MAKALAH
Disusun Oleh:
NURI HANDAYANI
23212212
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu denyut nadi dan denyut nadi normal.
1
2. Dapat mengetahui tujuan dari pemeriksaan denyut nadi.
3. Dapat mengetahui lokasi pemeriksaan denyut nadi.
4. Dapat mengetahui cara pemeriksaan denyut nadi.
5. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi.
6. Dapat mengetahui pengaruh posisi terhadap kuantitas denyut normal.
7. Dapat mengetahui yang terjadi bila denyut nadi tidak normal.
8. Dapat mengetahui cara sehat menjaga fungsi dan kinerka jantung.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Bayi baru lahir 140 kali per menit
Umur di bawah 1 bulan 110 kali per menit
Umur 1 – 6 bulan 130 kali per menit
Umur 6 – 12 bulan 115 kali per menit
Umur 1 – 2 tahun 110 kali per menit
Umur 2 – 6 tahun 105 kali per menit
Umur 6 – 10 tahun 95 kali per menit
Umur 10 – 14 tahun 85 kali per menit
Umur 14 – 18 tahun 82 kali per menit
Umur di atas 18 tahun 60 – 100 kali per menit
Usia lanjut 60 – 70 kali per menit
4
5. Arteri frontalis di ubun-ubun (bayi)
6. Arteri femoralis: Pada lipatan paha
7. Arteri dorsalis pedis. Pada punggung kaki
8. Arteri politela: pada lipatan lutut
9. Arteri bracialis: Pada lipatan siku
10. Arteri Tibia posterior. Pada kaki diatas tumit
5
5. Tempelkan jari telunjuk, tengah, dan manis (atau jari telunjuk dan tengah
saja) di atas arteri, kemudian hitung nadi yang terasa selama 15 detik dan
kaliakn hasilnya dengan 4. Selain itu, perhatikan pula apakah denyut nadi
teratur atau tidak
6. Catat hasilnya di buku
7. Cuci tangan
Anda juga bisa menghitung denyut nadi langsung selama 60 detik untuk
mengetahui jumlah denyut nadi per menit. Tapi cara ini akan lebih sulit dan
membutuhkan konsentrasi yang lebih tinggi. Daripada tidak mendapatkan angka
pasti dan harus mengulang menghitung kembali, lebih baik menggunakan hitungan
per 15 detik yang memang lebih praktis. Selain menggunakan cara manual,
menghitung denyut nadi juga bisa lebih akurat dengan menggunakan alat bernama
pulse oxymeter.
6
3. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Denyut nadi juga dipengaruhi oleh berat badan dengan
perbandingan berbanding lurus, sedangakan berat badan berkaitan dengan
IMT. Makin tinggi berat badan semakin tinggi IMT, begitu sebaliknya
makin rendah berat badan IMT semakin rendah. Sehingga makin tinggi IMT
denyut nadi istirahat semakin tinggi (Sandi, 2013).
4. Aktifitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko kelebihan berat
badan.. Orang yang tidak aktif juga cenderung mempunyai frekuensi denyut
jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras
pada setiap kontraksi. Makin keras dan sering otot jantung memompa, dan
makin tinggi tekanan yang dibebankan pada arteri (Naesilla, Argarini &
Mukono, 2016).
5. Rokok dan Kafein
Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi. Pada suatu
studi yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya meningkat 10 sampai
20 denyut per menit dibanding dengan seorang yang dalam bekerja tidak
didahului merokok. Hal tersebut dikarenakan, rokok dapat mengakibatkan
vasokonstriksi pada pembuluh darah (Suwitno, 2015).
6. Kondisi Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan
dan kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi seseorang. Ketakutan,
kecemasan, dan kesedihan juga dapat memperlambat frekuensi nadi
seseorang.
7. Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi
berdiri mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan
dengan posisi kerja duduk. Sehingga pada posisi berdiri denyut nadi lebih
cepat dari pada saat mekakukan pekerjaan dengan posisi duduk.
7
8. Keadaan Kesehatan.
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau
frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh
dari sakit frekuensi jantungnya cenderung meningkat.
9. Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi
akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada penderita anemia
(kurang darah) akan mengalami peningkatan kebutuhan oksigen sehingga
mengakibatkan peningkatan denyut nadi.
8
50 kali per menit, kemudian dibarengi dengan berbagai gejala lain seperti sesak
napas, nyeri di dada, dan lemas, maka Anda perlu waspada akan kondisi ini.
Jika menemukan kondisi denyut nadi tidak normal dan diikuti dengan gejala
lainnya, sebaiknya segera konsultasikan kondisi Anda ke dokter. Menghitung
normal atau tidaknya denyut nadi memang menjadi hal yang perlu dilakukan
sesekali. Tujuannya adalah untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit, memeriksa
fungsi jantung baik atau tidak, memeriksa normal tidaknya aliran darah setelah
mengalami cedera, dan mengetahui kondisi tubuh secara umum. Jika ingin
memiliki denyut nadi normal dan juga tubuh yang sehat, jangan lupa untuk terus
menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga pola makan, pola tidur, dan
berolahraga dengan rutin.
9
5. Jika Anda mengalami gejala sesak napas parah atau serangan jantung.
segera hubungi pihak medis untuk mendapatkan pertolongan pertama pada
jantung
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting
dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan
atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Denyut nadi menggambarkan
frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana,
biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba,
menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari,sedangkan
pemeriksaan dikatakan alkutasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan
mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).
Denyut jantung yang normal yakni 60-100 kali setiap menit, sedang denyut
jantung lambat kurang dari 60 kali per menit dan yang cepat lebih dari 100 kali per
menit maka di nyatakan abnormal. Namun ada beberapa website yang menyatakan
kurang dari 70 itu abnormal. Tujuan mengetahui jumlah denyut nadi seseorang
adalah untuk mengetahui kerja jantung, untuk menentukan diagnosa, dan untuk
segera mengetahui adanya kelainan-kelainan pada seseorang
3.2 Saran
Semoga setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dan penyusun
bisa memahami materi tentang denyut nadi dan dapat menerapkannya di kehidupan
sehari-hari. Kami menyadari bahwa dalam membuat makalah ini masih banyak
salah dan kurang, maka dari itu kami sangat berharap kritik dan saran yang bersifat
membangun.
11
DAFTAR PUSTAKA
12