Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MERINTIS USAHA PAKTIK MANDIRI BIDAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kewirausahaan

Dosen : Tawakal, SE.,M.Kes

Disusun oleh : kelompok III

IRNA SEPTIANA (PBd19.005)

JIHAN (PBd19.006)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

STIKES PELITA IBU

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang senantiasa

melimpahkan nikmat-Nya serta selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Berkat rahmat dan hidaya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul “MERINTIS USAHA PAKTIK MANDIRI BIDAN”, untuk

memenuhi tugas matakuliah Kewirausahaan.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya dan membalas amal

kebaikan mereka. Penulis menyadari bahwa meskipun makalah ini dibuat dengan

usaha yang maksimal, tidak menutup kemungkinan didalamnya masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, penulis terbuka dalam menerima kritik dan saran

yang bersifat membangun sehingga dapat berkarya lebih baik lagi pada masa yang

akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan yang bernilai ibadah di sisi-Nya. Amiin.

Kendari 3 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................

A. Latar belakang...........................................................................................
B. Rumusan masalah......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................

A. Pengertian BPM.........................................................................................
B. Persyaratan pendirian bidan praktek mandiri............................................
C. Planning pembukaan bidan praktek mandiri (BPM).................................
D. Analisa kondisi calon lokasi dan memilih lokasi usaha yang tepat...........
E. Bahan-bahan bidan praktek mandiri..........................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai
wirausahawan.Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian
menjual, mulai menawarkan ide hinggá komoditas yakni layanan jasa.Sebagai
pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk
mengetahui dengan baik manajemen usaha.Bidan sebagai pelaku usaha mandiri
dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha,
di dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang
diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke mampuan personal selling
yang baik guna meraih sukses.Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan
pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan
secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Apakah definisi bidan praktek mandiri?
2. Apa sajakah Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri?
3. Bagaimana Planning Pembukaan Bidan Praktek Mandiri (BPM)?
4. Bagaimana cara Analisa Kondisi Calon Lokasi Dan Memilih Lokasi
Usaha Yang Tepat?
5. Apa sajakah persiapan bahan-bahan bidan praktek mandiri?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian BPM

Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di

bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan

kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan

masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya.Bidan yang

menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga

dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program. (Imamah,

2012:01)

Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk

menjalankan prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat –

obatan. Namun pada kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan

memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan kliennya. Di samping peralatan

yang kurang lengkap tindakan dalam memberikan pelayanan kurang ramah dan

bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan

kesehatan bidan praktek mandiri tersebut kurang memuaskan( Rhiea, 2011 : 01)

Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan,

yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya

dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.Supaya masyarakat pengguna

jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya

regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas persiapan sebelum bidan


melaksanakan pelayanan praktek seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan

praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.

B. Persyaratan pendirian bidan praktek mandiri (BPM)

1. Menjadi anggota IBI

2. Permohonan Surat Ijin Praktek Bidan selaku Swasta Perorangan

3. Surat Keterangan Kepala Puskesmas Wilayah Setempat Praktek

4. Surat Pernyataan tidak sedang dalam sanksi profesi/ hukum.

5. Surat Keterangan Ketua Ranting IBI Wilayah

6. Persiapan peralatan medis dan medis usaha praktek bidan secara

perorangan dengan pelayanan pemeriksaan pertolongan persalinan dan

perawatan.

7. Membuat Surat Perjanjian sanggup mematuhi perjanjian yang tertulis.

8. Bidan dalam menjalankan praktek harus :

a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan

kesehatan.

b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal

5 tempat tidur.

c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan

melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku.

d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang

berlaku.
9. Bidan yang menjalankan prakytek harus mencantumkan izin praktek

bidannya atau foto copy prakteknya diruang praktek, atau tempat yang

mudah dilihat.

10. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain,

yang memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya

11. Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan

minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus

tersedia ditempat prakteknya.

12. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai

dengan jenis pelayanan yang diberikan .

13. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan

meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan :

a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar

informasi dengan sesama bidan .

b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan

bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun

oleh organisasi profesi.

c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek

agar tetap siap dan berfungsi dengan baik.

Selain itu harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi :

1. Papan nama
a. Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan medik
dasar swasta harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama
yang berjasa dibidang kesehatan, atau yang telah meninggal atau nama lain
yang sesuai dengan fungsinya.
b. Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.
c. Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.
d. Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah terbaca
oleh masyarakat.

2. Tata ruang
a. Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.
b. Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa, ruang
adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar
mandi/WC masing-masing 1 buah.
c. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan.

3. Lokasi
a. Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah daerah
setempat (tata kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti
pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan sejenisnya.
b. Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga agar sesuai
fungsi sosialnya yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.

4. Hak dan Guna Pakai


a. Mempunyai surat kepemilikan (Surat hak milik / surat hak guna pakai)
b. Mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun.

C. Planning Pembukaan Bidan Praktek Mandiri (BPM)


Sebelum memulai suatu perencanaan, sebaiknya kita membuat planning
terlebih dahulu itu sangatlah penting bagi seorang bidan sebelum mendirikan
sebuah klinik mandiri atau yang biasa dikenal dengan nama BPM . karena dengan
adanya suatu perencanaan yang fokus maka akan sangat membantu kita dalam
merealisasikan langkah-langkah yang nantinya akan kita jumpai sehingga BPM
yang kita dirikan nantinya dapat diterima oleh masyarakat sekitar dan pastinya
akan menguntungkan bagi semua pihak baik bagi bidan, klien/pasien bahkan
lingkungan masyarakat sekitar kita.

Apabila nanti saya sudah menjadi seorang bidan yang professional maka
sebelum saya mendirikan sebuah BPM disekitar lingkungan masyarakat saya,
maka sebaiknya saya juga harus memperhatikan berbagai aspek-aspek yang ada
disana mulai dari keadaan lingkungan yang akan saya tempati, kondisi masyarakat
yang ada disana, dan aspek keterjangkauan dimana harapan saya klinik itu
nantinya bisa menjangkau semua keluhan yang dihadapi oleh pasien dan bisa
dengan mudah dijangkau oleh masyarakat yang lainnya juga sehingga masyarakat
tersebut dapat merasa puas dengan pelayanan kebidanan yang akan saya berikan
nantinya kepada mereka dan bisa merasakan kenyamanan dengan fasilitas dari
klinik yang saya dirikan tersebut.

Dan selanjutnya Analisis yang akan gunakan ini untuk membuat


perencanaan tersebut lebih mudah sebelum merumuskan perencanaan itu yaitu
dengan memakai analisis “SWOT” yang terdiri dari beberapa aspek yaitu
diantaranya sebagai berikut:

1. S= Srtength ( kekuatan yang berasal dari internal)


a. Lingkungan sekitar saya termasuk lingkungan yang bersih.
b. BPM yang sudah ada disana lumayan jauh jaraknya dari penduduk
sekitar..
c. Lingkungan sekitar tempat tinggal saya termasuk masyarakat yang
padat penduduk.
d. Banyak masyarakat yang suka dan sering memeriksakan kehamilannya
kebidan.

Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk
mendirikan BPM sesuai dengan strength /kekuatan yaitu:
1. Saya akan mencari lokasi yang sekiranya mudah dijangkau oleh
masyarakat sekitar
2. Mengumpulkan dana yang ada
3. Mengumpulkan data dan Menganalis berbagai kekurangan atau
keluhan masyarakat terhadap BPS yang sudah ada kemudian berusaha
mencari penyebab dan solusinya sehingga berusaha untuk melengkapi
semua kekurangan tersebut

2. W= Weakness ( kelemahan yang berasal dari internal)


a. Masyarakat masih beranggapan kalau periksa kebidan itu biayanya
terlalu mahal.
b. Kurangnya transportasi/ kondisi jalan yang masih sulit untuk dijangkau
oleh masyarakat sekitar (seperti: jalannya becek, berlumpur, dan
berbatu).
c. Banyaknya BPM yang sudah berdiri dan dikelola oleh bidan yang
sudah berpengalaman.

Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk
mendirikan BPM sesuai dengan weakness /kelemahan yaitu:

1. Meminta bantuan atau kolaborasi dengan bidan bidan yang sudah praktik
agar bisa membantu memberi masukan
2. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sadar kesehatan
3. Mendirikan BPS dengan desain senyaman mungkin untuk pasien/ klien
yang diantaranya dengan memberi fasilitas yang baik, menyediakan ruang
tunggu yang nyaman, membuat taman kecil sebagai wahana pemandangan
dan tempat bermain untuk si kecil, menyediakan mushola, dan
membangun tempat makan dan belanja perlengkapan di dekatnya .

3. O= Opportunity ( kesempatan yang dari eksternal)


a. Dengan adanya kemauan dari diri sndiri untuk meningkatkan mutu
pelayanan kebidanan.dukungan dari keluarga
b. Dengan adanya dukungan dari kelurga juga.

Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk
mendirikan BPM sesuai dengan opportunity /kesempatan yaitu:

1. Menyediakan kotak saran di depan tempat praktik, selalu menjaga


kebersihan tempat praktik dan melayani dengan ramah
2. Setelah BPS tersebut berdiri saya juga ingin menyediakan Apotek serta
ruang khusus untuk pertemuan ibu- ibu hamil,penyuluhan kesehatan dll.

4. T= Threats ( Ancaman yang berasal dari eksternal)


a. Sudah banyaknya praktik bidan praktik mandiri yang sudah
professional dan berpengalaman.
b. Sudah banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan
pembangunan.

Dengan melihat kondisi yang seperti ini maka planning saya untuk
mendirikan BPM sesuai dengan threats /ancaman yaitu:

1. Menjaga dan Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.


2. Mengembangkan lagi pembangunan BPM yang ada di lingkungan
sekitar agar lebih luas lagi nantinya.

D. Analisa Kondisi Calon Lokasi Dan Memilih Lokasi Usaha Yang Tepat
Dalam membuat rencana usaha bidan praktek mandiri, pemilihan lokasi
usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. lokasi strategis menjadi salah
satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. banyak hal
yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi, sebagai salah satu faktor
mendasar, yang sangat berpengaruh pada penghasilan dan biaya, baik biaya tetap
maupun biaya variabel. lokasi usaha juga akan berhubungan dengan masalah
efisiensi transportasi, sifat bahan baku atau sifat produknya,dan kemudahannya
mencapai konsumen.

Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamanan pembeli dan juga


kenyamanan anda sebagai pemilik usaha. bagi wirausahawan pemula,sebaiknya
berhati-hati dalam menentukan lokasi usaha, jangan sampai asal pilih lokasi.
karena hal tersebut bisa berdampak buruk pada usaha kita. beberapa pakar
wirausaha menyarankan, agar dalam memilih lokasi usaha seperti ruko, kios,
rumah atau kaki lima harus pas dengan jenis usaha yang ditekuni. karena ada
usaha yang cocok didirikan di satu lokasi tapi tidak cocok di tempat lain.

Untuk itu pendiri usaha disarankan untuk melakukan survei untuk mencari
tempat yang sesuai bagi usahanya. amati kondisi pasarnya, potensi permintaannya
dan jangan lupa cari juga informasi bagaimana prospek perkembangan daerah itu
ke depannya, karena hal ini bisa mempengaruhi kelangsungan usaha itu sendiri.
Lokasi yang “strategis” dalam teori wirausaha ditafsir kan sebagai lokasi di mana
banyak ada calon pembeli, dalam artian lokasi ini mudah dijangkau, mudah dilihat
konsumen, dan lokasi yang banyak dilalui atau dihuni target konsumen yang
berpotensi membeli produk atau jasa yang dijual. lokasi seperti ini cocok untuk
usaha perdaganganbarang atau jasa yang harus berhubungan langsung dengan
pelanggan.

Itu sebabnya pasar, pusat pertokoan, atau pusat perbelanjaan menjadi


lokasi-lokasi usaha perdagangan yang paling diincar orang. karena, di area seperti
itu calon konsumen tumpah tersedia. Para pemilik usaha tinggal mencari strategi
untuk memasarkan usahanya.

Usaha-usaha yang sangat tergantung dengan lokasi strategis misalnya;


rumah sakit, praktek swasta, apotek, rumah makan, mini market, bengkel, toko
pakaian, juga salon kecantikan. mendapatkan lokasi yang strategis beberapa usaha
malahan dapat dilakukan di rumah. beberapa pengusaha sukses ternyata memulai
usahanya di ruang tamu rumahnya sendiri. dokter, bidan, konsultan, teknisi
elektronik, biro jasa dan internet marketer banyak menggunakan bagian rumahnya
untuk tempat usaha. dengan memanfaatkan rumah, anda bisa berhemat modal
jutaan.

E. Bahan-bahan bidan praktek mandiri


1) Peralatan Tidak Steril
1. Tensimeter
2. Stetoskop biokuler
3. Stetoskop monokuler
4. Timbangan dewasa
5. Timbangan bayi
6. Pengukuran panjang bayi
7. Thermometer
8. Oksigen dalam regulator
9. Ambu bag dengan masker resusitasi (ibu+bayi)
10. Penghisap lender
11. Lampu sorot
12. Penghitung nadi
13. Sterilisator
14. Bak instrument dengan tutup
15. Reflek Hammer
16. Alat pemeriksaan Hb (Sahli)
17. Set pemeriksaan urine (protein + reduksi)
18. Pita pengukur
19. Plastik penutup instrument steril
20. Sarung tangan karet untuk mencuci alat
21. Apron / celemek
22. Masker
23. Pengaman mata
24. Sarung kaki plastic
25. Infus set
26. Standar infuse
27. Semprit disposable
28. Tempat kotoran / sampah
29. Tempat kain kotor
30. Tempat
31. Plasenta
32. Pot
33. Piala ginjal / bengkok
34. Sikat, sabun dan tempatnya
35. Kertas lakmus
36. Semprit glyserin
37. Gunting verband
38. Spatel lidah
39. Suction
40. Gergaji implant

2) Peralatan Steril
1. Klem pean
2. Klem ½ kocher
3. Korentang
4. Gunting tali pusat
5. Gunting benang
6. Gunting episiotomy
7. Kateter karet / metal
8. Pinset anatomis
9. Pinset chirurgic
10. Speculum vagina
11. Mangkok metal kecil
12. Pengikat tali pusat
13. Pengisap lender
14. Tampon tang dan tampon vagina
15. Pemegang Jarum
16. Jarum kulit dan otot
17. Sarung tangan
18. Benang suter + catgut
19. Doek steril

3) Bahan Habis Pakai


1. Kapas
2. Kain kasa
3. Plester
4. Handuk
5. Pembalut wanita

4) Formulir Yang Disediakan


1. Formulir Informed Consent
2. Formulir ANC
3. Partograf
4. Formulir persalinan / nifas dan KB
5. Formulir rujukan
6. Formulir surat kelahiran
7. Formulir permintaan darah
8. Formulir kematian

5) Obat-obatan
1. Roborantia
2. Vaksin
3. Syok anafilaktik
4. Adrenalin 1:1000
5. Anti histamine
6. Hidrokortison
7. Aminophilin 230 mg / 10ml
8. Dopamine
9. Sedatife
10. Antibiotik
11. Uterotonika
12. Antipiretika
13. Koagulantika
14. Anti kejang
15. Glyserin
16. Cairan infuse
17. Obat luka
18. Cairan desinfektan
19. Obat penanganan asphiksia pada BBL

6) Papan Nama
Di depan bangunan akan kami pasang papan nama dengan tulisan “ rumah
bersalin sehat hypno birthing ”. praktek setiap hari. juga tidak lupa
mencantumkan nomor sipb yang dimiliki.

7) Kerjasama dengan dokter spesialis kami bekerjasama dengan dokter


spesialis dalam hal kegawatdaruratan.

8) Jenis pelayanan
1. Konsultasi kehamilan
2. ANC
3. Pelatihan hypno birthing untuk ayah dan bunda
4. Persalinan Normal dan Hypno Birthing
5. KB
6. Pemasangan anting, imunisasi, memandikan bayi.
Kami juga akan bekerjasama dengan Laboratorium X. Jika ada pasien
saya yang memungkinkan untuk diperiksa laboratorium akan saya beri
rujukan untuk ke laboratorium X. Pembagian keuntungan sesuai
dengan jumlah pasien.
9) Tarif
1. KB ( Pil dan Suntik ). Pil Rp. 20.000,- dan Suntik Rp. 25.000,-
2. Pemeriksaan awal kehamilan Rp.80.000,-
3. Pemeriksaannya lanjutan Rp. 50.000,-dan Pemasangan anting Rp.
20.000,-
4. Persalinan Normal Rp. 1.500.000,-
5. Konsultasi kehamilan dan hypno birthing Rp. 50.000,-
6. Pelatihan Hypno Birthing Rp. 150.000/pertemuan
7. Persalinan Hypno Birthing Rp. 3.000.000,-
8. Memandikan bayi Rp. 30.000,-
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan
kesehatan di bidang kesehatan dasar Dalam membuat rencana usaha bidan
praktek mandiri, pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang
perludipertimbangkan. lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan
sangatmenentukan keberhasilan suatu usaha. banyak hal yang harus
dipertimbangkan dalammemilih lokasi, sebagai salah satu faktor mendasar,
yang sangat berpengaruh kemudahannya mencapai konsumen.

Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamanan pembeli dan juga


kenyamanan anda sebagai pemilik usaha. Pada penghasilan dan biaya, baik
biaya tetap maupun biaya variabel. lokasi usaha juga akan berhubungan
dengan masalah efisiensi transportasi, sifat bahan baku atau sifat
produknya,dan peralatan dan obat-obatan, Peralatan tidak steril,peralatan
steril,bahan habis pakai,formulir yang disediakan,obat-obatan, Papan Nama,
Kerjasama dengan Dokter Spesialis, Jenis pelayanan Konsultasi kehamilan
dan Tarif

B. Saran
Inilah makalah Enter Prunership yang kami buat tentang bidan praktek
mandiri,semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penulis.apabila ada kritik dan saran,kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://vellypuspitasari.wordpress.com/2015/05/20/bpmbidan-praktek-mandiri/

Ambarwati, Eniretna. 2010. Tugas-dan-Tanggungjawab-Bidan.

(http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/02/tugas-dan-tanggungjawab-
bidan-di.html).

Handri, Hany. 2011.Pencatatan-dan-Pelaporan-Kebidanan.

(http://hanyhandri.blogspot.com/2011/11/pencatatan-dan-pelaporan-
kebidanan.html

Norhana, Siti. 2012. Kewirausahaan-dalam-Praktek-Kebidanan.

(http://sitinorhana-hana.blogspot.com/2012/01/kewirausahaan-dalam-
praktek-kebidanan.html).

Anda mungkin juga menyukai