikir untuk
memahami persoalan persoalan organisasi dan menjelaskan secara nyata apa yang ditemukan
dalam perilaku perilaku individu atau kelompok dalam organisasi berikut tindakan pemecahann
yang diperlukan. perilaku manusia banyak aspek tekanan aspek psikologi dari tingkah laku manusia
dalam organisasi.

Tantangan yang paling berat dihadapi oleh organisasi dengan meningkatnya perubahan adalah
perbedaan individu yang ada di dalam organisasi,yang selanjutnya akan membentuk perilaku
kelompok. Salah satu topik menarik dalam bidang perilaku organisasi untuk ditelaah atau diteliti
4
adalah mengenai perilaku kelompok karena kelompok merupakan bagian dari kehidupan
manusia,setiap hari manusia akan terlibat dalam aktivitas kelompok. Maka dalam makalah ini akan
dibahas mengenai perilaku dalam organisasi kelompok.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Perilaku, Teori-teori ,dan Budaya Organisasi ?
2. Apa yang dimaksud Perilaku Individu dan Kelompok dalam Organisasi?
3. Bagaimana Membangun Perilaku Kerja Team dalam Organisasi ?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Apa yang dimaksud Perilaku, Teori-teori ,dan Budaya Organisasi.
2. Mengetahui Apa yang dimaksud Perilaku Individu dan Kelompok dalam Organisasi.
3. Mengetahui Bagaimana Membangun Perilaku Kerja Team dalam Organisasi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi merupakan pembelajaran tentang suatu sifat/karakteristik individu yang
tercipta di lingkungan suatu organisasi. Karena manusia berbeda – beda karakteristik, maka
perilaku organisasi berguna untuk mengetahui sifat – sifat individu dalam berkinerja suatu
organisasi. Pembelajaran perilaku organisasi akan mengetahui tentang cara – cara mengatasi
masalah – masalah yang ada di lingkungan organisasi.

Pengertian perilaku organisasi menurut beberapa ahli, Menurut Prof.Joe.Kelly, perilaku


organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari sifatsifat organisasi, termasuk bagaimana
organisasi di bentuk, tumbuh dan berkembang. Drs. Adam Indrawijaya, perilaku organisasi adalah
suatu bidang studi yang mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik
aspek pengaruh anggota terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap anggota. Drs.
Sutrisna Hari, MM, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari dinamika
organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus (karakteristik) anggota dan sifat khusus
(karakteristik) para anggotannya dan pengaruh lingkungan. Sedangkan Menurut Robbins, Perilaku
Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada
perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk
memperbaiki keefektifan organisasi.

Berdasarkan defenisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa Perilaku Organisasi adalah
suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku
dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki
keefektifan organisasi. Berdasarkan sumber dari berbagai disiplin ilmu yang memberi sumbangan
terhadap perilaku organisasi, kita menjadi lebih memahami bahwa perilaku manusia itu ada sebab
dan akibatnya.

Perilaku organisasi sangat penting digunakan dalam ruang lingkup keorganisasian karena
perilaku organisasi dapat mengetahui karakter para pelakunya. Perilaku organisasi merupakan suatu
ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam kelompok organisasi yang berhubungan
langsung dengan ilmu – ilmu yang lainnya. Organisasi merupakan suatu tempat berkumpulnya
sekelompok orang yang memilki tujuan bersama, memilki eksistensi dalam pencapainnya. Maka

6
dari itu, perilaku organisasi sangat berguna bagi para pelakuorganisasi untuk mengetahui sifat –
sifat/ karakter apa saja yang dibutuhkan dalam berperilaku di organisasi.

B. Teori-teori Organisasi
Menurut James D Money, „The Principle of Organization‟ Organisasi adalah bentuk setiap
kerja sama manusia untuk pencapaian tujuan bersama. Dalam hal ini organsiasi diartikan sebagai
proses. Dwight Waldo, Organisasi adalah struktur antar hubungan pribadi yang berdasarkan
wewenang formal dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu sistem administrasi. GR Terry
Organisasi berasal dari kata organism, yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasi
hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan.

Berdasarkan definisi dari beberapa para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa organisasi
adalah suatu perkumpulan dua orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. Hakikat
Organisasi Sebagai alat administrasi, organisasi dapat ditinjau dari 2 sudut : a. Sebagai wadah di
mana kegiatan manajemen dilakukan Organisasi adalah tempat di mana kegiatan manajemen
dijalankan bersifat statis b. Sebagai proses di mana terjadi interaksi antar orang-orang yang menjadi
anggota organisasi yang bersangkutan. Memperhatikan dan menyoroti interaksi antar orang
anggota organisasi yang bersifat dinamik.

Dinamika dalam organisasi memunculkan adanya 2 hubungan :

1. Hubungan formal, nampak pada tata hubungan yang berupa susunan tata kerja beserta
segala tugas kewajiban daripada organisasi sebagaimana ditentukan secara resmi oleh
pembentuk organisasi. Bersifat rasional.
2. Hubungan informal, nampak pada tingkah laku dan tindakan masing-masing peserta
anggota dalam hubungan pribadi mereka, baik antara atasan dengan bawahan, maupun
hubungan pribadai antar bawahan. Tata hubungan ini tidak ditetapkan sebelumnya oleh
pembentuk organisasi. Bersifat irrasional dan emosional, yang erat berhubungan dengan
perasaan, keinginan serta hasrat tiap individu.

7
C. Budaya Organisasi
1. Pengertian Budaya Organisasi

Robbins dalam bukunya Perilaku Organisasi (1996, h.289) mendefinisikan budaya


organisasi adalah sebuah system makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang
membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lainnya. Menurut Kreitner dan Kinicki (2005,
h.79) budaya organisasi adalah suatu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh
kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan bereaksi terhadap
lingkungannya beranekaragam. Sedangkan, Greenberg dan Baron (dalam Soetopo, 2010, h.122)
menekankan budaya organisasi sebagai kerangka kognitif yang berisi sikap, nilai, norma perilaku,
dan ekspetasi yang dimiliki oleh anggota organisasi. Budaya Organisasi menurut Brown (dalam
Willcoxson dan Millet, 2000, h.93) adalah seperangkat norma, keyakinan, prinsip, dan cara
berperilaku yang bersama-sama memberikan karakteristik yang khas pada masing-masing
organisasi.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah
suatu pola/system yang berupa sikap, nilai, norma, perilaku, bahasa, keyakinan, ritual yang
dibentuk, dikembangkan dan diwariskan kepada anggota organisasi sebagai kepribadian organisasi
tersebut yang membedakan dengan organisasi lain, serta menentukan bagaimana kelompok dalam
merasakan, berfikir, dan bereaksi terhadap lingkungan yang beragam serta berfungsi untuk
mengatasi masalah adaptasi internal dan eksternal.

2. Dasar – Dasar Budaya Organisasi

Nilai-nilai dan keyakinan organisasi merupakan dasar budaya organisasi. Keduanya memainkan
peran penting dalam mempengaruhi etika berperilaku. Menurut Kreitner (2005) Nilai-nilai tersebut
memiliki 5 komponen kunci, yaitu :

1. Nilai adalah konsep kepercayaan


2. Mengenai perilaku yang dikehendaki
3. Keadaan yang amat penting
4. Pedoman menyeleksi atau mengevaluasi kejadian dan perilaku
5. Urut dari yang relative penting

8
D. Perilaku Individu
Menurut kamus bahasa Indonesia, individu adalah pribadi orang, seorang, organisme yang
hidupnya sendiri. Sedangkan perilaku adalah tingkah laku, tanggapan seseorang terhadap
lingkungan. Jadi, Perilaku individu adalah perilaku seseorang sehari-hari di dalam kehidupannya.
Faktor yang mempengaruhi perilaku individu adalah kepribadian, persepsi, sikap, kemampuan dan
keterampilan, latar belakang keluarga, biografis, pengalaman dan kapasitas belajar.

Organisasi adalah sistem kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi yang juga merupakan suatu lingkungan bagi individu mempunyai karakteristik pula.
Adapun karakteristik yang dipunyai organisasi antaranya keteraturan yang diwujudkan dalam
susunan hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem
penggajian (reward system), sistem pengendalian dan lain sebagainya.

Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan
karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku berbeda satu
sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang
berbeda

Perilaku individu juga dapat dipahami dengan mempelajari karakteristik individu. Menurut
Nimran, karakteristik yang melekat pada individu terdiri dari ciri-ciri biografis, kepribadian,
kemampuan, persepsi dan sikap. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing karakteristik
tersebut.

1. Ciri-ciri biografis, yaitu ciri -ciri yang melekat pada individu. Antara lain.

a. Umur.
b. Jenis kelamin.
c. Status perkawinan.
d. Jumlah atau banyaknya tanggungan.
e. Masa kerja.

2. Kepribadian

kepribadian sebagai pengorganisasian yang dinamis dari sistem psikofisik dalam diri individu
yang menentukan penyesuaian diri dengan lingkungannya” dia menambahkan bahwa
kepribadian sebagai keseluruhan cara bagaimana individu beraksi dan berinteraksi dengan orang
lain.

3. Kemampuan

Kemampuan adalah kapasitas seseorang untuk melaksanakan beberapa kegiatan dalam satu
pekerjaan. Kategori kemampuan dikelompokkan menjadi dua yaitu kemampuan intelektual dan
kemampuan fisik.

9
4. Persepsi

Persepsi sebagai suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan, dan


menafsirkan stimulus lingkungan. Dia menambahkan bahwa ada sejumlah faktor yang
mempengaruhi persepsi.

5. Sikap (Attitude)

Sikap merupakan suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan
padasituasi yang tepat. Sikap merupakan satu faktor yang harus dipahami agar dapat memahami
perilaku orang lain. Dengan saling memahami individu maka organisasi akan dapat dikelola
dengan baik.

- Perilaku Manusia

Menurut Thoha, perbedaan perilaku manusia beberapa aspek mendasar sebagai berikut:

1. Manusia berbeda perilakunya karena kemampuannya tidak sama. Berbagai pendapat


menjelaskan penyebab perbedaan ini seperti ada yang beranggapan karena disebabkan sejak
lahir manusia ditakdirkan tidak sama kemampuannya, ada yang mengatakan karena perbedaan
dalam kemampuan menyerap informasi dari suatu gejala, ada yang beranggapan karena
kombinasi diantara keduanya.
2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda. Perilaku umumnya didorong oleh serangkaian
kebutuhan, yaitu beberapa pernyataan dalam diri seseorang (internal state) yang menyebabkan
seseorang itu berbuat untuk mencapainya sebagai objek atau hasil. Orang berpikir tentang masa
depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak.

- Kinerja Individu

Perilaku individu dapat dipengaruhi oleh effort (usaha), ability (kemampuan) dan situasi
lingkungan.

1. Effort, Usaha individu diwujudkan dalam bentuk motivasi. Motivasi adalah suatu proses untuk
menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah
lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
2. Ability, Ability seorang individu diwujudkan dalam bentuk kompeten. Individu yang kompeten
memiliki pengetahuan dan keahlian. Sejak dilahirkan setiap individu dianugerahi Tuhan dengan
bakat dan kemampuan. Bakat adalah kecerdasan alami yang bersifat bawaan. Kemampuan
adalah kecerdasan individu yang diperoleh malalui belajar.

10
E. Perilaku Kelompok dalam Organisasi
- Pengertian Perilaku Kelompok

Perilaku merupakan suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.[6]
Sedangkan kelompok merupakan dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung,
bergabung untuk mencapai sasaran tertentu. Perilaku adalah semua yang dilakukan seseorang.
Bentuk perilaku seseorang adalah semua yang aktifitas, perbuatan dan penampilan diri sepanjang
hidupnya. Bentuk perilaku manusia adalah aktifitas individu dengan relasinya dalam
lingkungannya.

Jadi, definisi dari pengertian perilaku kelompok adalah suatu aktifitas yang dilakukakan oleh
seorang individu dengan yang lainnya untuk mendapatkan aspirasi anggota, berinteraksi dari
setiap individu dan saling bergabung untuk mencapai sasaran yang diinginkan.

- Bentuk-bentuk Kelompok

Kelompok dapat berbentuk kelompok formal (formal group), ataupun merupakan kelompok
informal (informal group). Kelompok formal dibentuk organisasi, sedangkan kelompok informal
dibentuk oleh sekumpulan orang yang mempunyai kepentingan bersama.

Kelompok formal (formal group) dapat diartikan sebagai kelompok yang diciptakan oleh
keputusan manajerial untuk mencapai tujuan organisasi. Kelompok ini terdiri dari kelompok
komando dan kelompok tugas. Kelompok komando (command group) yaitu adanya rantai
komando dari pimpinan ke yang dipimpin, maka perintah pemimpin haruslah dikerjakan.
Sedangkan kelompok tugas (task group) bersifat komunal dan kebersamaan dalam menyelesaikan
tugas secara bersama-sama.[7] Kelompok informal (informal group) terbentuk secara alamiah
dalam lingkungan kerja yang muncul sebagai tanggapan atas kebutuhan akan kontak sosial. Tipe
interaksi diantara individu secara informal sangat mempengaruhi perilaku dan kinerja mereka.

Kelompok informal dibagi menjadi dua, yaitu kelompok minat dan kelompok persahabatan.
Kelompok minat (interest group) yaitu beberapa individu sengaja berkelompok karena
mempunyai kesamaan minat dan kepentingan. Sedangkan kelompok persahabatan (friendship
group) yaitu beberapa individu berkelompok karena terdapat kecocokan dan itu menimbulkan
kesenangan dan kegembiraan sehingga mendorong orang untuk mengulangi dengan membuat
kelompok.

- Tahap-tahap Perkembangan Kelompok

Pengembangan kelompok bisa berjalan dalam dua arah positif dan negatif. Kita mempelajari
perilaku kelompok ini dengan tujuan untuk dapat mengembangkan kelompok ke arah yang positif
dan menghindari arah pengembangan yang negatif.

Pengembangan kelompok juga dalam mendirikan dan membesarkan kelompok, ada lima tahap
pengembangan yang dikemukakan oleh Bruce W. Tuckman, dalam jurnal Pycological Bulletin,
June 1965, yaitu:

11
a. Tahap Forming (pembentukan).

b. Tahap Storming (keributan).

c. Tahap Norming (pengaturan norma).

d. Tahap Performing (melaksanakan).

e. Tahap Adjourning (pengakhiran).

F. Membangun Perilaku Kerja Team dalam Organisasi


Kerja sama tim dalam organisasi atau perusahaan juga dapat terwujud dengan adanya
pembinaan hubungan kerja, baik hubungan kerja antara para anggota organisasi atau perusahaan
maupun antara pimpinan organisasi atau perusahaan dengan bawahannya atau anggota yang lain.
Sasaran pembinaan hubungan kerja dalam organisasi atau perusahaan adalah tercapainya kerja
sama yang kompak dan harmonis antara sesama anggota organisasi atau sumber daya manusia yang
ada. Pembinaan hubungan kerja yang dilakukan oleh pimpinan organisasi atau perusahaan
dikatakan berhasil apabila tercipta adanya kerja sama antar anggota organisasi atau sumber daya
manusia dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Kerja sama akan tercipta apabila terdapat
saling percaya antar anggota organisasi atau perusahaan dan kepercayaan akan tumbuh melalui
pelaksanaan komunikasi yang baik. Hubungan kerja sama yang baik dapat menciptakan lingkungan
kerja yang harmonis antar anggota kelompok sehingga dalam melaksanakan pekerjaan mereka
merasa ada dalam satu keluarga.

Ada beberapa hal yang dapat mendukung terjalinnya kerja sama. Agar terjalin kerjasama yang
efektif dalam suatu tim, sehingga mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi, ada
beberapa hal yang dapat mendukung terjalinnya kerjasama tersebut, antara lain :

a. Masing-masing pihak harus sadar dan mengakui kemampuan masing-masing.


b. Masing-masing pihak harus mengerti dan memahami akan masalah yang dihadapi.
c. Masing-masing pihak yang bekerjasama perlu berkomunikasi.
d. Pihak-pihak yang bekerjasama perlu mengerti kesulitan dan kelemahan orang. lain.
e. Perlu adanya pengaturan, yaitu koordinasi yang mantap.
f. Adanya keterbukaan dan kepercayaan.
g. Melibatkan orang lain

12
Pembentukan budaya dalam organisasi tim senantiasa selalu berkembang dalam tahapan
permasalahan dan pengambilan keputusannya, dalam hal tersebut dapat menciptakan budaya yang
saling mengikat satu pimpinan dengan semua anggotanya. Permasalahan yang sering dihadapi pada
tim yaitu komunikasi, komunikasi yang diciptakan oleh pemimpin kepada bawahan dan
komunikasi yang di lakukan oleh bawahan ke atasan, komunikasi ini pada pendekatan
kekeluargaan dalam budaya organisasi akan menciptakan suasana yang dingin dalam perbedaan
pendapat dengan saling memiliki plluralitas menerima masukan, pendapat dari rekan sesama
anggota tim ataupun dari pimpinan tim. Tidak hanya itu, komunikasi perlu di lakukan dengan
berbasa basi untuk menciptakan suasana yang saling mempunyai dan bersosialisasi . pembentukan
budaya organisasi dalam tim tidak luput dari sosialisasi baik lisan atau gaya tubuh yang sering di
tunjukkan organisasi, namun itu semua di butuhkan yang namnya sosial open, sosialisasi
keterbukaan dengan tidak adanya hal yang saling di tutupi, untuk mempermudah demikelancaran
kerja tim mencapai tujuannya.

Perilaku budaya organisasi dapat dibangun dengan adanya sekelompok manusia yang
memiliki tujuan bersama, pemikiran yang perlu di terapkan kepada sekelompok organisasi atau tim
yaitu saling percaya, empati, menghormati setiap individu, berfikir posistif, gotong royong, rela
berkorban, suka tantangan dan hal baru. Pendekatan kekeluargaan sangat di sarankan dalam kerja
sama tim, pasalnya dengan kekeluargaan kelemahan yang sering di hadapi tim sangat minim,
apabila memutuskan masalah juga melalui pendeakatan kekeluargaan tetntunya sedikit membanu
dalam hal rasa saling menghormati.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perilaku organisasi sangat penting digunakan dalam ruang lingkup keorganisasian karena
perilaku organisasi dapat mengetahui karakter para pelakunya. Perilaku organisasi merupakan suatu
ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam kelompok organisasi yang berhubungan
langsung dengan ilmu – ilmu yang lainnya.

Organisasi adalah suatu perkumpulan dua orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama.
Hakikat Organisasi Sebagai alat administrasi, organisasi dapat ditinjau dari 2 sudut : a. Sebagai
wadah di mana kegiatan manajemen dilakukan Organisasi adalah tempat di mana kegiatan
manajemen dijalankan bersifat statis b. Sebagai proses di mana terjadi interaksi antar orang-orang
yang menjadi anggota organisasi yang bersangkutan. Memperhatikan dan menyoroti interaksi antar
orang anggota organisasi yang bersifat dinamik.

Perilaku individu juga dapat dipahami dengan mempelajari karakteristik individu. Menurut
Nimran, karakteristik yang melekat pada individu terdiri dari ciri-ciri biografis, kepribadian,
kemampuan, persepsi dan sikap. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing karakteristik
tersebut.

Pengertian perilaku kelompok adalah suatu aktifitas yang dilakukakan oleh seorang individu
dengan yang lainnya untuk mendapatkan aspirasi anggota, berinteraksi dari setiap individu dan
saling bergabung untuk mencapai sasaran yang diinginkan.

Perilaku budaya organisasi dapat dibangun dengan adanya sekelompok manusia yang memiliki
tujuan bersama, pemikiran yang perlu di terapkan kepada sekelompok organisasi atau tim yaitu
saling percaya, empati, menghormati setiap individu, berfikir posistif, gotong royong, rela
berkorban, suka tantangan dan hal baru. Pendekatan kekeluargaan sangat di sarankan dalam kerja
sama tim, pasalnya dengan kekeluargaan kelemahan yang sering di hadapi tim sangat minim,
apabila memutuskan masalah juga melalui pendeakatan kekeluargaan tetntunya sedikit membanu
dalam hal rasa saling menghormati.

14
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah yang kami susun masih banyak adanya kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Penulis meminta kepada pembaca untuk membaca dengan seksama serta
mencari bahan penguat lainnya. Semoga makalah yang kami susun bisa bermanfaat untuk pembaca
bagi penyusun terutama. Kami moho kritik dan saran yang membangun untuk kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Idochi. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Badrudin. 2015. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Danim, Sudarwan dan Khairil. 2010. Psikologi Pendidikan: Dalam Perspektif Baru. Bandung:
Penerbit Alfabeta.

Wahjono, Sentot Imam. 2010. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiyanti, S. W. (2012). MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (KELOMPOK). Jurnal STIE


Semarang, 61-65.
Widyanti, Rahmi. (2019)._Perilaku Organisasi (Teori dan Konsep) Jilid 1._ Kalimantan: Uniska
MAB, Banjar Masin.

16

Anda mungkin juga menyukai