Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DAN PRINSIP

PENGUKURAN TANDA VITAL NADI

OLEH : KELOMPOK 3

STIKES BINA USADA BALI


S1 KEPERAWATAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang disusun untuk memenuhi
tugas  keperawatan dasar sesuai  dengan waktu  yang telah ditentukan.

Terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas makalah ini,sehingga kami menjadi lebih
mengerti dan memahami tentang materi “TTV”. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu dalam upaya penyelesaian makalah ini .

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan,kekurangan dalam makalah ini. Untuk
itu saran dan kritik tetap kami harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya. akhir kata
kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami semua. Terimakasih

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................. 1
1.3. Manfaat ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAAN
2.1. pengertian denyut nadi......................................................................... 3
2.2. tujuan pemeriksaan denyut nadi.......................................................... 3
2.3. faktor yang mempengaruhi denyut nadi.............................................. 3
2.4. lokasi pemeriksaan denyut nadi........................................................... 4
2.5. hasil pengeriksaan dan range normal................................................... 4
2.6. metode pengukuran denyut nadi.......................................................... 5
2.7. alat yang digunakan ............................................................................ 5
2.8. teknik pengukuran denyut nadi............................................................ 5
BAB III PENUTUP
3.1. kesimpulan........................................................................................... 6
3.2. saran..................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tanda vital merupakan ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk
membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien yang secara
medis tidak stabil atau memiliki faktor - faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan
untuk menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital juga berguna untuk menentukan
dosis yang adekuat bagi tindakan fisioterapi, khususnya exercise. Tanda vital meliputi
frekuensi denyut nadi, suhu tubuh, tekanan darah dan frekuensi pernapasan. Pemeriksaan
tanda vital merupakan salah satu cara untuk mengetahui perubahan sistem tubuh.
Denyut jantung atau denyut nadi dikontrol oleh sistem saraf. Dalam sistem
pengaturan ini, respon yang berupa peningkatan impuls saraf dari batang otak ke saraf
simpatis akan menyebabkan penurunan terhadap diameter pembuluh darah dan
peningkatan terhadap frekuensi denyut jantung. Perubahan denyut jantung, baik
peningkatan maupun penurunannya diatur oleh aktivitas simpatis dan parasimpatis. Di
samping saraf simpatis dan saraf parasimpatis, frekuensi denyut jantung juga diatur oleh
epinephrine dan norepinephrine.

1.2. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui segala yang berhubungan dengan denyut nadi
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian denyut nadi
b. Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan denyut nadi
c. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi denyut nadi
d. Untuk mengetahui lokasi pemeriksaan denyut nadi
e. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan dan range norma denyut nadi
f. Untuk mengetahui metode pengukuran denyut nadi
g. Untuk mengetahui alat yang digunakan dalam pengukuran denyut nadi
h. Untuk mengetahui teknik pengukuran denyut nadi

1
1.3. MANFAAT
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan tentang denyut nadi
2. Dapat berfungsi sebagai acuan dalam pemeriksaan suhu tubuh

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN

Denyut nadi adalah aliran darah yang terasa naik turun saat dipalpasi pada berbagai titik
tubuh. Darah mengalir dalam sirkuit yang kontinu. Denyut adalah in dikator status sirkulasi
darah ( potter.perry).

Nadi(fulse) adalah getaran denyut aliran darah pada arteri yang bisa dipalpasi pada
berbagai macam titik ditubuh. Nadi dihasilkan oleh ejeksi volume sekuncup dan distensi
dinding aortha, secara bersamaan menciptakan gelombang nadi yang merambat hingga titik
distal arteri. Oleh karena perambatan nadi ini hingga mencapai bawah tulang dan otot, kita
bisa menpalpasi nadi dengan menekan secara lembut diatas beberapa lokasi titik nadi (Oda
Debora).

2.2. TUJUAN PEMERIKSAAN


Menurut ( Aziz Alimul)
a. Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan)
b. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler

2.3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


( Sport and Fitness) Banyak hal yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi di antaranya
adalah; jenis kelamin, umur, posisi tubuh, dan aktivitas fisik. Frekuensi denyut nadi istirahat
anak laki-laki lebih rendah daripada anak perempuan seusianya. Pada umur 2-7 tahun anak
laki-laki memiliki rata-rata denyut nadi istirahat sebesar 97 denyut permenit, sedangkan
anak perempuan memiliki rata-rata 98 denyut permenit. Anak laki-laki pada umur 8-14
tahun, mempunyai rata-rata frekuensi denyut nadi istirahat 76 denyut permenit sedangkan
anak perempuan sebanyak 94 denyut permenit. Rerata denyut nadi istirahat anak lakilaki
pada umur 21-28 tahun adalah 73 denyut permenit sedangkan anak perempuan sebesar 80
denyut permenit. Orang laki-laki pada usia tua yaitu 70-77 tahun, mempunyai rata-rata
frekuensi denyut nadi istirahat 67 denyut permenit sedangkan perempuan 81 denyut
permenit 10. Pengaruh umur terhadap frekuensi denyut nadi istirahat dapat dilihat dari
denyut nadi istirahat pada bayi baru lahir yang berkisar sebesar 140 denyut permenit, pada
tahun pertama sebesar 120 denyut permenit, setelah tahun kedua sebanyak 110 denyut
permenit, pada umur lima tahun denyut nadi sebanyak 96-100 denyut permenit, pada umur
10 tahun denyut nadi sebanyak 80-90 denyut permenit, sedangkan orang dewasa memiliki
denyut nadi istirahat sebanyak 60-80 denyut permenit 11.

3
2.4. LOKASI PEMERIKSAAN
( Sport and Fitness) Denyut nadi adalah gelombang yang dirasakan pada arteri yang
diakibatkan karena pemompaan darah oleh jantung menuju pembuluh darah. Denyut nadi
dapat dirasakan atau diraba pada arteri yang dekat dengan permukaan tubuh, seperti arteri
temporalis yang terletak di atas tulang temporal, arteri dorsalis pedis yang terletak di
belokan mata kaki, arteri brakhialis yang terletak di depan pergelangan tangan, dan arteri
karotis yang terletak di ketinggian tulang rawan tiroid. Frekuensi denyut nadi untuk orang
normal jumlahnya sama dengan denyut jantung. Frekuensi denyut jantung dengan mudah
dapat diukur dengan mengukur denyut nadi.
2.5. HASIL PEMERIKSAAN DAN RANGE NORMAL

Frekuensi nadi pada tiap tahap usia berbeda-beda (Oda Debora)

Usia Frekuensi denyut nadi per menit

Bayi 120-160/menit

Todler 90-140/menit

Prasekolah 80-110/menit

Usia sekolah 75-100/menit

Remaja 60-90/menit

Dewasa 60-100/menit

(Oda Debora) kuantitas/jumlah nadi adalah pengukuran tidak langsung curah jantung. Nilai
ini didapatkan dengan menghitung jumlah nadi apikal pada titik-titik nadi dalam satu menit.
Frekuensi normal nadi oraang dewasa 60-100x/menit.

a. Bradikardi adalah denyut nadi <60x/menit


b. Takikardi adalah denyut nadi >100x/menit

4
2.6. METODE PENGUKURAN
Menurut ( Sulistyowati )
1. Palpasi
Palpasi ialah metode pemeriksaan dimana penguji merasakan ukuran , kekuatan atau letak
sesuatu. Dimana pada saat pengukuran denyut nadi dibutuhkan waktu selama 1 menit.
2. Menghitung denyut nadi

2.7. ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR


Menurut ( Sulistyowati )
1. Arloji (jam) atau stop watch
2. Buku catatan nadi
3. Pena
4. Stetoskop
5. Jari tangan

2.8. TEKNIK PENGUKURAN


( Sulistyowati) Denyut nadi dapat anda ukur di beberapa titik dalam tubuh, seperti :
a. Pergelangan tangan
b. Siku bagian dalam
c. Sisi leher bawah

Namaun biasanya yang paling mudah untuk ditemukan adalah di pergelangan tangan,
berikut ini merupakan cara mengukur denyut nadi di pergelangan tangan

1. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah anda di pergelangan tangan bagian dalam yang di
lewati pembuluh darah arteri. Tekan dengan kuat arteri anda sampai merasakan denyut
nadi. ( jika melakukan di siku bagian dalam atau leher, juga tempatkan kedua jari anda
dan tekan sampai menemukan denyut nadi ).
2. Hitung denyut nadi anda selama 60 detik ( atau selama 15 detik lalu kalikan dengan 4
sehingga mendapatkan hasil denyut nadi permenit ).
3. Ingat saat menghitung, tetaplah fokus pada denyut nadi anda jangan sampai lupa hitungan
atau merasa denyut nadi hilang.

5
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Tanda vital merupakan ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu
menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien yang secara medis tidak stabil
atau memiliki faktor - faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan untuk menilai respon
terhadap intervensi. Banyak hal yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi di antaranya
adalah; jenis kelamin, umur, posisi tubuh, dan aktivitas fisik.

3.2. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat, dan sebaiknya kita selalu memeriksa denyut nadi kita saat
kita sudah merasa ada yang berbeda karena memeriksa denyut nadi dapat dilakukan sendiri
di rumah.

6
DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Hall. 2012. Buku Ajar Kedokteran. Jakarta : EGC


Alimul Hidayat, Uliyah. 2010. Kebutuhan Dasar Kebutuhan. Jakarta : EGC
Ode Debora. 2013. Proses Keperawatan dan pemeriksaan fisik. Jakarta : Salemba Medika
Potter, Perry. 2010. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai