PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Cara untuk menilai sistem kardiovaskular adalah dengan melihat salah satu
indikator yang ada dalam tubuh kita yaitu nilai dari denyut nadi. Denyut nadi dapat
diperiksa dengan amat mudah mudah. Caranya adalah dengan menggunakan jari
tangan (palpasi) atau dapat juga dilakukan dengan menggunakan teknologi. Untuk
melakukan pemeriksaan denyut nadi, kita dapat menyentuh pada daerah arteri radialis
pada pergelangan tangan, arteri brakhialis pada siku bagian dalam, arteri karotis pada
leher, arteri temporalis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, serta pada arteri frontalis
pada bayi.
Pemeriksaan sangat penting dilakukan untuk mengetahui keadaan nadi
(frekuensi ,irama, dan kuat lemah nadi) agar hasil pemeriksaan akurat maka
perawat,bidan atau tenga kesehatan lainnya harus dapat memahami prosedur kerja
dalam pemeriksaan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa defenisi dari pemeriksaan denyut nadi
2. Apa saja peralatan yang digunakan dan penilaian pengkajian denyut nadi?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi ?
4. Dimana sajakah tempat untuk memeriksa denyut nadi?
5. Bagaimana proses pemeriksaan denyut nadi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui defenisi dari pemeriksaan denyut nadi.
2. Untuk mengetahui peralatan pemeriksaan denyut nadi dan penilaian
pengkajian denyut nadi.
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi.
4. Untuk mengetahui bagian mana denyut nadi berada.
5. Untuk mengetahui proses pemeriksaan denyut nadi.
BAB II
PEMBAHASAN
Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, yaitu :
1. Usia
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum pada wanita
lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal
rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 138 denyut
per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut
per menit dan pada wanita 164 denyut per menit
3. Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh
seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan Rumus:
BB (Kg) IMT = TB (m) X TB (m)
Keterangan :
IMT = Indek Masa Tubuh
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan.
4. Kehamilan
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau
frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh
dari sakit makafrekuensi jantungnya cenderung meningkat.
6. Riwayat Kesehatan
Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi. Pada suatu
studi yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya meningkat 10 sampai 20
denyut permenit dibanding dengan orang yang dalam bekerja tidak didahului
merokok. Pada kafein secara statistik tidak ada perubahan yang signifikan
pada variable metabolickardiovaskuler kerja maksimal dan sub maksimal.
8. Intensitas dan Lama Kerja
Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari
tangan disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat
tonjolan tulang dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada umumnya
ada 9 tempat untuk merasakan denyut nadi yaitu :
1. Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu (radial arteri), dan
4. Kunci paha,
9. Dada (aorta). Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan atau jari tetapi
2. Arteri Brankialis
3. Arteri Karotid
G. LANGKAH KERJA
2. Peganglah pergelangan tangan kananmu. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengah
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa denyut nadi setiap orang
per menitnya berbeda-beda. Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan aktifitas atau
kegiatan tubuh orang tersebut selain itu usia, jenis kelamin, ukuran tubuh, riwayat
kesehatan dan lain-lain juga dapat mempengaruhi kecepatan denyut nadi per menit.
B. Saran
Pengukuran denyut nadi harus dilaksanakan berdasarkan prosedur yang ada,
agar pasien merasa aman dan nyaman terhadap pelayanan yang diberikan dan petugas
kesehatan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Departemen Kesehatan RI. 1994. Prosedur Perawatan Dasar. Persatuan Perawat
Nasional Indonesia, Jakarta.