PERILAKU ORGANISASI
Dosen Pengampuh : Dr. Sutrisno K. Djawa, SE., MM
DISUSUN OLEH:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena atas berkat rahmat
dan karunianyalah penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul “PERILAKU
ORGANISASI”. Makalah ini di buat dalam memenuhi rangka salah satu mata kuliah
perilaku organisasi pada fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Luwuk..
Sesuai dengan judul makalah ini mengulas tentang konsep perilaku
organisasi, perspektif mikro perilaku organisasi, motivasi dalam organisasi, nilai, sikap
dan kepuasan kerja, Serta Dinamika perilaku dalam organisasi konsep pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh
karena itu penulis akan sangat berterima kasih sekirannya mendapatkan masukan-
masukan untuk penyempurnaannya, terutama kami sangat berharap sumbang saran dari
Bapak/Ibu Pengampu mata kuliah ini. Atas masukan-masukannya Penulis ucapkan
Terima kasih.
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. PERILAKU ORGANISASI ............................................................. 4
B. SARAN .......................................................................................... 15
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku
tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya
terhadap kinerja baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi. Perilaku
organisasi dikenal juga sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah
bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi dengan memanfaatkan
metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi, dan psikologi.
Komunikasi mengaku pada tindakan, oleh satu orang atau lebih yang mengirim
dan menerima pesan, terjadi dalam suatu konteks tertentu dan ada kesempatan untuk
melakukan umpan balik. Hal ini mengandung elemen yang ada dalam setiap tindak
komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil,
pidato terbuka, atau komunikasi massa. Dalam komuniaksi ini kita juga akan
menyinggung sedikit tentang perhatian, pemahaman dan mengingat informasi.
Sumbangan yang penting telah dilakukan oleh para manajer dan ilmuan dalam
bidang perilaku keorganisasian adalah munculnya suatu konsep yang dikenal dengan
nama “pendekatan kontingensi atau pendekatan situasional”.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian dari Perilaku Organisasi ?
2. Apa saja yang menjadi elemen penting yang ada didalam Perilaku Organisasi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1. Memenuhi tugas mata kuliah perilaku organisasi
2. Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang berbagai
faktor yang memengaruhi perilaku organisasi. Dengan merinci dampak perubahan,
peran kepemimpinan, dinamika kelompok, dan faktor-faktor lain yang terlibat, kita
dapat membentuk pemahaman yang lebih baik tentang cara organisasi dapat
beradaptasi dan berkembang
3. makalah ini akan memberikan kontribusi positif pada pemahaman tentang perilaku
organisasi dan memberikan pandangan yang berharga bagi para pembaca.
Semoga makalah ini menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang memperkaya
bagi mereka yang tertarik dengan dinamika kompleks di dalam dunia organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perilaku organisasi
Sikap dan perilaku orang yang beraneka ragam dalam organisasi ini dipelajari
untuk mencari solusi tentang bagaimana manajemen dapat mengelola organisasi
secara efektif.
George & Jones (2002) memberikan lima tantangan untuk mengelola Perilaku
organisasi yaitu:
1). Bagaimana menggunakan teknologi informasi untuk mendorong kreativitas
dan “organizational learning”.
2). Bagaimana mengunakan sumber daya manusia guna mancapai keunggulan
bersaing.
3). Bagaimana membangun suatu organisasi yang etis/beretika
4). Bagaimana mengelola beragam tenaga kerja
5). Bagaimana mengelola lingkungan global yaitu mengelola Perilaku organisasi
sebagai perluasan organisasi secara internasional.
b. Kemampuan Individu
Pengertian kemampuan menurut George & Jones dalam Ratmawati dan
Herachwati (2007) adalah kapasitas mental maupun fisik untuk mengerjakan
sesuatu. Konsep kemampuan, yang meliputi kemampuan kognitif dan fisikal,
perlu dipelajari dan sangat penting implikasinya untuk memahami dan
mengelola perilaku orang-orang dalam organisasi. Faktor nature (dari
keturunan orang tua) dan nurture (dari pendidikan dan pengalaman) merupakan
determinan dari kemampuan kognitif maupun fisikal. Bagi para manajer,
pengetahuan tentang kemampuan seseorang dapat diperoleh pada saat
melakukan seleksi, penempatan, maupun pelatihan.
Sedangkan kemampuan fisik disebutkan sebagai kemampuan yang
dibutuhkan guna melakukan tugas-tugas yang memerlukan stamina,
kecekatan, kekuatan, serta keterampilan yang similar. Disamping itu Robbins
menyajikan tentang “basic physical abilities” yang terdiri atas tiga faktor yang
masingmasing dirinci sebagai berikut.
Strength factor yang meliputi dynamic, strength, trunk strength, static
strength, explosive strength.
Flexibility factor yang meliputi extent flexibility dan dynamic flexibility.
Other factors yang meliputi body coordination, balance, dan stamina.
c. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses dimana individu mengorganisasikan dan
menginterprestasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti pada
lingkungan mereka. Riset tentang persepsi secara konsisten menunjukan
bahwa individu yang berbeda dapat melihat hal yang sama tetapi
memahaminya secara berbeda. Kenyataannya adalah bahwa tak seorang pun
dari kita melihat realitas. Yang kita lakukan adalah menginterpretasikan apa
yang kita lihat dan menyebutnya sebagai realitas.
d. Kepribadian
Beberapa orang bersifat pendiam dan pasif; sementara yang lainnya
bersifat ceria dan agresif. Ketika kita menggambarkan orang dari segi
karakteristiknya, bisa pendiam, pasif, ceria, agresif, ambisius, setia dan suka
bergaul,kita sedang mengkategorikan mereka dari segi sifat2
kepribadian.karena kepribadian(personality)individu seseorang merupakan
kombinasi sifat2 psikologi yang digunakan untuk mengklasifikasikan orang
tersebut.
Ada 16 kepribadian utama yaitu :
1. Penyendiri vs peramah
2. Kecerdasan rendah vs Kecerdasan tinggi
3. Dipengaruhi oleh kecerdasan vs Stabil secara emosional
4. Pengikut vs Dominan
5. Serius vs Santai
6. Berani mengambil resiko vs Bijaksana/penuh pertimbangan
7. Pemalu vs Petualang
8. Keras hati vs Peka
9. Mudah percaya vs Pencuriga
Jenis-jenis penghargaan :
a. Penghargaan Intrinsik
Penghargaan intrinsik adalah penghargaan yang diterima oleh perorangan
untuk diri mereka sendiri. Penghargaan ini adalah berupa kepuasan terhadap
hasil pekerjaan yang dilakukan oleh mereka. Penghargaan ini mencakup hal-
hal sebagai berikut.
(1) Membuat keputusan partisipatif
(2) Memiliki tanggung jawab yang lebih banyak
(3) Kesempatan untuk mengembangkan diri
(4) Kebebasan kerja dan kebebasan memilih lebih besar
(5) Pekerjaan yang lebih menarik
(6) Perbedaan yang lebih beragam
b. Penghargaan Ekstrinsik
Penghargaan ekstrinsik terdiri dari kompensasi langsung, kompensasi tidak
langsung, dan penghargaan nonfinansial. Masing masing komponen tersebut
terdiri dari hal-hal sebagai berikut.
1) Kompensasi langsung terdiri dari :
Gaji pokok upah dasar
Premi lembur dan cuti
Bonus kerja
Pembagian keuntungan
Pilihan pembelian saham
1. Sikap (Attitudes)
2. Keperibadian (Personality)
3. Persepsi (Perception)
4. Pembelajaran (Learning)
1. Kelompok formal
Kelompok formal dibedakan menjadi dua yaitu kelompok komando
(command group) dan kelompok tugas (task group). Kelompok komando adalah
kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi dan melakukan tugas-tugas
rutin organisasi. Kelompok ini terdiri dari bawahan yang melapor dan
bertanggung jawab langsung kepada pemimpin tertentu. Misalnya
departemendepartemen yang ada dalam perusahaan merupakan contoh dari
kelompok komando. Kelompok tugas adalah suatu kelompok yang bekerjasama
untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu. Anggota kelompok ini
biasanya terdiri dari berbagai unit dalam organisasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan akan keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas atau proyek tersebut. Misalnya satuan tugas yang
dibentuk oleh manajer perusahaan untuk mengendalikan/menurunkan biaya
operasional sebesar 10%.
2. Kelompok informal
Kelompok informal dibedakan menjadi dua yaitu kelompok persahabatan
dan kelompok kepentingan. Kelompok persahabatan, merupakan kelompok
yang terbentuk karena ada kesamaan-kesamaan tentang suatu hal, seperti
kesamaan dalam hobi, status perkawinan, jenis kelamin, latar belakang,
pandangan politik dan lain sebagainya. Kelompok kepentingan, merupakan
kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang sama. Sasaran jenis
kelompok ini tidak berkaitan dengan tujuan organisasi tetapi semata-mata untuk
mencapai kepentingan kelompok itu sendiri. Adapun jenis-jenis kelompok
dalam organisasi dapat digambarkan seperti
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makalah ini telah membahas berbagai aspek perilaku organisasi,
mencakup faktor-faktor yang memengaruhi kinerja individu dan kelompok dalam
suatu organisasi. Dari analisis yang dilakukan, beberapa temuan penting dapat
diidentifikasi. Pertama, pentingnya pemahaman terhadap kebutuhan dan motivasi
individu dalam konteks kerja. Kedua, pentingnya komunikasi efektif dalam
membangun hubungan yang sehat antara anggota organisasi. Ketiga, adanya
dampak perubahan terhadap dinamika organisasi dan cara mengelolanya dengan
bijaksana.
Dalam menghadapi dinamika kompleks organisasi, perubahan yang cepat,
dan beragamnya kebutuhan individu, manajemen organisasi perlu mengadopsi
pendekatan yang adaptif dan responsif. Menyadari keberagaman individu,
memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi, serta membangun budaya
organisasi yang mendukung perkembangan profesional dan pribadi dapat menjadi
langkah-langkah kunci dalam meningkatkan kesejahteraan dan kinerja anggota
organisasi.
B. Saran
1. Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan
Mendorong pengembangan keterampilan kepemimpinan yang inklusif
dan adaptif. Kepemimpinan yang dapat menyesuaikan gaya kepemimpinan
dengan kebutuhan dan preferensi individu dalam tim dapat meningkatkan
motivasi dan produktivitas.
2. Pembinaan dan Pengembangan Karyawan
Mengimplementasikan program pembinaan dan pengembangan
karyawan yang berfokus pada pengembangan keterampilan dan potensi
individu. Ini dapat mencakup pelatihan, mentoring, dan program
pengembangan karir.
3. Meningkatkan Komunikasi Organisasi
Meningkatkan sistem komunikasi organisasi untuk memastikan aliran
informasi yang jelas dan terbuka. Komunikasi yang efektif dapat membantu
mengatasi resistensi terhadap perubahan dan membangun kepercayaan di
antara anggota organisasi.
4. Memfasilitasi Budaya Organisasi yang Positif
Membangun budaya organisasi yang mendukung kerja tim, kreativitas, dan
inovasi. Memastikan bahwa nilai-nilai organisasi terintegrasi dalam kehidupan
sehari-hari anggota organisasi.
5. Manajemen Perubahan yang Efektif
Mengembangkan strategi manajemen perubahan yang efektif, termasuk
mengidentifikasi dan mengelola resistensi perubahan. Pemahaman yang
mendalam tentang dampak perubahan pada individu dan kelompok dapat
membantu merencanakan dan melaksanakan perubahan dengan sukses.
Robbin & Judge. 2015. Perilaku Organisasi Edisi 16. Jakarta. Salemba
Empat.
www.google.com