Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ASAS – ASAS MANAJEMEN


“PENDEKATAN MANAJAMEN SECARA PERILAKU MANUSIA”
Dosen Pengampu : Dedi Suwardi Bahagia, ST,M.M.

Disusun Oleh :
Riska Amelia 12212210010
Alya Syafa Marwah 12212210007
Evi Ravita 12212210014
Arya Putra Restu Wahyudi 12212210009
Fadly Safwan Simamora 12212210020
Denis Ilham Al Hafizh 12212210022

PROGRAM ILMU ADMINISTRASI NIAGA


SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK BEKASI
(2021)
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia nya telah memudahkan kami dalam memudahkan kami dalam meyelesaikan tugas
makalah dengan tepat waktu dan sebaik mungkin.
Makalah di susun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran ASAS – ASAS
MANAJEMEN selain itu , makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
“PENDEKATAN MANAJEMEN DILIHAT SECARA PERILAKU MANUSIA”, bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dedi Suwardi Bahagia ST,M.M.
selaku Dosen Pembimbing Asas – asas manajemen. Ucapan terimakasih juga di sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya masalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 03 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A. Pendahuluan.............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
B. Pembahasan.............................................................................................................
1. Pendekatan dalam Teori Perilaku................................................................................
2. Prisip Teori Perilaku...................................................................................................
3. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan.........................................................................

BAB III PENUTUP.......................................................................................

A. Kesimpulan..............................................................................................................

DAFTAR PUSAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.   PENDAHULUAN
Perkembangan teori manajemen antara satu teori dengan teori lainnya berbeda, menurut pada
pandangan manajemen saat itu. Semua teori manajemen tersebut adalah baik dan saling melengkapi
satu dengan lainnya. Teori-teori manajemen membuat lebih mudah bagi para manajer untuk
memutuskan apa yang harus dilakukan agar dapat menjalankan fungsinya secara efektif.

Manajemen sebenarnya sudah ada sejak manusia ini ada. Hanya saja istilah manajemen, baru
muncul pada tahun 1886. Tokoh pendahulu manajemen ialah Poor (1855), ia memeberikan kontribusi
bagi manajemen berupa pandangannya yang menganggap manejemen sebagai sistem dengan struktur
organisasi yang jelas, komunikasi yang memadai, kepemimpinan manajerial perkeretaapian. Fase ini
diakhiri dengan lahirnya Gerakan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh Taylor (1886) yang
sekaligus menandai dimulainya fase modern.

Sejak Revolusi Industri I, dikenal pendekatan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh Taylor
(1856-1915). Kemudian berkembang menjadi pendekatan Teori Klasik disebut Teori Manajemen
Klasik. Selanjutnya berkembang pula menjadi pendekataan Hubungan Manusiawi, Perilaku
(Behavioral) yang nantinya akan dibahas pada makalh ini, Kuantitatif, Sistem, Kontingensi, dan
Hubungan Manusia Baru.
BAB II
PEMBAHASAN
B.     PEMBAHASAN

1.       Pendekatan dalam Teori Perilaku

Perilaku dapat dipahami melalui tiga pendekatan, yaitu dengan model:

a.    Rasional, model rasional memusatkan perhatiannya pada anggota organisasi yang diasumsikan
bersifat rasional dan mempunyai berbagai kepentingan, kebutuhan, motif, dan tujuan. Pendukung
model ini antara lain Down (1967) dan Simon (1973).

b.   Sosiologis, model sosiologis lebih memusatkan perhatiannya pada pengetahuan antropologi,


sosiologi, dan psikologi. Pendukung model ini antara lain Bern (1970). 

c.    Pengembangan hubungan manusia, model pembangunan hubungan manusia lebih memusatkan


perhatiannya pada tujuan yang ingin dicapai dan pengembangan berbagai sistem motivasi menurut
jenis motivasi agar dapat meningkatkan produktifitas kerja. Pendukung model ini antara lain
McGregor (1961), Maslow (1970), dan Bennis (1990).

 Teori perilaku merupakan pengembangan dari pendekatan hubungan manusiawi. Pendekatan


ini memandang bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh sistem sosialnya. Maslow yang terkenal
dengan teori hierarki kebutuhan untuk menjelaskan perilaku manusia dalam kaitannya dengan
motivasi manusia yaitu pada dasarnya perilaku adalah goal-oriented. Dengan kata lain, perilaku pada
umumnya dimotivasi oleh kegiatan untuk memperoleh kebutuhan. Sesuai dengan ini, maka yang
mendorong seseorang berperilaku tertentu dipengaruhi oleh kebutuhan yang paling mendesak. Ia
mengatakan setiaporang mmempunyai suatu hierarki kebutuhan, dan secara berturut-turut berdiri
dari :

a.       Physicology needs

b.      Safety needs

c.       Social needs

d.      Esteem needs dan

e.       Self actualization needs.

2.       Prisip Teori Perilaku

Beberapa prinsip perilaku antara lain:

a.       Pendekatan motivasi yang menghasilkan komitmen pekerja sangat dibutuhkan

b.      Manajemen tidak dapat dianggap sebagai suatu proses teknik yang kaku

c.       Manajemen harus sistematis dan sistemis


d.      Pendekatan yang digunakan dalam manajemen harus hati-hati

e.       Organisasi sebagai suatu keseluruhan

f.       Kepemimpinan diterapkan sesuai dengan situasi bawahannya

g.      Unsur manusia merupakan kunci utama yang menentukan sukses atau gagalnya organisasi
mencapai tujuannya

h.      Manajer masa kini harus dididik dan dilatih untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep
manajemen

i.        Komitmen dapat ditingkatkan melalui partisipasi dan keterlibatan pekerja dan

j. Pengawasan harus dibangun dalam pengertian positif, bukan mencari kesalahan tetapi mencegah
terjadinya kesalahan secara diri.

Sumbangan teori perilaku seperti yang telah disebutkan tadi adalah untuk dikembangkan dalam
teori motivasi. Selain itu, untuk mengetahui perilaku kelompok, hubungan manusiawi ditempat kerja,
dan pentingnya hubungan manusiawi ditempat kerja. Ahli perilaku menyarankan untuk dikembangkan
dalam teori-teori kepemimpinan,konflik, kekuasaan, perubahan organisasi, dan komunikasi.[5]

3.       Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

Dilihat dari segi efektivitasnya, tiap-tiap gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi dua
macam yaitu:

a.  Kepemimpinan yang kurang efektif, kelompok yang kurang efektif terdiri atas gaya kepemimpinan:

1)      Deserter, perilaku kepemimpinan yang tidak merasa terlibat, moral kepemimpinan rendah, dan suka
untuk diramalkan. Ia adalah pemimpin yang pasif  

2)      Missionary, pemimpin yang mempunyai sikap menggampangkan tugas dan persoalan, penolong dan
lemah. Pimpinan gaya ini hanya tertarik kepada keharmonisan organisasi

3)      Autocrat, perilaku pemimpin yang keras terhadap bawahan, keras kepala, bandel, dan ingin menang
sendiri. Ia merupakan pemimpin yang tidak mempercayai orang lain, tidak menyenangkan bawahan,
dan hanya tertarik pada tugas atau kegiatan yang mendadak dan

4)      Compromiser, perilaku pemimpin yang tidak mempunyai pendirian yang tetap, berpandangan sempit,
dan tidak memberikan keputusan yang tegas.

b.      Kepemimpinan yang efektif, sedangkan kelompok yang efektif mencakup gaya kepemimpinan:

1)   Bureaucrat, perilaku pemimpin yang patuh pada peraturan, menampilkan diri sebagai insan organisasi,
dan lugu.Ia adalah pemimpin yang tertarik pada aturan dan prosedur untuk kepentingan dirinya. Ia
pun menginginkan pengaturan dan pengontrolan dengan caranya sendiri serta senantiasa
memperhatikan tugasnya.
2)   Developer, pemimpin yang mempunyai gaya kepemimpinan kreatif, memberikan pelimpahan
wewenang dengan baik dan menaruh kepercayaan kepada bawahan. Ia pemimpin yang mempercayai
bahwa masing-masing bawahan dapat berkembang sendiri.

3)  Benelovent,  perilaku pemimpin yang mengandalkan organisasi dengan lancar dan tertib, mempunyai
keahlian dalam mengorganisasi, dan memiliki rasa keterlibatan diri secara mendalam.

Dalam hal ini organisasi adalah sebagai suatu sistem aktivitas kooperatif antara dua orang atau
lebih. Apabila terjadi hubungan kerja sama antara dua orang atau lebih maka akan timbul hubungan
timbal balik yang  saling mempengaruhi antara kedua orang yang bekerja sama tersebut dan
mengalami perkembangan, sehingga  menimbulkan persoalan-persoalan baik psikologis, sosial,
maupun ekonomis. Kedua orang tersebut bersedia melaksanakan kerja sama yang kooperatif karena
mereka menginginkan kepuasan dari adanya kerja sama tersebut. Sebagai akibat dari adanya
kerjasama kooperatif tersebut maka akan terdapat adanya tujuan bersama yaitu tujuan organisasi, dan
disamping itu terdapat pula tujuan pribadi dari para individu yang menjadi anggota organisasi itu.
Oleh karena itu memiliki kepentingan sendiri yang harus dipenuhi dari hasil kerja sama kooperatif
antara para anggota tersebut.

 Untuk menjaga adanya kesinambungan dari adanya kerja sama antara para anggota organisasi
tersebut maka organisasi harus memberikan imbalam kepada para individu tersebut. Dengan
diberikannya imbalam tersebut maka individu akan mempunyai kewajiban untuk memberikan
sumbangan atau partisipasi kerja guna mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi tersebut.
Dalam hal ini pelu diperhatikan adanya keseimbangan antara imbalan yang diberikan oleh organisasi
kepada indiviu anggota-anggotanya dengan besarnya sumbangan yang diberikan oleh para individu
kepada organisasi.
BAB III
KESIMPULAN & PENUTUP
C.     PENUTUP

Dari beberapa pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku dapat dipahami melalui
pendekatan rasional, sosiologis dan pengembangan hubungan manusia. Pendekatan ini memandang
bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh sistem sosialnya. Disamping itu juga terdapat beberapa
prinsip dari teori perilaku serta macam-macam gaya kepemimpinan yang dibagi menjadi dua macam
kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang pemimpin, antara lain kepemimpinan yang kurang
efektif meliputi deserter, missionary, autocrat, compromiser dan kepemimpinan yang efektif
meliputi bureaucrat, developer, dan benevolent.

Keterbatasan pendekatan perilaku dan sumbangannya, beberapa ahli manajemen termasuk ahli
perilaku percaya bahwa bidang perilaku tidak sepenuhnya nyata karena berkenaan dengan manusia
yang bersifat unik. Model, teori dan istilah perilaku oleh ahli perilaku sangat kompleks dan abstrak
untuk dipraktikkan para manajer. Dikarenakan perilaku manusia sangata unik,maka ahli-ahli perilaku
sering berbeda dalam menyimpulkan penelitian, dan rekomendasinya pun sulit bagi manajer untuk
memilih dan melaksanakannya.
DAFTAR PUSTAKA

Djudju, Sudjana S. 2004. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production.

Husaini, Usman. 2010. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Luqman, Hakim. 2004. Kajian Teori, Fungsi, Perilaku, dan Ketrampilan Manajemen. Surakarta: Fakultas
Ekonomi UMS.

M. Manullang. 2002. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai