Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI PRIA

Dosen pembimbing :

Titik Hindriati, S.Pd, M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Cardona Jenni Pritynanda (PO71240190007)


2. Lusi Prinsiska (PO71240190035)
3. Reka Pebria (PO71240190022)
4. Rizka Nurtalia (PO71240190001)
5. Siti Nafiatus Saidha (PO71240190034)
6. Siti Rahmadita (PO71240190027)
7. Yesi Eka Fitriani (PO71240190033)

POLTEKES KEMENKES JAMBI

JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karna telah memberikan rahmat,
taufik dan hidayat-NYA kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “
FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI PRIA ” sebagai tugas matakuliah Biologi Dasar dan
Manusia.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan serta
menambah wawasan kita tentang organ reproduksi pada pria. Penulisan makalah ini
didasarkan pada data sekunder dari beberapa informasi baik dari buku maupun internet yang
membahas tentang fisiologi organ reproduksi pria.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan dapat
menambah wawasan kita mengenai lebih dalam tentang organ pria. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, September 2019

Tim penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang
baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar
tidak punah. Pada manausia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan
peristiwa fertilisasi. sehingga dengan demikian reproduksi manusia dilakukan dengan
cara generative atau sexsual. untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, maka
harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang
berlangsung di dalamnya. Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika
seseorang akan mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik.
Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma)
dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-
tanda kelamin sekunder pada pria, diantaranya suara menjadi lebih besar, tumbuhnya
rambut ditempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi
bidang, jakun membesar.
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari
testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembang biakan
berupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi
kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia
tersebut masih dapat bertahan hidup.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana fisiologi organ reproduksi pria?
2. Apa saja struktur organ pria?
3. Bagaimana terjadinya spermatogenesis?
4. Apa saja hormon yang bekerja pada sistem reproduksi pria?
5. Apa saja kelainan pada organ reproduksi pria?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui fisiologi organ reproduksi pria dengan jelas.
2. Mengetahui struktur organ pria dengan baik.
3. Mengetahui terjadinya spermatogenesis pada pria.
4. Dapat mengetahui hormon yang ada pada reproduksi pria.
5. Dapat mengetahui kelainan pada organ reproduksi pria.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Reproduksi Pria


Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis, dan
hormon pada pria. Organ reproduksi pada pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan
luar.
A. Organ Reproduksi Dalam
Organ reproduksi dalam pria terdiri dari :
1. Testis
Testis terbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir (skrotum). Testis
berjumlah sepasang (testes=jamak). Testis terdapat dibagian tubuh sebelah kiri
dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat,
jaringan ikat, dan otot polos. Testis adalah sepasang struktut oval, agak gepeng,
dengan panjang 4cm-5cm dan berdiameter 2,5cm.
Fungsi testis terdiri dari :
a. Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus
Seminiferus.
b. Menghasilkan hormon Testosteron, dilakukan oleh sel Interstial.
2. Saluran pengeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis,
vas deferens, saluran ejaku lasi dan uretra.
a. Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok didalam skrotum yang kelua
dari testis. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens.
b. Vas deferens
Vas deferens bisa juga disebut saluran sperma (duktus deferens) merupakan
saluran lurus yang mengarah keatas dan merupakan lanjutan dari epididimis
dengan panjang sekitar 45cm dan dimulai dari ujung bawah epididimis
kemudian naik sepanjang aspek posterior testis. Vas deferens tidak menempel
pada testis dan ujung salurannya terdapat dalam kelenjar prostat. Berfungsi
sebagai saluran tempat berjalannya sperma dari epididimis menuju kantung
semen atau kantung mani (vesikula seminalis)
c. Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung
semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar
masuk kedalam uretra.
d. Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat didala penis. Uretra
berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan
saluran untuk membuang urin dari kantung kemih
3. Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah
kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakan sperma. Terdiri dari
vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper.
a. Vesikula Seminalis
Atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang
terletak dibelakang kantung kemih. Dinding vesikula menghasilkan zat
makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
b. Kelenjar Prostat
Kelenjar Prostat sebagai struktur berupa kelenjar dan sebagian lainnya adalah
otot. Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra da terletak dibagian bawah
kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung
kolesterol, garam, dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup
sperma. Kelenjar ini pun berfungsi sebagai menambah cairan alkalis pada
cairan seminalis yang berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap sifat
asam yang terdapat pada uretra.

Anda mungkin juga menyukai