Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

“KONSEP PELAYANAN BIDAN PRAKTIK MANDIRI”

Dosen Pengampu :

Hj. Suryani,S.Pd, MPH

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Merly Oktafiana
Cardona Jenny Prity Nanda
Yesi Eka Fitriani
Fatehatur Widia Nabilla
Nailatul Barokah
Rizka nurtalia
Reka Pebria

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

JURUSAN KEBIDANAN PRODI D III

TAHUN AJARAN 2020/2021


Kata Pengantar

Puji Syukur Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Telah Memberikan Kita
Berbagai Macam Nikmat, Sehingga Aktivitas Hidup Ini Banyak Diberikan Keberkahan.
Dengan Kemurahan Yang Telah Diberikan Oleh Tuhan Yang Maha Esa Sehingga Kami Bisa
Menyelesaikan Makalah Yang Berjudul “Konsep Pelayanan Praktik Bidan Mandiri ”Ini
Dengan Baik.

Ucapan Terima Kasih Tidak Lupa Kami Haturkan Kepada Teman-Teman Yang
Membantu Dalam Penyusunan Makalah Ini. Kami Menyadari Di Dalam Penyusunan
Makalah Ini Masih Jauh Dari Kesempurnaan. Masih Banyak Kekurangan Yang Harus
Diperbaiki, Baik Dari Segi Tata Bahasa Maupun Dalam Hal Pengkonsolidasian.
Oleh Karena Itu Kami Meminta Maaf Atas Ketidaksempurnaanya Dan Juga Memohon
Kritik Dan Saran Untuk Kami Agar Bisa Lebih Baik Lagi Dalam Membuat Karya Tulis Ini.
Harapan Kami Mudah-Mudahan Apa Yang Kami Susun Ini Bisa Memberikan Manfaat
Untuk Diri Kami Sendiri, Teman-Teman, Maupun Orang Lain.

Jambi, April 2021

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................................iii

BAB I (Pendahuluan)

A. Latar belakang............................................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................................2
C. Tujuan penulisan........................................................................................................2

BAB II (Pembahasan)

BAB III (Penutup)

A. Kesimpulan................................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................................16

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang kesehatan
dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan
(SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program.
(Imamah, 2012 : 01)

Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan 


prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat – obatan. Namun pada
kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan memenuhi kelengkapan praktek
serta kebutuhan kliennya. Di samping peralatan yang kurang lengkap tindakan dalam
memberikan pelayanan kurang ramah dan bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat
berasumsi bahwa pelayanan kesehatan bidan praktek mandiri tersebut kurang
memuaskan. (Rhiea, 2011 : 01)

Pelayanan yang diberikan di bidan praktek mandiri meliputi penyuluhan kesehatan, konseling
KB, antenatal care, senam hamil, perawatan payudara, asuhan persalinan, perawatan nifas,
perawatan bayi, pelayanan KB (IUD, AKBK, Suntik, Pil), imunisasi (ibu dan bayi),
kesehatan reproduksi remaja, perawatan pasca keguguran. Selain itu, bidan praktek mandiri
melayani pemeriksaan untuk orang yang sakit, kemudian memberi pelayanan kesehatan
terhadap WUS (wanita usia subur ) serta LANSIA (lanjut usia). (Imamah, 2011 : 01)

Tingginya  permintaan masyarakat terhadap peran aktif Bidan dalam memberikan pelayanan


terus meningkat. Ini merupakan bukti bahwa eksistensi Bidan di tengah masyarakat semakin
memperoleh kepercayaan, pengakuan dan penghargaan.

Berdasarkan hal inilah, Bidan dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan


sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya termasuk pelayanan
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Karena hanya melalui pelayanan berkualitas
pelayanan yang terbaik dan terjangkau yang diberikan oleh Bidan, kepuasan pelanggan baik
kepada individu, keluarga dan masyarakat dapat tercapai. (Ambarwati, 2010 : 0l)

B. Rumusan Masalah

1.      Mengetahui Pengertian Bidan praktek Mandiri ?

2.      Apa Tujuan Bidan Praktek Mandiri (BPM) ?

3.      Langkah-langkah Manajemen Kebidanan ?

4.      Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri (BPM) ?

5.      Pelayanan yang Diberikan Bidan Praktek Mandiri (BPM) ?

6.      Biaya Pelayanan di Bidan Praktek Mandiri (BPM)?

7.      Pengertian Pencatatan dan Pelaporan di Bidan Praktek Mandiri ?

8.      Tujuan dan Pencatatan Pelaporan di Bidan Praktek Mandiri (BPM) ?

C. Tujuan Makalah

1.      Tujuan Umum

Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi tentang standart pelayanan pada Bidan


Praktek Mandiri.

2.      Tujuan Khusus

Diharapkan mampu :

a.       Menjelaskan tentang definisi Bidan Praktek Mandiri

b.      Mengetahui fungsi dan peran Bidan Praktek Mandiri

c.       Mengidentifikasi persyaratan mendirikan Bidan Praktek Mandiri

d.      Mengidentifikasi pelayanan yang diberikan pada Bidan Praktek Mandiri


e.       Mengetahui tarif yang dijadikan patokan oleh Bidan Praktek Mandiri

f.       Mengidentifikasi tentang pencatatan dan pelaporan pada Bidan Praktek Mandiri

g.      Menjelaskan tentang bagaimana proses menjadi Bidan Delima

D. Manfaat Makalah

1.      Untuk memenuhi tugas mata kulia Kewirausahaan

2.      Untuk mengetahui tentang Bidan Praktek Mandiri (BPM)

3.      Untuk sumber wacana bagi mahasiswa, dosen, dan pembaca lainnya


BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Bidan praktek Mandiri

Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang


kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin
Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada sarana kesehatan atau
program. (Imamah, 2012 : 01).

Bidan praktek mandiri mempunyai tanggung jawab besar karena harus


mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini Bidan Praktek Mandiri
menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali
pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik. (Sofyan, dkk. 2006).

Bidan praktek mandiri (BPM) adalah suatu institusi pelayanan kesehatan secara


mandiri yang memberikan asuhan dalam lingkup praktik kebidanan.Praktik kebidanan adalah
penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan kepada klien
dengan pendekatan menejemen kebidanan.

B. Tujuan Bidan Praktek Mandiri (BPM)

Menurut, Ambarwati, 2010 : 02, tujuan dari adanya Bidan Praktek Mandiri, yaitu :

1. Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan


persalinan, perawatan nifas, kesehatan bayi dan anak balita, serta pelayanan dan
konseling pemakaian kontrasepsi serta keluarga berencana melalui upaya strategis.

2.Terjaringnya seluruh kasus risiko tinggi ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
untuk mendapatkan penanganan yang memadai sesuai kasus dan rujukannya.
3.Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembinaan kesehatan ibu dan anak.

4.Meningkatkan perilaku hidup sehat pada ibu, keluarga dan masyarakat yang


mendukung upaya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

C. Langkah-langkah Manajemen Kebidanan

1. Meneliti dengan mengumpulkan semua data yang perlu untuk evaluasi yang lengkap

2. Membuat identifikasi yang tepat dari masalah atau diagnosa berdasarkan interpretasi
yang benar dari data yang terkumpul

3. Mengantisipasi masalah potensial atau diagnosa lainnya yang mungkin terjadi


dikarenakan masalah atau diagnosa yang sudah teridentifikasi

4. Mengevaluasi apakah perlu intervensi bidan atau dokter yang segera dan atau untuk
manajemen konsultasi atau kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lainnya,seperti
ditentukan oleh kondisi pasien itu

5. Buat rencana asuhan yang menyeluruh yang didukung oleh penjelasan rasionalyang
tepat menggarisbawahi keputusan yang diambil berdasarkan langkah-langkah sebelumnya

6. Arahkan atau terapkan rencana asuhan secara efisien dan aman

7. Evaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan ulang secara tepat manajemen proses
untuk semua asuhan yang tidak efektif

D. Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri (BPM)

Persyaratan-persyaratan untuk mendirikan Bidan Praktek Mandiri, yaitu :

1. Bidan dalam menjalankan praktek harus :

a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan.

b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur.
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur tetap
(protap) yang berlaku.

d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku.

2. Bidan yang menjalankan praktek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau foto
copy prakteknya  diruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat.

3. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB
untuk membantu tugas pelayanannya.

4. Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan minimal sesuai


dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus tersedia ditempat prakteknya.

5. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis
pelayanan yang diberikan.

6. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan meningkatkan


keterampilan profesinya antara lain dengan :

a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan
sesama bidan.

b.Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya,


baik yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi profesi.

c.Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan
berfungsi dengan baik.

Selain itu juga harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi :

1. Papan nama

a. Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan medik dasar swasta harus
mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang berjasa dibidang kesehatan,
atau yang telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya.

b.Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.

c.Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya warna putih.


d. Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah terbaca oleh
masyarakat.

2. Tata ruang

a. Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.

b. Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa, ruang


adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi/WC masing-
masing 1 buah.

c. Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan.

3.Lokasi

a. Mempunyai lokasi tersendiri yang telah disetujui oleh pemerintah daerah setempat (tata
kota), tidak berbaur dengan kegiatan umum lainnya seperti pusat perbelanjaan, tempat
hiburan dan sejenisnya.

b. Tidak dekat dengan lokasi bentuk pelayanan sejenisnya dan juga agar sesuai fungsi
sosialnya yang salah satu fungsinya adalah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.

4. Hak dan guna pakai

a. Mempunyai surat kepemilikan (surat hak milik/surat hak guna pakai)

b. Mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun.

E. Pelayanan yang Diberikan Bidan Praktek Mandiri (BPM)

Menurut Ambarwati, 2010 :03. Dalam bidan praktek mandiri memberikan pelayanan yang
meliputi :

1. Penyuluhan Kesehatan

2. Konseling KB

3.  Antenatal Care (senam hamil, perawatan payudara)


4. Asuhan Persalinan

5. Perawatan Nifas (senam nifas)

6. Perawatan Bayi

7. Pelayanan KB (IUD, AKBK, Suntik, Pil)

8.Imunisasi (Ibu dan Bayi)

9.Kesehatan Reproduksi Remaja

10.  Perawatan Pasca Keguguran

Bidan Praktek Mandiri selain berfungsi tempat pelayanan masyarakat terutama ibu


dan anak, hendaknya dapat pula berfungsi sebagai tempat pemberdayaan masyarakat yang
juga berperan ikut serta dalam kegiatan peran serta masyarakat, misalnya  menjadi ibu asuh
dan menjadi anggota organisasi kemasyarakatan. (Ambarwati, 2010 : 04)

F. Biaya Pelayanan di Bidan Praktek Mandiri (BPM)

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) tahun 2012 dan Dinas Kesehatan wilayah Jawa Timur telah
menetapkan biaya pelayanan yang di berikan bidan praktek mandiri untuk pelayanan
persalinan saja belum termasuk biaya perawataan bayi sebesar Rp 350.000 - 400.000. tetapi
pada kenyataannya biaya tersebut tidak sesuai dengan patokan yang telah di tetapkan, karena
banyak faktor yang mempengaruhinya. Untuk biaya perawatan bayi di bidan praktek mandiri
sebesar Rp 150.000, biaya untuk kontrasepsi IUD sebesar Rp 650.000, AKBK sebesar Rp
250.00, KB suntik sebesar Rp 15.000 – 20.000, dan KB pil sebesar Rp 5.000 –
10.000. (Hidayat, 2011 : 01)

G. Pengertian Pencatatan dan Pelaporan di Bidan Praktek Mandiri

Pencatatan adalah data tertulis dan merupakan data resmi tentang kondisi kesehatan
pasien dan perkembangannya . Pencatatan berguna untuk menggambarkan kejadian penting
atau kritis, yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan menghindari masalah
yang mungkin terjadi. Pencatatan juga bisa digunakan sebagai rekam medik tentang
pelayanan apa sajakah yang sudah dilakukan oleh tenaga kesehatan selain itu  juga berfungsi
sebagai bukti jika suatu saat tenaga kesehatan dituntut oleh klien karena ada sesuatu hal yang
tidak diinginkan terjadi, jadi bisa dijadikan barang bukti untuk membela diri tenaga kesehatan
tersebut. (Handri, 2012 : 01)

Pelaporan  adalah penyampaian informasi tentang kondisi dan perkembangan pasien


secara lisan kepada bidan/perawat lain atau kepada dokter atau tim kesehatan lainnya.
(Handri, 2012 : 01)

H. Tujuan dan Pencatatan Pelaporan di Bidan Praktek Mandiri (BPM)

Menurut Handri,  2012 : 02. Adapun tujuan pengadaan pencatatan dan pelaporan pada
setiap sarana kesehatan yaitu sebagai :

1. Bukti Pelayanan yang bermutu

2. Tanggung jawab legal terhadap pasien

3. Informasi untuk perlindungan tim kesehatan

4. Pemenuhan pelayanan Standar

5. Sebagai sumber dari statistic untuk standarisasi

6.Sumber informasi untuk data wajib

7. Komunikasi untuk konsep manajemen resiko

8. Informasi untuk pendidikan, pengalaman belajar

9. Perlindungan hak pasien

10. Mendokumentasikan tanggung jawab professional dan memelihara kerahasiaan

11. Dokumen untuk menjamin penggantian biaya kesehatan

12.  Dokumen untuk perencanaan pelayanan dimasa yang akan dating


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang


kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin
Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada sarana kesehatan atau
program. Persyaratan pendirian juga perlu diperhatikan, agar bidan dapat memberikan
pelayanan yang bermutu kepada setiap pasien.

Dalam pelaksanaan organisasi ini masih banyak kekurangan untuk itu bgi pengurus
selanjutnya mudah2an Organisasi ini lebih berkemabng nantinya amin, Insya Allah.

B. Saran

1. Bagi anggota

Diharapkan untuk mengetahui berbagai hal tentang Bidan Praktek Swasta mulai dari
pelayanan, manajemen, serta persyaratan pendirian BPM. Diharapkan untuk memperhatikan
segala aspek dalam memberikan pelayanan, terutama pada mutu pelayanannya.Diharapkan
untuk memperhatikan segala aspek dalam memberikan pelayanan, terutama pada mutu
pelayanannya.Diharapkan dapat hadir setiap ada pertemuan dengan harapan bisa bertukar
pikiran/ berbagi pengalaman. Hallhal yang dirasa perlu

2. Bagi Institusi

Di harapkan institusi untuk dapat membagi ilmu, kerjasama, bimbingan dan dukungan
terutama hal hal yang berkaitan tentang Bidan Praktek Mandiri sehingga Sehingga BPM-
BPM lebih berkembang dan maju lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/321951426/BIDAN-PRAKTEK-MANDIRI

Ambarwati, Eniretna. 2010. Tugas-dan-Tanggungjawab-Bidan

Handri, Hany. 2011.Pencatatan-dan-Pelaporan-Kebidanan.

Nurmawati. 2010. Mutu Pelayanan Kebidanan. Trans Info Media: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai