Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN

“KONSEP DAN FILOSOFI KEPEMIMPINAN"

Dosen Pengampuh: Dra.Hj.Rosmawati Ibrahim, SST.,MS.,M.Kes

Disusun Oleh:

Irna Septiana

PBd19.005

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELITA IBU

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang

senantiasa melimpahkan nikmat-Nya serta selalu memberikan yang terbaik bagi

hamba-Nya. Berkat rahmat dan hidaya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Konsep Dan Filosofi Kepemimpinan”, untuk memenuhi

tugas matakuliah Kewirausahaan.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya dan membalas amal

kebaikan mereka. Penulis menyadari bahwa meskipun makalah ini dibuat dengan

usaha yang maksimal, tidak menutup kemungkinan didalamnya masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, penulis terbuka dalam menerima kritik dan saran

yang bersifat membangun sehingga dapat berkarya lebih baik lagi pada masa yang

akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan yang bernilai ibadah di sisi-Nya. Amiin.

Kendari 1 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

A. Latar Belakang............................................................................................

B. Rumusan Masalah......................................................................................

C. Tujuan ........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................

A. Pengertian Pemimpin Dan Kepemimpinan................................................

B. Peran Kepemimpinan.................................................................................

C. Fungsi Kepemimpinan................................................................................

D. Tugas Kepemimpinan.................................................................................

BAB III PENUTUP................................................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmia mulai


berkembang bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih
dikenal dengan ilmu tentang kepemimpinan. Hal ini terlihat dari banyaknya
literatur yang mengkaji tentang kepemimpinan dengan berbagai sudut pandang
atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak hanya dilihat dari baik saja, akan tetapi
dapat dilihat dari penyiapam sesuatu secara berencana dan dapat melatih calon-
calon pemimpin.

Sejarah timbulnya kepemimpinan, sejak nenek moyang dahulu kala,


kerjasama dan saling melindungi telah muncul bersama-sama dengan peradaban
manusia. Kerjasama tersebut muncul pada tata kehidupan sosial masyarakat atau
kelompok-kelompok manusia dalam rangka untuk mempertahankan hidupnya
menentang kebuasan binatang dan menghadapi alam sekitarnya. Berangkat dari
kebutuhan bersama tersebut, terjadi kerjasama antara manusia dan mulai unsur-
unsur kepemimpinan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa perngertian pemimpin dan kepemimpinan?
2. Apa saja peran kepemimpinan?
3. Apa saja fungsi kepemimpinan?
4. Apa saja tugas kepemimpinan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pemimpin dan kepemimpinan
2. Untuk mengetahui peran kepemimpinan
3. Untuk mengetahui fungsi kepemimpinan
4. Untuk mengetahui tugas kepemimpinan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pemimpin dan kepemimpinan

Pemimpin atau lender adalah orang yang mempunyai bawahan atau


orang yang mengendalikan jalannya organisasi. Pemimpin adalah subjek atau
pelaku unsur-unsur yang terdapat dalam kepemimpinan, yaitu adanya kekuasaan,
pengaruh, kekuatan, dan pemegang tanggung jawabutama bagi seluruh kegiatan
yang dilakukan oleh bawahannya. Meskipun tidak semua pemimpin memiliki jiwa
kepemimpinan yang sama, secara timbal balik dan fungsional, kedua konsep
tersebut tidak dapat dipisahkan. Dalam organisasi selalu terdapat pemimpin, yang
dapat disebut dengan istilah ketua umum, kepala, direktur utama, Presiden
direktur, manajer puncak, dan sebagainya. Bawahan dari pemimpin organisasi
disebut ketua bidang, manajer tingkat menengah, dan manajer paling bawah,
misalnya manajer pemasaran, manajer keuangan, supervisor, dan manajer
operasional.[ Anton Athoillah, Dasar-dasar manajemen, (Bandung : Pustaka Setia,
2010 ) Hlm. 178. ]

Seorang pemimpin mempunyai kelebihan yang memungkinkan ia


mengatur dan mengarahkan bawahannya. Superioritas seorang pemimpin akan
menentukan terbentuknya sikap taat dari seluruh bawahannya. Jika seorang
pemimpin kurang berwibawa, kurang tegas, dan kurang ditunjang oleh
pengetahuan tentang kepemimpinan, bawahan menjadi kurang taat terhadap
semua intruksinya dan menyepelekan kebijakan yang ditetapkan. Oleh karena itu,
kepemimpinan berkaitan dengan keterampilan dan keahlian menggerakkan orang
lain.[ Ibid. hlm 188.]

Sedangkan kepemimpinan itu sendiri, kepemimpinan dapat diartikan


sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan
pekerjaanyang telah ditugaskan kepada mereka. Sebagaimana didefinisikan oleh
Stone, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalah the process of
directing and influencing the task-related activities of grup members.
Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para
anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi,
Griffin (2000) membagi kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses
dan sebagai atribut. Sebagai proses kepemimpinan difokuskan kepada apa yang
dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses dimana pemimpin menggunakan
pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan,
atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta
membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari
sisi atribut kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin. Oleh karena itu pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang
yang memiliki tujuan kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa
menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima
dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.[ Nashar, dasar-dasar
manajemen, (Surabaya: pena salsabila, 2013), Hlm. 135-136.]

Secara historis, ada tiga konsep kepemimpinan sebagaimana dijelaskan


Ngalim Purwanto, sebagai berikut.

1. Suatu konsep yang menganggap bahwa kepemimpinan merupakan suatu


kemampuan yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang ada pada
diri seorang pemimpin. Dalam konsep ini kepemimpinan dapat diartikan
sebagai traits within the individual leader. Seseorang dapat menjadi
pemimpin karena ia memang dilahirkan seorang pemimpin dan bukan
karena dibuat atau dididik untuk itu (leaders were borned and not made).
Konsep ini merupakan konsep kepemimpinan yang paling tua dan paling
lama dianut orang.[ Anton Athoillah, Dasar-dasar manajemen, (Bandung :
Pustaka Setia, 2010) Hlm. 189.]

2. Konsep kedua memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok


(function of the grup). Dalam konsep ini sukses tidaknya suatu
kepemimpinan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan atau sifat-sifat
yang ada pada seseorang, tetapi justru yang paling penting adalah
dipengaruhi oleh sifat-sifat dan cirri-ciri kelompok yang berlainan
sehingga memerlukan tipe atau gaya kepemimpinan yang berbeda-beda.
[ Anton Athoillah, Dasar-dasar manajemen, (Bandung : Pustaka Setia,
2010) Hlm. 190.]

3. Konsep ketiga merupakan konsep yang lebih maju lagi. Konsep ini tidak
hanya didasari atas pandangan yang bersifat psikologis dan sosiologis,
tetapi juga atas ekonomi dan politis.[ Ibid ]

Dengan adanya ketiga konsep kepemimpinan tersebut, arti


kepemimpinan dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Prajudi Atmosudirdjo dalam Ngalim Purwanto mengatakan bahwa


kepemimpinan adalah kepribadian (personality) seseorang yang
mendatangkan keinginan pada sekelompok orang untuk mencontohnya
atau mengikutinya, atau seseorang yang memancarkan pengaruh tertentu,
kekuatan atau wibawa, sedemikian rupa sehingga membuat sekelompok
orang bersedia melakukan apa yang dikehendakinya.[ Ibid, hlm, 191.]

2. Kepemimpinan dapat pula dipandang sebagai penyebab dari berbagai


kegiatan, proses atau kesediaan untuk mengubah pandangan atau sikap
(mental/fisik) dari kelompok orang, baik dalam hubungan organisasi
formal dan informal.[ Ibid ]

3. Kepemimpinan dalah suatu seni, kesanggupan (ability) atau teknik untuk


membuat sekelompok bawahan dalam organisasi formal atau para
pengikut atau simpatisan dalam organisasi informal mengikuti atau
menaati segala apa yang dikehendakinya, membuat mereka memiliki
antusianisme dan semangat untuk semangat mengikutinya, atau bahkan
berkorban untuknya.[ Ibid ]
B. Peran Kepemimpinan

Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau
memegang pimpinan yang terutama. Peranan menurut Levinson sebagaimana
dikutip oleh Soejono Soekamto (2006: 238) peranan adalah suatu konsep prihal
apa yang dapat dilakukan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat,
peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan rangkaian
peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan
kemasyarakatan. Menurut Biddle dan Thomas, peran adalah serangkaian rumusan
yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan
tertentu. Misalnya dalam keluarga, perilaku ibu dalam. keluarga diharapkan bisa
memberi anjuran, memberi penilaian, memberi sangsi dan lain- lain.

Mengadopsi pendapat kedua para ahli tersebut, bahwa peran


kepemimpinan merupakan suatu perilaku-perilaku yang diharapkan oleh
pemimpin dalam menduduki suatu posisi tertentu diharapkan bisa berperan untuk
mempengaruhi, membimbing, mengevalauasi bawahannya kearah pencapaian
tujuan sebuah organisasi. Ketika istilah peran digunakan dalam lingkungan
pekerjaan terutama seorang pemimpin, maka seseorang yang diberi (atau
mendapatkan) sesuatu posisi, juga diharapkan menjalankan perannya sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh pekerjaan tersebut. Karena itulah ada yang
disebut dengan role expectation. Harapan mengenai peran seseorang dalam
posisinya, dapat dibedakan atas harapan dari si pemberi tugas dan harapan dari
orang yang menerima manfaat dari pekerjaan posisi tersebut.

Bertolak dari definisi secara umum tersebut, maka peran kepemimpinan


tidak lain dari sikap dan perilaku dalam memengaruhi Sumber Daya Manusia atau
pegawai, agar mereka mau dan bersedia bekerja dan bekerja sama, untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, sesuai dengan yang telah
ditetapkan oleh organisasi. Mengadopsi pendapat Sujatno (2008:9), menyatakan i
pendapat tersebut bahwa seorang pemimpin akan tanpak bila dapat melakukan
peran secara nyata di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti menentukan
arah bagi bawahannya/staf, mengajak bawahannya untuk berpartisipasi
melaksanakan kebijakan atau mengahadapi berbagai perubahan.

menjadi juru bicara dalam mengambil keputusan untuk kepentingan


organisasi dan kesejahteraan para anggotanya walaupun keputusan tersebut
berisiko, dan siap menjadi pelatih dengan memberi teladan bagi bawahannya.
Nanus (2001:95), Komariah (2003:93), Sujamo (2008:62) mengilustrasikan
bahwa

ada 4 (empat) peran penting bagi kepemimpinan efektif yaitu:

1. Penentu arah, pemimpin harus mampu melakukan seleksi dan menetapkan


sasaran dengan mempertimbangkan lingkungan eksternal masa depan yang
menjadi tujuan pengerahan seluruh sumber daya organisasi dalam
mencapai visi, pemimpin yang dapat berperan sebagai penentu arah adalah
pemimpin visioner.

2. Agen perubahan, pemimpin harus mampu mengantisipasi berbagai


perubahan dan perkembangan lingkungan global dan membuat prediksi
tentang implikasinya terhadap organisasi, mampu membuat skala prioritas
bagi perubahan yang diisyaratkan visinya, serta mampu mempromosikan
eksperimentasi dengan partisipasi orang-orang untuk menghasilkan
perubahan yang diinginkan.

3. Juru bicara, pemimpin harus mampu menjadi negosiator dan pembentuk


jaringan hubungan eksternal, menyusun visi dan mengkomunikasikannya
melakukan pemberdayaan serta melakukan perubahan.

4. Pelatih, pemimpin harus memberitahu orang lain tentang realita saat ini,
apa visinya atau ke mana tujuan, bagaimana merealisasikannya. Selalu
member semangat untuk maju dan menuntun bagaimana
mengaktualisasikan potensi mencapai visi. Mencermati peran
kepemimpinan yang dinyatakan oleh Nanus, penulis mengaggap peran
tersebut dapat terwujud jika para pemimpin memiliki kredibilitas dan
integritas yang memadai dalam menggerakkan pengikut untuk bertindak,
dan arena tindakan itu, organisasi akan berkembang dan mengalami
kemajuan. Karena organisasi harus bergerak maju, maka peran visi dalam
mengarahkan organisasi ke depan tidak dapat diabaikan.

C. Fungsi Kepemimpinan

Menurut Kartono (2005) yaitu bahwa fungsi kepemimpinan ialah


memacu. menuntun dan membimbing, membangun dan memberi atau
membangun motivasi- motivasi kerja, mengendalikan organisasi, menjalin
jaringan-jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi/pengawasan yang
efisien dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai
dengan ketentuan waktu dan rencana.

Kepemimpinan adalah kemampuanseseorang dalam mengambil suatu


keputusan dan dapat dilaksanakan serta memperlancar pencapaian tujuan
organisasi. Secara operasional dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok
kepemimpinan dalam Molly umairi, (2009:12-13) yaitu:

1. Fungsi instruksi

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator


merupakan pihak yang menetukan apa, bagimana, dan dimana perintah
itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif
memerlukan kemampuan untuk mengerakkan dan memotivasi orang lain
agar mau melaksanakan perintah.

2. Fungsi konsultasi

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Ketika pemimpin akan


mengambil keputusan biasanyamemerlukan beberapa pertimbangan yang
mengharuskan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
Konsultasi dilakukan untuk mendengarkan pendapat dan saran kepada
semua unsur penting dalam suatu organisasi
3. Fungsi partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-


orang yang dipimpinnya. baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan
maupun dalam melaksanakannnya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat
semuanya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa
kerjasama dengan tidak memcampuri atau mengambil tugas pokok orang
lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagi pemimpin
dan bukan pelaksana.

4. Fungsi delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang


membuat menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa
persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti
kepercayaan. Oarang-orang penerima delegasi itu harus diyakini
merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip,
persepsi dan aspirasi.

5. Fungsi pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses dan


efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam
koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan
bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan
melalui kegiatan bimbingan, pengesahan, koordinasi dan pengawasan.

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi merupakan sesuatu fungsi yang


sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada
dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu:

a. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijakan administrasi


dan menyediakan fasilitasnya.
b. Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing.
staffing, directing, commanding, controling.

Menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungan


langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang
mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar
situasi itu. Pemimpin harus berusaha menjadi bagian didalam situasi sosial
kelompok atau organisasinya. Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi
memiliki dua dimensi yaitu:

1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan


dalam tindakan atau aktivitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan
orang-orang yang dipimpinnya.

2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-


orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok
atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-
keputusan dan kebijakan pemimpin.

Organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuannya serta mampu


memenuhi tanggung jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para
manajernya (pimpinannya). Apabila manajer mampu melaksanakan fungsi-
fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut akan dapat mencapai
sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif. yang
mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya atau anak buahnya.
Jadi, seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui sebagai seorang
pemimpin apabila ia dapat mempunyai pengaruh dan mampu mengarahkan
bawahannya ke arah pencapaian tujuan organisasi.

D. Tugas Kepemimpinan

Harbani Pasolong 2010:21 Tugas pemimpin dalam suatu birokrasi sangat


urgent dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tugas
pemimpin pada dasarnya meliputi dua bidang utama, yaitu pencapaian tujuan
birokrasi dan kekompakkan orang yan dipimpinnya. Tugas kepemimpinan yang
berhubungan dengan kelompok yaitu:

1. Memulai (initiang): usaha agar kelompok memulai kegiatan atau gerakan


tertentu.

2. Mengatur (regulating): tindakan untuk mengatur arah dan langkah


kegiatan kelompok Memberitahu (informating): kegiatan memberi
informasi data, fakta, pendapat para anggota dan meminta dari mereka
informasi yang diperlukan

3. Mendukung (supporting) usaha untuk menerima gagasan, pendapat, usul


dari bawah dan menyempurnakannya dengan menambah atau mengurangi
untuk digunakan dalam rangka penyelesaian yugas bersama

4. Menilai (evaluating): tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau


cara kerja yang diambil dengan menunjukan kosekuensinya

5. Menyimpulkan (summrizing) kegiatan untuk mengumpulkan dan


merumuskan gagasan, pendapat dan usul yang muncul, menyingkat lalu
menyimpulkannya sebagai landasan untuk memikirkan lebih lanjut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pemimpin adalah subjek atau pelaku unsur-unsur yang terdapat dalam


kepemimpinan, yaitu adanya kekuasaan, pengaruh, kekuatan, dan
pemegang tanggung jawabutama bagi seluruh kegiatan yang dilakukan
oleh bawahannya. Sedangkan kepemimpinan itu sendiri, kepemimpinan
dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para
pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada
mereka.

2. Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk


berperan aktif dalam melaksanakan peran kepemimpinan, baik peran
sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara maupun pelatih untuk
meningkatkan kinerja atau semangat kerja bagi pegawai/pengikut pada
sebuah organisasi.

3. Fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam


kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap
pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus
berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial kelompok atau
organisasinya.

4. Sedangkan Tugas pemimpin dalam suatu birokrasi sangat urgent dalam


rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tugas
pemimpin pada dasarnya meliputi dua bidang utama, yaitu pencapaian
tujuan birokrasi dan kekompakkan orang yang dipimpinnya.
DAFTAR PUSTAKA

Nashar, dasar-dasar manajemen. Surabaya: pena salsabila, 2013

Hasibuan malayu S.P, dasar-dasar manajemen. Jakarta: bumi aksara, 2005

Athoillah Anton, dasar-dasar manajemen. Bandung: pustaka setia, 2010

Harbani Pasolong. 2010, Kepemimpinan Birokrasi, Alfabeta. Makassar.

Charles J Keating. Kepemimpinan: Teori Dan Pengembangannya (Yogyakarta:


KANISIUS, 1986), Ed. Mangunhardjana, Hal 9.

Kartono, Kartini 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo Persada
Jakarta.

Siagian, Sondang. P.2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan PT. Rineka


Cipta.Jakarta.

Ramli dkk. 2014. Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai


Pada Kantor Camat Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara Ejournal
Administrative Reform, Volume 2, Nomor 1, 2014, 809-810 Aldi. 2014.
Analisis fungsi kepemimpinan camat kubu kabupaten rokan hilir. Jom Fisip
Volume I No. 2 oktober 2014. 11

RAB. 2012. Bab 1 pendahuluan skripsi. UNHAS. 11-12

Adi Sujatno, Muladi., 2008. Traktat Etis Kepemimpinan Nasional, Jakarta:


Wahana Semesta Intermedia. Bass, B.M. 1981.

Abdul Basyar. 2016. Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Permasalahan Sosial.


Banten. Hal.5-8

Andri Setiawan & M. Djudi Mukzam. 2017. Analisis Peran Pemimpin Dalam
Meningkatkan Komitmen Organisasional Karyawan (Studi pada PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Cabang Malang, Kawi). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 50 No. 6

Anda mungkin juga menyukai